Penilaian kualitas perangkat lunak pada aplikasi E-Learning di SMK Merdeka Bandung

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk

teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server Web

Internet [1]. Web mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mendapatkan

informasi, mempermudah komunikasi dan dapat sebagai sarana untuk

mempermudah dalam menyampaikan informasi [2]. Salah satu contoh dari

aplikasi web untuk pembelajaran yaitu E-learning. E-learning adalah usaha untuk

membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke

dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Dengan semua

proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang

terhubung internet, materi pelajaran pun dapat diperoleh secara gratis dalam

bentuk file-file yang dapat di-

download.

Sedangkan interaksi antara guru dan

siswa dalam bentuk memberikan tugas, maupun diskusi dapat dilakukan secara

lebih intensif dalam bentuk forum diskusi dan email [3]. Salah satu sekolah yang

menerapkan sistem pembelajaran e-learning berbasis web yaitu SMK Merdeka

Bandung.

E-learning di SMK Merdeka Bandung ini terdapat empat pengguna yaitu

admin, guru, siswa dan kepala sekolah yang masing-masing mempunyai akses

berbeda dalam menggunakan aplikasi learning tersebut. Dalam aplikasi

e-learning SMK Merdeka Bandung ini terdapat menu untuk pengolahan data

master, pengolahan data pengguna, pengolahan data pembelajaran, pengolahan

data pengumuman dan pengolahan data forum. Di dalam menu data pembelajaran

terdapat sub menu yaitu data materi, data tugas, data latihan dan data nilai latihan.

Pada menu data pembelajaran, guru mempunyai akses untuk menambah data,

mengubah data, menghapus data dan mencari data sedangkan murid mempunyai

hak akses yang berbeda yaitu hanya dapat meng-

download

materi, menjawab

tugas, melihat nilai tugas, menjawab soal latihan dan melihat nilai latihan.

E-learning ini sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan pekerjaan


(2)

pengguna. Keberhasilan perangkat lunak dilihat berdasarkan sesuai atau tidaknya

fungsi dari perangkat lunak tersebut. Kesesuaian fungsi produk mempengaruhi

terhadap pengembangan perangkat lunak selanjutnya. Kualitas dari

e-learning

saat ini sangat dibutuhkan pihak SMK Merdeka Bandung sebagai acuan untuk

pengembangan

e-learning

selanjutnya sedangkan pihak SMK Merdeka Bandung

belum mempunyai tim untuk penilaian kualitas perangkat lunak dan saat ini pun

pihak SMK Merdeka Bandung mengalami kesulitan untuk penilaian kualitas dan

menentukan fungsional apa saja yang perlu dikembangkan.

Kualitas Perangkat Lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk

yang dijabarkan dalam kebutuhannya. Kualitas perangkat lunak bisa didefinisikan

sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun

berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan unjuk kerja

perangkat lunak [4]. Suatu kebutuhan dan karakteristik berperan penting dalam

mendefinisikan sebuah kualitas. Pada penelitian ini akan menilai kualitas

perangkat lunak secara subjektif yaitu melibatkan para pengguna karena penilaian

kualitas ini untuk mengetahui fungsionalitas apa saja yang akan dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Untuk menentukan kualitas

perangkat lunak dapat menggunakan salah satu dari beberapa model kualitas yang

tersedia, seperti model McCall, Boehm, FURPS, ISO 9126 dan lain-lain. Semakin

banyak model pengukuran kualitas menimbulkan kebingungan karena aspek

kualitas yang ditawarkan. Model ISO 9126 adalah bagian dari ISO 9000 yang

merupakan standar untuk jaminan kualitas. Kini Model ISO 9126 dikembangkan

menjadi ISO 25010. Model ISO 25010 ini mempunyai karakteristik yang lebih

spesifik untuk ditujukan kepada pengguna dibandingkan dengan model ISO 9126.

Maka dalam penilaian kualitas aplikasi

e-learning

akan menggunakan model ISO

25010.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya

adalah bagaimana menilai suatu kualitas perangkat lunak pada Aplikasi

E-Learning SMK Merdeka Bandung.


(3)

3

1.3

Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas perangkat lunak pada

Aplikasi E-Learning berbasis Web. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.

Mendapatkan gambaran mengenai kualitas pada Aplikasi E-Learning

sebagai sarana informasi dan pembelajaran bagi pengembang aplikasi.

2.

Memberikan saran kepada pihak SMK Merdeka Bandung dan dapat

dijadikan acuan untuk proses pengembangan aplikasi e-learning

selanjutnya.

1.4

Batasan Masalah

Adapun batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Model kualitas perangkat lunak yang digunakan adalah model ISO/IEC

25010.

2.

Pengolahan kuesioner menggunakan Skala Likert dan Skala Guttman.

3.

Metode untuk melakukan analisis menggunakan metode

The

Goal

Question Metric

.

1.5

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode Kuantitatif dilakukan

dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka tersebut

kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik

angka-angka tersebut [5].

1.5.1

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a.

Studi Literatur

Teknik pengumpulan data dengan cara mencari studi penelaahan pada

buku-buku, jurnal-jurnal dan laporan-laporan mengenai

e-learning


(4)

b.

Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan salah satu guru

yang menggunakan

e-learning

di SMK Merdeka Bandung serta

melakukan tanya jawab dengan

programmer e-learning

tersebut.

c.

Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan

pertanyaan-pertanyaan kepada pengguna mengenai

e-learning

pada SMK

Merdeka Bandung. Data yang diperoleh akan diolah untuk mengetahui

kualitas dari aplikasi

e-learning

tersebut.

1.5.2

Metode Pembentukan Model Kualitas Perangkat Lunak

Metode pembentukan kualitas perangkat lunak yang digunakan sebagai

berikut :

1.

Penentuan Karakteristik Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis terhadap fungsionalitas yang ada pada

aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung, karakteristik ini diambil

berdasarkan pengguna guru dan siswa.

2.

Analisis Model Kualitas Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis terhadap model kualitas perangkat lunak

untuk menentukan faktor dan sub faktor apa saja yang akan digunakan

berdasarkan karakteristik perangkat lunak.

3.

Analisis Keterkaitan Karakteristik Perangkat Lunak dengan Model

Kualitas Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis keterkaitan antara karakteristik perangkat

lunak dengan faktor atau sub faktor pada model kualitas. Analisis ini

sebagai acuan untuk melakukan pengujian perangkat lunak.

4.

Pembentukan Kuesioner mengenai Kualitas Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan pembuatan kuesioner berdasarkan tahap analisis

keterkaitan karakteristik dengan model kualitas perangkat lunak.

Pertanyaan kuesioner ini akan disebar kepada responden.


(5)

5

5.

Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mencari pendapat dari responden

yang menggunakan aplikasi

e-learning

ini. Terdapat dua responden yaitu

guru dan siswa. Kuesioner ini terkait dengan model kualitas perangkat

lunak.

6.

Pengolahan Kuesioner

Tahap ini dilakukan pengolahan kuesioner dan hasilnya akan dianalisis

dan disesuaikan dengan model penilaian yang telah ditentukan.

7.

Pembentukan Metrik Kualitas

Tahap ini dilakukan pembentukan metrik kualitas agar dapat diketahui

kualitas dari aplikasi

e-learning

tersebut.

