Pembayaran Angsuran NOTULA bIMTEK eKOSYAR 2014

40 3. SKEMA AKAD ARRUM- BPKB Akad Rahn dan Ijarah 41 5. Pemberian pembiayaan 3. Dilakukan Akad 4. Penyerahan Marhun Usaha dan tempat tinggal Rahin 1.Pengajuan pembiayaan 1.Pengajuan pembiayaan 2.Survei kelayakan usaha, identitas dan marhun Marhun atau kendaraan

6. Pembayaran Angsuran

4. ARRUM - Teknis Transaksi 42 a. PERSYARATAN PEMBIAYAAN ARRUM BPKB a. Identitas calon Rahin yang jelas : b. Bukan jenis usaha yang dilarang menurut syariah maupun pemerintah diantaranya c. Telah lulus analisa kelayakan oleh analis kredit. 41 43 b. OBJEK JAMINAN 1. ARRUM BPKB Kendaraan Bermotor BPKB Jenis Kendaaan yang dapat dijadikan jaminan : • Mobil produksi Jepang : 15 tahun Terakhir ; Kondisi 75 Antara Lain: Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu,dll. • Mobil produksi Eropa :10 tahun terakhir ; Kondisi 75 Antara Lain : BMW, Mercy, Jaguar, dll • Mobil produksi Korea : 10 Tahun Terakhir ; Kondisi 75 Antara Lain : KIA, Hyundai, Daewoo,dll. • Untuk Sepeda Motor hanya produksi Jepang ; 5 tahun terakhir ; Kondisi 75. 2. ARRUM EMAS - Jaminan Emas Lantakan LM dan emas perhiasan Produk berbasis syariah PRODUK MULIA Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi 44 42 1. DEFINISI MULIA - AKAD 46 MULIA Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi Adalah penjualan emas oleh Pegadaian kepada masyarakat dengan cara tunai ataupun pola angsuran dalam jangka waktu tertentu Pola Pembayaran: - Cash : pembelian LM secara cash and carry - Angsuran : pembelian dengan uang muka dan sisanya diangsur. Urbun uang muka minimal 20 dan sisanya diangsur setiap bulan sesuai jangka waktu yang disepakati, sedangkan penyerahan barang dilakukan setelah pembayaran lunas seluruhnya. 43 2. CIRI KHAS MURABAHAH MULIA 47 Akad : Murabahah dan Rahn Harga perolehan diberitahukan kepada Nasabah Harga pokok, biaya asuransi, biaya pengiriman,dll, begitu juga Margin dan harga jual. Jaminan Kualitas kadar 99,99 24K, bersertifikat international LBMA produksi PT Antam Barang LM diserahkan kepada nasabah sesudah lunas. 3. HARGA JUAL MULIA 48 HJ = Harga Jual PT ANTAM + Marjin Penjualan Penetapan Harga Jual Angsuran HJK-LM Marjin Penjualan ditetapkan bervariasi sesuai dengan jangka waktu Yang disepakati, secara umum equivalen 1 perbulan. Pilihan Jangka waktu kredit : 3 bulan. 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan 36 bulan Biaya – biaya lain yang harus dibayar nasabah : Biaya Administrasi : Rp 50.000,- Biaya distribusi : sesuai Jarak Biaya Asuransi : 0,24 X Harga Jual 44 4. PROSES TRANSAKSI MULIA 49 Nasabah Pemasok LM Outlet Pelaksana Mulia Angsuran Galeri 24 1 2 3 Keterangan: 1. Nasabah Membayar Uang Muka 2. Cabang pelaksana mengirim order ke galari 24 3. Galeri 24 Membuat Purchase Order Ke Pamasok 4. Pemasok mengirim LM ke Galeri 24 5. Galeri 24 mengirim LM ke cabang pelaksana 6. Serah terima LM dgn Nasabah setelah pelunasan 4 5 6 AMANAH Pembiayaan Pembelian Kendaraan Bermotor 3.4 50 45 1. DEFINISI AMANAH 52 AMANAH Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besar penghasilan gaji dengan pola perikatan rahn tasjily dan fidusia yang diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian secara angsuran - Pembiayaan motor mobil - Khusus pegawai tetap masa kerja min 2 tahun - Limit : 5.000.000 s.d. 150.000.000 patokan 13 gaji atau 80dari