NOTULA bIMTEK eKOSYAR 2014

(1)

1

NOTULA

BIMBINGAN TEKNIS EKONOMI SYARIAH

PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR

ANGKATAN I

TAHUN 2014

Makassar

10 s.d. 12 April 2014

Cholidul Azhar, SH, M.Hum.

DR. Hj. Harijah Damis, SH, MH

DR. Sultan, S.Ag, SH, MH


(2)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. 1 SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR ………. 2 SAMBUTAN KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA M.A.R.I. ……….……. 4 DOA (Oleh H. Hilminizami, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar) ………. 7 MATERI I : Capita Selekta Ekonomi Syariah (Oleh: Ketua Kamar Peradilan

Agama Mahkamah Agung R.I.) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….

8 9 16 MATERI II : Implementasi Prinsip Syariah Pada Produk Gadai Syariah

(Oleh: H.M. Wartono, Manajer Non Rahn Kantor Pusat PT Pegadaian (Persero) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….

17 17 44 MATERI III : Implementasi Produk Bank Syariah ( Oleh: Kepala Cabang BNI

Syariah Makassar) ……….. Slideshow ……… Tanya jawab ………

48 48 103 MATERI IV : Implementasi Asuransi dan Reasuransi Syariah (Oleh: Area

Manager PT Takaful Keluarga Makassar) ……… Slide show ………. Tanya jawab ………..

105 105 130 MATERI V : Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (Oleh: Kepala Cabang

Utama PT Taspen Pesero Makassar) ………. Slideshow ……….. Tanya jawab ……….

132 132 151 MATERI VI : Kebijakan Bank Indonesia Tentang Ekonomi Syariah (Oleh:

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….

153 153 162 MATERI VII : Teknik Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah (Oleh:

Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag MARI) ………. 165


(3)

3

Study kasus I ……… Study kasus II ……….. Study kasus III ………

165 171 176 MATERI VIII : Teknik Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Non Litigasi

(Oleh: Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar) …… 179 MATERI IX : Mekanisme Bursa Efek (Oleh: Kepala Kantor Perwakilan PT

Bursa Efek Indonesia Makassar) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….

197 198 242

DAFTAR PESERTA ………. 244 GALERI FOTO KEGIATAN ……….……….. 246


(4)

4

KATA PENGANTAR

Untuk melengkapi dokumentasi kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014, selain foto-foto dan Laporan Kegiatan untuk pertanggung jawaban anggaran, maka disusunlah notula ini dalam bentuk dokumen elektronik yang bisa juga dicetak apabila diperlukan.

Selain untuk tujuan dokumentasi, dengan dibuatnya notula elektronik ini bisa dimanfaatkan oleh para peserta dan pihak-pihak yang berminat pada ekonomi syariah untuk memahami dan update pengetahuan karena ekonomi syariah dewasa ini mengalami perkembangan yang relative cepat. Di samping itu dengan notula ini diharapkan sebagai bahan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan dengan bahan tersebut, kegiatan bimbingan teknis ekonomi syariah yang diadakan di masa yang akan datang bisa lebih disempurnakan.

Harus diakui bahwa penyusunan nutola ini kurang persiapan dan dilakukan secara spontanitas atas instruksi Bapak Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar dengan menunjuk kami para notulis, pada saat kegiatan bimtek sudah dimulai, oleh karena itu meskipun kami telah berusaha maksimal untuk membuat notula ini dengan sebaik-baiknya, akan tetapi terasa masih jauh dari sempurna karena kurangnya persiapan dan perencanaan. Sehubungan dengan itu kritik dan saran untuk kesempurnaan notula ini sangat diharapkan, sehingga pada masa yang akan datang bisa dibuat notula serupa dengan lebih baik dan sempurna.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan notula ini, yang telah berkenan memberikan rekaman elektronik dokumen baik berupa naskah maupun foto-foto, kami sampaikan terima kasih.

Akhirnya atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan notula ini, kami para notulis Bimtek Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014, mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar, 12 April 2014

Para Notulis,

Cholidul Azhar, SH, M.Hum. Dr. Hj. Harijah Damis, SH., MH. Dr. Sultan, S. Ag., SH., MH.


(5)

5

Sambutan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Pada Pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014

Yang Mulia Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Yang kami hormati Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Yang kami hormati Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Makassar

Yang kami hormati Bapak/Ibu para panitia pelaksana, baik Panitia Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah maupun Panitia Pembinaan Administrasi Kepegawaian

Saudara-saudara para peserta Bimbingan Teknis yang kami hormati dan kami banggakan.

Syukur al-hamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena atas berkat bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga pada siang hari ini kita dapat berkumpul di Hotel D’Maleo Makassar dalam rangka mengikuti acara pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama tahun 2014.

Salam dan taslim kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. yang telah menuntun kita ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah swt.

Yang Mulia Bapak Ketua Kamar Peradilan Agama serta hadirin yang kami hormati; Pertama-tama atas nama Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang mulia Ketua Kamar Peradilan Agama, dimana kita ketahui bersama bahwa beliau sangat sibuk, namun tetap menyempatkan diri untuk selalu hadir memberikan pembinaan di tengah-tenga kita semua. Oleh karena itu, kehadiran beliau kita harus manfaatkan dengan sebaik-baiknya mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait dengan tugas pokok kita masing-masing.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa tugas pokok Hakim adalah menerima, memeriksa dan menyelesaikan perkara dan salah satunya adalah mengenai penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah. Kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah ini sudah menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama. Oleh karena itu, kewenangan baru ini harus


(6)

benar-6

benar difahami oleh seluruh Hakim Pengadilan Agama dan salah satu caranya adalah melalui Bimtek.

Dengan memahami sistem ekonomi syari’ah sudah barang tentu diharapkan ketika terjadi sengketa, kita sudah memiliki kecakapan dan keterampilan untuk menyelesaian dengan sebaik-baiknya.

Demikian sambutan singkat ini kami sampaikan, dan pada akhirnya kepada yang mulia Bapak Ketua Kamar Peradilan Agama kiranya berkenan memberikan pengarahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar Tahun Anggaran 2014.

Sekian dan terima kasih.

Makassar, 10 April 2014 Ketua,


(7)

7

Sambutan Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung R.I. Pada Pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014

Syukur al-Hamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena atas berkat bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga pada siang hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar tahun 2014.

Saudara-saudara yang saya hormati;

Menyadari bahwa perkara Ekonomi Syari’ah adalah masalah baru bagi kita, oleh karena itu diperlukan adanya kajian–kajian lebih komprehensip lagi, sehingga pada saatnya ketika kita diminta menyelesaikan sengketa ekonomi syari’ah, kita benar–benar mampu mnyelesaikannya dengan baik dan benar. Artinya, diperlukan adanya kehati–hatian karena begitu kita melakukan kesalahan sedikit saja, maka kepercayaan publik termasuk dari pihak perbankan kepada kita akan hilang dan menganggap Hakim Pengadilan Agama tidak mampu menyelesaikannya dan tentu saja ini akan berimplikasi terhadap seluruh Pengadilan Agama.

Pendalaman terhadap persoalan ekonomi syari’ah tidak cukup hanya melalui Bimbingan Teknis seperti, apatah lagi waktunya sangat terbatas. Tertapi diperlukan adanya diskusi-diskusi dan kajian–kajian secara rutin dan berkelanlanjutan sesudah kegiatan ini, terutama pada tingkat satuan kerja masing–masing.

Saya ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi dan semangat teman–teman untuk mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan alotnya diskusi-diskusi baik tataran individual maupun kelompok yang memancing kita semua untuk belajar lebih giat lagi tentang Ekonomi Syari’ah.

Bapak-Bapak dan Ibu-ibu serta Saudara-Saudara yang saya hormati

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini, saya ingin menyampaikan beberapa pokok-pokok pikiran yang perlu Saudara-Saudara pahami dan laksanakan, yaitu:

1. Perkembangan dan perubahan terjadi begitu cepat dalam segala hal termasuk perkembangan Pengadilan Agama, sehingga mustahil tupoksi kita bisa berjalan dengan maksimal kalau hanya ditangani dengan cara-cara tradisional/konvensional. Tetapi


(8)

8

Tupoksi kita harus dikelola dengan cara-cara modern, canggih, IT On line, dan lain lain. Ini bedanya dengan kita dulu, dimana dulu pekerjaan berat karena semuanya serba manual, tetapi sekarang pekerjaan lebih ringan karena kita didukung oleh kemajuan teknologi IT.

