Metode Penelitian T1 692009059 Full text

5 mengalami pergerakan dikarenakan perubahan grafis 1 objek yang berbeda setiap frame, sedangkan motion graphic lebih ditekankan kepada pergerakan dan perubahan bentuk sederhana pembesaran, pengecilan, persepektif, dan sebagainya, tanpa merubah bentuk asli dari grafis objek tersebut [15] .

3. Metode Penelitian

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cyclic strategy. Pada dasarnya Metode ini memiliki prinsip yang sama dengan linear strategy, hanya pada strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu di ulang kembali untuk menampung umpan balik Feed back sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap ini lazim disebut loop [16] . Tahapan secara garis besar dalam perancangan video promosi dengan menggunakan teknik 3D modelling low poly studi kasus : DKV FTI UKSW dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: Gambar 1. Bagan Perancangan video promosi. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Pada perancangan ini, dilakukan pengumpulan data dengan cara membaca penelitian ataupun jurnal yang sudah pernah ada dengan konsentrasi pembahasan yang sama. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara wawancara dengan 2 orang tim promosi dan kepala program studi Desain Komunikasi Visual. Wawancara dilakukan pada tim promosi untuk mengetahui cara berpromosi dan juga menggunakan media apa saja yang digunakan untuk melakukan promosi dan kepala program studi untuk mengetahui tentang kurikulum yang terdapat di Desain Komunikasi Visual UKSW. Dilakukan juga observasi terhadap beberapa video yang menggunakan teknik 3D modelling low poly, salah satunya pada iklan 6 Yellow Ribbon yang dibuat oleh FAB Design , untuk mengetahui tampilan dan juga teknik dari pemodelan 3D modelling low poly. Selanjutnya adalah analis data dari data yang sudah terkumpul akan diambil point penting, yang nantinya diperlukan untuk perancangan video promosi. Kemudian dilanjutkan tahap ketiga yaitu perancangan pada tahap ini point penting pada data yang sudah dianalisis, disatukan untuk merancang konsep dari perancangan video promosi menggunakan teknik 3D modelling low poly studi kasus : DKV FTI UKSW Salatiga. Ketika konsep sudah didapat, langkah selanjutnya adalah mewujudkan konsep dalam bentuk sketsa, dilanjutkan pada pembuatan storyline dan storyboard . Setelah semua langkah sudah dilakukan, pada hasil akhir akan dibuat perancangan yang terdiri dari tahap pembuatan modelling, animating, texturing, rendering dan compositing . Kemudian setelah itu masuk ke tahap pengujian, pada tahap ini dilakukan 2 tahap pengujian yaitu pengujian kualitatif kepada motion graphic designer , tim promosi FTI, dan kepala program studi DKV UKSW. Kemudian tahap kedua pengujian kuantitatif dengan cara menyebar kuisoner kepada target audience. Hasil dari pengambilan data verbal dapat disimpulkan:  Sebelumnya belum pernah ada video promosi Fakultas Teknologi Informasi Desain Komunikasi Visual UKSW Salatiga yang berbasis animasi 3D.  Media promosi yang digunakan hanya sebatas brosur dan video slide yang berisikan foto-foto kegiatan perkuliahan  Promosi dilakukan di sekolah-sekolah SMA dan gereja.  Kurikulum yang dipilih sebagai aspek promosi dibahas secara umum, tidak mendetail. Data Visual didapat dengan cara mencari referensi-referensi video maupun gambar 3D modelling low poly , contoh wahana bermain dari internet. Seperti yang terlihat pada Gambar 2 yang merupakan contoh 3D modelling low poly yang sudah ada. Gambar 2. Data Visual Printscreen Video 3D modelling low poly Data visual yang merupakan contoh dari wahana bermain dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Refrensi wahana bermain 7 Video promosi ini dihadirkan untuk mengenalkan salah satu program studi yang ada di Fakultas Teknologi Informasi UKSW yang dikemas dalam bentuk animasi . Video dirancang dengan menggunakan tema latar belakang taman hiburan. Digunakan latar belakang dengan tema taman hiburan supaya menimbulkan rasa fun, di mana program studi Desain Komunikasi Visual UKSW tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga tempat bermain. Konteks bermain di sini diartikan sebagai bermain ide. Objek wahana bermain yang digunakan memiliki makna dan korelasi pada aspek promosi yang ditampilkan. Terdapat 5 wahana yaitu istana, perosotan, carousel, swinging ship, dan ferris wheel . Wahana istana yang ditampilkan memiliki bangunan yang megah, kokoh