Adapun gambaran dari metode pembentukan model kualitas perangkat lunak

dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Penentuan karakteristik perangkat lunak

Analisis model kualitas perangkat lunak

Analisis keterkaitan karakteristik perangkat lunak dengan model kualitas

Penyebaran kuesioner

Pembentukan metrik kualitas

Pembentukan kuesioner mengenai kualitas perangkat lunak

Pengolahan kuesioner


(6)

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporanpenelitian ini akan dibagi menjadi lima bab,

yaitu :

BAB 1. PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan

tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang profil sekolah dan berbagai konsep dasar dan

teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.

BAB 3. ANALISIS FAKTOR KUALITAS

Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan

keterkaitan antara karakteristik aplikasi e-learning dengan model kualitas

perangkat lunak serta menganalisis pengukuran terhadap faktor kualitas.

BAB 4. PENGUJIAN KUESIONER DAN EVALUASI

Membahas tentang pengujian perangkat lunak dengan cara pengolahan

kuesioner dan pembuatan metrik kualitas serta eveluasi terhadap

keunggulan dan kekurangan.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian

aplikasi, serta saran-saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya


(7)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Profil SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah profil dari SMK Merdeka Bandung yang merupakan

tempat penelitian untuk menilai sebuah kualitas perangkat lunak pada e-learning.

2.1.1

Sejarah Perkembangan SMK Merdeka Bandung

Pada tahun 1971 dibentuklah sebuah yayasan yang bertanggung jawab

membina STM “Merdeka” Bandung bernama yayasan Pendidikan Wahidin yang

berdomosili di jalan Wahidin Bandung.

Pada Tahun 1981 pindah ke jalan ciliwung No.4 Bandung pada tahun 1981

pindah ke jalan Pahlawan No.54 Bandung hingga sekarang yayasan tersebut masi

berada di jalan pahlawan. Jenjang akreditasi yang pertama pada tahun 1985 status

yayasan tersebut DIAKUI, akreditasi kedua pada tahun 1991 dengan status

DIAKUI, Pada tahun 1995 status akreditasi yayasan tersebut menjadi

DISAMAKAN dan satu

satunya di kotamadya Bandung.

2.1.2

Visi dan Misi SMK Merdeka Bandung

Visi dan Misi SMK Merdeka Bandung adalah sebagai berikut :

2.1.2.1

Visi Sekolah

Terwujudnya Sekolah Menengah Kejuruan Merdeka menjadi Sekolah

Menengah Kejuruan Swasta unggulan di Kota Bandung.

2.1.2.2

Misi Sekolah

1.

Membentuk tenaga kerja tingkat menengah yang berdisiplin, beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Membekali keterampilan dalam bidang rekayasa dan jasa, bisnis dan

Manajemen yang berwawasan professional, produktif dan mandiri hingga

mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan Dunia Usaha/Dunia Industri.

3.

Mengembangkan kemampuan berwirausaha dalam menghadapi era global.

4.

Membekali Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Bisnis Manajemen untuk

malanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.


(8)

2.1.3

Tempat dan Kedudukan Sekolah

SMK Merdeka bertempat di jalan Pahlawan No.54 Bandung dengan

beberapa program keahlian yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut adalah

sebagai berikut :

1.

Jurusan Teknik Mesin

2.

Teknik Mekanik Otomotif

3.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik

4.

Teknik Sepeda Motor

5.

Teknik Komputer Dan Jaringan

6.

Administrasi Perkantoran

2.1.4

Struktur Organisasi SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah struktur organisasi SMK Merdeka Bandung seperti yang

terlihat pada Gambar 2.1 :


(9)

9

2.1.5

Logo SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah logo dari SMK Merdeka Bandung seperti terlihat pada

Gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Logo SMK Merdeka Bandung

2.2

Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk

menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi

sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian.

2.2.1

Kualitas Perangkat Lunak

Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu

produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya. Kualitas perangkat lunak bisa

didefinisikan sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak

yang dibangun berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan

unjuk kerja perangkat lunak [4].

Menurut badan standar internasional (IEEE, ISO) ada beberapa sudut

pandang untuk menggambarkan kualitas perangkat lunak. Standar ISO

menggambarkan tiga pandangan kualitas, yaitu [1] :

1.

Pandangan pengguna (user)

2.

Pandangan pengembang (developer), dan

3.

Pandangan manajer (manager)


(10)

Pengguna akan tertarik pada kualitas di dalam penggunaan, terutama pada

karakteristik eksternal, sedangkan pengembang dan manajer lebih tertarik pada

kualitas internal yang mempengaruhi pemeliharaan, portabilitas, keefektifan biaya

dan lain-lain. Kualitas perangkat lunak adalah tujuan yang penting bagi

pengembang perangkat lunak. Kualitas adalah kunci penentu keberhasilan

berkaitan dengan upaya pengembangan perangkat lunak [6].

2.2.2

E-Learning

E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi

yang diterapkan pada bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Istilah

e-learning lebih ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses

belajar-mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani

oleh teknologi internet. Semua proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan

sebuah komputer yang terhubung internet dan semua fasilitas yang biasanya

tersedia di sebuah sekolah telah tergantikan fungsinya hanya oleh menu di depan

layar komputer [3].

E-learning pada SMK Merdeka Bandung berfungsi untuk membantu

menyediakan sarana pendukung pembelajaran untuk memberi kemudahan bagi

guru dalam memberikan materi dan referensi pelajaran ketika guru tidak dapat

hadir untuk memberikan pelajaran. Menyediakan sarana pendukung pembelajaran

untuk mempermudah siswa dalam pengumpulan tugas. Menyediakan sarana

pendukung pembelajaran untuk mempercepat guru dalam memberikan latihan dan

nilai latihan kepada siswa tanpa harus memeriksa satu persatu jawaban dari siswa.

Menyediakan sarana monitoring untuk mempermudah kepala sekolah dalam

memonitoring kegiatan akademik disekolah.

2.2.3

Model Kualitas Perangkat Lunak

Model yang digunakan untuk menilai kualitas perangkat lunak adalah

Model ISO 25010. ISO 25010 adalah salah satu metode standar internasional yang

digunakan untuk menilai model kualitas sebuah perangkat lunak yang dirilis oleh

ISO/IEC. ISO 25010 sebenarnya merupakan dokumen revisi dari ISO

9126-1:2001. Metode ISO 25010 dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas


(11)

11

perangkat lunak berdasarkan dua dimensi umum, yaitu quality in use dan product

quality. Pada

quality in use, terdapat beberapa karakteristik yang ditinjau dari

perspektif user, antara lain effectiveness, efficiency, satisfication, freedom for risk

dan context coverage. Sedangkan pada dimensi product quality, dimana prosesnya

mengacu pada karakteristik dari sebuah produk perangkat lunak, memiliki

beberapa elemen yang antara lain meliputi

functional suitability, reliability,

operability, performance efficiency, security, compatibility, maintainability

dan

portability [7].

a.

Quality in use Model

Quality in use model

adalah tingkatan dimana produk atau sistem dapat

digunakan oleh pengguna tertentu untuk memenuhi kebutuhan dalam

mencapai target dengan mengacu pada karakteristik

effectiveness, efficiency,

freedom from risk, context coverage serta Isatisfication.