2. Urgensi penguatan kewenangan absolut Pengadilan Agama dalam penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah mengharuskan kita untuk membangun sinergisitas dengan perbankan syari’ah dan lembaga-lembaga ekonomi Islam lainnya. Komunikasi dan kerjasama dengan perbankan syari’ah mesti dilakukan terus menerus, perbankan syari’ah adalah lembaga yang paling berkompeten untuk diajak berdiskusi terutama dalam membangun penguatan Sumber Daya Manusia, sehingga ketika ada sengketa ekonomi syari’ah yang masuk di Pengadilan Agama dapat dengan mudah diselesaikan. Mari kita buktikan bahwa kita mampu menyelesaikan sengketa ekonomi syari’ah.

3. Penilaian BNI Syari’ah terhadap peradilan agama sangat menggembirakan. Dalam berbagai kesempatan, BNI Syari’ah selalu memberi apresiasi kepada Pengadilan Agama dengan indikator bahwa tidak ada pengadilan yang serajin dengan Pengadilan Agama untuk belajar ekonomi syari’ah, baik melalui pendidikan formal yaitu kuliah S2 dan S3 dengan konsentrasi ekonomi syari’ah dan yang paling menggembirakan adalah adanya beberapa Hakim Pengadilan Agama yang dikuliahkan di luar negeri dengan jurusan ekonomi syari’ah maupun berupa Bintek Ekonomi Syari’ah.

4. Implementasi arsip perkara dengan sistem digital harus dimaksimalkan, kalau ini berjalan secara maksimal, maka gedung kantor yang tadinya terkesan seperti gudang berkas secara otomatis dapat dikurangi.

5. SIADPA Plus dengan menggunakan perangkat teknologi informasi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hadirnya SIADPA Plus di lingkungan peradilan agama saat ini sangat membantu kita dalam mengakselarasi pelayanan hukum kepada masyarakat. Sehingga asas peradilan untuk memberikan pelayanan sederhana, cepat dan biaya ringan dapat diwujudkan.

6. Saya minta supaya seluruh warga peradilan agama mendukung sepenuhnya gerakan doktorisasi. Cita-cita untuk memantapkan perjuangan pembaruan hukum serta mewujudkan putusan Hakim yang sistimatis dan terpola hanya bisa dilakukan kalau Sumber Daya Manusia yang kita miliki berkualitas, khususnya di kalangan Hakim. Seluruh Hakim yang ada di Pengadilan Agama harus memperkuat bahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa Ingris, supaya referensi yang berbahasa Arab dan berbahasa Inggris dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalau perlu lakukan


(9)

9

study banding ke luar negeri untuk melihat kemajuan mereka di bidang peradilan, misalnya ke Malaysia, Arab Saudi, Mesir termasuk ke Australia.

7. Galakkan terus kegiatan olah raga dan seni, sebab melalui kegiatan olah raga dan seni jasmani dan rohani kita bisa sehat, dengan sehat jasmani dan rohani kita bisa bekerja dengan maksimal menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan ke pundak kita.

8. Pelajari dengan baik, dalami secara komprehensip gagasan yang dilemparkan oleh Doktor termuda kita dari Pare-Pare (Kastalani) tentang perubahan nama Pengadilan Agama menjadi Pengadilan Syari’ah tanpa mengubah Undang-Undang. Saya menangkap adanya kegelisahan dari teman kita ini bahwa paradigma yang terbangun dengan nama Pengadilan Agama masih terkesan terkotak di serambi masjid. Pada sisi yang lain dia ingin menyamakan dengan peradilan sejenis yang ada di Malaysia yaitu peradilan syari’ah, dan memang sepertinya ini lebih dekat dengan ekonomi syari’ah.

9. Untuk Bagian Kepegawaian, saya minta supaya digalakkan terus menerus Simpeg secara on line, data di Simpeg harus di up date terus sehingga kenaikan pangkat dengan sistem paperless tidak mengalami kendala.

Pada akhirnya saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Keluarga besar Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang telah mengambil peran-peran penting dan strategis dalam membangun peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan dan pada akhirnya dengan mengucapkan “BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM” Bimbingan Teknis Ekonomi Syari”ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar Tahun Anggaran 2014 saya nyatakan dibuka dengan resmi.

Sekian dan terima kasih.

Makassar, 10 April 2014

KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA MA-RI


(10)

10

Doa Pembukaan

Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014

Dipimpin oleh: H. Hilminizami, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar

!"

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahiim,

Puji syukur kami panjatkan kehadiratMu, Ya Allah, atas limpahan rahmat dan ni’matMu, yang Engkau berikan kepada kami, kesehatan dan kekuatan lahir batin, sehingga dapatlah kami berkumpul di tempat ini dalam acara pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian bagi aparat peadilan agama di lingkungan Pengadilkan Tinggi Agama Makassar.

Ya Allah, Ya Halim, Ya ‘Alim, Ya ‘Aliyyu, Ya ‘Azim,

Engkaulah Zat Yang Maha Santun, Zat Yang Maha Tahu, Zat Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Engkaulah yang memiliki samudra ilmu pengetahuan yang amat luas, limpahkanlah kepada kami ilmu pengetahuan yang bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia di muka bumi, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Ya Allah, Ya Fattah, Ya Rozzaq, Ya Alim.

Wahai Zat Yang Maha membukakan pintu kebaikan, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, bukakanlah bagi kami pintu rahmat dan bukakanlah bagi kami pintu pengtahuan, cerahkan hati dan pikiran kami, mudahkan urusan dan pekerjaan kami, jadikanlah kami sebagai hambaMu yang beriman dan bertaqwa, jadikanlah kami sebagai hamba yang istiqamah dan berkomitmen dalam hal menegakkan syariah di Indonesia ini.

"#$ %&' " (' % % )*

! %"# +#

), %

! % - +#

Ya Allah Ya Mujibas Sailin.

Berikanlah kami petunjuk, berilah kami pertolongan, selamatkan dan bahagiakan hidup kami, dan keluarga kami, fiddunya wal akhirah.

., / !" , !

%

0 %& 1% -2 3 .$ 1% - ! 4 %5 %

!"


(11)

11 PENGANTAR

− Dunia peradilan agama sangat penting untuk memberi fokus pada perkembangan ekonomi syariah. Dalam konteks itulah sehingga MA saat ini konsen mengumpulkan yurisprudensi ekonomi syariah di seluruh dunia.

− Peningkatan strata pendidikan Hakim-Hakim PA memperlancar upaya pembaharuan hukum karena melalui jenjang pendidikan pasca sarjana, Hakim-Hakim PA mengetahui, memahami, dan meresapi teori-teori hukum, sehingga al Quran dan sunnah benar-benar teraktualisasi dalam putusan.

− Pembaharuan hukum di dunia peradilan terimplementasi dalam gerakan pembaharuan putusan. Putusan harus argumentative namun tetap dalam bingkai syariat. Untuk itu, hakim harus terus mengasah diri, bukan hanya melalui jenjang pendidikan formal. Perlu diskusi hukum secara teratur. Manfaatkan mushalla sebagai wadah pembinaan fikir-dzikir. Konsumsilah buku-buku asing terjemahan jika anda hanya bisa berbahasa daerah. Bacalah kumpulan yurisprudensi Mahkamah Agung. Semua itu agar terhindar dari putusan konvensional.

MATERI I

KAPITA SELEKTA EKONOMI SYARIAH

Oleh

DR. H. Andi Syamsu Alam, SH, MH

KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA M.A.R.I.


