c. Rata-rata dari retribusi daerah adalah 17.0264
dengan standard deviasi 6.63140 dan jumlah data yang ada adalah 76. Nilai retribusi daerah X2
tertinggi adalah adalah 23.61 dan nilai retribusi daerah terendah adalah 7.63.
2. Pengujian Asumsi Klasik a
Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian memiliki
distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian
ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik.
1 Analisis Grafik Hasil dari uji normalitas dengan grafik histogram,
ditunjukkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Sumber: Hasil Olah Data SPSS lampiran x
Hasil uji normalitas diatas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram terebut memberikan pola distribusi
data megikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut adalah normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2
Sumber: Hasil Olah Data SPSS lampiran xi
Berdasarkan pada gambar 4.2, Ghozali 2005 menyatakan bahwa “jika distribusi data adalah normal, maka terdapat titik-titik
yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya”. Dari hasil uji normalitas diatas,
dengan menggunakan grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak
mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
2 Uji statistik Pengujian normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov- Smirnov K-S dengan membuat hipotesis :
Universitas Sumatera Utara
H : Data residual berdistribusi normal
H
1
: Data residual tidak berdistribusi normal
H : Diterima apabila nilai signifikansinya lebih besar dari
0,05, sedangkan
H : Ditolak jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test transformasi data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 28
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .96225045
Most Extreme Differences Absolute
.118 Positive
.118 Negative
-.084 Kolmogorov-Smirnov Z
.622 Asymp. Sig. 2-tailed
.834 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Hasil Olah Data SPSS lampiran xii
Hasil analisis metode one Sample Kolmogorov-Smirnov, menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,62 dan
tidak signifikan pada 0,05 karena Asymp. Sig 2 tailed 0.834 dari 0,05 jadi kita tidak
dapat menolak H yang mengatakan bahwa residual terdistibusi
secara normal atau dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
b Uji Multikolonieritas
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen
lain dalam satu model. Menurut Ghozali 2005 “adanya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF
adalah 10”. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak
terjadi multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18lampiran viii
Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat dilihat bahwa angka Tolerance pajak daerah PD, retribusi daerah RD 0,10 dan VIF nya
10. Hasil Pengujian ini mengindikasikan bahwa terjadi multikolonieritas diantara variabel independen dalam penelitian. Tindakan perbaikan yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan salah satu dari beberapa cara yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu dengan menggunakan
transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi Logaritma Natural LN, sehingga data pajak daerah dan retribusi daerah menjadi
LN_pajak daerah atau LNPD dan LN_retribusi daerah atau LNRD.
c Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF Constant
3.231 .396
8.163 .000
LN_RD 1.370
.331 1.351
4.141 .036 .110
9.066 LN_PD
-.369 .337
-.357 -1.095 .523 .110
9.066 a. Dependent Variable: LN_BM
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas. Grafik scatterplot digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah dalam penelitian terjadiheterokedastisitas.
Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterokedastisitas. Metode pengambilan
keputusan dengan uji heteroskedastisitas dengan melihat scatterplots yaitu dengan melihat jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di
atas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah pada heteroskidastisitas pada model regresi. Dari table 4.5
dapat disimpulkan bahwa titk-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan
bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskidastisitas.Hasil dari uji heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini :
Gambar 4.5
Sumber: Hasil Olah Data SPSS lampiran ix
Universitas Sumatera Utara
Gambar scatterplot diatas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak
teratur, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Gambar scatterplot ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen belanjamodal berdasarkan masukan
variabel independen yaitu pajak daerah dan retribusi daerah.
d Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu t dengan variabel
pengganggu periode sebelumnya t-1. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson d
i m
e n
s i
o n
1 .995
a
.990 .989
.71809 1.810
a. Predictors: Constant, LN_PD, LN_RD b. Dependent Variable: LN_BM
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18Lampiran x
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan
dari Prof.Singgih sebagai berikut : 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2 angka D-W diantara -2 sampai +2 , berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif,
Pada bagian model summary, hasil pengujian diatas terlihat bahwa angka D-W sebesar +1.810 -21.810+2 karena angka D-W diantara -2
sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak ada autokorelasi.
e Analisis Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, beberapa tahapan dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel
Universitas Sumatera Utara
independen dan variabel dependen, melalui pengaruh LN_X1 pajak daerah dan LN_X2 retribusi daerah terhadap LN_Y belanja modal.
Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
2 621.017
26.830 .099
a
Residual 25
.516 Total
27 a. Predictors: Constant, LN_PD, LN_RD
b. Dependent Variable: LN_BM Sumber : Hasil Olah Data SPSS 16 lampiran xi
Hasil Analisis Regresi a. Dependent Variable: Ln_BM
Berdasarkan nilai-nilai koefisien diatas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel pajak daerah dan retribusi daerah adalah
dalam ribuan rupiah Dari tabel 4.7 ANNOVA terlihat bahwa kolom significance secara keseluruhan untuk tahun 2008 sd 2010 adalah 0,099
lebih besar dari 0.05 maka H diterima, kesimpulannya yaitu PD dan RD
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap BM.
C. Pengujian Hipotesis