Berikut adalah daftar karakteristik dari quality in use :

Tabel 2.1 Karakteristik dan Sub Karakteristik

Quality in Use Model

Karakteristik Sub Karakteristik

Effectiveness -

Efficiency -

Satisfaction Usefulness

Trust Pleasure Comfort

Freedom from risk Economic risk mitigation Health and safety risk mitigation Environtmental risk mitigation Context coverage Context completeness

Flexibility

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik dan sub

karakteristik pada Quality in Use Model :


(12)

1.

Effectiveness

Akurasi dan kesempurnaan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.

Efficiency

Sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3.

Satisfaction

Tingkatan dimana sebuah sistem sudah berhasil memenuhi kebutuhan

pengguna pada konteks tertentu.

-

Usefulness

Tingkatan dimana pengguna sudah merasa puas dengan apa yang dicapai

sistem sesuai dengan tujuan penggunaannya.

-

Trust

Tingkatan dimana pengguna tertentu memiliki keyakinan bahwa sistem

yang ada akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

-

Pleasure

Tingkatan dimana pengguna memperoleh kesenangan dalam unsur

pemenuhan kebutuhannya (misalnya memperoleh

skill baru, pengalaman

yang menyenangkan, dll).

-

Comfort

Tingkatan dimana pengguna sudah merasa puas dengan kenyamanan fisik

yang berkaitan dengan sistem.

4.

Freedom from risk

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko pada status

ekonomi, kehidupan manusia, kesehatan, maupun lingkungan sekitar.

-

Economic risk mitigation

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko terhadap

status keuangan, pengoperasian yang efisien, properti komersil,

reputasi maupun sumber daya lain yang akan digunakan.

-

Health and safety risk mitigation

-

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko terhadap

pengguna aplikasi.


(13)

13

-

Enviromental risk mitigation

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko terhadap

property maupun lingkungan sekitar.

5.

Context Coverage

Tingkatan dimana sistem sudah melebihi ekspetasi

stakeholder sebelumnya

dalam urusan efektifitas, efisiensi, kebebasan dari resiko dan kepuasan dalam

konteks penggunaan tertentu.

-

Context completeness

Kelengkapan konteks sebuah sistem yang dapat diukur dengan baik

sebagai parameter dimana fungsionalitas dari sistem tersebut dapat

digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

-

Flexibility

Tingkatan dimana sistem dapat digunakan sesuai dengan efektifitas,

efisiensi, kebebasan dari resiko dan kepuasan dalam konteks

penggunaan melebihi dari apa yang diharapkan dalam requirement.

b.

Product Quality Model

Product quality model

mengelompokan properti kualitas produk sistem

perangkat lunak ke dalam delapan karakteristik. Tiap karakteristik mempunyai

sekumpulan sub-karakteristik. Penerapan model ini hanya untuk produk

perangkat lunak maupun sistem. Berikut adalah karakteristik dan

sub-karakteristik dari product quality [8] :

Tabel 2.2 Karakteristik dan Sub Karakteristik

Product Quality

Karakteristik Sub Karakteristik

Functional Suitability Functional Completeness Functional Correctness Functional Appropriateness Performance Efficiency Time Behaviour

Resource Utilization Capacity

Compatibility Co-existence


(14)

Karakteristik Sub Karakteristik Usability Appropriateness Recognizability

Learnability Operability

User Error Protection User Interface Aesthetics Accessibility

Reliability Maturity

Availability Fault Tolerance Recoverability

Security Confidentiality

Integrity Non-repudiation Accountability Authenticity

Maintainability Modularity

Reusability Analysability Modifiability Testability

Portability Adaptability

Installability Replaceability

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik dan sub

karakteristik pada Product Quality :

1.

Functional Suitability

Kemampuan suatu produk atau sistem menyediakan fungsi yang memenuhi

kebutuhan bila digunakan dalam kondisi tertentu. Terdapat sub-karakteristik,

yaitu :


(15)

15

-

Functional Completeness

: sejauh mana seluruh fungsi telah berhasil

memenuhi kebutuhan pengguna.

-

Functional Correctness : sistem memberikan hasil keluaran yang benar

atau sesuai.

-

Functional Appropriateness : sejauh mana fungsi memfasilitasi

pemenuhan tugas dan tujuan tertentu.

2.

Performance Efficiency

Karakteristik ini merupakan kinerja relatif terhadap jumlah sumber daya yang

digunakan dalam kondisi lain. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

-

Time behaviour : sejauh mana respon dan pengolahan waktu produk ketika

melakukan fungsinya.

-

Resource Utilization : sejauh mana jumlah dan jenis sumber daya

perangkat keras yang digunakan oleh produk.

-

Capacity : sejauh mana batas maksimum parameter produk memenuhi

kebutuhan

3.

Compatibility

Kemampuan produk dapat bertukar informasi dengan produk lain. Terdapat

sub-karakteristik, yaitu :

-

Co-existence : produk dapat melakukan fungsi yang diperlukan secara

efisien sementara berbagi lingkungan umum dan sumber daya dengan

produk lain tanpa merugikan produk lain.

-

Interoperability : produk dapat saling bertukar informasi.

4.

Usability

Kemampuan produk dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan

tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu.

Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

-

Appropriatness Recognizability : pengguna dapat mengenali apakah suatu

produk atau sistem sesuai dengan kebutuhan.

-

Learnability : produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu dari belajar menggunakan produk.


(16)

-

Operability : produk memiliki atribut yang membuatnya mudah

dioperasikan dan dikontrol.

-

User error protection : produk melindungi pengguna terhadap kesalahan

pengguna.

-

User interface aesthetics : user interface memungkinkan interaksi

menyenangkan dan memuaskan bagi pengguna.

-

Accessibility : produk dapat digunakan oleh orang-orang dengan

jangkauan karakteristik dan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

5.

Reliability

Kemampuan sistem didalamnya mampu menjalankan fungsionalitas pada

beberapa kondisi tertentu. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

-

Maturity : tingkatan dimana system memenuhi kebutuhan user pada

kondisi normal.

-

Availability : produk operasional dapat diakses bila diperlukan.

-

Fault Tolerance : produk dapat beroperasi meskipun terjadi kesalahan

pada perangkat keras atau perangkat lunak.

-

Recoverability : dalam hal gangguan atau kegagalan, produk dapat

memulihkan data.

6.

Security

Kemampuan produk melindungi informasi dan data. Terdapat

sub-karakteristik, yaitu :

-

Confidentiality : produk memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh

mereka yang mempunyai akses.

-

Integrity : produk mencegah akses tidak sah atau modifikasi program

komputer atau data.

-

Non-repudiation : tindakan atau peristiwa yang telah terjadi dapat

dibuktikan.

-

Accountability : tindakan dari suatu entitas dapat ditelusuri.

-

Authenticity : tingkat dimana identitas dari sebuah subjek atau sumber

dapat diterima.


(17)

17

7.

Maintainability

Karakteristik ini merupakan tingkat efektivitas dan efesiensi suatu produk

dapat dimodifikasi untuk diperbaiki, diperbaiki atau disesuaikan dengan

perubahan lingkungan dan kebutuhan. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

-

Modularity : sistem dapat berubah sehingga memiliki dampak minimal

pada komponen lainnya.