(12)

12

SLIDE SHOW

OLEH:

DR.H. Andi Syamsu Alam, SH, MH

Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI

PEMBINAAN

DI PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR

Kamis, 10 April 2014

1. penyebutan nama:

Alasan:

Lebih Berbau Hukum

Menyamakan : Malaysia & Aceh

Istilah Agama, Terlalu Luas

Tidak terkesan tokoh spiritual

Lebih populer seperti Bank Syariah


(13)

13

2. Stigma :

Hakimnya Bodoh bodoh

Penyebab:

-Kecelakaan sejarah: dijajah Belanda - Miskin

Eksklusif Hukum Acara Lemah

Takut Eksekusi Kurus, tidak olahraga

Minder

Solusi: Tri Program

Putusan:

1. Sistematis 2. Terpola 3. Berciri Khas PA

SDM handal Doktorisasi

Pembaharuan

1. Studi Banding

2. Yurisprudensi mancanegara 3. Memahami Teori :

- Maqashid - Maslahah, dll


(14)

14 Upaya

Studi diluar negeri

Saudi Sudan Australia Comperative Study

S3 Tersebar

Hukum syariah Hukum Umum Ekonomi Syariah

Diskusi Hukum

Tingkat Nasional Tingkat Regional

Tingkat Koordinator, dll

Buku Hukum

Hk. Islam Kontemporer Buku Asing Modern Kumpulan Yurisprudensi MA

Konvensional

Tirkah

Isteri 1/8

Anak Tunggal

7/8

Cucu

Bukan ahli

waris/ mahjub

Tidak ada

Nash

Pembaharuan : Harta Bersama

Pembaharuan

Wasiat Wajibah

Mawali (Ahli Waris Pengganti)


(15)

15 Anak Angkat

Tidak dikenal Tidak ada Nash Bukan Kelompok Ahli Waris

Pembaharuan

Sudah dilembagakan Kompilasi Hukum Islam

(229) Penerima Wasiat

Wajibah Anak Tiri

Wasiat Wajibah Tidak ada ahli

waris lain

Mut’ah

Rp. 500.000,- (Kecil) Jarang diterapkan

Pembaharuan

Diperbesar, Misal : 1,6 M Selalu diterapkan (eks Ofisio)

Malaysia

Lembaga Sokongan Keluarga

Murtad

Terfasakh dengan sendirinya Gratis Nafkah


(16)

16 Pembaharuan

Dibebani Nafaqah

Advis Blaad Prof. Dr. Rifyal Ka’bah, MA:

- Wajib Nafkah Iddah - Mut’ah

- dll

C.Ekonomi Syariah

BUS, 11 Bank

UUS, 24 Bank

Jaringan 2.574unit

13,4 Juta Nasabah (tiap tahun naik 3,6 Juta)

Bank syariah tahan krisis

Ketua Presidium ICMI, Marwah Daud

Ekonomi

Syariah

Wujud Ek.

Kerakyatan

Sumber harapan


(17)

17

Ekonomi Syariah

Akan mengalahkan

Sistem Ek. Sosialis Sistem Ek. Konvensional Solusi Kegagalan kedua Sistem diatas

Penelitian IFSB : 2023 Asset Bank Syariah 15.000T (Terbesar dunia, menggeser Malaysia ke posisi no. 11)

Masa depan Ek. Syariah : Antara lain:

- Produk makanan halal

Transaksi Asia 400 M. Dollar US

- Hijab (fashion busana muslimah)

- Festival Bandung 2012 Transaksi Rp. 3 M Hanya 4 hari

Ek. Syar Maju

PA : Dikenal dunia

PA : Pengadilan Elit

Perkara membesar (PA mengakar, keuntungan, dalam pandangan

politik hukum)

PA menjadi Multi-Etnis sebanyak Bank Syariah di Jakarta 2/3

Nasabah Cina

PA. Pengadilan Ek. Syariah terbesar didunia, 3000 Hakim


(18)

18 Bersiap

Instruksi Ketua dan Waka

MA jgn ambil kewenangan

lingk. lain

Laptah MA : sudah muncul sengketa Ek. Syariah

Akibat Keputusan MK 93/2012

Siap masing-masing 1 majelis (sertifikat)


(19)

19 TANYA JAWAB:

Pertanyaan :

1. Drs. H. Wakhidun AR, H, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar

Dalam beberapa kesempatan, YM menyebutkan bahwa YM Dr. Habiburrahman adalah tokoh pembaharuan hukum Islam di peradilan agama, namun demikian dalam buku karyanya, YM Dr. Habiburrahman mengungkapkan gagasan untuk merekonstruksi hukum waris Islam yang secara substantive bertentangan dengan gagasan pembaharuan hukum Islam yang diungkapkan YM.

Jawaban

Dr. Habiburrahman adalah contoh konkrit pembaharu hukum Islam. Perihal gagasan dalam bukunya untuk merekonstruksi hukum waris Islam, itu hanya terbatas pada 4 poin pokok, khususnya mengenai konsep ahli waris pengganti (plaatsvervulling). Memang, Pak Habib menganggap konsep plaatsvervulling itu warisan Belanda dan Beliau sangat tidak menyetujuinya. Mungkin itulah satu-satunya perbedaan saya dengan Beliau, dan memang tidak mungkin bisa dipaksakan untuk selamanya sama. Di luar itu semua, jika kita membaca putusan-putusan yang dikonsep oleh Beliau, maka kita akan sangat kagum dan tidak percaya bahwa buku tentang rekonstruksi hukum waris Islam itu adalah buah karyanya.


(20)

IMPLEMENTASI PRI

Manajer Non Ra

Moder

M a n a j e r N o n R a M a n a j e r N o n R a M a n a j e r N o n R a M a n a j e r N o n R a H o te l H o te l H o te l H o te l

I m p l e m e n t a s i

I m p l e m e n t a s i

I m p l e m e n t a s i

I m p l e m e n t a s i

P r o d u k

P r o d u k

P r o d u k

P r o d u k

SLIDE SHOW

MATERI II

I PRINSIP SYARIAH PADA PRODUK GADAI SYA

Oleh

H.M. Wartono

n Rahn Kantor Pusat P.T. Pegadaian (Persero

oderator: Drs. H. Samparaja, SH, MH

O l e h : H M . W a r to n o O l e h : H M . W a r to n o O l e h : H M . W a r to n o O l e h : H M . W a r to n o

N o n R a h n K a n t o r P u s a t P T P e g a d a i a n ( P e r s e N o n R a h n K a n t o r P u s a t P T P e g a d a i a n ( P e r s e N o n R a h n K a n t o r P u s a t P T P e g a d a i a n ( P e r s e N o n R a h n K a n t o r P u s a t P T P e g a d a i a n ( P e r s e

H o te l M a l e o M a k a s a r , 1 0 A p r i l 2 0 1 4 H o te l M a l e o M a k a s a r , 1 0 A p r i l 2 0 1 4H o te l M a l e o M a k a s a r , 1 0 A p r i l 2 0 1 4 H o te l M a l e o M a k a s a r , 1 0 A p r i l 2 0 1 4

m e n t a s i P r i n s i p S y a r i a h p a d

m e n t a s i P r i n s i p S y a r i a h p a d

m e n t a s i P r i n s i p S y a r i a h p a d

m e n t a s i P r i n s i p S y a r i a h p a d

P r o d u k G a d a i S y a r i a h

P r o d u k G a d a i S y a r i a h

P r o d u k G a d a i S y a r i a h

P r o d u k G a d a i S y a r i a h

SYARIAH

sero)

n ( P e r s e r o ) n ( P e r s e r o )n ( P e r s e r o ) n ( P e r s e r o )

r i a h p a d a

r i a h p a d a

r i a h p a d a

r i a h p a d a


(21)

21

“Hai orang-orang yang beriman,

masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan…. ( Al -Baqarah :208)”.

! "# $

% & '( & )*

+,

“ Rasulullah SAW bersabda,

Aku tinggalkan/wariskan kepada kalian dua

perkara, siapa saja yang berpegang-teguh pada

keduanya, selamatlah dia. Dua perkara itu adalah Al

Qur

an dan Sunnah Rasulullah,

(HR. Bukhari,

Muslim dan Imam Malik).


(22)

22

5 ISLAM

AKHLAQ SYARI’AH AQIDAH

MUAMALAH IBADAH

POLITIK EKONOMI SOSIAL-BUDAYA

Konsu msi Tabungan Investasi BANK/LKS Pro-duks i Pembiayaan Perda gangan Al-Quran

CAKUPAN ISLAM

! "# $

% "#

% $

& ! &

% # ' $ % # $ ' $ % # $ ' $ !() # !* # !* # + +

() () ! &

# () ! # () ! + # () ! # *% () !* #,# # " # () ! *% (# !* ) () !* *% (# "# ) * ++ "# )# * + (


(23)

23

a. Hindari

MAGHRIB

(Maysir,

Aniaya,

Gharar,

Riba dan Bathil)

b. Hindari

BIG

B

ai’ al Mudhtar : memainkan harga/eksploitasi,

I

krah

: memainkan harga dg tekanan,

G

habn

: over harga

c. Hindari

NIGHT

N

ajash

:memainkan harga dg pura2menawar,

I

khtikar

:memainkan

harga

dg

menimbun,

Gh

ish

:menyembunyikan informasi brg/jasa,

T

adlis

:ambil untung dg mencampur

aduk/menipu).

d. Pengumpulan dan Penyaluran Dana prinsip: - Tijaroh (Investasi)--- Bagi Hasil, Jual Beli dan

Sewa-menyewa.

- Tabbaru/tolong-menolong)—Wadiah,Kafalah, Hiwalah,Qord dan Rahn.

