Perancangan Pabrik Pengolahan Lanjutan Pati Sagu Menggunakan SLP (Systematic Layout Planning): Desain Bagian Sentrifugator, Pengeringan dan Pemanasan

Dedhi Saifuddin. F01495106. Perancangan Pabrik Pengolahan Lanjutan Pati
Sagu Menggunakan SLP (Systenzatic Layofir Planning):

Desain Bagian

Sentrifugator, Pengeringan dan Pengemasan. Dibawah Bimbingan Dr. Ir. Sam
IHerodian, MS

RINGKASAN
Sagu merupakan tanaman potensinya sangat besar, tetapi beluin banyak
dimanfaatkan secara komersial yang sebenarnya mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Pemanfaatan tanaman sagu terutanla untuk diambil patinya yang
terdapat dalam batang pohon tersebut.

Pengolahan yang nlasih sederhana

menyebabkan mutu sagu yang dihasilkan masih belum dapat memenuhi standar
yang ditetapkan dalain SNI.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu sagu
tersebut adalah dengan memproses ulang sagu yang telah dihasilkan. Pemrosesan
ulang pati sagu dilakukan dengan menggunakan air yang lebih bersih dan dengan

menggunakan bahan kimia pembantu. Untuk kegiatan pengolahan ulang pati sagu
tersebut dilakukan dalam pabrik yang dirmcang untuk mengolah pati sagu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ~nelakukandesain awal pabrik
pengolahan pati sagu lanjutan pada bagian sentrifugasi, pengeringan dan
pengemasan dan membuat estimasi studi waktu untuk proses pengolahan sagu
lanjutan.
Penelitian ini diawali dengan melakukan percobaan pengolahan sagu
dengan tujuan untuk mengetahui proses yang terjadi selama pengolahan sagu dan
untuk mengumpulkan data lama waktu yang digunakan untuk setiap proses.
Pengumpulan informasi tentang peralatan yang digunakan untuk proses tersebut
dilakukan agar dapat diketahui spesifikasi dari setiap alat yang digunakan.
Pengolahan lanjutan yang dilakukan pada pati sagu yang sudah ada di
pasaran menunjukkan hasil bahwa penambahan natrium bisulfit dan penggunaan
air yang bersih memberikan h a i l pati sagu yang memenuhi kriteria standar mutu
sagu dalam SNI.
Pada pengolahan pati sagu ini, proses separasi dan sentrifugasi dilakukan
dua kali dengan tujuan agar residu NAHSO, yang ada dalam pati dapat dikurangi

sehingga tidak membahayakan manusia yang mengkonsumsinya dan k a r e ~ ~ a
proses separasi yang pertanla dan yang kedua menggunakan ukuran saringan yang

berbeda.
Proses sentrifugasi yang terjadi pada tiap tahap menggunakan empat buah
sentrifugator yang bekerja secara paralel. Kapasitas untuk setiap sentrifugator
yang digunakan sebesar 970,21 cm3/detik.
Proses kritis yang terdapat pada pengolahan sagu lanjutan ini adalah pada
saat pencampuran sagu dengan air yang mengandung natrium bisulfit.

Pada

proses ini terdapat masa tenggang selama 15 menit untuk menunggu reaksi yang
terjadi agar dapat berjalan dengan sempuma. Proses pada dibuat berselang-seling
antar tiap bak pengadukan.

Dedhi Saifuddin. F01495106. Perancangan Pabrik Pengolahan Lanjutan Pati
Sagu Menggunakan SLP (Systenzatic Layofir Planning):

Desain Bagian

Sentrifugator, Pengeringan dan Pengemasan. Dibawah Bimbingan Dr. Ir. Sam
IHerodian, MS


RINGKASAN
Sagu merupakan tanaman potensinya sangat besar, tetapi beluin banyak
dimanfaatkan secara komersial yang sebenarnya mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Pemanfaatan tanaman sagu terutanla untuk diambil patinya yang
terdapat dalam batang pohon tersebut.

Pengolahan yang nlasih sederhana

menyebabkan mutu sagu yang dihasilkan masih belum dapat memenuhi standar
yang ditetapkan dalain SNI.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu sagu
tersebut adalah dengan memproses ulang sagu yang telah dihasilkan. Pemrosesan
ulang pati sagu dilakukan dengan menggunakan air yang lebih bersih dan dengan
menggunakan bahan kimia pembantu. Untuk kegiatan pengolahan ulang pati sagu
tersebut dilakukan dalam pabrik yang dirmcang untuk mengolah pati sagu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ~nelakukandesain awal pabrik
pengolahan pati sagu lanjutan pada bagian sentrifugasi, pengeringan dan
pengemasan dan membuat estimasi studi waktu untuk proses pengolahan sagu
lanjutan.

Penelitian ini diawali dengan melakukan percobaan pengolahan sagu
dengan tujuan untuk mengetahui proses yang terjadi selama pengolahan sagu dan
untuk mengumpulkan data lama waktu yang digunakan untuk setiap proses.
Pengumpulan informasi tentang peralatan yang digunakan untuk proses tersebut
dilakukan agar dapat diketahui spesifikasi dari setiap alat yang digunakan.
Pengolahan lanjutan yang dilakukan pada pati sagu yang sudah ada di
pasaran menunjukkan hasil bahwa penambahan natrium bisulfit dan penggunaan
air yang bersih memberikan h a i l pati sagu yang memenuhi kriteria standar mutu
sagu dalam SNI.
Pada pengolahan pati sagu ini, proses separasi dan sentrifugasi dilakukan
dua kali dengan tujuan agar residu NAHSO, yang ada dalam pati dapat dikurangi

sehingga tidak membahayakan manusia yang mengkonsumsinya dan k a r e ~ ~ a
proses separasi yang pertanla dan yang kedua menggunakan ukuran saringan yang
berbeda.
Proses sentrifugasi yang terjadi pada tiap tahap menggunakan empat buah
sentrifugator yang bekerja secara paralel. Kapasitas untuk setiap sentrifugator
yang digunakan sebesar 970,21 cm3/detik.
Proses kritis yang terdapat pada pengolahan sagu lanjutan ini adalah pada
saat pencampuran sagu dengan air yang mengandung natrium bisulfit.


Pada

proses ini terdapat masa tenggang selama 15 menit untuk menunggu reaksi yang
terjadi agar dapat berjalan dengan sempuma. Proses pada dibuat berselang-seling
antar tiap bak pengadukan.