nilai kendaraan - Jangka waktu 12,18,24, 36,48,60 bulan 46 2. KENDARAAN YANG DIBIAYAI AMANAH 53 Roda dua Kendaraan Baru : HONDA,YAMAHA,SUZUKI,KAWASAKI Roda empat Khusus mobil pribadi kondisi min 80 KHUSUS PEMBELIAN BARU : boleh semua merk KHUSUS PEMBELIAN BEKAS : Produsen Tahun Merk Jepang 15 th Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, Mazda, Nissan Korea 12 th KIA, Hyundai, Timor, Daewoo Eropa 10 th BMW, Mercedez Benz, Opel, Audi, Jaguar, Peugeot, Volvo, VW 3. AKAD DAN OBYEK YANG DISIMPAN OLEH PEGADAIAN 54 Akad Rahn Tasjily dan Ijarah Obyek yang dibiayai Kendaraan bermotor yang dibeli, namun yang disimpan di Pegadaian BPKB Kendaraan tersebut. 47 T E R I M A K A S I H PT Pegadaian Persero Kantor Pusat, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta 10430 Tel.: 62-21 315 5550 Hunting, Fax : 62-21 391 4221 TANYA JAWAB: 1, Andi Muhammad Yusuf Bakri, S.HI, Hakim PA Takalar Pertanyaan Mengapa rahn dimasukkan dalam kelompok akad tabarru’ bukan tijarah, sedangkan dalam implementasi kegiatan gadai, substansi perolehan keuntungan ujrah terletak pada akad ijarah, yaitu sewa tempat penyimpanan marhun?. Jawaban Akad rahn memang tepatnya masuk pada pengelompokan akad tijarah. Namun, perlu diingat bahwa dalam implementasi gadai atau rahn, akad rahn tidak pernah berdiri sendiri. Akadnya selalu bersifat murakkab. Akad rahn selalu dikombinasikan dengan akad-akad lain. Misalnya dalam gadai suatu barang bergerak seperti emas. Akad pokoknya adalah qard, yaitu pinjaman tak berbunga berdasar tabarru. Adapun akad tabi’iyahnya adalah akad rahn dan selanjutnya dengan akad ijarah. Demikian halnya jika multi akad tersebut dibentuk dari formasi akad bai’ dan rahn. Intinya bahwa rahnnya itu sendiri adalah akad tabarru’. 2. DR. HJ. HARIJAH DAMIS, SH, MH, Wakil Ketua PA Makassar Pertanyaan a. Bolehkah rahin menggadaikan marhun yang belum menjadi milik sempurnanya. Misalnya dalam gadai emas, semula adalah transaksi jual beli emas dengnan akad murabahan, sementara emasnya belum diserahkan kepada pembeli, langsung dilanjutkan dengan rahn? 48 Jawaban Pada dasarnya marhun harus milik rahin, atau milik pihak ketiga atas izinnya. Namun, dari konteks yang dicontohkan penanya, yaitu suatu akad yang bermula dari jual beli emas secara angsur, yang langsung dilanjutkan dengan rahn, maka perlu dicatat bahwa marhun berupa emas tersebut tidak boleh dianggap belum menjadi kepemilikan sempurna sii pembeli. Konteksnya harus dipisah. Jual beli tersebut dengan sendirinya menimbulkan peralihan hak atas objek, adapun harga yang belum lunas itu adalah persoalan lain dan terpisah, yaitu mengenai kewajiban membayar pinjaman yang belum selesai. Jadi emasnya sudah harus dianggap sempurna sebagai milik pembeli dan sudah bisa dipindahtangankan, baik dengan jalan jual beli, gadai, dll. b. Mengapa dalam konteks jual beli + gadai logam mulia yang kami contohkan di muka tidak menggunakan akad jual beli salam? Jika si pembeli belum punya modal cukup untuk membeli, sehingga harus menggadaikan kembali objek pembeliannya, maka apakah bukan jual beli salam yang lebih tepat? Jawaban Jual beli salam tidak tepat karena objek bai’nya sudah ada, meskipun masih di kantor pusat, belum di kantor pegadaian tempat dilaksanakannya jual beli. Perlu diingat bahwa pegadaian adalah corporate, maka keberadaan objek bai’ di kantor