- Kombinasi Tijaroh dan Tabbaru.

e. Tidak menjadikan uang sbg barang dagangan, alat spekulasi,tetapi hanya sbg alat tukar dan pengukur nilai dan terdapat underlying Aset dlm transaksi..

f. Melaksanakan maqosid syariah: Melindungi Jiwa, Agama, Akal, Harta dan Keturunan


(24)

24

a. Bank Syariah

b. Lembaga Keuangan Non Bank Syariah (LKNBS):

1) Pegadaian Syariah

2) Asuransi, Reasuransi Syariah dan

Penjaminan Syariah.

3) Pasar Modal Syariah.

4) Multifinance (Leasing) Syariah

5) Modal Ventura Syariah.

6) DPLK Syariah (Dana Pensiun)

7) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

a. UU No 21 Tahun 2008: tentang Perbankan

PBI

: sebagai peraturan pelaksanaannya.

Psl 55

: khusus tentang Penyelesaian

sengketa Perbankan Syariah.

b. UU No 19 tahun 2008: tentang Surat Berharga

Syariah Nasional (SBSN).

c. UU No 41 Tahun 2004 : tentang Wakaf

d. UU No 36 Tahun 1999: tentang Pengelolaan

Zakat

f. PP No 51 th 2011 : Perubahan bentuk badan

hukum Pegadaian dari Perum


(25)

25

a. UU No 3 Tahun 2006

(perubahan UUNo 7/1989) tentang Peradilan

Agama dengan ruang lingkup:

1)

Perkawinan

4) Hibah

7) Infaq

2) Waris

5) Wakaf

8) Shadaqah

3) Wasiat

6) Zakat

9)

Ekonomi Syariah

Ruang lingkup Ekonomi Syariah Bank Syariah,

Asuransi Syariah, Reasuransi Syariah,

,SBSN,Sekuritas Syariah, Pegadaian Syariah,DPLK

Syariah, LKM Syariah dan Bisnis Syariah.

b.

Peraturan MA No 2 tahun 2008 :tentang Kompilasi

Hukum Ekonomi Swyariah (KHES)


(26)

26

Sejarah Pegadaian

Untuk Mencegah ijon, rentenir, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil

Untuk mendukung program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional

1746

Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening, kepada masyarakat diberi

keleluasaan mendirikan usaha Pegadaian

Bentuk badan hukum berubah dari

“JAWATAN” ke “PN”

Bentuk badan hukum berubah dari “PN” ke

“PERJAN”

Didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1 April 1901

Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leeningsebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

sistem gadai

Pendirian Perusahaan Latar Belakang Pendirian

1811 1901 1905 1961 Pegadaian berbentuk Lembaga

resmi “JAWATAN”

1990

1969

Bentuk badan hukum berubah dari

“PERJAN” ke “PERUM”

2012 Bentuk badan hukum berubah dari “PERUM” ke

“PERSERO” pada tanggal

1 April 2012

13 2003

Berdirinya Pegadaian Syariah”

Dasar Hukum Perusahaan

Staatsblad(stbl) No. 131 – Tanggal 12 Maret 1901

Pegadaian Negara 1901 - 1928

Pandhuis Reglement - Staatsblad(stbl) Tahun 1928 No. 64

Peraturan Pemerintah Nomor 178 Tahun 1961 – Tanggal 1 Januari 1961

Jawatan Pegadaian 1928 - 1961 Perusahaan Negara

(PN) 1961 - 1969

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 – Tanggal 8 Oktober 1969

Perusahaan Jawatan (PERJAN) 1969 - 1990

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 - Tanggal 10 April 1990 dan diperbaharui dengan Pertauran Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 – Tanggal 10 Nopember 2000

UU RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN

UU RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011

Perusahaan Umum (PERUM) 1990 - Maret 2012

Perusahaan Perseroan (PERSERO) 1 April 2012 – Saat ini


(27)

27

Diawali dari 3(tiga) Inti Layanan Pegadaian yang memberikan nilai kolaborasi, kepercayaan dan transparansi, menjadi 5

(lima) lini bisnis sebagai tempat semua solusi kebutuhan masyarakat menengah ke bawah. Tiga Inti Layanan Pembiayaan Gadai Fidusia (Untuk Mikro) Emas

Aneka Usaha

Lima Lini Bisnis

Gadai Syariah Rahn Pembiayaan Mikro Emas Amanah Fidusia Pembiayaan Mikro Emas Delivery On-line Usaha Lain Asset Property Remittance - Payment Jasa Lain Pengelompokan Berdasarkan Fitur Layanan Pengelompokan Berdasar Segmen Bisnis

Produk & Jasa Yang Ada Di Pegadaian


(28)

28

Produk Rahn

( Gadai Syariah )

17

1. Pengertian Rahn

• Rahn

Perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan hutang dan dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut.

• Rahin

Pihak yang berhutang/menerima pinjaman dengan menyerahkan barang miliknya sebagai jaminan pelunasan hutang.

• Murtahin

Pemilik dana yang memberikan pinjaman kepada Rahin dengan menerima barang sebagai jaminan pelunasan pinjaman yang diberikan kepada rahin.

• Marhun


(29)

29 • Ijaroh

Akad pemindahan manfaat atas suatu barang/jasa dalam jangka waktu tertentu melalui pembayaran upah/sewa tempat tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Rahn ‘Iqar/

Rasmi/Takmini Rahn Hiyaziy

Jaminan berupa harta tidak bergerak, seperti tanah dan rumah, perkebunan (Hak Tanggungan)

Barang jaminan berada di tangan bank /penerima gadai

Rahn Musta’ar Rahn Tasjiliy

Jaminan Fiducia Jaminan tetap di tangan nasabah, tetapi suratnya di tangan bank (BPKB)

Barang jaminan dipinjam dari orang lain,bukan milik nasabah

Saham/

Sukuk Deposito

Cash Collateral

Rahn

2. Jenis Rahn secara teori:


(30)

30 Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283:

! "# $ …

“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah

ada barang tanggungan yang dipegang ...”.

Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah r.a., ia berkata:

%&' () * +, - ". / 01 ! 2 / 3 2 4 5 / 6 ) 7 * !5' 0# 5 896 $

:

“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:

Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari

Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:

0 ; 01 ! 0<#; 0 =0# 5 &>/ 0 7 3 * * / ? @) A :

"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan

menanggung resikonya."

Hadits Nabi riwayat Jama’ah, kecuali Muslim dan al-Nasa’i, Nabi s.a.w. bersabda:

B C$ 0" #D E ) (/F =

&>/ ! = B C$ 0" #D G H) I5/ * E )

/# G H) :

"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang

digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan kendaraan dan

memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan."

Al-Qard Al-Rahn Al-Ijarah

3. Landasan Syariah

Fatwa DSN yang melandasi pembiayaan Rahn

22

No. No. Fatwa Tanggal Tentang

1. 2. 3. 4. 09/DSN-MUI/IV/2000 19/DSN-MUI/IV/2001 25/DSN-MUI/III/2002 26/DSN-MUI/III/2002

13 April 2000 18 April 2001 26 Juni 2002 28 Maret 2002

Ijaroh

Qord Rahn Rahn Emas


(31)

31

– Murtahin mempunyai hak untuk menahan marhun s.d. hutang rahin dilunasi

– Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin tanpa seizin rahin

– Ongkos dan biaya penyimpanan marhun ditanggung oleh penggadai /rahin.

– Biaya penyimpanan sebagaimana dimaksud ayat diatas besarnya tidak bolehdidasarkan pada besarnya pinjaman . – Apabila jatuh tempo Murtahin harus memperingatkan

Rahin, apabila tidak dpt melunasi hutang -> marhun dijual untuk melunasi hutang dan biaya.

Kelebihan/kekurangannya menjadi hak/kewajiban Rahin

Fatwa No.25/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn

a. Rahn Emas dibolehkan berdasar prinsip

Rahn

b. Ongkos dan biaya penyimpanan barang gadai

(marhun) ditanggung penggadai (rahin)

c. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat diatas,

besarnya didasarkan pada pengeluaran yang

nyata-nyata diperlukan

d. Biaya penyimpanan barang gadai dilakukan

berdasarkan akad

Ijarah

Fatwa No.26/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn Emas


(32)

32

4. Rukun dan syarat rahn

R u k u n

1. Orang yang ber-akad

- Orang yg berhutang (Rahin).

