Perancangan website biografi Benny Rachmadi

(1)

Riwayat Hidup

Nam

a

: Yandi Sopiandi

Tempat Tanggal Lahir

: Bandung, 08 September 1988

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Bojong no 92 Soreang, Kec. Soreang,

Kab. Bandung

Telp

: (022)5893041, Cell : 089655346007 //

02295066317

Email

: dekils_cinos@rocketmail.com

Pendidikan

Tk Yakpi Wassilatul Huda, Jl Bojong no 22 Soreang, Kab. Bandung, dari 1994-1995, berijasah

SDN Cibiru 2, Jl Cibiru no 2 Soreang, Kab Bandung, dari 1995-2001, berijasah

SMP Negeri 1 Soreang, Jl Ciloa no 3 Soreang, Kab. Bandung, dari 2001-2004, berijasah

SMA Negeri 1 Soreang, Jl Raya Soreang-Banjaran Km 3 Soreang, Kab. Bandung,dari 2004-2007, berijasah


(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN WEBSITE BIOGRAFI BENNY RACHMADI

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2011-2012

Oleh:

Yandi Sopiandi 51908062

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul

“PERANCANGAN WEBSITE BIOGRAFI BENNY RACHMADI “. Adapun

maksud dan tujuan penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan tugas akhir ini, ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Program Strata Satu (S-1) pada program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu untuk kemajuan penulis maka penulis membuka diri untuk menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya, serta para pembaca laporan tugas akhir ini pada umumnya.

Penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam memberikan doa serta dukungan dan semangatnya, Atas seluruh bantuan yang diberikan, semoga Allah SWT membalasnya serta melimpahkan keselamatan, rahmat, dan hidayah-Nya.

Bandung, 10 Juli 2012


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

Bab I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Fokus Masalah ... 3

I.4 Tujuan Perancangan ... 3

Bab II Karakter-Karakter Kartun Benny... 4

2.1 Definis Kartun ... 4

2.2 Jenis – Jenis Kartun ... 5

2.3 Perbedaan Kartun Luar dan Indonesia ... 7

2.4 Biografi Kartun Benny ... 9

2.3.1 Karir Benny Rachmadi ... 11

2.3.2 Karya Beny Rachmadi Dari tahun 1997-2007 ... 11

2.3.3 Kartun Benny ... 12

2.5 Definisi Website ... 13

2.6 Analisa Permasalahan ... 14

2.7 Khalayak Sasaran ... 14

Bab III Strategi Perancangan dan Konsep Visual ... 15

3.1 Strategi Perancangn ... 15

3.1.1 Strategi Komunikasi ... 15

3.1.2 Tema Dasar Komunikasi ... 15

3.1.3 Strategi Kreatif ... 16

3.1.4 Strategi Media ... 16

3.1.5 Jadwal Penyebaran ... 22


(5)

3.2 Konsep Visual ... 23

3.2.1 Format Desain ... 23

3.2.2 Tipografi ... 24

3.2.3 Ilustrasi Elemen Visual ... 25

3.2.4 Warna ... 26

Bab IV Teknis Produksi Media Informasi Kartun Benny ... 28

4.1 Proses Karakter ... 28

4.1.1 Karakter Kartun Benny ... 28

4.1.2 Karakter Utama dan Pendukung Karya Benny Rachmadi ... 30

4.2 Media Utama... 44

4.2.1 Website ... 44

4.3 Media Pendukung ... 45

4.3.1 Poster ... 45

4.3.2 Stiker ... 46

4.3.3 X-Banner ... 47

4.3.4 Pin ... 48

4.3.5 Mug ... 48

4.3.6 Kalender ... 49

4.3.7 Kaos / T-shirt ... 49

4.3.8 Mouse Pad ... 50


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bonneff, M. 1976. Komik Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka

McCload, Scott. (2001). Understanding Comics. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

Rahmadi, Benny, & Misrad, Muh. (2007), Jakarta Luar Dalam. Jakarta: Nalar Sunarto, Prijanto, 2005. Metafora Visual Kartun Editorial pada surat kabar

Jakarta Tahun 1950-1957. Disertasi, Bandung: Institut Teknologi Bandung

Sihombing, Danton. (2001).Tiporgrafi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Supriyono, Rachmat. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: CV. ANDI Offset

Internet

Benny Rachmadi. (2012). TokohIndonesia.

Tersedia di: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3773s-cerdas-menggambar-fenomena-sosial

[2 Mei 2012]

Dalila, Sadida. (2010). Teori Dasar Komunikasi Visual

Tersedia di: http://sadidadalila./2010/03/21/teori-dasar-komunikasi-visual [17 April 2012]


(7)

Fang, Richard. 2010 (16 Januari). 6 Tips Membuat Tipografi Lebih Menarik dan Mudah Terbaca

Tersedia di: http://jurusgrafis.com/artikel/tips-membuat-tipografi-lebih-menarik-mudah-terbaca/

[17April 2012]

Wijarnako, Wizard. 2010 (01 Mei). Teori Warna

Tersedia di: http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html [11 Desember 2011]


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Media kartun komik merupakan salah satu media yang mampu membentuk nilai-nilai moral melalui berbagai simbol, gerak dan sifat karakter yang dibuat. komik mempunyai bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua orang yaitu bahasa gambar. Sebagai alat komunikasi komik banyak dipakai untuk menyampaikan suatu pesan secara kreatif dan inovatif. Gambar mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi pada saat ini. Hal ini menyebabkan persaingan dengan cerita komik luar negeri yang lebih menarik dari segi penampilan dan cerita fiktifnya sehingga mengakibatkan berkurangnya pembaca komik lokal. Padahal komik lokal ceritanya menarik dan ilustrasi yang simpel.

Komik terdiri dari sekuens yang saling berhubungan. Hubungan-hubungan tersebut berupa alur cerita yang secara asosiatif diteruskan sendiri oleh pembaca. Kartun adalah sebuah gambar yang bersifat representasi atau simbolik, mengandung unsur sindiran, lelucon, atau humor. Kartun biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, serta menyoroti masalah politik atau masalah publik. Namun, masalah-masalah sosial kadang juga menjadi target, misalnya dengan mengangkat kebiasaan hidup masyarakat, peristiwa olahraga, atau mengenai kepribadian seseorang.