pada desain objeknya dan kubahnya terdapat warna-warna yang beragam menandakan DKV FTI UKSW adalah program studi yang berperan penting dan kuat dalam memajukan industri kreatif dan warna-warna yang beragam menyiratkan kesan kreatif dari program studi ini dan pada animasinya terdapat character yang menekan tombol tanda bahwa wahana permainan segera dimulai. Wahana perosotan memiliki bentuk kerucut dan mempunyai 3 alur perosotan menandakan bahwa DKV FTI UKSW mempunyai 3 konsentrasi penjurusan, yaitu desain grafis, multimedia kreatif, dan pengembangan game. Wahana carousel menjelaskan tentang konsentrasi desain grafis, korelasinya adalah pada objek kuda. Kuda adalah hewan yang kuat, ulet, cepat dan tangkas, dibutuhkan sikap yang ulet, tangkas, dan cepat dalam mengikuti perkembangan desain yang pesat dalam setiap kemajuannya. Wahana swinging ship menjelaskan tentang program studi multimedia kreatif, korelasinya adalah pada objek perahu, perahu yang dapat melalui badai ombak adalah perahu yang dapat bertahan. Tidak hanya pada sisi kekuatan dari perahu, dibutuhkan kerja sama nahkoda dan para tim awak kapal dalam mengendalikan perahu. Berhubungan dengan multimedia yang memerlukan kerja sama tim dalam proses pembuatan karya multimedia dan peralatan yang mendukungnya. Wahana ferris wheel menjelaskan tentang konsentrasi pengembangan game, korelasinya adalah pada objek ferris wheel itu sendiri, memiliki bentuk yang rumit, tetapi pada saat bermain wahana tersebut dapat memperlihatkan keindahan dari desain objek ferris wheel. Berhubungan dengan pembuatan sebuah game, yang rumit dalam proses pembuatannya tetapi dapat menghasilkan sebuah game yang dapat menghibur. Video promosi yang dirancang nantinya dibagi menjadi empat pembagian aspek promosi, yaitu menjelaskan staff pengajar, fasilitas, kurikulum, dan jenjang karir. Video promosi ini memiliki tujuan untuk mengenalkan Fakultas Teknologi Informasi Desain Komunikasi Visual UKSW secara umum. Adapun storyline sebagai berikut : terdapat seorang anak muda yang sedang menerbangkan pesawat kertas, pesawat kertas tersebut terbang tinggi melewati pulau-pulau. Total terdapat 6 pulau, pada pulau yang pertama terdapat bangunan istana, anak muda tersebut menekan tombol yang terdapat di istana tersebut, tanda wahana bermain akan dimulai. Setelah itu istana berputar masuk ke dalam pulau, muncul tulisan DKV Desain Komunikasi Visual, tulisan tersebut beranimasi pindah posisi ke atas setelah itu muncul ilustrasi staff pengajar beserta foto, ilustrasi tersebut masuk ke dalam pulau berganti dengan ilustrasi fasilitas dan foto. 8 Setelah itu, pesawat kertas terbang menuju pulau kedua yang terdapat objek permainan perosotan. Anak muda tersebut bermain perosotan, setelah itu perosotan tersebut beranimasi masuk ke dalam pulau dan muncul billboard yang bertuliskan keterangan tiga konsentrasi Desain Komunikasi Visual. Setelah itu pesawat kertas terbang kembali menuju pulau ketiga, di pulau tersebut terdapat objek permainan carousel . Carousel berputar besama anak muda tadi sambil melambaikan tangannya dan objek permainan tersebit beranimasi masuk ke dalam pulau dan muncul billboard yang bertuliskan kurikulum desain grafis, setelah itu divisualisasikan secara umum terdapat drawing dan fotografi. Ilustrasi drawing berupa character yang sedang menggambar di meja gambar dan fotografi berupa character yang sedang memotret. Pesawat kertas lalu terbang kembali menuju pulau keempat, di pulau ini terdapat objek permainan swinging ship , anak muda tersebut bermain swinging ship , setelah itu objek permainan beranimasi masuk ke dalam pulau dan muncul billboard yang bertuliskan multimedia dan divisualisasikan secara umum terdapat cinematography dan animasi. Ilustrasi cinematography digambarkan dengan character yang sedang mengoperasikan kamera bersiap melakukan syuting dan animasi berupa character yang sedang merangkul sebuah manekin. Setelah itu pesawat kertas terbang menuju pulau kelima, di pulau tersebut terdapat objek permainan ferris wheel , anak muda lalu naik objek permainan tersebut sambil bermain-main. Setelah itu, ferris wheel beranimasi masuk ke dalam pulau dan muncul billboard yang bertuliskan kurikulum pengembangan game dan divisualisasikan secara umum terdapat perancangan game dan character development. Ilustrasi perancangan game digambarkan dengan character yang sedang merancang game labirin dan character development berupa character