- Orang yg berpiutang/pemilik modal

(Murtahin)

2. Sighat (Ijab Qabul)

3. Harta / Barang yang di-rahn-kan (Marhun)

4. Uang Pinjaman ( MarhunBih / qord)

S y a r a t

a. Akad tidak mengandung syarat fasik/bathil, seperti Murtahin mensyaratkan marhun dapat dimanfaatkan tanpa batas

b. Marhun Bih (pinjaman)

oMerupakan hak yang wajib dikembalikan kepada Murtahin oDapat dilunasi dengan barang yg di-rahn-kan

oJelas dan tertentu

c. Marhun (barang yg di-rahn-kan)

oBisa dijual dan nilainya seimbang dengan pinjaman oMemiliki nilai

oJelas ukuran, jumlah dan sifatnya

oMilik sah/penuh dari rahin atau milik orang lain yang

dikuasakan

oBisa diserahkan baik materi maupun manfaatnya


(33)

33

d. Rahin selama masa penyimpanan dibebani jasa sewa penyimpanan atas barang untuk pengganti biaya: asuransi, perawatan BJ, keamanan, pengelolaan, administrasi, komunikasi bisnis, investasi gedung

5. Ketentuan dan Prosedur Operasional

28

A. Syarat dalam proses rahn:

-

Rahin : bawa marhun yg memenuhi syarat dan identitas.

- Marhun : saat ini baru barang bergerak.

- Dilakukan akad rahn (untuk pemberian pinjaman dg penahanan barang ) dan ijarah (untuk penyimpanan marhun)

- Marhun Bih, yang diterima rahin dari murtahin.

B. Obyek jaminan (Marhun):

-

Barang milik sendiri atau yang dikuasakan.

- Barang yang tidak melanggar syariah dlm dzat dan memperolehnya.

- Barang yang memunyai nilai ekonomis dan mudah untuk diperjualbelikan .


(34)

34

Gol

Plafon Marhun Bih

Pembulatan

A

50.000 – 500.000 10.000

B1

550.000 – 1.000.000 50.000

B2

1.050.000 – 2.500.000 50.000

B3

2.550.000 – 5.000.000 50.000

C1

5.100.000 – 10.000.000 100.000

C2

10.100.000 – 15.000.000 100.000

C3

15.100.000 – 20.000.000 100.000

D

20.100.000 keatas 100.000

C.. Marhun Bih (Uang Pinjaman)

a. Rumus penghitungan Ujrah

atau biaya sewa penyimpanan

b. Metode penentuan ujrah secara

umum dari :

- Nilai barang

- Berat Barang jaminan

- Kadar Emas

- Ukuran Volume

Ujrah = Taksiran x tarif ujrah x n

10


(35)

35

a.

Dibolehkan

secara

syariah,

karena

Rosululloh

pernah melakukan lelang barang milik sahabat dari

kalangan anshar.

b.

Syaratnya pelaksanaan lelang dilakukan dengan

cara: - Transparan

- Jujur dan adil

c.

Hasil lelang digunakan untuk menutupi hutang dan

kewajibannya.

d.

Sisa hasil penjualan menjadi milik Rahin dan dapat

diambil sampai dengan 1 tahun, dan sesudah itu

diserahkan sebagai sedekah Rahin.

G Lelang sesuai syariah

Murtahin (Pegadaian)

Rahin (Nasabah)

Marhun(Jaminan)

2. Pemberian Marhun Bih (Pinjaman), diawali penilaian Marhun

+

1. Pengajuan Pembiayaan

3. Pembayaran Biaya Administrasi pemrosesan MB

H. Prosedur Penyaluran Pembiayaan Rahn


(36)

36

Muajjir (Pegadaian)

Mus ta’jir (N asabah) + Jaminan

Ma’jur

(Tempat yang dis ewakan)

2. D ilakukan Akad Ijarah

+

1. Pengajuan Penyewaan G udang Pegadaian untuk

s impan jaminan

3. M us ta’jir M embayar Ujrah

2). Skema Akad Ijarah

I. Ketentuan lainnya

Ketentuan Rahn dalam KHES:

1. Dalam Bab XIII tentang Rahn psl 329 s.d 369

2.

Harta gadai:

- Harus bernilai dan dapat diserakterimakan.

- Harus ada ketika akad.

- Sempurna jika harta gadai sudah diterima

penerima gadai.

- Harta gadai dapat diganti sesuai kesepakatan.

- Setiap tambahan harta gadai merupakan bagaian harta

gadai asal


(37)

37

- Harta Pinjaman bisa digadaikan dengan seijin

pemilik.

- Harta gadai bisa ditahan s.d utang dilunasi.

- Harta gadai tidak boleh dipakai tanpa seizin

pemberi gadai.

- Harta gadai bisa disimpan sendiri oleh penerima

gadai/ oleh pihak ketiga.

2.

Hutang/kewajiban

:

- Jika penggadai meninggal, maka gadai/hutang

tidak batal, tetapi menjadi kewajiban ahli waris.

- Jika harta gadai dijual ada kelebihan menjadi hak

pemberi gadai dan jika kurang kekurangan tetap

menjadi kewajiban pemberi gadai.

3. Biaya

:

- Biaya penyimpanan dan pemeliharaan harga

gadai menjadi tanggung jawab pemberi gadai

4. Lelang/jual paksa

- Bila pemberi gadai tidak dapat melunasi

utangnya,maka harta gadai dapat dijual paksa

melalui lelang syariah.

5. Jatuh Tempo

- Bila jatuh tempo, penerima gadai harus

memperingatkan pemberi gadai untuk

melunasinya.


(38)

38

Produk Berbasis Syariah

PRODUK ARRUM

(Ar Rahn untuk usaha Mikro)


(39)

39

1. DEFINISI ARRUM

39

ARRUM (Ar rahn untuk usaha Mikro ) adalah

skim pembiayaan yang ditujukan bagi usaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan atas kelayakan usaha dengan jangka waktu tertentu yang disepakati.

Sedangkan pengembaliannya dilakukan secara angsuran, dengan menggunakan rahn atau akad rahn tasjili dengan konstruksi penjaminan secara gadai dan fidusia

JENIS PEMBIAYAAN ARRUM : a. Arrum Emas:

- Jaminan Emas. - Akad Rahn dan Ijarah b. Arrum BPKB

- Jaminan kendaraan bermotor dan yang dismimpan di Pegadaian BPKB-nya.

- Akad Rahnn Tasjili dan Ijarah disertai Fidusia.

2. FATWA DSN YANG MELANDASI ARRUM

40

No. No. Fatwa Tanggal Tentang

1. 2. 3. 4. 09/DSN-MUI/IV/2000 17/DSN-MUI/IX/2000 19/DSN-MUI/IV/2001 68/DSN-MUI/III2008

13 April 2000

16 September 2000

18 April 2001 6 Maret 2008

Ijaroh

Sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran

Qord


(40)

40

3. SKEMA AKAD ARRUM- BPKB (Akad Rahn dan Ijarah)

41

5. Pemberian pembiayaan

3. Dilakukan Akad

4. Penyerahan Marhun

Usaha dan tempat tinggal Rahin

1.Pengajuan pembiayaan 1.Pengajuan pembiayaan

2.Survei kelayakan usaha, identitas dan marhun

Marhun atau kendaraan

6. Pembayaran Angsuran

4. ARRUM - Teknis Transaksi

42

a.

PERSYARATAN PEMBIAYAAN ARRUM BPKB a. Identitas calon Rahin yang jelas :

b. Bukan jenis usaha yang dilarang menurut syariah maupun pemerintah diantaranya


(41)

41

43

b. OBJEK JAMINAN

1). ARRUM BPKB

Kendaraan Bermotor (BPKB)

Jenis Kendaaan yang dapat dijadikan jaminan :

• Mobil produksi Jepang : 15 tahun Terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain: Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu,dll.

• Mobil produksi Eropa :10 tahun terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain : BMW, Mercy, Jaguar, dll

• Mobil produksi Korea : 10 Tahun Terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain : KIA, Hyundai, Daewoo,dll.

• Untuk Sepeda Motor hanya produksi Jepang ; 5 tahun terakhir ; Kondisi >75%.

2). ARRUM EMAS

- Jaminan Emas Lantakan (LM) dan emas perhiasan

Produk berbasis syariah

PRODUK MULIA

(Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)


(42)

42

1. DEFINISI MULIA - AKAD

46

MULIA ( Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi )

Adalah penjualan emas oleh Pegadaian kepada masyarakat dengan cara tunai ataupun pola angsuran dalam jangka waktu tertentu

Pola Pembayaran:

- Cash : pembelian LM secara cash and carry

- Angsuran : pembelian dengan uang muka dan sisanya diangsur.

Urbun (uang muka ) minimal 20% dan sisanya diangsur setiap bulan sesuai jangka waktu yang disepakati, sedangkan penyerahan barang dilakukan setelah pembayaran lunas seluruhnya.