pusat dianggap sama dengan keberadaannya di kantor tempat implementasi riil bai’. Untuk jual beli salam, objek bai’nya belum ada. c. Dalam salah satu klausul akad ditemukan bahwa dalam hal terjadi wanprestasi, maka akan dilakukan penjadwalan ulang utang.Akibatnya, akan terjadi pertambahan utang bagi Rahin. Bagaimana menjelaskan bahwa praktek demikian itu masih syar’idan tidak mengandung unsur riba? Jawaban Biaya tambahan akibat adanya penjadwalan ulang utang karena kelalaian nasabah membayar angsuran adalah ta’zir, yang bertujuan edukatif untuk mendisiplinkan nasabah.Biaya ta’zir tersebut tidak dijadikan sebagai sumber keuntungan perusahaan pegadaian, melainkan dijadikan biaya untuk kegiatan sosial, yang memang sudah diatur dalam salah satu klausul pada akad. Jadi, sama sekali bukan riba dan insya Allah tetap syar’i. Demikian halnya dengan lelang, jika ada selisih harga lelang dengan kewajiban rahin, lalu dalam 1 tahun selisih tersebut tidak diambil rahin, maka klausul dalam akadnya menyebutkan pewakilan wakalah kepada pihak pegadaian syariah untuk menyalurkankannya dalam kegiatan sosial. 3. DR. SULTAN, S.Ag., SH, MH, Hakim PA Sungguminasa Pertanyaan Bagaimana cara pegadaian menentukan besaran ujrah bagi setiap nasabah untuk menghindari terjadinya riba berupa penarikan keuntungan dari modal yang dipinjamkan? Jawaban Besarnya ujrah ditentukan bukan melalui akad pinjaman uang kepada nasabah sebab akadnya adalah qard.Penarikan ujrah dilakukan dalam akad ijarah, yaitu sewa tempat penyimpanan marhun. Karena itu, untuk menentukan berapa besarnya ujrah, pihak 49 pegadaian tidak berpatokan pada jumlah pinjaman atau marhun bih, melainkan pada marhun-nya. Setidaknya ada 4 cara menghitung ujrah: a Berdasarkan volume barang b Berdasarkan berat barang c Berdasarkan karat-ase-nya, kalau marhun berupa emas. d Berdasarkan nilai taksir dengan penggabungan pendekatan-pendekatan di atas. 4. Drs.Muh. Iqbal, MH, Hakim PA Makassar Pertanyaan Bisakah Bapak menjelaskan kembali produk-produk pegadaian beserta formasi akad murakkabah pada masing-masing produk tersebut? Jawaban Setidaknya ada 4 produk pegadaian syariah, yaitu: a Gadai Syariah. Formasi murakkabahnya adalah qard, rahn, ijarah. b Arrum Arrahn untuk usaha mikro. Formasinya adalah qard, rahn tasjily jaminan fidusia. c Mulia Murabahah untuk logam mulia. Formasinya, murabahah + rahn. d Amanah untuk gadai benda tetap = belum berjalan, menunggu kebijakan pemerintah. 5. Cholidul Azhar, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar Pertanyaan: a Menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, jauh sebelum adanya gadai syariah bahwa salah satu tujuan diadakannya pegadaian konvensional oleh pemerintah adalah untuk menghindari riba. Barangkali itulah sebabnya dalam pegadaian konvensional keuntungan yang diambil dari nasabah bukan berupa bunga, tetapi menggunakan istilah sewa modal. Dalam hal bagaimana pihak pegadaian mengartikan riba, bukankah sewa modal itu pada hakikatnya identik dengan riba? Jawaban: Dalam PP No. 178 th. 