Kartun tampil dalam satu frame dan tidak mempunyai karakter menerus. Namun, kadang terdapat tokoh karakter yang digunakan berkali-kali seperti komik kartun Benny & Mice yang setiap cerita selalu mengambil tema kebiasaan masyarakat sehari-hari. Komik ini sangat disukai oleh para penggemarnaya, karena dalam cerita dan ilustrasi yang diberikan selalu memberi kesan yang positif dan cerita nyata dalam kehidupan. Selain sifatnya humoris, kartun Benny & Mice sekali-kali ceritanya menyoroti hal yang bersifat sindiran dan lelucon. Namun


(9)

semua itu dibuat secara menarik agar para pembaca bisa mengetahui maksud dari cerita komik yang dibuatnya. Ciri dari komik ini yaitu ceritanya striping, yang artinya satu tema berbeda cerita dan gaya visual. Pada saat ini Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad telah berpisah, digantikan dengan Mice cartoon yang dijalankan oleh Muhamad Misrad sendiri. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi para penggemarnya.

Banyak ide cerita yang mereka kerjakan, sangat disayangkan bagi pecinta kartun di Indonesia jika kartun Benny & Mice hilang begitu saja. Benny Rachmadi sebagai kartunis telah memberikan warna baru dalam setiap karakter dan cerita yang diberikannya. Banyak karakter yang dibuat oleh Benny Rachmadi, kartun Benny sebagai karakter utama yang mempresentasikan seorang Benny Rachmadi sendiri. Selain itu, banyak juga karakter pendukung dalam setiap cerita stripnya, misal karakter kartun pengamen jalanan, tukang bajaj, tukang tambal ban, kakek-kakek renta, tukang koran, ibu rumah tangga, pak polisi, serta karakter preman Ibu Kota Jakarta. Karakter pembantu selalu disesuaikan dengan tema cerita yang diangkat oleh seorang Benny Rachmadi. Karakter-karakter karya Benny hampir sama gaya visual gambarnya dengan karakter yang lain, namun yang membedakan adalah peran karakter itu sendiri dalam setiap cerita stripnya.

Untuk saat ini kartun Benny sudah tidak dipakai lagi dalam buku baru yang diterbitkan oleh Benny Rachmadi. Benny Rachmadi lebih memilih karakter baru dengan konsep cerita yang baru dan lebih menarik. Tema dasar cerita yang Benny bawakan masih tetap seperti yang dulu, dengan konsep kartun yang selalu mengkritik dengan bahasa sopan namun menggelitik dan membuat orang berfikir. Kuatnya karakter kartun Benny tak lepas dari proses observasi yang Benny Rachmadi lakukan sebelum menggambar. Sesekali mengobrol sekadarnya dengan orang-orang sekitar hingga memotret. Memilih masyarakat golongan menengah ke bawah sebagai objek kesukaan misalnya, merupakan hasil dari upaya itu. Golongan kartun Benny paling fleksibel, bisa naik ke golongan atas, bisa juga ke bawah.


(10)

Perancangan website kartun Benny ini merupakan salah satu media yang mengingatkan kembali penggemar dengan konsep cerita Benny yang konsisten tentang gambaran kebudayaan mengkritik di negeri ini. Tujuan rancangan untuk menyimpan suatu karya yang berlandaskan apresiasi positif terhadap karya Benny Rachmadi.

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang berhubungan dengan kartun Benny diantaranya:

 Benny Rachmadi belum mempunyai website pribadi yang mengedepankan biografi tentang dirinya.

 Belum adanya media pengembangan yang mensosialisasikan dan mengapresiasikan tentang peranan website sebuah karya dari komikus Benny Rachmadi.

 Kurangnya sarana media yang menjadikan sebuah komik, kedalam media interaktif yang berlandasan pelestarian suatu karya.

1.2 Fokus Masalah

Dari permasalahan yang teridentifikasi diatas, masalah akan difokuskan kepada:

Bagaimana merancang media yang menarik untuk mensosialisasikan dan mengapresiasikan karya dan biografi Benny Rachmadi dengan karakter kartun Benny?

1.3 Tujuan Perancangan

Dengan merancang media informasi sebagai pelestarian sebuah karya, yang digunakan sebagai pengembangan sebuah media untuk menciptakan karya yang dikemas melalui media yang menarik dan interaktif dalam bentuk website

sebagai media utama. Media berupa t-shirt, stiker, pin, xbanner, poster, kalender, mug, dan mouse pad digunakan untuk mendukung promosi media utama.


(11)

BAB II

KARAKTER-KARAKTER KARTUN BENNY RACHMADI

2.1 Definisi Kartun

Kartun (cartoon dalam Bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, cartone,

yang berarti kertas. Kartun pada mulanya adalah penamaan bagi sketsa pada kertas alot (stout paper) sebagai rancangan atau desain untuk lukisan kanvas atau lukisan dinding, gambar arsitektur, motif permadani, atau untuk gambar pada mozaik dan kaca. Namun seiring perkembangan waktu, pengertian kartun pada saat ini tidak sekadar sebagai sebuah gambar rancangan, tetapi kemudian berkembang menjadi gambar yang bersifat dan bertujuan humor dan satir.

Kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya mengungkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail, dengan menggunakan simbol-simbol, serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

Kartun mempunyai sisi menarik yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan media komunikasi yang lain. Ketertarikan seseorang terhadap kartun yang disebabkan dalam mengungkapkan komentar, kartun menampilkan masalah tidak secara harfiah tetapi melalui metafora agar terungkap makna yang tersirat dibalik peristiwa. Metafora merupakan pengalihan sebuah simbol (topik) ke sistem simbol lain (kendaraan). Penggabungan dua makna kata/situasi menimbulkan konflik antara persamaan dan perbedaan, hingga terjadi perluasan makna menjadi makna baru. (Sunarto:1957, hal:27)

Kartun bisa lahir dan selalu muncul dari peristiwa-peristiwa politik yang paling menentukan nasib suatu bangsa. Namun, kartunis melukiskannya dengan sangat ringan seraya bergurau dan memperoloknya. Ketertarikan seseorang


(12)

terhadap kartun dibandingkan dengan media yang lain juga dikarenakan simbol-simbol tertentu dalam kartun yang menyebabkan kelucuan, selain itu isi kartun dimedia massa menceritakan kehidupan sehari-hari.