(43)

43

2. CIRI KHAS MURABAHAH MULIA

47

Akad : Murabahah dan Rahn

Harga perolehan diberitahukan kepada Nasabah

(Harga pokok, biaya asuransi, biaya

pengiriman,dll), begitu juga Margin dan harga

jual.

Jaminan Kualitas kadar 99,99% (24K), bersertifikat

international (LBMA) produksi PT Antam

Barang (LM) diserahkan kepada nasabah sesudah

lunas.

3. HARGA JUAL MULIA

48

HJ = Harga Jual PT ANTAM + Marjin Penjualan Penetapan Harga Jual Angsuran (HJK-LM)

Marjin Penjualan ditetapkan bervariasi sesuai dengan jangka waktu Yang disepakati, secara umum equivalen 1% perbulan.

Pilihan Jangka waktu kredit : 3 bulan. 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan 36 bulan

Biaya – biaya lain yang harus dibayar nasabah : Biaya Administrasi : Rp 50.000,-Biaya distribusi : (sesuai Jarak) Biaya Asuransi : 0,24% X Harga Jual


(44)

44

4. PROSES TRANSAKSI MULIA

49

Nasabah

Pemasok LM

Outlet Pelaksana

Mulia Angsuran

Galeri 24

1 2

3

Keterangan:

1. Nasabah Membayar Uang Muka

2. Cabang pelaksana mengirim order ke galari 24 3. Galeri 24 Membuat Purchase Order Ke Pamasok 4. Pemasok mengirim LM ke Galeri 24

5. Galeri 24 mengirim LM ke cabang pelaksana 6. Serah terima LM dgn Nasabah setelah pelunasan

4 5 6

AMANAH

Pembiayaan Pembelian Kendaraan Bermotor

3.4


(45)

45

1. DEFINISI AMANAH

52

AMANAH

Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besar penghasilan (gaji) dengan pola perikatan rahn tasjily dan fidusia yang

diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian secara angsuran

-Pembiayaan motor & mobil

- Khusus pegawai tetap masa kerja min 2 tahun - Limit : 5.000.000 s.d. 150.000.000

(patokan 1/3 gaji atau 80%dari nilai kendaraan) - Jangka waktu 12,18,24, 36,48,60 bulan


(46)

46

2. KENDARAAN YANG DIBIAYAI AMANAH

53

Roda dua

Kendaraan Baru : HONDA,YAMAHA,SUZUKI,KAWASAKI

Roda empat

Khusus mobil pribadi kondisi min 80%

KHUSUS PEMBELIAN BARU : boleh semua merk KHUSUS PEMBELIAN BEKAS :

Produsen Tahun Merk

Jepang 15 th Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu,

Mitsubishi, Mazda, Nissan

Korea 12 th KIA, Hyundai, Timor, Daewoo

Eropa 10 th BMW, Mercedez Benz, Opel, Audi, Jaguar,

Peugeot, Volvo, VW

3. AKAD DAN OBYEK YANG DISIMPAN OLEH

PEGADAIAN

54

Akad Rahn (Tasjily) dan Ijarah

Obyek yang dibiayai Kendaraan bermotor yang

dibeli, namun yang disimpan di Pegadaian BPKB

Kendaraan tersebut.


(47)

47

T E R I M A

K A S I H

PT Pegadaian (Persero)

Kantor Pusat, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta 10430 Tel.: (62-21) 315 5550 (Hunting), Fax : (62-21) 391 4221

TANYA JAWAB: 1, Andi Muhammad Yusuf Bakri, S.HI, Hakim PA Takalar Pertanyaan

Mengapa rahn dimasukkan dalam kelompok akad tabarru’ bukan tijarah, sedangkan dalam implementasi kegiatan gadai, substansi perolehan keuntungan (ujrah) terletak pada akad ijarah, yaitu sewa tempat penyimpanan marhun?.

Jawaban

Akad rahn memang tepatnya masuk pada pengelompokan akad tijarah. Namun, perlu diingat bahwa dalam implementasi gadai atau rahn, akad rahn tidak pernah berdiri sendiri. Akadnya selalu bersifat murakkab. Akad rahn selalu dikombinasikan dengan akad-akad lain. Misalnya dalam gadai suatu barang bergerak seperti emas. Akad pokoknya adalah qard, yaitu pinjaman tak berbunga berdasar tabarru. Adapun akad tabi’iyahnya adalah akad rahn dan selanjutnya dengan akad ijarah. Demikian halnya jika multi akad tersebut dibentuk dari formasi akad bai’ dan rahn. Intinya bahwa rahnnya itu sendiri adalah akad tabarru’.

2. DR. HJ. HARIJAH DAMIS, SH, MH, Wakil Ketua PA Makassar

Pertanyaan

a). Bolehkah rahin menggadaikan marhun yang belum menjadi milik sempurnanya. Misalnya dalam gadai emas, semula adalah transaksi jual beli emas dengnan akad murabahan, sementara emasnya belum diserahkan kepada pembeli, langsung dilanjutkan dengan rahn?


(48)

48 Jawaban

Pada dasarnya marhun harus milik rahin, atau milik pihak ketiga atas izinnya. Namun, dari konteks yang dicontohkan penanya, yaitu suatu akad yang bermula dari jual beli emas secara angsur, yang langsung dilanjutkan dengan rahn, maka perlu dicatat bahwa marhun berupa emas tersebut tidak boleh dianggap belum menjadi kepemilikan sempurna sii pembeli. Konteksnya harus dipisah. Jual beli tersebut dengan sendirinya menimbulkan peralihan hak atas objek, adapun harga yang belum lunas itu adalah persoalan lain dan terpisah, yaitu mengenai kewajiban membayar pinjaman yang belum selesai. Jadi emasnya sudah harus dianggap sempurna sebagai milik pembeli dan sudah bisa dipindahtangankan, baik dengan jalan jual beli, gadai, dll.

b). Mengapa dalam konteks jual beli + gadai logam mulia yang kami contohkan di muka tidak menggunakan akad jual beli salam? Jika si pembeli belum punya modal cukup untuk membeli, sehingga harus menggadaikan kembali objek pembeliannya, maka apakah bukan jual beli salam yang lebih tepat?

Jawaban

Jual beli salam tidak tepat karena objek bai’nya sudah ada, meskipun masih di kantor pusat, belum di kantor pegadaian tempat dilaksanakannya jual beli. Perlu diingat bahwa pegadaian adalah corporate, maka keberadaan objek bai’ di kantor pusat dianggap sama dengan keberadaannya di kantor tempat implementasi riil bai’. Untuk jual beli salam, objek bai’nya belum ada.

c). Dalam salah satu klausul akad ditemukan bahwa dalam hal terjadi wanprestasi, maka akan dilakukan penjadwalan ulang utang.Akibatnya, akan terjadi pertambahan utang bagi Rahin. Bagaimana menjelaskan bahwa praktek demikian itu masih syar’idan tidak mengandung unsur riba?

Jawaban

Biaya tambahan akibat adanya penjadwalan ulang utang karena kelalaian nasabah membayar angsuran adalah ta’zir, yang bertujuan edukatif untuk mendisiplinkan nasabah.Biaya ta’zir tersebut tidak dijadikan sebagai sumber keuntungan perusahaan pegadaian, melainkan dijadikan biaya untuk kegiatan sosial, yang memang sudah diatur dalam salah satu klausul pada akad. Jadi, sama sekali bukan riba dan insya Allah tetap syar’i. Demikian halnya dengan lelang, jika ada selisih harga lelang dengan kewajiban rahin, lalu dalam 1 tahun selisih tersebut tidak diambil rahin, maka klausul dalam akadnya menyebutkan pewakilan (wakalah) kepada pihak pegadaian syariah untuk menyalurkankannya dalam kegiatan sosial.

3. DR. SULTAN, S.Ag., SH, MH, Hakim PA Sungguminasa

Pertanyaan

Bagaimana cara pegadaian menentukan besaran ujrah bagi setiap nasabah untuk menghindari terjadinya riba berupa penarikan keuntungan dari modal yang dipinjamkan? Jawaban

Besarnya ujrah ditentukan bukan melalui akad pinjaman uang kepada nasabah sebab akadnya adalah qard.Penarikan ujrah dilakukan dalam akad ijarah, yaitu sewa tempat penyimpanan marhun. Karena itu, untuk menentukan berapa besarnya ujrah, pihak


(49)

49

pegadaian tidak berpatokan pada jumlah pinjaman atau marhun bih, melainkan pada

marhun-nya. Setidaknya ada 4 cara menghitung ujrah: a) Berdasarkan volume barang

b) Berdasarkan berat barang

c) Berdasarkan karat-ase-nya, kalau marhun berupa emas.

d) Berdasarkan nilai taksir dengan penggabungan pendekatan-pendekatan di atas. 4. Drs.Muh. Iqbal, MH, Hakim PA Makassar

Pertanyaan

Bisakah Bapak menjelaskan kembali produk-produk pegadaian beserta formasi akad murakkabah pada masing-masing produk tersebut?