-

Reusability : dapat digunakan lebih dari satu sistem.

-

Analysability : kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan.

-

Modifiability : produk dapat dimodifikasi tanpa menurunkan kualitas

produk yang ada.

-

Testability : produk dapat diuji untuk menentukan apakah kriteria tersebut

telah dipenuhi.

8.

Portability

Kemampuan produk dapat dikirim ke lingkungan yang berbeda. Terdapat

sub-karakteristik, yaitu :

-

Adaptability : produk dapat disesuaikan dengan lingkungan lain.

-

Installability : produk dapat berhasil diinstall atau dihapus dalam

lingkungan tertentu.

-

Replaceability : produk dapat menggantikann produk perangkat lunak lain

untuk tujuan yang sama dalam lingkungan yang sama.

2.2.4

Metode

The Goal Question Metric

(GQM)

The Goal Question Metric (GQM) adalah sebuah metode struktur hirarkis

dimulai dengan tujuan (menetapkan tujuan pengukuran, objek yang akan diukur,

masalah yang akan diukur dan ukuran dari sudut pandang mana yang akan

diambil). Tujuan dari GQM adalah membentuk beberapa pertanyaan, setiap

pertanyaan kemudian dibentuk menjadi metrik. Beberapa metrik dapat digunakan

untuk pertanyaan-pertanyaan yang berbeda dengan tujuan yang sama. Beberapa

metode GQM juga dapat memiliki pertanyaan dan metrik yang sama [9].


(18)

Model pengukuran GQM terdapat 3 tingkatan, yaitu :

1.

Goal

: Tujuan yang ditetapkan untuk sebuah objek, untuk berbagai

alasan, sehubungan dengan berbagai model kualitas.

2.

Question : Seperangkat pertanyaan yang digunakan untuk menggambarkan

cara penilaian atau pencapaian tujuan tertentu.

3.

Metric

: Satu set data terkait dengan setiap pertanyaan untuk menjawab

dengan cara kuantitatif.

Berikut adalah struktur hirarki metode GQM seperti terlihat pada Gambar

2.3 :

Goal 1 Goal 2

Question Question Question Question Question

Metric Metric Metric Metric Metric Metric

Gambar 2.3 Struktur Hirarki Metode The Goal Question Metric

Metode GQM dikembangkan dengan mengidentifikasi satu set kualitas di

perusahaan, divisi atau tingkat proyek., misalnya kepuasan pelanggan, pengiriman

tepat waktu, meningkatkan kinerja. Dari tujuan-tujuan dan berdasarkan model

untuk pengukuran, kita dapat memperoleh pertanyaan-pertanyaan yang

menentukan tujuan-tujuan tersebut. Contohnya, untuk mengkarakterisasi sistem

software dari masalah kualitas maka produk model kualitas harus dipilih sesuai

dengan karakteristik dan langkah berikutnya menetapkan pertanyaan-pertanyaan

untuk melacak tujuan kesesuaian produk dan proses.


(19)

19

2.2.5

Metode

Weighted Summation

(WSM)

Metode Weighted Summation adalah sebuah metode yang dapat digunakan

untuk mengatasi masalah yang melibatkan himpunan berhingga. Untuk setiap

tujuan mempunyai satu atau beberapa kriteria yang berbeda yang digunakan untuk

mengukur kinerja yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Kriteria atau atribut

biasanya diukur pada skala pengukuran yang berbeda. [10]

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan metode

weighted

summation :

1.

Definisikan alternatif (faktor) yang akan dibandingkan satu sama lain.

2.

Seleksi dan definisikan kriteria

3.

Penilaian skor untuk setiap faktor

4.

Standarisasi skor untuk kriteria

5.

Pembobotan kriteria untuk menentukan prioritas

6.

Skor total untuk setiap faktor dengan mengalikan skor kriteria dengan

bobot kriteria.

Total skor untuk setiap faktor dapat dihitung dengan persamaan WSM sebagai

berikut :

n

Score (a) =

a

i

w

1

(a=1,2,…)

Persamaan (2.1)

w=1

Keterangan :

n = nomor kriteria

a = nilai dari kriteria

w = bobot dari kriteria

Pembuat keputusan memberikan satu set bobot penting bagi kriteria,

w=(w

1

,w

2

,….w

n

). Bobot harus dinormalisasi sehingga ∑

nj=1

w

j

=1 [11].

Contoh : masalah MCDM melibatkan empat kriteria, bobot relatif dari empat

kriteria bertekad untuk menjadi : w1 = 0,20, w2 = 0,15, w3 = 0,40 dan w4 = 0,25.

Sesuai Persamaan (2.1) maka nilai a diasumsikan sebagai berikut [12] :


(20)

A =

Matriks keputusan untuk masalah MCDM ini adalah sebagai berikut :

Bobot Kriteria

Nilai A 0.20

0.15

0.40

0.25

A1

25

20

15

30

A2

10

30

20

30

A3

30

10

30

10

Berikut adalah penerapan rumus pada Persamaan (2.1) :

A1 (Skor WSM) = 25x0.20 + 20x0.15 + 15x0.40 + 30x0.25 = 21.50

A2 (Skor WSM) = 22.00

A3 (Skor WSM) = 20.00

Dari hasil penerapan rumus pada Persamaan (2.1) diatas maka nilai A2 memiliki

skor tertinggi WSM. Berikut adalah peringkatnya A2>A1>A3.

2.2.6

Pengolahan Data Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan tertulis kepada masyarakat. Untuk mengolah data kuesioner tersebut

dapat menggunakan metode pengolahan data, contoh metode pengolahan data

yaitu sebagai berikut :

1.

Skala Likert

Skala likert berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap

seorang responden terhadap pernyataan itu. Indeks ini mengasumsikan bahwa

masing-masing kategori jawaban ini memiliki intensitas yang sama. Keunggulan

indeks ini adalah kategorinya memiliki

urutan yang jelas mulai dari “sangat

setuju”, “setuju”, “ragu

-

ragu”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”

[13].

Prosedur dalam membuat skala likert adalah sebagai berikut :

25 20 15 30

10 30 20 30

30 10 30 10


(21)

21

1.

Peneliti mengumpulkan

item-item

yang cukup banyak, relevan dengan

masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item

yang cukup jelas disukai

dan tidak disukai.

2.

Kemudian

item-item

tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang

cukup representatis dari populasi yang ingin diteliti.

3.

Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi

(+) atau tidak menyukainya (-). Respon tersebut dikumpulkan dan jawaban

yang memberikan indikasi menyenangi diberikan skor tertinggi. Tidak ada

masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk

yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah

sikap yang diperlihatkan. Demikian juga, apakah jawaban “setuju” atau

“tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi

dari item-item yang disusun.

4.

Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor

masing-masing item dari individu tersebut.

5.

Respon dianalisis untuk mengetahui

item-item

mana yang sangat nyata

batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya,

respon responden pada

upper

25% dan

lower

25% dianalisis untuk melihat

sampai berapa jauh tiap

item

dalam kelompok ini berbeda.