2.2 Jenis –Jenis Kartun

Jenis kartun berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga, yakni: kartun humor (gag cartoon), kartun editorial atau politik (political cartoon) dan kartun sosial (social cartoon) (Sudarmo, 2004 hal:63).

a. Gag cartoon atau kartun murni

Merupakan gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekadar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan pembuat kartun murni yang terkenal adalah Kokkang yang karyanya banyak dimuat di berbagai terbitan.

b. Kartun Editorial

Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya, sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Masalah aspek pragmatik dalam kartun, menyatakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau peristiwa aktual. Oleh karena sifatnya inilah, kartun editorial sering disebut dengan kartun politik. Kartun politik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai ilustrasi yang sarat kritik tajam, namun merupakan media untuk refleksi suatu permasalahan. Kartun sosial lebih banyak mengangkat fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat, bentuknya tidak selalu sindiran atau kritik namun dapat berupa deskripsi terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Contoh kartun editorial yang terkenal di Indonesia adalah Oom


(13)

Pasikom di harian Kompas dan Keong di harian Sinar Harapan. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain Sibarani, G.M. Sudarta, Pramono, Johny Hidanat, Jaya Suprana, serta Dwi Koendoro.

c. Komik

Merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik kartun yang populer pada saat ini adalah komik buatan Jepang. Komik Jepang tidak hanya menampilkan cerita anak, tetapi juga drama percintaan yang romantis. Komik buatan Jepang saat ini tengah merajai industri perkomikan di Indonesia. Mulai dari cerita yang lucu seperi Doraemon, Crayon Shinchan, Kobo Chan, cerita laga, seperti Kungfu Boy, Dragon Ball, sampai cerita yang romantis. Namun demikian, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya, baik dari segi grafis maupun cerita. Beberapa dekade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara, ataupun Bende Mataram, Gundala, sampai cerita Mahabarata pernah menghiasi dunia perkomikan di Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik lokal cenderung tidak sehebat komik buatan Jepang.Komik-komik lokal tersebut masih tetap bertahan pada terbitan secara bersambung di koran-koran atau majalah.

d. Karikatur

Merupakan perkembangan kartun politik, yaitu gambar lucu yang menyimpang dan bersifat satir atau menyindir, baik terhadap orang atau tindakannya. Ciri khas karikatur adalah deformasi atau distorsi wajah dan bentuk fisik, dan biasanya manusia adalah yang dijadikan sasaran agresi. Toety Heraty Noerhadi dalam tulisannya berjudul Kartun dan Karikatur sebagai Wahana Kritik Sosial menyatakan bahwa karikatur merupakan gambaran yang diadaptasi dari realitas, tokoh-tokoh yang digambarkan adalah tokoh-tokoh bukan fiktif yang ditiru lewat pemiuhan (distortion) untuk memberikan persepsi tertentu terhadap pembaca. Ia menambahkan bahwa perbedaan kartun dan karikatur terletak pada


(14)

hal ini, yaitu tokoh yang digambarkan antara kartun dan karikatur berbeda. Apabila tokoh kartun bersifat fiktif, maka tokoh dalam karikatur bersifat tiruan dari tokoh nyata yang telah melalui tahap pemiuhan. Dengan demikian akan terwujud gambar yang lucu tetapi juga terkandung pesan yang penting, sehingga pesan yang hendak disampaikan dalam kartun kepada masyarakat mudah untuk diterima.

Dari beberapa jenis kartun diatas dapat disimpulkan bahwa kartun yang dijadikan penelitian termasuk kedalam jenis kartun editorial, yang berasal dari media surat kabar dan selalu mengomentari perilaku tentang keseharian dimasyarakat.

2.3Tabel Perbedaan Kartun Luar Negeri Dengan Kartun Indonesia

no komik Ide cerita Visual / gambar

ilustrasi

Target Pembaca /

audien 1 Luar :

Amerika

Sifat komik selalu berimajinasi dengan cerita fiktifnya. Selalu menggunakan ide cerita dengan tema “Hero Amerika” Detail, pewarnaan dengan menggunakan digital color, gambarnya realistis, dan penuh arsiran Anak-anak sampai orang dewasa ( karakter yang ada dalam komik Amerika selalu dikoleksi dalam bentuk dummy karakter hero

yang


(15)

Jepang Ide cerita komik jepang, selalu mengisi cerita dengan karakter yang lucu, dan menarik. Dari segi membacanya juga jepang mengikuti arah tulisan kanji

Manga, ciri khas dalam

pewarnaanya yaitu tone, pewarnaan yang menggunakan dot-dot. dan gaya pewarnaan anime, yaitu pewarnaan dengan teknik cell coloring, dengan ciri khas bayangan dan highlight digambar sederhana. Anak perempuan dan anak laki-laki yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama,

2 Dalam :

Indonesia

Ide cerita selalu diambil dari tema sejarah

pewayangan, namun untuk saat ini kartun

Indonesia cenderung lebih satir, dan peka terhadap situasi yang ada disekitar masyarakat. Lebih menekankan gambar karikatur, dengan arsiran dan pewarnaan yang sederhana namun terlihat jelas dalam cerita yang dibawakan. Semua kalangan yang menyukai karakter kartun yang sifatnya menghibur.

Tabel I.1 Tabel Perbedaan Kartun Luar Negeri - Dalam Negeri


(16)

2.4 Biografi Benny Rachmadi

Biografi ini didapat dari hasil pembicaaraan online dengan Benny Rachmadi pada tanggal 17 Mei 2012. Benny Rachmadi, kartunis kelahiran Samarinda, 23 Agustus 1969 sejak kecil memang sudah senang mengggambar dan mengamamati segala hal. Sadar dengan kemampuannya, Benny pun tidak mau bakatnya terbuang sia-sia. Oleh karena itu, walaupun besar dipulau Kalimantan, kampung halamannya, ia sudah lama bercita-cita belajar desain grafis di Jakarta. Impiannya itu terwujud setelah lulus SMA di tahun 1993, Benny masuk Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta ( IKJ). Semasa kuliah itu lah jiwa kreatifnya semakin terasah karena ia semakin sering mengamati berbagai fenomena sosial dari kehidupan sehari-hari yang sering dianggap tidak menarik oleh banyak orang. Dikampus IKJ pulalah, Benny Rachmadi bertemu dengan Muhammad Misrad alias Mice. Duet mereka mengerjakan kartun berawal sejak tahun 1989 saat diserahi tugas membuat koran dinding IKJ. Sebagai kartunis mereka cukup peka menangkap ide dari berbagai hal-hal unik dan menarik yang ada disekitarnya.

Keduanya mulai menampilkan karya secara luas ketika mendapat pesanan membuat ilustrasi buku sekitar tahun 1997-1998. Judul bukunya kala itu, Matinya Ilmu Ekonomi, Saduran dari The Death Of Economics karya Paul Ormerod. Penerbit Kepustakaan Gramedia (KPG) yang saat itu melihat hasil coretan keduanya akhirnya memunculkan ide agar Benny dan Mice membuat buku sendiri.

Keluarlah buku mereka dengan seri “Lagak Jakarta” terbitan KPG. Pada tahun 1997-1999, mereka membuat enam judul buku. Buku-buku itulah yang kemudian diterbitkan lagi ditahun 2007 dalam Satu Dekade Lagak Jakarta Edisi Koleksi 1 dan 2, serta Lagak Jakarta: 100 Tokoh Yang Mewarnai Jakarta.Selain dikompas Benny juga menjadi kartunis ditabloid dan harian kontan sejak tahun 1998.Ia juga sempat mengajar di almamaternya, IKJ, selama hampir sepuluh tahun sejak 1993 hingga 2002. Selama karirnya, pria berambut kriting ini sudah mendapatkan sejumlah prestasi dan penghargaan. Diantaranya, pemenang kategori seni adegan atau komik (sequential Art) pada international Competition student


(17)

artist di Savannah,USA, 1996dan penghargaan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) sebagai illustrator terbaik buku anak-anak tahun 1995.