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pegadaian pasal 6 yang telah dicabut, maupun dalam PP No. 103 Tahun 2000, tentang Perusahaan Umum Perum Pegadaian, pasal 7, disebutkan, bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah : a. turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perudang-udanganan yang berlaku; b. menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Pengertian riba yang dimaksud dalam pasal tersebut tentunya adalah menurut ketentuan perdata umum, yakni bunga berbunga, dan itu tidak dilakukan di pegadaian. Dalam 50 pegadaian konvensional pegadaian mengambil keuntungan gadai berupa sewa modal yang dipinjamkan kepada nasabah, b Bagaimana hubungannya bank syariah dengan gadai syariah, karena di bank syariah juga ada produk gadai emas, instansi manakah sebenarnya menurut peraturan perundang- undangan yang berwenang menyelenggarakan gadai? Jawaban: Menurut PP no. 178 tahun 1961, semula hanya Pegadaian yang diberii kewenangan oleh Pemerintah untuk menyelengggarakan gadai konvensional, tetapi kemudian berdasarkan PP No, 103 th. 2000 dikembangkan dengan gadai syariah. Adapun produk bank syariah ada yang berupa gadai emas, itu adalah berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 yang membolehkan bank syariah untuk melakukan pembiayaan dengan produk gadai rahn. Dalam hal ini antara pegadaian dan bank syariah tidak ada hubungannya. 51 SLIDE SHOW Bimtek Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar Makassar, 10 April 2-14 Anang Hery Anshory MATERI III IMPLEMENTASI PRODUK BANK SYARIAH Oleh: Anang Hery Anshory, S.E. Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Makassar Moderator: Cholidul Azhar, SH, M.Hum. 52 Agenda 53 1 + , 54 55 + , - . - , - , . - , . + , . . 56 . . - . . 57 , 58 1 59 1 2 3 4 1 5 60 4 1 46 7 + .6 89.6 : + 46 ; : 5= 2 3 7 + 7 4 1 7 3 5 1 7 ? : 61 MEKANISME OPERASIONAL PRINSIP PIRANTI KEUANGANNYA 62 + + , - . - ,, 1 . , 2345 234 5 6 1 2 63 • Modal Inti Core Capital • Wadiah Titipan Simpanan tanpa inbalannon remunerated deposit • Kuasi Ekuitas Mudharabah Account – Mudharabah Investasi – Mudharabah Muqayyadah Investasi Khusus 64 7 + , + 65 1, , al Wadi’ah Depository , al Wadi’ah Depository 66 Al-WADI’AH - . - PIHAK YANG BERAKAD • OBYEK YANG DIAKADKAN , SIGOT SYARAT WADIAH 67 SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • , 1 , , 7 , 4 , bersambung … SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • 2 , , 1 3 , , , 68 Keterangan: 4 8 , 4 8 , 4 , 8 4 Al-WADI’AH Titipan 69 2 3 2 - 44 41 1 3 . - 7 9 4 1 al-Wadi’ah Yad al-Amanah 70 4 , 5 al-Wadi’ah Yad al-Amanah BANK , NASABAH Skema al-Wadi’ah Yad al-Amanah Titip Barang 2 1 Biaya Penitipan 71 2 3 - 5 44 41 1 3 . - 1 Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah 72 4 6 4 : 9 : 6 6 5 6 . 4 . 6 7 4 2 Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah BANK , NASABAH Skema al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah Titip Dana 4 1 Pengguna Dana Beri Bonus 3 2 Pemanfaatan Dana Bagi Hasil 73 RUKUN WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • , , OBYEK YANG DIAKADKAN • , ; SIGOT • - PIHAK YANG BERAKAD • OBYEK YANG DIAKADKAN • , SIGOT • SYARAT WADIAH 74 SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • , 1 , , 7 , 4 , bersambung … SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • 2 , , 1 3 , , , 75 1, al Mudharabah Depository kegiatan al Mudharabah Depository Pengertian 76 Landasan Hukum Landasan Hukum Mudharabah 1. “Ada tiga perkara yang diberkati; jual beli yang ditangguhkan, memberi modal dan mencampur gandum dengan jelai untuk keluarga bukan untuk dijual” Ibnu Majah dari Shuhaib RA 2. Fatwa MUI No. 