Item-item

yang

tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk ke dalam skor tinggi atau

rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari

pertanyaan.

Berikut adalah bobot skala penilaian dengan skala likert seperti terlihat pada

tabel 2.3 :

Tabel 2.3 Bobot Penilaian dengan Skala Likert

Bobot Penilaian

SS S BS KS TS


(22)

Contoh pengolahan kuesioner berdasarkan skala likert [14]:

Dalam hubungan teknik pengumpulan data angket, instrument tersebut disebarkan

kepada 70 responden, kemudian direkapitulasi. Dari data 70 responden, misalnya :

Menjawab Sangat Setuju

= 2 orang

Menjawab Setuju

= 8 orang

Menjawab Biasa Saja

= 15 orang

Menjawab Kurang Setuju

= 25 orang

Menjawab Tidak Setuju

= 20 orang

Menghitung skor dengan cara :

Jumlah skor untuk 2 orang menjawab SS : 2 x 5 = 10

Jumlah skor untuk 8 orang menjawab S : 8 x 4 = 32

Jumlah skor untuk 15 orang menjawab BS : 15 x 3 = 45

Jumlah skor untuk 25 orang menjawab KS : 25 x 2 = 50

Jumlah skor untuk 20 orang menjawab TS : 20 x 1 = 20

Jumlah = 157

Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 5 x 70 = 350 (SS)

Jumlah skor rendah

= 1 x 70 = 70 (TS)

2.

Skala Guttman [14]

Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan

pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang

kurang berbobot lainnya. Skala Guttman disebut juga skala

scalogram yang

sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau

sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan

attribute universal. Pada skala

guttman terdapat beberapa pertanyaan hirarkis untuk melihat sikap tertentu

seseorang. Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu

dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap

pernyataan berikutnya.

Perbedaan skala likert dengan skala gutmann yaitu dari Sangat Setuju (SS)

sampai dengan Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan skala guttman hanya ada


(23)

23

dua interval, yaitu Ya dan Tidak. Berikut adalah bobot skala penilaian dengan

skala guttman seperti terlihat pada tabel 2.4 :

Tabel 2.4 Bobot Penilaian dengan Skala Guttman

Bobot Penilaian

Ya Tidak

2 1

Dalam perhitungan pengolahan data kuesioner ini setiap jawaban yang

diperoleh dari responden kemudian dikalikan dengan masing-masing bobot yang

telah ditentukan. Kemudian dari total seluruh bobot jawaban yang telah dihitung

dibagi dengan total keseluruhan responden yang menjawab untuk mendapatkan

nilai rata-rata. Berdasarkan nilai dari rata-rata tersebut maka diperoleh jawaban

untuk ditarik sebuah kesimpulan. Berikut ini merupakan rumus dari perhitungan

yang dapat digunakan untuk mengolah data kuesioner [15].

=

∑ Total

Persamaan (2.2)

n

Keterangan :

= rata-rata

∑ Total = jumlah total seluruh nilai setelah dikalikan dengan bobot

n

= total responden

2.2.7

Pembobotan Kualitas

Distribusi Frekuensi digunakan untuk menentukan bobot kualitas. Bobot

kualitas terdapat dua kategori yaitu Bagus dan Tidak. Urutan kelas interval

disusun mulai dari data terkecil terus ke bawah sampai nilai data terbesar. Untuk

membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dapat

dilakukan dengan langkah sebagai berikut [16] :

1.

Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil.

rentang = data terbesar

data terkecil

2.

Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.

3.

Tentukan panjang interval p. Ditentukan oleh aturan :

p = rentang / banyak kelas


(24)

(25)

25

BAB 3

ANALISIS FAKTOR KUALITAS

3.1

Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul.

Pada bagian ini dilakukan juga analisis terhadap karakteristik dan faktor kualitas

pada aplikasi

e-learning

.

3.1.1

Analisis Masalah

Dalam pembentukan model faktor kualitas ini terdapat masalah pada

model faktor yang akan dianalisis. Adapun masalah yang muncul dalam

pembentukan faktor kualitas pada aplikasi

e-learning

ini adalah SMK Merdeka

Bandung kesulitan menentukan faktor kualitas yang akan menjadi acuan untuk

proses pengembangan

e-learning

selanjutnya.

3.1.2

Analisis Karakteristik Aplikasi E-Learning

Adapun fungsionalitas pada aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung

ini diantaranya :

1.

Pengolahan Data Master

Pengguna yang terlibat dalam pengolahan data master adalah admin. Di dalam

menu pengolahan data master terdapat sub menu yaitu :

1.

Pengolahan Data Tahun Ajaran

Proses pengolahan data tahun ajaran terdapat 5 proses di dalamnya yaitu

tambah data tahun ajaran, ubah data tahun ajaran, hapus data tahun ajaran,

cari data tahun ajaran dan tampil data tahun ajaran.

2.

Pengolahan Data Guru

Proses pengolahan data guru terdapat 6 proses didalamnya yaitu

import

data guru, tambah data guru, ubah data guru, hapus data guru, cari data

guru dan tampil data guru.

3.

Pengolahan Data Siswa

Proses pengolahan data siswa terdapat 6 proses didalamnya yaitu

import

data siswa, tambah data siswa, ubah data siswa, hapus data siswa, cari data

siswa dan tampil data siswa.


(26)

4.

Pengolahan Data Kelas

Proses pengolahan data kelas terdapat 6 proses di dalamnya yaitu tambah

data kelas, ubah data kelas, hapus data kelas, cari data kelas, tampil data

kelas dan lihat kelas siswa.

5.

Pengolahan Data Pelajaran

Proses pengolahan data pelajaran terdapat 5 proses di dalamnya yaitu

tambah data pelajaran, ubah data pelajaran, hapus data pelajaran, cari data

pelajaran dan tampil data pelajaran.

6.

Pengolahan Data Mengajar

Proses pengolahan data mengajar terdapat 5 proses di dalamnya yaitu

tambah data mengajar, ubah data mengajar, hapus data mengajar, cari data

mengajar dan tampil data mengajar.

7.

Pengolahan Data Kepsek

Proses pengolahan data kepsek terdapat 3 proses di dalamnya yaitu tambah

data kepsek, ubah data kepsek dan tampil data kepsek.

2.

Pengolahan Data Pengguna

Pengguna yang terlibat pada pengolahan data pengguna adalah siswa, guru

dan kepala sekolah. Proses pengolahan data pengguna terdapat 2 proses di

dalamnya yaitu ubah profil dan ubah akses login.

3.

Pengolahan Data Pembelajaran

Pengolahan data pembelajaran berfungsi untuk memberikan materi, tugas atau

latihan soal yang diberikan oleh guru kepada siswa. Pengguna yang terlibat pada

pengolahan data pembelajaran adalah guru dan siswa. Di dalam menu pengolahan

data master terdapat sub menu yaitu :

1.

Pengolahan Data Materi

Proses pengolahan data materi terdapat 6 proses di dalamnya yaitu tambah

data materi, ubah data materi, hapus data materi, cari data materi, tampil

data materi dan

download

materi.


(27)

27

2.

Pengolahan Data Tugas

Proses pengolahan data tugas terdapat 7 proses di dalamnya yaitu tambah

data tugas, ubah data tugas, hapus data tugas, cari data tugas, tampil data

tugas, jawab tugas dan nilai tugas.