Gambar II.1 foto Benny Rachmadi Sumber: tokohindonesia.com

Selain itu, pria yang mengidolakan Priyanto-kartunis majalah tempo sekaligus dosennya semasa kuliah di IKJ dan Dwi Kundoro pencipta panji koming pada kompas minggu, ini juga kerap menampilkan karyanya dalam beberapa pameran kartun. Diantaranya pameran kartun untuk demokrasi yang diselenggarakan Friedrich Naumann Stiftung (FNSt) bekerja sama dengan Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI) di galeri Cipta II Taman Ismalai Marzuki, Jakarta pada Oktober 2000

Kartun karya Benny juga pernah mewakili Indonesia dalam pameran kartun internasional yang diadakan oleh Pusat kebudayaan Jepang pada Maret sampai april 2007. Pameran yang mengangkat tema tentang gaya hidup anak muda tersebut diikuti oleh perwakilan kartunis dari berbagai Negara se-Asia diantaranya Malaysia, Jepang, Cina, Thailand, dan Filipina. Pameran ini diadakan secara roadshow yakni dipamerkan secara berkeliling dari satu Negara kenegara lain.


(18)

2.4.1 Karir Benny Rachmadi

 Kartunis benny & mice dikompas Minggu, sejak Oktober 2003 hingga Juni 2010

 Mengasuh rubrik “Djakarta asusual” dimajalah Djakarta 1999-2002

 Illustrator untuk rubrik kartun editorial di tabloid Kontan sejak 1988

 Lustrator dibeberapa perusahaan periklanan

 Mengisi rubrik Mingguan secara tetap diharian bisnis Indonesia , 1989-1990

 Illustrator di Grafiti Press untuk menangani buku anak-anak, selain iklan dan ilustrasi buku lainnya.

 Dosen di IKJ (1993-2003).

2.4.2 Karya Benny Rachmadi dari tahun 1997-2007

 Benny & mice : talk about Hape

 100 tokoh yang mewarnai Jakarta

 Kartun B&M : Jakarta Luar Dalam,2007

 Satu dekade lagak Jakarta edisi koleksi 1&2,2007

 Lagak Jakarta : (huru-hara) Hura-hura Pemilu’99, 1999

 Lagak Jakarta : reformasi , 1998

 Lagak Jakarta : krisis, oh krisis, 1998

 Lagak Jakarta : Profesi, 1997

 Lagak Jakarta : transportasi, 1997

 Lagak Jakarta : trend & perilaku, 1997

2.4.3 Kartun Benny

Kartun Benny merupakan karakter dari sebuah komik lokal yang dibuat oleh Benny Rachmadi. Karakter ini mempunyai sifat yang apa adanya, berpenampilan sangat biasa, dan direpresentasikan sebagai warga yang tersisihkan dikota Jakarta.Kartun Benny sendiri sebenarnya mempunyai teman karakter yang


(19)

serupa, namun pada tahun 2010 mereka berpisah.Dalam ilustrasinya, kartun ini memang mengetengahkan isu-isu realisme sosial dan politik. Namun, tidak seperti kartun-kartun lainnya yang selalu terkesan menggurui, kartun Benny and Mice tampil apa adanya. Malah ada beberapa kebiasaan buruk masyarakat miskin dikritik oleh kartun ini.

Bentuk wajah Benny yang persegi dengan dagu sedikit memanjang, merepresentasikan karakter wajah ideal bagi pria, tapi dalam goresan kartun ini bentuk wajah dibuat kerempeng disesuaikan dengan karakter tubuhnya yang kurus dan terlihat tua . Bentuk mata yang bulat dan besar dengan tatapan yang tidak tegas serta hidung yang tidak mancung, serta mulut “manyun” menggambarkan karakter penokohan Benny , sosok pria berumur diatas 35 tahun berambut keriting, tubuhnya yang kurus kerempeng dengan bentuk mata yang bulat besar tatapan mata sendu pakaian yang dipakai bukan pakaian kerja bermerek, tapi pakaian keseharian memberikan makna Benny karakter sosok pria yang hidup dalam kekurangan, yang melajang mempunyai beban dalam kehidupannya, tinggal di kota besar.

Gambar II.2Karakter Kartun Benny

(Sumber::http://www.google.co.id/imgres?q=karakter+benny+n+mice)

Pada saat ini, kartun benny telah tiada, yang artinya tidak berpartisipai lagi dalam media buku komik buatan Benny Rachmadi. Seiring jalannya waktu kartun ini bisa saja hilang, namun sebagai media hiburan, kartun ini akan menjadi sarana


(20)

hiburan yang menarik bagi penikmatnya. Untuk saat ini Benny Rachmadi mengeluarkan buku baru, namun dalam buku tersebut Benny Rachmadi tidak memasukan karakter Benny ke dalam bukunya.Padahal manfaat yang terkandung dalam karakter Benny bisa menjadikan media hiburan sehari-hari, dari ilustrasi yang dibuatnya bisa memberikan karakter lokal lebih hidup dan berkembang dari dunia persaingan. Ini adalah buku baru karya Benny Rachmadi yang sudah tidak ada karakter Benny lagi :

Gambar II.3 buku terbaru karya Benny Rachmadi

(sumber http://3.bp.blogspot.com/_qi4_p7EtCU /100-Peristiwa-Benny-rachmadi-PanDeBaik.jpg )

2.5Definisi Website

Untuk saat ini, dunia sangat mudah dijangkau dengan adanya jaringan internet.Karena selain mudah diakses, internet juga mudah dijumpai dimana-mana.Fungsinya terdapat berbagai pandangan ada yang menilai positif dan ada juga yang menilainya negatif, namun untuk saat ini berbagai kegiatan pun selalu menggunakan internet.Salah satu pendukung dalam menginformasikan sebuah objek kepada jaringan luas yaitu dengan adanya website.

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web( WWW ) di dalam Internet. Sebuah halaman web biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser.


(21)

Semua publikasi dari website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.Halaman - halaman dari website dapat diakses melalui sebuah URL yang biasanya disebut Homepage.URL ini mengatur halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink - hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website

membutuhkan subskripsi( data masukan ) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs - situs bisnis, situs - situs e-mail gratis, yang membutuhkan subkripsi agar kita dapat mengakses situs tersebut.