yang sedang merancang sebuah character yang memiliki sayap. Setelah itu muncul penjelasan tentang jenjang karir peluang kerja dari lulusan Desain Komunikasi Visual, sesuai dengan konsentrasi. Yang pertama jenjang karir desain grafis, di antaranya menjadi seorang desainer grafis, komikus, fotografer, dan ilustrator. Yang kedua jenjang karir multimedia, di antaranya menjadi seorang sutradara, perancang storyboard , animator, dan kameramen. Yang ketiga jenjang karir pengembangan game, di antaranya menjadi seorang game developer , game artist , game composer, dan game analyst . Akhirnya pesawat kertas terbang menuju pulau terakhir, memunculkan bangunan kantor Fakultas Teknologi Informasi, lalu anak muda tersebut mengajak target audience untuk bergabung dalam Fakultas Teknologi Informasi Desain Komunikasi Visual UKSW melalui tagline Play with us. Storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan obyek multimedia serta perilakunya [17] . Dalam perancangan video promosi ini, storyboard memegang peranan penting karena storyboard digunakan sebagai acuan dalam pembuatan setiap scene. Berikut adalah contoh stoyboard yang terdapat pada Gambar 4. 9 Gambar 4. Storyboard Tahap perancangan selanjutnya setelah pembuatan storyboard adalah pemodelan objek 3D. Pemodelan objek dapat dimulai dari pembuatan sketsa ataupun melihat dari referensi gambar yang sudah ada. Perancangan dari tahap modelling dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Pemodelan objek 3D Setelah tahap pemodelan selesai, selanjutnya dilakukan tahap animasi. Untuk membuat animasi character , diperlukan proses rigging. Proses rigging dapat dilihat pada Gambar 6. Setelah proses rigging selesai character dapat digerakkan sesuai dengan kebutuhan animasi, dengan cara penggunaan keyframe. 10 Gambar 6. Proses Rigging Setelah proses pembuatan animasi selesai, dilanjutkan pada tahap texturing . Texturing digunakan untuk memberi karakteristik ataupun warna pada objek 3D. Warna yang digunakan adalah warna solid pastel. Proses texturing dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Proses Texturing Langkah berikutnya adalah proses rendering. Sebelumnya, yang harus dilakukan pada proses rendering adalah penentuan pencahayaan. Cahaya yang digunakan adalah cahaya alami sinar matahari, agar warna texturing terlihat natural alami. Proses rendering dapat dilihat pada Gambar 8. Render setting dibuat alpha channel, supaya nanti pada saat proses render selesai dalam output video, video tersebut dapat dilakukan tahap compositing. Gambar 8. Proses Rendering Setelah proses rendering selesai dalam output video, video tadi dapat dilakukan proses compositing untuk untuk memberikan background langit, penambahan keterangan aspek promosi, dan optical flare untuk menambahkan kesan dramatis. Proses compositing dapat dilihat pada Gambar 9. 11 Gambar 9. Proses Compositing Dalam video promosi ini, menggunakan warna cerah, seperti biru, merah, kuning, hijau. Warna-warna cerah akan digunakan pada objek permainan agar terlihat menonjol dan menjadi point of interest dalam video ini. Warna-warna cerah akan membuat video promosi ini lebih menarik dan terkesan fun . Kemudian untuk bagian background yang menampilkan visual dari langit menggunakan warna gradasi biru tua ke muda. Di samping warna biru yang mencerminkan warna langit, tersimpan identitas dari warna FTI sendiri, yaitu biru. Teks merupakan salah satu elemen yang memberikan segala informasi yang dibutuhkan target audience. Dalam pembahasan sebuah teks, pastinya tidak akan lepas dari tipografi. Tipografi memiliki kaitan dengan jenis huruf, ukuran, serta jarak antar huruf, kata, baris, dan lebar paragraf. Terdapat dua jenis tipografi pada video promosi ini. Yang pertama untuk tipografi pada tulisan 3D dipilih font AR CHRISTY yang memiliki ciri tidak memiliki kait, bertangkai tebal, ujungnya berbentuk lancip, dan mudah dibaca. Sifat huruf ini kurang formal, lebih mengesankan karakter fun . Font AR CHRISTY dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. font AR CHRSTY Untuk tulisan aspek promosi 2D dipilih font American Captain yang memiliki ciri tidak memiliki kait, bertangkai tebal, ujungnya berbentuk lancip. Font ini dipilih karena mudah dibaca dan untuk penggunaannya dalam animasi sangat penting memberikan informasi dan keterangan. Font American Captain dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. font American Captain 12

4. Hasil Perancangan.