3.

Pengolahan Data Latihan

Proses pengolahan data latihan terdapat 6 proses di dalamnya yaitu tambah

data latihan, ubah data latihan, hapus data latihan, cari data latihan, tampil

data latihan dan soal latihan.

4.

Pengolahan Data Nilai Latihan

Proses pengolahan data nilai latihan terdapat 2 proses di dalamnya yaitu

nilai latihan dan nilai latihan

dashboard

.

4.

Pengolahan Data Pengumuman

Pengolahan data pengumuman berfungsi untuk memberikan pemberitahuan

mengenai apa saja yang diberikan oleh guru kepada siswa. Pengguna yang terlibat

dalam pengolahan data pengumuman ini adalah guru dan siswa. Proses

pengolahan data pengumuman terdapat 5 proses di dalamnya yaitu tambah data

pengumuman, ubah data pengumuman, hapus data pengumuman, cari data

pengumuman dan tampil data pengumuman.

5.

Pengolahan Data Forum

Pengolahan data forum berfungsi untuk tanya jawab siswa dengan siswa atau

siswa dengan guru mengenai pembahasan materi pembelajaran. Pengguna yang

terlibat pada pengolahan data forum ini adalah guru dan siswa. Proses pengolahan

data forum terdapat 4 proses di dalamnya yaitu tambah data forum, hapus data

forum, tampil data forum dan komentar forum.

Berikut ini adalah karakteristik yang akan dinilai kualitasnya dan perlu

diperhatikan dari aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung yang diakses oleh

guru dan siswa berdasarkan fungsionalitas yang telah dijelaskan di atas. Adapun

karakteristik aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung seperti yang terlihat

pada tabel 3.1.


(28)

Tabel 3.1 Karakteristik Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung

No. Karakteristik Keterangan

1 Dapat mengakses materi-materi

pembelajaran

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data materi

2 Dapat melakukan penerimaan tugas dan

pengumpulan tugas

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data tugas

3 Memiliki fasilitas untuk latihan

pembelajaran

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data latihan

4 Memiliki forum Mengacu pada fungsionalitas pengolahan

data forum

5 Memiliki fasilitas untuk mendapatkan

pengumuman

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data pengumuman

3.2

Analisis Faktor Kualitas Perangkat Lunak

Analisis faktor kualitas perangkat lunak menjelaskan tentang analisis dari

model kualitas perangkat lunak, matriks keterkaitan karakteristik dengan model

kualitas perangkat lunak.

3.2.1

Analisis Faktor Kualitas Perangkat Lunak pada Perangkat Lunak

Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung

Analisis terhadap faktor model kualitas perlu diperhatikan untuk

menentukan pengukuran kualitas pada perangkat lunak aplikasi

e-learning

SMK

Merdeka Bandung. Berikut adalah matriks faktor internal dan eksternal pada

model kualitas ISO 25010 seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Matriks Faktor Internal dan Eksternal pada ISO 25010

Model ISO 25010 Keterangan

Functional Suitability Kemampuan suatu produk atau sistem

menyediakan fungsi yang memenuhi

kebutuhan bila digunakan dalam kondisi tertentu

a. Functional Completeness

b. Functional Correctness

c. Functional Appropiateness

Performance Efficiency Karakteristik ini merupakan kinerja relatif

terhadap jumlah sumber daya yang

digunakan dalam kondisi lain a. Time Behaviour

b. Resource Utilization

c. Capacity

Compatibility Kemampuan produk dapat bertukar informasi dengan produk lain


(29)

29

Model ISO 25010 Keterangan

b. Interoperability

Usability Kemampuan produk dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu

a. Appopriateness Recognizability

b. Learnability

c. Operability

d. User Error Protection

e. User Interface

f. Accessibility

Reliability Kemampuan perangkat lunak untuk perawatan level performansi

a. Maturity

b. Availability

c. Fault Tolerance

d. Recoverability

Security Kemampuan produk melindungi informasi dan data

a. Confidentiality

b. Integrity

c. Non-Repudation

d. Accountability

e. Authencity

Maintainability Karateristik ini merupakan tingkat efektivitas dan efisiensi suatu produk dapat dimodifikasi untuk diperbaiki atau disesuaikan dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan

a. Modularity

b. Reusability

c. Analysability

d. Modifiability

e. Testability

Portability Kemampuan produk dapat dikirim ke lingkungan yang berbeda

a. Adaptability

b. Instability


(30)

Karakteristik dan sub karakteristik model ISO 25010 yang terdapat pada

tabel 3.1 tidak akan semua dipakai untuk pengukuran kualitas perangkat lunak

aplikasi

e-learning

karena disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki oleh

aplikasi

e-learning

di SMK Merdeka Bandung. Berikut ini adalah matriks

keterkaitan antara karateristik perangkat lunak aplikasi

e-learning

SMK Merdeka

Bandung yang terdapat pada tabel 3.1 dengan model kualitas ISO 25010 yang

terdapat pada tabel 3.2 sebagai acuan untuk menilai kualitas dari aplikasi

e-learning

ini. Matriks keterkaitan ini terbentuk dengan cara mencocokan

karakteristik yang dimiliki aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung dengan

model kualitas ISO 25010. Beberapa faktor pada model kualitas ISO 25010 yang

akan digunakan yaitu faktor

Functional Suitability

untuk mengukur tingkatan

sistem menyediakan fungsi yang baik untuk memenuhi kebutuhan pengguna,

faktor

Performance Efficiency

untuk mengukur performansi dari aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung, faktor

Usability

untuk mengukur tingkatan

sebuah sistem dapat digunakan untuk memenuhi kepuasan pengguna, faktor

Reliability

untuk mengukur tingkatan sistem mampu menjalankan fungsionalitas

pada kondisi waktu tertentu, faktor

Security

untuk mengukur tingkatan sistem

dapat melindungi informasi dan data didalamnya. Sedangkan faktor

Compatibility

tidak digunakan karena menyangkut 2 produk sedangkan aplikasi

e-learning

ini

tidak memiliki

link

situs web lain, faktor

Maintainability

dan faktor

Portability

tidak digunakan karena kedua faktor tersebut dinilai dari sisi

developer

sedangkan

dalam analisis ini menilai dari sisi pengguna. Adapun matriks keterkaitannya

dapat dilihat pada tabel 3.3.


(31)

31

Tabel 3.3 Matriks Keterkaitan Karakteristik Perangkat Lunak Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung dengan Model

ISO 25010

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Functionality Suitability Functional Correctness √ √ √ √ √ Hubungan antara functional correctness dengan kelima karakteristik yang dimiliki oleh e-learning SMK Merdeka Bandung adalah perlu diperhatikan dalam ketepatan hasil keluaran yang dihasilkan ketika pengguna mengakses kelima fungsionalitas tersebut.

Functional Appropriateness √ √ √ √ √ Hubungan antara functional appropriateness dengan kelima karakteristik yang dimiliki oleh e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah fungsionalitas dapat memfasilitasi kebutuhan para pengguna atau tidak.