2.6Analisa Permasalahan

Dengan melalui pengembangan media informasi kedalam website, karakter kartun Benny dharapkan bisa memberikan wawasan mengenai citra dari karakter kartun Benny melalu website.Supaya dalam menginfomasikan sebuah karya kedalam bentuk visual bisa mengapresiasikan karya dari Benny Rachmadi.Dan dapat menjadi sebuah informasi yang dilandasi sebuah motivator untuk membuat sebuah karya.

2.7Khalayak Sasaran

Dalam pelaksanaan perancangan media informasi ini, terdapat target

audience yang dibagi dalam tiga bagian yaitu secara demografis, psikografis, dan geografis yakni:

 Demografis

Gender: Laki-laki dan Perempuan

Usia : 19 s.d 23 Tahun, Alasannya dikarenakan pada usia ini selalu ingin mencoba hal yang baru, dan sudah mengerti keadaan lingkungan yang ada disekitarnya.

 Psikografis

Besarnya rasa ingin tahu akan hal yang baru, mudah bergaul dan aktif dalam hal informasi terbaru, suka membaca komik


(22)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada dasarnya merupakan suatu perancangan (planning) dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah media. Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan website kartun Benny,karya dari Benny Rachmadi. Dengan memberikan gaya baru dan informasi interaktif kedalam media website.

Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan media informasi karakter kartun Benny digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke khalayak dapat dimengerti dan diterima dengan baik. Strategi komunikasi yang dilakukan dalam media informasi mengenai karakter kartun Benny bersifat informatif, hanya memberikan informasi secara visual dengan menggunakan media website dan media pendukung yang dipilih.

Bahasa yang digunakan sederhana, singkat dan jelas. Penggunaan bahasa baku dan sederhana agar target khalayak akan lebih mudah mengerti dan memahaminya.

3.1.2 Tema Dasar Komunikasi

Penyampaian pesan yang akan disampaikan karakter Kartun Benny kepada khalayak luas adalah mengenai biografi dari kartunis Benny Rachmadi, dan menginformasikan karakter-karakter yang menjadi karya beliau.

 Tujuan Komunikasi

 Memberitahukan informasi yang positif terhadap karakter KartunBenny dengan memberikan media informasi sebagai


(23)

pengetahuan dari karya-karya karakter kartun dari seorang Benny Rachmadi.

 Kembali mempopulerkan kartunis Indonesia serta menggali nilai-nilai moral yang terkandung di dalam karya-karya Benny Rachmadi

3.1.3 Strategi Kreatif

Agar media informasi yang diberikan mencapai tujuan yang diharapakan maka media yang dipilih harus tepat. Hal ini perlu dilakukan karena pentingnya informasi tersebut untuk masyarakat.

a. Strategi Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam pembuatan media informasi yang meliputi pembuatan

tag line visual yaitu :

Tag line

Tag line yang digunakan dalam media informasi karakter kartun Benny ini adalah “ Bukan Sekedar Cerita Dari Kartun Benny”

3.1.4 Strategi Media

Setelah merancang strategi komunikasi dan strategi kreatif hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah merancang strategi media. Media merupakan alat penghubung, perantara, sasaran dan saluran komunikasi untuk menyampaian pesan kepada khalayak sasaran dengan perencanaan yang sistematika dan berharap mendapat tanggapan dari penerima pesan.

a. Media Utama

Media utama yang digunakan adalah media informasi berupa website. Media website merupakan media yang lebih efisien dan menarik untuk dijadikan media informasi untuk saat ini. Dengan memberikan konten-konten didalamnya berupa profil, yang menjelaskan biografi dari Benny


(24)

Rachmadi. Dan menambahkan konten karya-karya yang Benny Rachmadi kerjakan selama menjadi kartunis Indonesia. Harapannya dengan memberikan media informasi dalam bentuk website, karakter-karakter yang dibuat oleh kartunis Indonesia yaitu Benny Rachmadi dapat menjadikan wadah yang positif untuk mengenalkan lagi secara luas karya-karya yang dibuat Benny Rachmadi.

 Konten

Konten yang terdapat di web Kartun Benny terdapat lima halaman yang terdri dari :

 Halaman 1 (Home)

Didalamnya merupakan bagian sarana informasi awal dari

website Kartun Benny mengenai judul website, menu konten, dan beberapa aksen seperti logo dan lampu sorot sebagai penyanggah dari nama-nama konten yang ada didalam fitur website Kartun Benny.


(25)

 Halaman 2 (Tentang Karakter Kartun Benny)

Halaman ini menginformasikan tentang tokoh karakter utama kartun Benny, yang isinya mengenai ciri fisik dari karakter kartun Benny, dan sifat dari karakter tersebut.

Gambar IV.34 Web halaman 2 (Tentang Karakter Kartun Benny)

 Halaman 3 (Tentang Benny Rachmadi)

Konten ini menginformasikan biografi dari Benny Rachmadi sebagai ilustrator handal Indonesia. Disana menceritakan sebagian besar pengalaman yang sudah Benny Rachmadi jalani, seperti informasi tentang karya-karyanya yang terbaik.


(26)

 Halaman 4 (Karakter Karya Benny Rachmadi)

Dihalaman ini menginformasikan beberapa karakter yang dominan dibuat oleh Benny Rachmadi.

Gambar IV.36 Web halaman 4 (Karakter Kaya Benny Rachmadi)

 Halaman 5 (Informasi Kontak Personal)

Dihalaman lima ini merupakan halaman yang

menginformasikan kontak personal, dan konten (message) pesan yang bisa dikirm langsung ke email Benny Rachmadi.


(27)

 Sistem Navigasi

Navigasi Web adalah bagian dari situs Web yang berguna untuk memandu pengunjung menjelajahi isi situs dan menghantarkan pengunjung pada isi yang ingin dicari. Dalam

website kartun Benny ini, terdapat lima konten, beranda, tentang kartun Benny, tentang Benny Rachmadi, karya Benny Rachmadi, dan kontak. Navigasi yang dibuat memiliki fungsi yang bisa menuju kemana saja, artinya di semua konten terdapat tombol “menu” yang bila di klik terdapat beberapa nama konten seperti diatas. Sistem ini akan mempermudahkan bagi audien agar dalam menjelajahi konten-konten yang lainnya.

Gambar IV.38Sistem Navigasi Website Kartun Benny

b. Media Pendukung

Media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan media pendukung. Media pendukung yang digunakan adalah :

 Media Poster

Poster dipandang sebagai media efektif karena dapat di tempel dimana saja dan poster lebih bisa menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga pesan dapat tersampaikan,


(28)

 Stiker

Media ini bertujuan untuk mengingatkan dalam bentuk verbal atau tulisan, yang bisa ditempel dibelakang kaca mobil, atau diberbagai tempat yang sering dikunjungi khalayak orang banyak, seperti sekolah, mall, jalan raya dan lain sebagainya.

