Manajemen Produksi Kertas di PT. Pindo Deli Pulp dan Paper Mills, Karawang, Jawa Barat (Aplikasi Model Goal Programming),
RINGKASAN
YENNY. Manajemen Produksi Kertas di PT. Pindo Deli Pulp dan Paper Mills,
Karawang, Jawa Barat (Aplikasi Model Goal Programming), di bawah bimbingan
NUNUNG KUSNADI.
Kertas mempakan produk yang sangat penting di antara kebutuhan fisik
lainnya. Di samping sandang dan pangan, kertas sudah menjadi kebutuhan pokok
sel~ari-harimulai dari buku, kertas tulis, majalah, koran, uang kertas, kertas tissue,
sampai kertas komputer. Namun belakangan ini harga kebutuhan kertas tersebut
mengalami peningkatan akibat dari biaya produksinya yang semakin tinggi, yang
merupakan darnpak dari adanya penurunan kurs dollar terhadap rupiah.
Sampai saat ini bahan baku kertas (pulp) belum sepenuhnya dapat dipenuhi
dari dala~nnegeri sehingga masih harus di impor. Hal ini cukup memberatkan bagi
industri kertas yang tidak terpadu, karena industri ini hanya menghasilkan kertas dan
tidak memproduksi pulp, sehingga ketergantungan akan pulp impor masih tinggi.
Oleh karena itu agar produksi kertas tetap dapat menghasilkan keuntungan, maka
pen~sahaankertas perlu menekan biaya produksi melalui penggunaan bahan baku
lokal yang lebih besar dibandingkan bahan baku impor.
Seiring dengan bertambahnya pabrik kertas di Indonesia, terutama pabrik
kertas yang tidak terpadu, maka perusahaan kertas dituntut untuk meningkatkan
efisiensi produksi melalui penekanan biaya produksi.
Antara lain, dengan
mengoptilnalkan jumlah produksi kertas sesuai dengan kapasitas produksi. Beberapa
penelitian yang lalu telah membuktikan bahwa produksi kertas yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan masih di bawah kapasitas, salah satunya yaitu dari hasil penelitian
YENNY. Manajemen Produksi Kertas di PT. Pindo Deli Pulp dan Paper Mills,
Karawang, Jawa Barat (Aplikasi Model Goal Programming), di bawah bimbingan
NUNUNG KUSNADI.
Kertas mempakan produk yang sangat penting di antara kebutuhan fisik
lainnya. Di samping sandang dan pangan, kertas sudah menjadi kebutuhan pokok
sel~ari-harimulai dari buku, kertas tulis, majalah, koran, uang kertas, kertas tissue,
sampai kertas komputer. Namun belakangan ini harga kebutuhan kertas tersebut
mengalami peningkatan akibat dari biaya produksinya yang semakin tinggi, yang
merupakan darnpak dari adanya penurunan kurs dollar terhadap rupiah.
Sampai saat ini bahan baku kertas (pulp) belum sepenuhnya dapat dipenuhi
dari dala~nnegeri sehingga masih harus di impor. Hal ini cukup memberatkan bagi
industri kertas yang tidak terpadu, karena industri ini hanya menghasilkan kertas dan
tidak memproduksi pulp, sehingga ketergantungan akan pulp impor masih tinggi.
Oleh karena itu agar produksi kertas tetap dapat menghasilkan keuntungan, maka
pen~sahaankertas perlu menekan biaya produksi melalui penggunaan bahan baku
lokal yang lebih besar dibandingkan bahan baku impor.
Seiring dengan bertambahnya pabrik kertas di Indonesia, terutama pabrik
kertas yang tidak terpadu, maka perusahaan kertas dituntut untuk meningkatkan
efisiensi produksi melalui penekanan biaya produksi.
Antara lain, dengan
mengoptilnalkan jumlah produksi kertas sesuai dengan kapasitas produksi. Beberapa
penelitian yang lalu telah membuktikan bahwa produksi kertas yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan masih di bawah kapasitas, salah satunya yaitu dari hasil penelitian