Functional Completeness √ √ √ √ √ Hubungan antara functional completeness dengan kelima karakteristik yang dimiliki oleh e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah fungsionalitas berhasil memenuhi kebutuhan pengguna


(32)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Performance Efficiency Time Behaviour √ √ √ √ √ Hubungan antara time behaviour dengan kelima karakteristik yang dimiliki e-learning SMK Merdeka Bandung adalah perlu diperhatikan dalam respon atau waktu yang diberikan sistem pada saat mengakses fungsionalitas tersebut

Capacity √ √ Hubungan antara capacity dengan karakteristik 1 yaitu data materi dan karakteristik 2 yaitu data tugas adalah untuk mengetahui apakah batas maksimum kapasitas saat meng-upload data ke dalam sistem sudah mencukupi kebutuhan pengguna

Usability Appropriateness Recognizability

√ √ √ √ √ Hubungan appropriateness recognizability dengan kelima

karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah semua fungsionalitas sesuai dengan kebutuhan para pengguna atau tidak

Learnability √ √ √ √ √ Hubungan learnability dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah semua fungsionalitas mudah dipelajari atau tidak.

Operability √ √ √ √ √ Hubungan operability dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah semua fungsionalitas mudah dioperasikan atau tidak.


(33)

33

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor

Kualitas

1 2 3 4 5

User Interface Aesthetics √ √ √ √ √ Hubungan user interface aesthetics dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah memiliki tampilan yang menarik bagi pengguna atau tidak.

Accessibility √ √ √ √ √ Hubungan accessibility dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah dapat digunakan oleh pengguna dalam waktu yang bersamaan.

User Error Protection √ √ √ √ √ Hubungan user error protection dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui apakah terdapat pemberitahuan jika terjadi kesalahan saat menggunakan sistem

Reliability Maturity √ √ √ √ √ Hubungan maturity dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah sistem dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan.

Availability √ √ √ √ √ Hubungan availability dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah sistem dapat diakses bila diperlukan.


(34)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Fault Tolerance √ √ √ √ √ Hubungan fault tolerance dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah untuk mengetahui seberapa besar kesalahan yang terdapat ketika sedang menjalankan fungsionalitas.

Recoverability √ √ √ √ √ Hubungan recoverability dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui apakah terjadi error pada sistem atau tetap kembali normal apabila terjadi kesalah pada saat menggunakan fungsionalitas tersebut

Security Confidentiality √ √ √ √ √ Hubungan confidentiality dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui bahwa fungsionalitas tersebut dapat digunakan oleh pengguna yang benar-benar mempunyai akses pada saat login

Authencity √ √ √ √ √ Hubungan authenticity dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui bahwa kelima karakteristik tersebut dapat diakses setelah pengguna berhasil melakukan login


(35)

35

3.2.2

Kriteria Faktor Kualitas Perangkat Lunak pada Aplikasi E-Learning

di SMK Merdeka Bandung

Pembentukan kriteria faktor kualitas perangkat lunak ini dilakukan untuk

mengetahui sebuah perangkat

e-learning

dapat memenuhi kebutuhan bagi para

penggunanya. Kriteria ini berkaitan dengan kualitas perangkat lunak aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung.

Pembentukan kriteria kuesioner ini didasarkan pada faktor kualitas yang

digunakan dan berdasarkan pada karakteristik yang dimiliki aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung. Seperti yang terdapat pada tabel 3.3 bahwa faktor dan

sub faktor yang berkaitan dengan karakteristik dari aplikasi

e-learning

adalah

Functionality Suitability, Performance Efficiency, Usability, Reliability

dan

Security.

Dari sub faktor yang terdapat pada faktor yang digunakan didapatlah

kriteria pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik perangkat lunak aplikasi

e-learning

SMK Merdeka Bandung, diantaranya :

1.

Pengolahan Data Materi

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul

berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Materi

Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functional Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat mengakses materi pembelajaran

Functional Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

melengkapi materi pembelajaran

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data materi sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data materi

Capacity Batas kapasitas sistem saat meng-upload data

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan

kebutuhan pengguna

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna


(36)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas

Kriteria Pertanyaan

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari fasilitas pengolahan data materi

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

2.

Pengolahan Data Tugas

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul

berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Tugas

Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functional Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

Functional Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data tugas sesuai kebutuhan pengguna


(37)

37

Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Performance Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data tugas

Capacity Batas kapasitas sistem saat meng-upload data

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan

kebutuhan pengguna

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

3.

Pengolahan Data Latihan

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul berkaitan

dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Latihan

Faktor Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functional Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan latihan pembelajaran


(38)

Faktor Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functional Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

mengerjakan latihan pembelajaran

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data latihan pembelajaran sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data latihan

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan

kebutuhan pengguna

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari fasilitas latihan pembelajaran

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

4.

Pengolahan Data Forum

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul

berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.7.


(39)

39

Tabel 3.7

Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Forum

Faktor Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functionality Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan pengolahan data forum

Functionality Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

berkomunikasi antar pengguna lainnya

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data forum sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time Behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data forum

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas data forum dengan kebutuhan pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari cara menggunakan data forum

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login


(40)

5.

Pengolahan Data Pengumuman

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul

berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Pengumuman

Faktor Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan

Functionality Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan pengolahan data pengumuman

Functionality Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

memberikan pengumuman

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data pengumuman sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time Behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data pengumuman

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas data

pengumuman dengan kebutuhan pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari cara menggunakan data pengumuman

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login


(41)

41

3.2.3

Pembentukan Pertanyaan Berdasarkan Sub Faktor Kualitas

Perangkat Lunak pada Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung

Setelah dilakukan analisis terhadap analisis perangkat lunak aplikasi

e-learning dengan model kualitas ISO 25010 maka terdapat pertanyaan mengenai

kualitas perangkat lunak. Berikut ini adalah penjelasan terkait dengan

menggunakan metode GQM untuk pembentukan pertanyaan berdasarkan faktor

kualitas seperti terlihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Penjelasan Pembentukan Pertanyaan menggunakan Metode GQM

Goal

Functional Suitability, Performance Efficiency, Usability,

Reliability

dan

Security

Question

Beberapa pertanyaan berdasarkan faktor

kualitas

Metric

M1 =

Bobot Skala Likert X

hasil jawaban responden

=

∑ Total /

n

M2 =

Bobot Skala Guttman X

hasil jawaban responden

= ∑ Total /

n

Berikut ini adalah pertanyaan kuesioner mengenai kualitas perangkat

lunak yang akan disebar kepada 2 responden yaitu guru dan siswa

,

pertanyaan

kuesioner untuk responden guru seperti yang terlihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Pembentukan Pertanyaan Kualitas Perangkat Lunak untuk

Responden Guru

Pengolahan Data Materi

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

1. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat fungsionalitas menu data materi ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

2. Menu data materi dibutuhkan dalam aplikasi e-learning

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Functional Correctness

3. Fungsional yang ada pada menu data materi sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

M2

Functional Completeness

4. Apakah fungsi yang ada pada menu data materi sesuai dengan kebutuhan ?

a. Ya b. Tidak

M2

Time Behaviour 5. Berapakah waktu respon yang diberikan aplikasi e-learning saat mengolah data materi ?

a. < 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. >5 menit


(42)