X-Banner

X-Banner difungsikan untuk menginforamsikan peluncuran website

setelah sudah bisa di akses di internet. Dan media ini disimpan di depan stand penjualan buku Benny Rachmadi.

Gimmick (merchandise)

Gimmick menurut kamus bahasa Inggris adalah tipu muslihat atau alat, tetapi menurut kamus istilah periklanan Indonesia Gimmick adalah usaha untuk menarik perhatian khalayak melalui objek atau cara yang dianggap sebagai hal baru dan luar biasa sehingga menimbulkan minat untuk membeli produk tersebut. Selain itu, Gimmick juga dibuat atas dasar sebagai media pengingat setelah menggunakan mediautama. Adapun Gimmick yang diberikan adalah:

 Pin

Pin merupakan media pendukung dan dapat digunakan sebagai aksesoris untuk tas.

 Gelas / mug

Gelas/mug karena dalam penyampaian informasinya media tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran karena dapat dipakai sehari-hari oleh audien.


(29)

T-shirt / kaos

T-shirt dalam penyampaian informasinya dapat mencakup banyak target sasaran karena dapat dilihat oleh masyarakat luas

 Kalender

Merupakan media yang efektif karena dapat digunakan dengan jangka waktu yang panjang

 Mouse pad

Merupakan media yang dapat mengingatkan media utama secara efektif karena pemakaiannya selalu berada ditempat yang setiap hari dapat digunakan.

3.1.5 Jadwal Penyebaran Media

Media utama akan mulai dikenalkan kepada audien pertama memberikan promosi dengan mengeluarkan media pendukung berupa stiker dalam waktu dua minggu sebelum website launching. Lalu memberikan pin dan media pendukung poster, ini ditujukan untuk persiapan dalam menginformasikan secara informatif kepada audien secara serentak di daerah target audien, seperti sekolah-sekolah menengah atas, tempat bacaan seperti Gramedia, dan di tempat yang banyak mahasiswa suka bercengkrama. Cara


(30)

yang dilakukan dalam mengenalkan website ini yaitu dengan cara emosional, yang artinya memberikan audien penasaran dengan apa yang ada pada media informasi website kartun Benny.

Setelah media pendukung diberikan lalu dua minggu setelah itu, website

mulai dikeluarkan dengan resmi. Lalu dalam jarak dua minggu kedepan, secara resmi website ini dipromosikan dengan memberikan media-media pendukung dan gimmick kepada audien dengan cara memberikan hadiah, seperti mug, kaos, poster.

3.1.6 Tempat Penyebaran Media

Media-media tersebut akan disebarkanditempat-tempat keramaian seperti mall, disekolah-sekolah SMA, di universitas dan ditempat nongkrong anak muda, karena menyesuaikan dengan target sasaran.

3.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan konsep yang menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan ke dalam bahasa visual melalui media penghubung. Konsep visual sangatlah penting dalam perancangan media informasiini, karena pesan yang disampaikan akan terlihat jelas.

3.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan adalah landscape dan portrait.Untuk format – format tersebut disesuaikan dengan media – media yang dipilih dan sesuai untuk digunakan. Terutama dalam media utama desain konsisten dengan format landscape. Dan untuk format portrait digunakan dalam pembuatan media pendukung seperti poster, kalender dinding, dan lain-lain.


(31)

3.2.2 Tipografi

Adapun tipografi yang digunakan dalam media informasi ini yaitu huruf yang mempunyai karakter kuat, sederhana dannon formal.Huruf ini mempunyai tingkat keterbacaan yangbaik agar informasi yang disampaikan dapat terlihat jelas.

Huruf “AmateurComic” digunakan dalam pemakaian huruf untuk logo dan tagline, karena huruf “AmateurComic” merupakan huruf yang sesuai untuk karakter bacaan dalam setiap komik cetak.

Huruf Arial Rounded MT Bold digunakan untuk isi konten agar tingkat keterbacaannya lebih jelas dan memberikan efek yang tidak terlalu personal.


(32)

3

.

2.3 Ilustrasi Elemen Visual

Adapun ilustrasi yang yang dipakai dalam media informasi dalam bentuk website kartun Benny yaitu:

Logo ini merupakan salah satu media dalam bentuk visual

yang menandakan sebuah identitas dari media

informasi.Dalam logo tersebut terdapat beberapa komponen gambar huruf yang terdiri dari huruf “B” yang artinya Benny dan “R” untuk Rachmadi.Dan huruf “B” itu sendiri diambil dari bentuk visual hidung dari karakter kartun Benny.

Karakter Kartun Benny merupakan icon yang akan membawa audien untuk mengajak memilih konten atau bisa disebut juga sebagai petunjuk dari konten-konten yang terdapat dari media informasi berupa website.

Lampu sorot panggung, merupakan visual ilustrasi yang

difungsikan untuk memberikan penerangan dalam

pemilihan konten-konten pada website Kartun Benny.

Balon kata adalah ilustrasi visual yang dibuat untuk

menegeaskan sebuah informasi dalam animasi

website.Balon kata memiliki berbagai jenis karakter dan mempunyai fungsi yang berbeda, dan terletak pada bentuk dan tekstur dari ilustrasi balaon kata tersebut.


(33)

Aplikasi media

3.2.4 Warna

Warna dalam perancangan media informasi ini sangatberguna dan berfungsi menarik perhatian khalayak, Adapunwarna-warna yang digunakan dalam pembuatan mediainformasi kartun Bennyadalah:

 Coklat

warna coklat digunakan untuk menciptakan suatu kesan yang tulus dan jujur dalam memberikan sebuah informasi.

 Kuning

Merupakan warna yang banyak digunakan karena warna ini merupakan kehangatan dalam konsep cerita yang benny rachmadi berikan kepada audiennya.


(34)

 Orange

Merupakan kehangatan dalam memberikan sebuah peristiwa yang tidak

mudah untuk dilupakan. Selain itu warna orange akan menambah

energi baru dalam berkarya.

 Hitam

Merupakan aksen yang memberikan warna tambahan untuk mendominasi warna lain, karena sifat warna hitam adalah netral dan bisa masuk kedalam warna apa saja.