Jawaban

Setidaknya ada 4 produk pegadaian syariah, yaitu:

a) Gadai Syariah. Formasi murakkabahnya adalah qard, rahn, ijarah.

b) Arrum (Arrahn untuk usaha mikro). Formasinya adalah qard, rahn tasjily (jaminan fidusia).

c) Mulia (Murabahah untuk logam mulia). Formasinya, murabahah + rahn.

d) Amanah (untuk gadai benda tetap => belum berjalan, menunggu kebijakan pemerintah).

5. Cholidul Azhar, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar Pertanyaan:

a) Menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, jauh sebelum adanya gadai syariah bahwa salah satu tujuan diadakannya pegadaian (konvensional) oleh pemerintah adalah untuk menghindari riba. Barangkali itulah sebabnya dalam pegadaian konvensional keuntungan yang diambil dari nasabah bukan berupa bunga, tetapi menggunakan istilah sewa modal. Dalam hal bagaimana pihak pegadaian mengartikan riba, bukankah sewa modal itu pada hakikatnya identik dengan riba?

Jawaban:

Dalam PP No. 178 th. 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pegadaian (pasal 6) yang telah dicabut, maupun dalam PP No. 103 Tahun 2000, tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, pasal 7, disebutkan, bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah :

a. turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perudang-udanganan yang berlaku;

b. menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.

Pengertian riba yang dimaksud dalam pasal tersebut tentunya adalah menurut ketentuan perdata umum, yakni bunga berbunga, dan itu tidak dilakukan di pegadaian. Dalam


(50)

50

pegadaian konvensional pegadaian mengambil keuntungan gadai berupa sewa modal yang dipinjamkan kepada nasabah,

b) Bagaimana hubungannya bank syariah dengan gadai syariah, karena di bank syariah juga ada produk gadai emas, instansi manakah sebenarnya menurut peraturan perundang-undangan yang berwenang menyelenggarakan gadai?

Jawaban:

Menurut PP no. 178 tahun 1961, semula hanya Pegadaian yang diberii kewenangan oleh Pemerintah untuk menyelengggarakan gadai (konvensional), tetapi kemudian berdasarkan PP No, 103 th. 2000 dikembangkan dengan gadai syariah. Adapun produk bank syariah ada yang berupa gadai (emas), itu adalah berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 yang membolehkan bank syariah untuk melakukan pembiayaan dengan produk gadai (rahn). Dalam hal ini antara pegadaian dan bank syariah tidak ada hubungannya.


(51)

51

SLIDE SHOW

Bimtek Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar

Makassar, 10 April 2-14

Anang Hery Anshory

MATERI III

IMPLEMENTASI PRODUK BANK SYARIAH

Oleh:

Anang Hery Anshory, S.E.

Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Makassar


(52)

52

Agenda

!"

!#


(53)

53

1

#

+

,

))


(54)

54

%

!

& !' &

(!#

&!"

!

)

!

!#

!


(55)

55

*

! " #

$ %

+

!!# ,

- # $# % '# .

!-

!

*

!

!

# ,

- # $ '# ) $

) , .

!!

- # $# % / ,

% ) .

$ # 0

&

$

'

(

)

'

$

(

*

"* * * +

,

$

.


(56)

56

.

!

!

#

.

-!

%

&

$

'

(

)

.

$

.

*

"* * * &

!

%

$

! /

#%

#

&!!"


(57)

57

!! (

&

#

&!!"

!! (!

,

*

/


(58)

58

! (

#

&!!"

%

!!'

!!0

!1(


(59)

59

1 )

! %

$2!

!3

*

!4

1 )


(60)

60

" &

!

4

!

*

1

)

0

4#"6

7

+

!

*

.6 !

89.6

!

:!

!+ *

%

4#"6

; :! !<! 5= " /

! %

! %

*

2

3

7! +

7!

4

* ***

>!1 ) !

% ) 7

3

!

%5

! %

*

1 !

7 )

?! :


(61)

61

MEKANISME OPERASIONAL

(PRINSIP & PIRANTI KEUANGANNYA)

! " # $


(62)

62 % $ & ' ( % ) % " $* * $* $ + % +# , -. -,, / % ! &

" # $ #

0

1 $

. ,

)

'

23#45 & /

23#45% $

! " # $

! $

6*

) " # $

! $ " *

1 " # $


(63)

63

!!

!!"

!!

Modal Inti

(Core Capital)

Wadiah

(Titipan / Simpanan tanpa inbalan/non remunerated deposit)

Kuasi Ekuitas

(Mudharabah Account)

Mudharabah

(Investasi)

Mudharabah Muqayyadah

(Investasi Khusus)

!

"


(64)

64

* 7 $

# *

*

$ "

%

% & #

!

!

!

!

"

#

"

#

"

#

"

#

'

$

( ) * +


(65)

65

*# #

1,# %

,

(al Wadi’ah) Depository

,

(al Wadi’ah)


(66)

66

Al-WADI’AH

-' #

#

.

# "

-#

PIHAK YANG BERAKAD

• "

OBYEK YANG DIAKADKAN

* ,

SIGOT

#


(67)

67

SIFAT

WADIAH

PIHAK YANG BERAKAD

• # #

, / 0 1

, * , 7

, 4

% ,

#

(bersambung … )

SIFAT

WADIAH

PIHAK YANG BERAKAD

• 2 ,

#

,

# / 1

0

3 , # $

# ,

,


(68)

68

Keterangan:

4 $ *

8 * ,

4 *

8 ,

4 * ,

8

4 $ *

Al-WADI’AH

(Titipan)


(69)

69

2!

3

2! *

-

( 44

4"1(

1 3

.

-"

7

#

"

#

"

#

!

9

"

*

4

1


(70)

70

! 4 ***%

#

,

!

#

#

5

al-Wadi’ah Yad al-Amanah

BANK

,

NASABAH

Skema

al-Wadi’ah Yad al-Amanah

Titip Barang

2 1


(71)

71

2!

3

!

*

-5 44 4"1( 1 3.

-#

#

#

0

&

1


(72)

72

! 4 6%

#

4

:

#

#

!

9

"

*

&

:

6

6

5

6

. 4 . 6 ! 7

% 4

2

Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah

BANK

,

NASABAH

Skema

al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah

Titip Dana

4 1

Pengguna Dana

!

Beri Bonus 3

2 Pemanfaatan Dana Bagi Hasil


(73)

73

RUKUN

WADIAH

PIHAK YANG BERAKAD

* ,

,

OBYEK YANG DIAKADKAN

,

;

SIGOT

-

PIHAK YANG BERAKAD

• "

OBYEK YANG DIAKADKAN

• * ,

SIGOT

• #


(74)

74

SIFAT

WADIAH

PIHAK YANG BERAKAD

#

#

,

/

0

1

,

* ,

7

,

4

%

,

#

(bersambung … )

SIFAT

WADIAH

PIHAK YANG BERAKAD

2

,

#

,

#

/

1

0

3

,

#

$

#

,

,


(75)

75

*#

#

1,#

%

$

(al Mudharabah)

Depository

*

kegiatan

!

" #$%&$ $'(()

$

(al Mudharabah)

Depository


(76)

76

Landasan Hukum

Landasan Hukum Mudharabah

1. “Ada tiga perkara yang diberkati; jual beli yang ditangguhkan, memberi modal dan mencampur gandum dengan jelai untuk keluarga bukan untuk dijual” (Ibnu Majah dari Shuhaib RA)

2. Fatwa MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan 3. Fatwa MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro 4. Fatwa MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito 5. PBI/7/46/PBI/2005 tanggal 14 November 2005

6. SE No. 10/14/DPbS tanggal 17 Maret 2008 $

(al Mudharabah) Depository

Muthlaqah (

Unrestricted Invesment

)

Mudharibdiberi kuasa penuh olehshahibul maaluntuk menjalankan usaha tanpa larangan/batasan yang berkaitan dengan usaha itu dan tidak terkait dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan (tidak memiliki ikatan tertentu)

Mudharabah

Muqayyadah (

Restricted Invesment

)

Shahibul maalmemberikan batasan mengenai syarat2 pengelolaan dana kepadamudharib


(77)

77

BANK

(Mudharib)

NASABAH

(Shahibul maal)

Keuntungan

Bagi Hasil

Akad Mudharabah mutlaqoh

Tenaga / Keahlian

Nisbah

X %

Nisbah

Y %

Penyaluran Dana Modal

100%

Skema Mudharabah

$ %%

$ %%

$ %%

$ %%


(78)

78

"4 55

(2 *

4 5 ((4 (

* +, * +, * + -* + . * / + / !

