Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 59
3.3.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah
Arah pengelolaan belanja daerah Kabupaten Ponorogo pada tahun 2014 ditekankan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan dan kebutuhan
masyarakat Ponorogo dengan tetap memperhatikan proporsi dan eksistensi penyelenggaraan Pemerintahan, sehingga perlu penekanan pada efisiensi belanja
tidak langsung pada pelaksanaannya. Disamping itu perlunya efektifitas anggaran dan prioritisasi program dalam mendukung pembangunan daerah.Belanja daerah, atau
yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan
ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah pemerintah daerah, di samping pos
pendapatan pemerintah daerah. Semakin besar belanja daerah diharapkan akan makin meningkatkan kegiatan
perekonomian daerah terjadi ekspansi perekonomian. Di sisi lain, semakin besar pendapatan yang dihasilkan dari pajak-pajak dan retribusi atau penerimaan-
penerimaan yang bersumber dari masyarakat, maka akan dapat mengakibatkan menurunnya kegiatan perekonomian terjadi kontraksi perekonomian.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 menegaskan, belanja daerah merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja
daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi ataupun kabupatenkota yang meliputi
urusan wajib dan urusan pilihan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juga telah
menentukan, struktur belanja terdiri dari belanja tidak langsung, dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi: belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,
bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 60
program dan kegiatan yang meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal.
Selain itu belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 diprioritaskan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Adapun langkah – langkah dalam mewujudkan belanja yang produktif
Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 adalah : 1.
Meneruskan kebijakan pemberian gaji ke 13 dan penyesuaian gaji pokok dan pensiunan pokok sesuai dengan kebijakan fiskal Nasional
2. Menjaga agar pelaksanaan operasional Pemerintahan lebih efisien untuk
meningkatkan pelayanan masyarakat melalui flat policy pada belanja barang operasional perkantoran
3. Mengarahkan peningkatan anggaran infrastruktur dalam rangka
mendukung Domestic
Connectifity, dalam
rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sustainable economic growth dalam upaya mencapai target pertumbuhan sebesar 6,52 dan
memantapkan stabilitas perekonomian domestik 4.
Meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui dukungan anggaran untuk konservasi lingkungan dan pengembangan
energi terbarukan 5.
Mendukung program MP3EI dengan mengarahkan pembangunan infrastruktur dan penguatan program pro rakyat dan sinergi antara cluster
dalam mendukung program MP3KI 6.
Meningkatkan efisiensi belanja barang non operasional dan non prioritas antara lain perjalanan dinas, seminar dan konsinering
7. Memperkuat ketahanan pangan dalam rangka mendukung pencapaian
surplus beras Nasional 10 juta ton pada tahun 2014
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 61
8. Mengarahkan pemanfaatan anggaran pendidikan untuk peningkatan
sarana prasarana dan infrastruktur pendidikan serta memperluas akses masyarakat terhadap dunia pendidikan
9. Mendukung pengembangan industri kecil dan industri kreatif dalam
rangka meningkatkan daya saing 10.
Pemberian insentif dalam rangka mendorong peningkatan PAD
Proyeksi belanja daerah Kabupaten Ponorogo tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2013
No Uraian
Belanja Daerah Tahun 2012
Tahun 2014 2.1
Belanja Tidak Langsung 874.085.485.027,00 1.032.313.173.900,00
2.1.1 Belanja Pegawai
808.063.186.127,00 936.500.000.000,00
2.1.2 Belanja Bunga
- -
2.1.3 Belanja Subsidi
- -
2.1.4 Belanja Hibah
1.627.500.000,00 16.339.905.000,00
2.1.5 Belanja Bantuan sosial
10.423.070.000,00 7.469.540.000,00
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada
Propinsi Kabupaten Kota dan Pemerintah Desa
2.320.075.000,00 2.320.075.000,00
2.1.7 Belnja Bantuan Keuangan
Propinsi KabupatenKota dan Pemerintah Desa
48.651.653.900,00 59.683.653.900,00
2.1.8 Belanja Tidak Terduga
3.000.000.000,00 10.000.000.000,00
2.2 Belanja Langsung
364.600.899.097,69 402.790.012.006,66
2.2.1 Belanja Pegawai
- -
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa
- -
2.2.3 Belanja Modal
- -
Jumlah Belanja 1.238.686.384.124,
69 1.435.103.185.906,66
Surplus Defisit 9.800.000.000,00
31.300.000.000,00
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 62
3.3.3. Arah Pembiayaan Daerah