Berikut adalah contoh warna yang digunakan:


(35)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA INFORMASI KARTUN BENNY

Proses pembuatan website kartun Benny dimulai dari pembuatan karakter-karater tokoh utama dan karakter tokoh pendukung yang dibuat Benny Rachmadi. Tokoh utama yang dijadikan sebuah pengarah dan petunjuk dalam perancangan

website ini adalah kartun Benny.Karakter yang dijadikan petunjuk ini dipilih karena selalu berubah-berubah dari karakter penokohan yang disesuaikan dengan cerita dari tema yang dibawakan. Dan karakter pendukung yang berpengaruh dari cerita yang sebelumnya, diambil dengan berbagai karakter masing-masing yang berbeda dari cerita-cerita yang sudah ada. Karakter yang diambil seperti karakter seorang polisi, tukang tambal ban, pak haji, pengamen jalanan, karakter anak gaul Jakarta, seorang pedagang, seorang kakek-kakek, ibu rumah tangga, tukang bajaj, nenek-nenek, dan lain sebagainya. Semua karakter yang dipilih merupakan karakter yang selalu ada dalam keseharian dilingkungan masyarakat.

4.1 Proses Karakter

4.1.1 Karakter Kartun Benny

Pertama-tama karakter Benny dibuat lagi dengan teknis sketsa manual. Setelah melakukan sketsa manual dengan berbagai penokohan Benny, lalu selanjutnya melakukan teknis scan untuk dilanjutkan kedalam pewarnaan dengan menggunakan beberapa software.


(36)

Setelah karakter diberi ketebalan outline, lalu dirapihkan agar outline dari sketsa dapat diwarnai dengan rapih. Setelah selesai dalam merapihkan

outline baru melakukan pewarnaan dengan menggunakan brush tooldengan pemilihan warna yang disesuaikan.

Gambar IV.2 Proses Pewarnaan Menggunakan Brush Tool


(37)

Gambar IV.4 Proses Pewarnaan Menggunakan Brush Tool

Gambar IV.5 Proses Pewarnaan Menggunakan Brush Tool

Dari karakter-karakter yang diatas digunakan sebagai pengarah atau objek yang disampaikan dari setiap halaman website Kartun Benny.Dari mulai konten pengenalan kartun Benny sampai ke halaman akhir dari website

kartun benny.

4.1.2 Karakter Utama dan Pendukung Karya Benny Rachmadi

Karakter Benny merupakan tokoh utama yangdibuat oleh Benny Rachmadi karena tokoh ini merupakan gambaran dari dirinya sendiri. Selain tokoh utama, ada juga tokoh-tokoh karakter lain seperti karakter seorang


(38)

polisi, tukang tambal ban, pak haji, pengamen jalanan, karakter anak gaul Jakarta, seorang pedagang, seorang kakek-kakek, ibu rumah tangga, tukang bajaj, nenek-nenek, dan lain sebagainya.

a. Karakter kartun Benny – versi tukang pijit

Karakter ini diambil dari cerita Benny yang bertema “tukang pijit keleling” (Sumber : Kompas, 21 Januari2007)

Sketsa awal :

Gambar IV.6 Sketsa awal karakter kartun Benny-Benny Rachmadi


(39)

Penebalan outline sengaja tidak menggunakan teknik tracing supaya visual yang dibuat sesuai dengan visual gambar dari komik Kartun Benny. Maka teknik yang dilakukan disini hanya melakukan penebalan outline dengan menggunakan tool curve pada software grafis.

Gambar IV.8 Hasil pewarnaan karakter kartun Benny-Benny Rachmadi

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.

b. Karakter kartun Polisi

Karakter ini di ambil dari cerita Benny yang bertema “razia sabuk pengaman” (Sumber: Kompas, 16 Mei 2004)

Sketsa awal :


(40)

Gambar IV.10 Penegasan outline karakter kartun polisi-Benny Rachmadi

Penebalan outline sengaja tidak menggunakan teknik tracing supaya visual yang dibuat sesuai dengan visual gambar dari komik Kartun Benny. Maka teknik yang dilakukan disini hanya melakukan penebalan outline dengan menggunakan tool curve pada software grafis.

Gambar IV.11 Proses pewarnaan karakter kartun polisi-Benny Rachmadi

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.


(41)

c. Karakter Kartun Pak Haji

Karakter ini di ambil dari cerita Benny yang bertema” peluang usaha selama Ramadhan” (Sumber : Kompas,22 Oktober 2006)

Gambar IV.12 Sketsa awal karakter kartun pak haji -Benny Rachmadi

Gambar IV.13 Penegasan outline karakter kartun Pak Haji -Benny Rachmadi

Penebalan outline sengaja tidak menggunakan teknik tracing supaya visual yang dibuat sesuai dengan visual gambar dari komik Kartun Benny. Maka teknik yang dilakukan disini hanya melakukan penebalan outline dengan menggunakan tool curve pada software grafis.


(42)

Gambar IV.14 Hasil pewarnaan karakter kartun Pak Haji -Benny Rachmadi

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.

d. Karakter kartunkakek-kakek

Karakter ini diambil dari cerita Benny yang bertema “perokok tidak pernah menjadi tua” (sumber : Kompas, 27 Februari 2005)


(43)

Gambar IV.16 Penegasan outline karakter kartun Pak Haji -Benny Rachmadi

Penebalan outline sengaja tidak menggunakan teknik tracing supaya visual yang dibuat sesuai dengan visual gambar dari komik Kartun Benny. Maka teknik yang dilakukan disini hanya melakukan penebalan outline dengan menggunakan tool curve pada software grafis.

Gambar IV.17 Hasil akhir pewarnaan karakter kartun Pak Haji - Benny Rachmadi

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.


(44)

e. Karakter Kartun Tukang Tambal Ban

Karakter ini diambil dari cerita Benny yang bertema “ranjau paku” (sumber : Kompas, 30 Juli 2006)

Gambar IV.18 Sketsa awal karakter kartun tukang tambal ban - Benny Rachmadi

Gambar IV.19 Penegasan outline karakter kartun tukang tambal ban - Benny Rachmadi


(45)

Gambar IV.20 Hasil pewarnaan karakter kartun tukang tambal ban - Benny Rachmadi

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.

f. Karakter Kartun Perokok


(46)

Gambar IV.22 Penegasan outline karakter kartun perokok - Benny Rachmadi

Gambar IV.23 Hasil pewarnaan karakter kartun perokok - Benny Rachmadi


(47)

g. Karakter Kartun Pengamen

Karakter ini diambil dari cerita kartun Benny yang bertema “peter pan” (Sumber : Kompas, 30 Januari 2005)

Gambar IV.24 Sketsa awal karakter kartun pengamen - Benny Rachmadi

Gambar IV.25 Penegasan outline karakter kartun pengamen - Benny Rachmadi


(48)

Gambar IV.26 Hasil akhir pewarnaan karakter kartun pengamen - Benny Rachmadi

h. Karakter kartun Preman Ibu Kota

Karakter ini diambil dari buku cerita Benny Rachmadi yang berjudul “100 Peristiwa yang Bisa Menimpa Anda” dengan tema cerita “dipalak secara halus”.