1 4 5 ((4 (

* * +0 * 1 ! !

*#

#

1,#

%

$

(Profit &

Loss

Sharing)

(al Bai’)

! #

Sale & Purchase

(#

(Ijarah)

Lease

+0

(Soft & Benevolent Loan)

(Ujroh)

Fee-based Service

,

(al Wadi’ah)

Depository


(79)

79

MEKANISME OPERASIONAL BANK ISLAM

*4 55 " !" 4 5

BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP:

Bagi Hasil

(Syirkah)

Profit & Loss Sharing Jual-Beli (al Bai’) Sale & Purchase Sewa (Ijarah) Lease (al-Qard) Soft & Benevolent Loan Jasa (Fee-based Service) 1. Musyara-kah (Joint Venture Profit Sharing) 2. Mudhara-bah (Trustee Profit Sharing)

Bai’ al

Murabahah

(Deferred Payment Sale)

Bai’ as Salam

(In-front Payment Sale)

Bai’ al

Istishna’

(Purchase by Order or Manufacture) •Dan lain-lain • Sewa (al-Ijarah) Operating Lease • Sewa-Beli (Ijarah wa Iqtina’) Financing Lease

al-Qard al

Hasan

(Sebagai aqd tathawwui

yaitu akad saling membantu /

bukan transaksi komersial)

ar-Rahn

(Mortgage)al-Wakalah (Deputyship)al-Kafalah (Guaranty)al-Hawalah (Transfer Service)Ju’alah

Exp.:Bank Reference

Sharf

Exp.:Moneychanger

Titipan (al Wadi’ah) Depository 1.Wadi’ah yad al-Amanah (Trustee Depository)

2.Wadi’ah yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)

*#

#

1,#

%

$

(Profit &

Loss

Sharing)


(80)

80

$

(Profit & Loss

Sharing)

!"

!

!

$

7

%)

:!

!8

9

$

%)

:!

!0

$

%)

/ &* &

:

/&* & :


(81)

81

2!* (3

-

1

64

4 " 17

(

5

.

2!* (3

- 1 64 4 " 17 ( 5.

4

/

;

<


(82)

82

( 4*

2!* (3

"68

86 6"6

Proyek / Usaha

Keuntungan

Bagi Hasil

sesuai porsi kontribusi modal

(nisbah)

&

&

0 2 4 ;

2

2!* (3

*

/

2

.

1

3

"

*

"


(83)

83

2!* (3

(3

* 5 "

. 2 2 ! "

2 "

* ,

3 "

* , "

6

" "

* .

2 "

.

"

2!*

-

(

7

8

5 9

(

64( *4

9


(84)

84

4

3

!

%

!>??@%3

;

!

%

*

2 * 4 3 ! %* 3 * *

2!*

Trust Financing / Trust Investment /

Trustee Profit Sharing

2!*

Trust Financing / Trust Investment /

Trustee Profit Sharing

* * 2

Kontrak

Mudharabah

yang cakupannya sangat luas & tidak dibatasi oleh ketentuan khusus

(tidak memiliki ikatan tertentu).

Ada ungkapan ttg. hal ini: if ’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu)

dari shahibul maal kepada mudharib

* * 33

(Restricted Mudharabah /

Specified Mudharabah)

Adalah kebalikan dariMudharabah

Muthlaqah.

Mudharib dibatasi dengan ketentuan-ketentuan khusus seperti:

jenis usaha, waktu, tempat usaha, dst. (Adalah kontrak Mudharabah

yang tidak memiliki ikatan tertentu)


(85)

85

( 4*

2!*

Shahibul Maal

( (Mudharib) " %)# 9

Keuntungan

Bagi Hasil

sesuai porsi kontribusi modal

(nisbah)

Modal

PERJANJIAN BAGI HASIL

Modal

100% KeahlianTenaga /

Nisbah

X %

Nisbah

Y %

Pengambilan Modal Pokok

2!*

Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing

RUKUN

1. Pihak yang berakad • pemilik modal (shahibul maal)

• pengelola dana (mudharib) 2. Obyek yang diakadkan

• Modal (maal) • Kerja • Keuntungan 3. Akad(sighot)

• Serah (ijab) • Terima (qabul)


(86)

86

2!*

Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing

(3

1. Pihak yang berakad

shahibul maal & mudharib, kedua-duanya

harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan.

2. Obyekyang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah • Modal yang disetorkan kepada mudharib,

harus jelas jumlah dan mata uangnya. • Jangka waktu pengelolaan modal. • Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan. • Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).

3. Akad

(sighot)

• Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad.

• Antara

ijab-qabul

harus selaras,

baik dalam modal, kerja, & penentuan

nisbah.

• Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang.

2!*


(87)

87

*#

#

1,#

%

! #

(al Bai’)

Sale & Purchase

! #

(al Bai’)


(88)

88

!-

!"

!

! - (%

:!" @! ! :!" @! !

$:!" @! ! (

A:!" @! !

=:!" @! ! /

2:!" @! ! / @

5:!" @! !

B:!" @! ! @

2!*


(89)

89

2!*

4

/

4

4

3

4

4

*

2

3

4

*

( 4*

2!*

(

Akad Jual Beli

Bayar

( , #

Beli Barang Kirim Barang & Dokumen

4

3 2


(90)

90 4

1 )# ) $

4 /

9

$%

! 4

%

!

%

2!*

(3

" ) $ #

* * /

1 )# ) $ ,# + ! #

* 5 $

*

* .

* ,

* / .

9

$%

* . 2" "

* 7 . +

* 5

$ . "

* 5 3 . " " . 3

.


(91)

91

*# #

1,# %

(#

(Ijarah)

Lease

(#

(Ijarah)


(92)

92

2!

-

1"4

5 24 (4

.

6 )#+ / !

! %

4 $ *

= 4

= = 3

)#+ !/ !# @ )#+ ! ! !% 3

= 4

! %

! = % =

*


(93)

93 "# +

( ,, #

(

Obyek Sewa

1

Pesan Obyek Sewa

Beli Obyek Sewa

3

2

Sewa Beli

A. Milik B. Milik

2!

2!

2!

*

3

*2


(94)

94

6 )#+

/ !

$

*

4

= $ 3

)#+

!/ !#

@

)#+

!

! !%

3

= *

2!

( 4*

2!

(

3

"# + ( ,, #

Obyek Sewa

1

Beli Obyek Sewa

3

Sewa Beli

A. Milik

4 Kirim

Pesan Obyek Sewa

2


(95)

95 • Penyewa • Pemilik barang • Obyek yang disewakan • Harga sewa yang disepakati

• Perjanjian

(3

• Kesepakatan kedua pihak untuk melakukan penyewaan. • Barang yang disewa tidak termasuk kategori haram.

• Harga sewa harus terukur.

• Pada akhir penyewaan barang akan dibeli oleh penyewa.

Catatan:

Obyek kontrak dalam Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset, bukan aset itu sendiri.

2!

*# #

1,# %

+0

(Soft & Benevolent


(96)

96

!

(Soft & Benevolent

Loan)

2!

2

(

Sebagai

aqd tathawwui

yaitu

akad saling membantu /

bukan transaksi komersial


(97)

97

; 3

*

• 4

!

:

%

4

!

:

%

!:

%

! 4

:

%

(3

• $

2!

A

$

3

/B

' :

== (

/

*

8

:

/

$

4

*

&

3

4

#

3

$ :3

:

!C

%

/

*


(98)

98

B

4 $*

3 4 =

*

B

$

4 *

2!

( 4*

2!

(

#

9

,

8(( 9

Perjanjian Qard

Dikembalikan

100 %

Tenaga / Keahlian Modal

100 %


(99)

99

7

$

"

• ada peminjam (muqtarid) • ada pemberi pinjaman (muqrid)

• ada dana (qard)

• ada serah terima (ijab qabul)

(3

• dana yang digunakan ada manfaatnya • kesepakatan kedua belah pihak

2!

6

+0

: 1

33 -

+

"

; 1 +

. "

,

.

< 1 1 = /

+ "

0

. "

. 3

"

0

. "


(100)

100

*#

#

1,#

%

(Ujroh)

Fee-based Service

(Ujroh)

Fee-based

Service


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)