01DSN-MUIIV2000 tentang Tabungan 3. Fatwa MUI No. 02DSN-MUIIV2000 tentang Giro 4. Fatwa MUI No. 03DSN-MUIIV2000 tentang Deposito 5. PBI746PBI2005 tanggal 14 November 2005 6. SE No. 1014DPbS tanggal 17 Maret 2008 al Mudharabah Depository Muthlaqah Unrestricted Invesment Mudharib diberi kuasa penuh oleh shahibul maal untuk menjalankan usaha tanpa laranganbatasan yang berkaitan dengan usaha itu dan tidak terkait dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan tidak memiliki ikatan tertentu Mudharabah Muqayyadah Restricted Invesment Shahibul maal memberikan batasan mengenai syarat2 pengelolaan dana kepada mudharib Mudharabah Dalam Penghimpunan Dana 77 BANK Mudharib NASABAH Shahibul maal Keuntungan Bagi Hasil Akad Mudharabah mutlaqoh Tenaga Keahlian Nisbah X Nisbah Y Penyaluran Dana Modal 100 Skema Mudharabah 3 78 4 55 2 4 5 4 +, +, + - + . + 1 4 5 4 +0 1 1, Profit Loss Sharing al Bai’ Sale Purchase Ijarah Lease +0 Soft Benevolent Loan Ujroh Fee-based Service , al Wadi’ah Depository 79 MEKANISME OPERASIONAL BANK ISLAM 4 55 4 5 BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP: Bagi Hasil Syirkah Profit Loss Sharing Jual-Beli al Bai’ Sale Purchase Sewa Ijarah Lease al-Qard Soft Benevolent Loan Jasa Fee-based Service 1. Musyara- kah Joint Venture Profit Sharing 2. Mudhara- bah Trustee Profit Sharing • Bai’ al Murabahah Deferred Payment Sale • Ba i’ as Salam In-front Payment Sale • Bai’ al Istishna’ Purchase by Order or Manufacture •Dan lain-lain • Sewa al-Ijarah Operating Lease • Sewa-Beli Ijarah wa Iqtina’ Financing Lease • al-Qard al Hasan Sebagai aqd tathawwui yaitu akad saling membantu bukan transaksi komersial • ar-Rahn Mortgage • al-Wakalah Deputyship • al-Kafalah Guaranty • al-Hawalah Transfer Service • Ju’alah Exp.: Bank Reference • Sharf Exp. : Moneychanger Titipan al Wadi’ah Depository 1. Wadi’ah yad al-Amanah Trustee Depository 2. Wadi’ah yad adh- Dhamanah Guarantee Depository 1, Profit Loss Sharing 80 Profit Loss Sharing 7 : 8 9 : : : 81 2 3 - 1 64 4 17 5 . 2 3 - 1 64 4 17 5 . 4 ; = 82 4 2 3 68 86 66 Proyek Usaha Keuntungan Bagi Hasil sesuai porsi kontribusi modal nisbah 2 4 ; 2 2 3 2 . 1 3 4 . 83 2 3 3 5 . 2 2 2 , 3 , 6 . 2 . 2 - 7 8 5 9 64 4 9 44 17 5 . 84 4 3 ??3 ; 2 4 3 3 2 Trust Financing Trust Investment Trustee Profit Sharing 2 Trust Financing Trust Investment Trustee Profit Sharing 2 Kontrak Mudharabah yang cakupannya sangat luas tidak dibatasi oleh ketentuan khusus tidak memiliki ikatan tertentu. Ada ungkapan ttg. hal ini: if ’al ma syi’ta lakukanlah sesukamu dari shahibul maal kepada mudharib 33 Restricted Mudharabah Specified Mudharabah Adalah kebalikan dari Mudharabah Muthlaqah. Mudharib dibatasi dengan ketentuan- ketentuan khusus seperti: jenis usaha, waktu, tempat usaha, dst. Adalah kontrak Mudharabah yang tidak memiliki ikatan tertentu 85 4 2 Shahibul Maal Mudharib 9 Keuntungan Bagi Hasil sesuai porsi kontribusi modal nisbah Modal PERJANJIAN BAGI HASIL Modal 100 Tenaga Keahlian Nisbah X Nisbah Y Pengambilan Modal Pokok 2 Trust Financing Trust Investment Trustee Profit Sharing RUKUN 1. Pihak yang berakad • pemilik modal shahibul maal • pengelola dana mudharib 2. Obyek yang diakadkan • Modal maal • Kerja • Keuntungan 3. Akad sighot • Serah ijab • Terima qabul 86 2 Trust Financing Trust Investment Trustee Profit Sharing 3

1. Pihak yang berakad