Latar Belakang Implikasi untuk Asuhan Kebidanan dan Pendidikan Kebidanan..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan penting bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses perumbuhan dan perkembangan bayi. Akan tetapi, ada suatu hal yang sangat disayangkan yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Akibatnya, program pemberian ASI eksklusf tidak berlangsung Prasetyono, 2009. Pemerintah telah menghimbau pemberian ASI ekslusif di Indonesia, tetapi angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI 2002, hanya 3,7 bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama. Sedangkan pemberian ASI pada bayi umur kurang 2 bulan sebesar 64, antara 2-3 bulan 45,5, antara 4-5 bulan 13,9 dan antara 6-7 bulan 7,8. Sementara itu cakupan pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu antara 1997 sebesar 10,8 menjadi 32,4 pada tahun 2002. Menurunnya angka pemberian ASI dan meningkatnya pemakaian susu formula disebabkan antara lain rendahnya pengetahuan para ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial-budaya yang menentang pemberian ASI, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja cuti melahirkan yang terlalu singkat, tidak adanya ruang di tempat kerja untuk menyusui atau memompa ASI, dan pemasaran agresif oleh perusahaan-perusahaan formula yang tidak saja mempengaruhi para ibu, namun juga para petugas kesehatan Amanda. 2008. 1 Universitas Sumatera Utara Adanya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900Men.KesSKVII2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan. Dalam keputusan ini, diharapkan semua bidan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya para ibu hamil, melahirkan, dan menyusui, senantiasa berupaya memberikan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif sejak pemeriksaan kehamilan Prasetyono, 2009, hal, 23. Dalam UU kesehatan No. 36 tahun 2009 yakni, hak bayi untuk mendapat ASI eksklusif dijelaskan dalam Pasal 128 Ayat 1 yang berbunyi, Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan, kecuali atas indikasi medis. Dengan adanya UU ini, sudah dijelaskan bahwa seorang anak yang baru dilahirkan dalam kondisi normal, berhak mendapatkan ASI secara eksklusif. Dan telah ditegaskan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. Dan akan diberikan sanksi yang dijelaskan dalam Pasal 200, yakni ”Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian ASI Eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat 2 dipidana penjara paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 Seratus Juta Rupiah”Yudhoyono, 2009. Hasil penelitian yang dilakukan Efendi. M. 1997 didapatkan pemberian ASI setelah umur 2 bulan 31,6, ASI + susu botol 15,8 dan susu botol 52,6. Sedangkan sebelumnya pada umur 1 bulan masih lebih baik yaitu 66,7 ASI dan 33,3 susu botol, dalam hal ini susu botol sangat berpengaruh sangat besar. Hasil penelitian Yuniarti 2005 didapatkan cakupan ASI eksklusif di kota Medan tahun 2003 sebanyak 3.945 orang bayi 27 dari sasaran 46.988 orang bayi. Disini dilihat masih kurangnya cakupan pemberian ASI eksklusif yang tinggi 2 Universitas Sumatera Utara terdapat pada puskesmas Padang Bulan Medan yaitu 327 orang bayi 9,2 dari 1.183 orang bayi, dibandingkan dengan puskesmas-puskesmas yang lain Dinkes Kota Medan,2003. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas peneliti tertarik mengambil judul ini karena untuk mengidentifikasikan peningkatan berat badan bayi baru lahir yang mendapatkan ASI eksklusif selama 1 bulan di Klinik Bersalin Lolly Medan Tahun 2012.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan pemberian ASI terhadap penambahan berat badan bayi di klinik bersalin Bersama Medan tahun 2013

1 102 54

Hubungan Berat Badan Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pascamelahirkan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

2 42 10

Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir yang Mendapatkan ASI eksklusif Setelah 1 Bulan di Klinik Bersalin Lolly Medan

0 28 40

Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Bersalin Lolly Medan

0 57 52

Hubungan Antenatal Care Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Klinik Bersalin Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015

0 20 59

PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN ANTARA BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN SUSU Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Antara Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif dan Susu Formula Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 12

PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN ANTARA BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN SUSU Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Antara Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif dan Susu Formula Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 14

PERBEDAAN PERTAMBAHAN PANJANG DAN BERAT BADAN BAYI USIA 2-6 BULAN YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAJANG.

0 0 1

Hubungan pemberian ASI terhadap penambahan berat badan bayi di klinik bersalin Bersama Medan tahun 2013

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI - Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir yang Mendapatkan ASI eksklusif Setelah 1 Bulan di Klinik Bersalin Lolly Medan

0 0 11