Goal Question Metric Capacity 6. Berapakah batas kapasitas data yang anda butuhkan

untuk meng-upload materi ?

a. < 5 MB b. 10 MB c. 15 MB d. 20 MB e. > 25 MB

M1

Appropriateness Recognizability

7. Menu data materi mudah diingat cara penggunaannya a. Ya b. Tidak

M2

Learnability 8. Penggunaan menu data materi mudah untuk dipelajari a. Ya b. Tidak

M2 9. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajari

cara penggunaan menu data materi a. Ya b. Tidak

M2

Operability 10. Menu data materi mudah dijalankan a. Ya b. Tidak

M2

User Interface Aesthetics

11. Tampilan menu data materi mudah untuk dimengerti a. Ya b. Tidak

M2 12. Tata letak fungsional yang ada pada menu data materi

mudah diingat a. Ya b. Tidak

M2

Accessibility 13. Apakah anda setuju jika saat mengolah data materi dapat dilakukan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

User Error Protection

14. Munculnya pesan jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data materi

a. Ya b. Tidak

M2

Maturity 15. Mengolah data materi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Availability 16. Meskipun pengguna telah lama tidak menggunakan fungsionalitas pada menu data materi, akan mudah untuk menggunakannya lagi

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Recoverability 17. Apakah aplikasi e-learning kembali normal jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data materi ?

a. Ya b. Tidak

M2

Fault Tolerance 18. Menu data materi masih bisa digunakan meskipun terjadi kesalahan pada menu yang lain

a. Ya b. Tidak

M2

Confidentiality 19. Apakah anda setuju daftar materi dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses untuk menggunakannya ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Authencity 20. Apakah anda setuju jika daftar materi dapat digunakan setelah pengguna berhasil melakukan login terlebih dahulu ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju


(43)

43

Pengolahan Data Tugas

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

21. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat menu data tugas ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

22. Menu data tugas dibutuhkan dalam aplikasi e-learning

a. Ya b. Tidak

M1

Functional Correctness

23. Fungsional yang ada pada menu data tugas sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

M2

24. Hasil keluaran sesuai dengan apa yang ditampilkan pada saat pengolahan data tugas

a. Ya b. Tidak

M2

Functional Completeness

25. Apakah fungsi yang ada pada menu data tugas sesuai dengan kebutuhan ?

a. Ya b. Tidak

M2

Time Behaviour 26. Berapakah waktu respon yang diberikan aplikasi e-learning saat mengolah data tugas ?

a. < 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. >5 menit

M1

Capacity 27. Berapakah batas kapasitas yang anda butuhkan untuk meng-upload tugas ?

a. < 5 MB b. 10 MB c. 15 MB d. 20 MB e. > 25 MB

M1

Appropriateness Recognizability

28. Menu data tugas mudah diingat cara penggunaannya a. Ya b. Tidak

M2

Learnability 29. Penggunaan fungsionalitas pada menu data tugas mudah untuk dipelajari

a. Ya b. Tidak

M2

30. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajari cara penggunaan menu data tugas a. Ya b. Tidak

M2

Operability 31. Menu data tugas mudah dijalankan a. Ya b. Tidak

M2

User Interface Aesthetics

32. Tampilan menu data tugas mudah untuk dimengerti a. Ya b. Tidak

M2 33. Tata letak fungsional yang ada pada menu data tugas

mudah diingat a. Ya b. Tidak

M2

Accessibility 34. Apakah anda setuju jika pada saat mengolah data tugas dapat dilakukan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

User Error Protection

35. Munculnya pesan jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu daftar tugas

a. Ya b. Tidak

M2

Maturity 36. Menu data tugas dapat diakses dimana saja dan kapan saja

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju


(1)

108

DAFTAR PUSTAKA

[1] Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Web. Andi, Yogyakarta.

[2] Pressman, Roger.S. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta. [3] Aditya Hartanto, Antonius & Purbo, Onno W. 2002. Teknologi e-Learning

Berbasis PHP dan MySQL. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

[4] Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta. [5] Martono, Nanang, 2010. Metode Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. PT. Raja Grafindo Persana, Jakarta.

[6] I.Padayachee, P.Kotze, A.van Der Merwe. ISO 9126 External Systems Quality Characteristics, Sub-Characteristics and Domain Specific Criteria for Evaluating E-Learning Systems.

[7] www.iso.org/. Diakses pada tanggal 1 Januari 2015.

[8] www.iso25000.com/ . Diakses pada tanggal 29 Agustus 2014.

[9] Victor R Basili, H.Dieter Rombach, 1994. The Goal Question Metric Paradigm. Encyclopedia of Software Engineering

[10] Marjan van Herwijnen. Weighted Summation (WSUM).

[11] Hamdan O Alazani, Abdul Hanan Abdullah, Moussa Larbani. 2013. Dynamic Weighted Sum Multi-Criteria Decision Making: Mathematical Model. International Jurnal of Mathematics and Statistics Invention (IJMSI).

[12] E.Triantaphyllon, B.Shu, S.Nieto Sanchez, T.Ray. 1998. Multi-Criteria Decision Making: An Operations Research Approach. Encyclopedia of Electrical and Electronics Engineering : New York.

[13] Nazir, M, 2005. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia.

[14] Drs. Riduwan, M.B.A. 2002. Skala Pengukuran Variabel-Varibel Penelitian. Alfabeta. Bandung.

[15] S. M. P. Prof. H. E. T Ruseffendi, 2005. Dasar-dasar Penelitian & Bidang Non Eksata Lainnya. PT Tarsito, Bandung.

[16] Prof. DR. Sudjana, M.A., M.Sc., 2005. Metoda Statistika. PT. Tarsito, Bandung.


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Alhamdulillahi Rabbil alamiin, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya penyusunan skripsi dengan judul “PENILAIAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK PADA APLIKASI E-LEARNING DI SMK MERDEKA BANDUNG” dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak sekali mengalami kendala. Namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkat Allah SWT kendala tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sampai detik

ini.

2. Orangtua atas dukungan dan motivasinya yang dapat menguatkan penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom., selaku pembimbing yang rela meluangkan waktunya, tenaga, pikiran, motivasi, arahan, saran serta ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Alif Finandhita, S,Kom., M.T., selaku dosen penguji 1 yang telah

memberikan arahan, kritik dan saran terhadap penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom., selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan saran terhadap penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Abdul Manaf selaku guru dari pihak SMK Merdeka Bandung yang telah mengijinkan dan membantu dalam melakukan penelitian terkait dengan skripsi ini.


(3)

iv

Selain itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibunda Elis dan Ayahanda Engkus Kuswara serta kakakku Eka Agustian dan juga keluarga yang selalu turut mendo’akan, memberikan motivasi dan dorongan materi dan moril, perhatian, dukungan dan kasih sayang yang takkan ternilai yang telah kalian berikan.

2. Kepada teman-teman kelas IF-10 angkatan 2010 atas dukungan dan kebersamaannya selama penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini terutama untuk Aprisal dan Deasy.

3. Kepada teman-teman satu bimbingan Ibu Dian atas dukungan, motivasi dan kebersamaannya selama penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis akan selalu menerima masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Bandung, 3 Februari 2015


(4)

(5)

(6)