Gambar IV.27 Sketsa awal karakter kartun preman Ibukota - Benny


(49)

Gambar IV.28 Penegasan outline karakter kartun preman Ibukota - Benny Rachmadi

Gambar IV.29 Penegasan outline karakter kartun preman Ibukota - Benny Rachmadi


(50)

i. Karakter Kartun Supir Bajaj

Karakter ini diambil dari cerita Benny yang dari buku barunya, bahkan dibuku kartun Benny & Mice yang dulu pun sudah ada. Karakter ini tetap memerankan tokoh supir bajaj dalam setiap ceritanya.

Gambar IV.30 Sketsa awal karakter kartun sopir bajaj - Benny Rachmadi

Gambar IV.31 Penegasan outline karakter kartun supir bajaj - Benny Rachmadi


(51)

Gambar IV.32Penegasanoutlinekarakter kartun Preman Ibu Kota - Benny Rachmadi

Pewarnaan dalam keseluruhan karakter menggunakan brush tool, dengan komposisi outline yang ditebalkan dengan menggunakan curves tool.

Sehingga hasil yang diberikan akan sesuai dengan kapasitas dari karakter kartun tersebut dengan metode gaya visual Benny Rachmadi.

Dalam proses sketsa sampai proses penebalan outline dan pewarnaan kurang lebih memerlukan dua sampai tiga jam, karena dalam proses pewarnaan yang sangat memerlukan waktu yang tidak singkat. Semua itu agar terlihat lebih tepat dengan warna karakter yang sesuai.

4.2Media Utama

4.2.1 Website

Sebagai media utama disini akan menjelasakan beberapa informasi dengan berbagai konten-konten yang terdiri dari pengenalan karakter kartun Benny, biografi dari Benny Rachmadi sebagai kartunis yang membuat kartun Benny, portofolio dari kartunis Benny Rachmadi, serta halaman kontak dari Benny Rachmadi. Teknis yang digunakan adalah


(52)

Gambar IV.33Capture semua halaman website

4.3 Media Pendukung

4.3. 1 Poster

Poster adalah media pendukung untuk menginformasikan tentang keberadaan website Kartun Benny.Poster ini ditempel di tempat-tempat nongkrong, ditempat penjualan buku, sampai di mading-mading sekolah menengah atas. Ukuran poster 29,7 x 42 dicetak dengan menggunakan bahan artpaper 210g.


(53)

Gambar IV.34Poster

4.3. 2 Stiker

Gambar IV.35 Stiker

Teknis produksi dari stiker adalah dengan menggunakan cetak separasi di atas kertas stiker dengan ukuran 42 cm x 29,7 cm (A3 ) jenis sticker chromo 160 gr agar warna pada stiker tahan lama, Ukuran stiker adalah 9x3 cm dengan menggunakan cetak offset.


(54)

4.3. 3 X Banner

Gambar IV.36 X-Banner

Teknis X-banner ini ditempatkan didepan stand/rak buku “New Release” yang berada di toko-toko buku seperti Gramedia dan Toga Mas dengan ukuran 60 x 160 cm agar mata konsumen langsung tertuju pada banner.

x-banner terbuat dari bahan flexy Indoor dan outdoor, dan dicetak secara digital printing.


(55)

4.3. 4 Pin

Gambar IV.37 Pin

Pin digunakan pada saat web telah resmi untuk diakses, media ini akan diberikan secara gratis kepada audien, dengan cara pendekatan emosional dari bahasa iklan promo “ Ada Apa Sih Disini??!!”.

Ukuran diameternya 6cm x 6 cm.

4.3. 5 Mug

Gambar IV.38 Mug

Media Mug dibuat dengan bahan Kramik menggunakan teknis produksi Laser.Ukuran desain mug adalah 18x8 cm, media ini digunakan pada saat lagi ngobrol atau nongkrong.


(56)

4.3. 6 Kalender

Gambar IV.39 Kalender

Media kalender dibuat dengan bahan Artpapper 210g dengan teknis produksi digital printing.Ukuran kalender yang diberikan pada promosi ini adalah A3.

4.3. 7 Kaos / T-shirt

Gambar IV.40 Kaos

Media kaosdibuat dengan print digital, bahan kaos cotton lembut, dengan menggunakan ukuran kaos “ medium”.


(57)

4.3. 8 Mouse Pad


(1)

45 Gambar IV.33Capture semua halaman website

4.3 Media Pendukung

4.3. 1 Poster

Poster adalah media pendukung untuk menginformasikan tentang keberadaan website Kartun Benny.Poster ini ditempel di tempat-tempat nongkrong, ditempat penjualan buku, sampai di mading-mading sekolah menengah atas. Ukuran poster 29,7 x 42 dicetak dengan menggunakan bahan artpaper 210g.


(2)

46 Gambar IV.34Poster

4.3. 2 Stiker

Gambar IV.35 Stiker

Teknis produksi dari stiker adalah dengan menggunakan cetak separasi di atas kertas stiker dengan ukuran 42 cm x 29,7 cm (A3 ) jenis sticker chromo 160 gr agar warna pada stiker tahan lama, Ukuran stiker adalah 9x3 cm dengan menggunakan cetak offset.


(3)

47 4.3. 3 X Banner

Gambar IV.36 X-Banner

Teknis X-banner ini ditempatkan didepan stand/rak buku “New Release” yang berada di toko-toko buku seperti Gramedia dan Toga Mas dengan ukuran 60 x 160 cm agar mata konsumen langsung tertuju pada banner.

x-banner terbuat dari bahan flexy Indoor dan outdoor, dan dicetak secara digital printing.


(4)

48 4.3. 4 Pin

Gambar IV.37 Pin

Pin digunakan pada saat web telah resmi untuk diakses, media ini akan diberikan secara gratis kepada audien, dengan cara pendekatan emosional dari bahasa iklan promo “ Ada Apa Sih Disini??!!”.

Ukuran diameternya 6cm x 6 cm.

4.3. 5 Mug

Gambar IV.38 Mug

Media Mug dibuat dengan bahan Kramik menggunakan teknis produksi Laser.Ukuran desain mug adalah 18x8 cm, media ini digunakan pada saat lagi ngobrol atau nongkrong.


(5)

49 4.3. 6 Kalender

Gambar IV.39 Kalender

Media kalender dibuat dengan bahan Artpapper 210g dengan teknis produksi digital printing.Ukuran kalender yang diberikan pada promosi ini adalah A3.

4.3. 7 Kaos / T-shirt

Gambar IV.40 Kaos

Media kaosdibuat dengan print digital, bahan kaos cotton lembut, dengan menggunakan ukuran kaos “ medium”.


(6)

50 4.3. 8 Mouse Pad