IMPLEMENTASI PENGUJIAN DAN ANALISIS 1 Hasil Pengujian Ukuran Populasi

Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11.

4. IMPLEMENTASI

Proses perhitungan menggunakan algoritma evolution strategies dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu inisialisasi populasi awal, reproduksi, seleksi, dan pembangkitan populasi baru. Pada tab “parent” pada halaman proses perhitungan menampilkan inisialisasi populasi awal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Implementasi Inisialisasi Populasi Awal Halaman proses perhitungan juga menampilkan hasil reproduksi pada tab “offspring”, seperti pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Implementasi Proses Reproduksi Pada tab “seleksi” menampilkan hasil seleksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Implementasi Proses Seleksi Hasil seleksi pada generasi ke-n ditunjukkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Implementasi Hasil Seleksi Populasi Generasi Ke-n Jalur optimal distribusi dua tahap ditampilkan pada tab “optimal” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Implementasi Output Jalur Distribusi Optimal 5. PENGUJIAN DAN ANALISIS 5.1 Hasil Pengujian Ukuran Populasi Pengujian ukuran populasi µ bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran populasi µ terhadap rata-rata nilai fitness dari solusi yang dihasilkan. Pengujian dilakukan pada ukuran populasi antara 20 hingga 100 dengan ukuran offspring 5µ dan jumlah generasi 50 serta perbandingan mutasi segmen 1: segmen 2: segmen 1 dan 2 adalah 50:30:20. Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Pada setiap percobaan dicatat nilai fitness terbaik yang dihasilkan, kemudian dihitung rata-rata fitness untuk mengetahui ukuran populasi yang menghasilkan rata-rata nilai fitness terbaik. Tabel 6.1 merupakan hasil pengujian ukuran populasi. C5 6 1 2 3 5 4 2 7 1 11 12 9 3 4 5 6 10 8 2,1604 0,4139 P3 6 5 1 3 2 4 2 7 1 11 12 9 3 4 5 6 10 8 2,5417 0,4139 C3 6 1 3 4 5 2 1 11 7 5 4 8 9 12 2 3 6 10 1,4534 0,3436 C4 6 1 3 2 5 4 1 11 7 5 4 8 9 12 2 3 6 10 1,4534 0,3436 P4 2 5 1 3 4 6 4 9 3 7 5 1 10 2 8 12 11 6 1,3814 0,3229 Pt+1 Kromosom σ Fitness Tahap 1 Tahap 2 Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11. Dari hasil pengujian menjelaskan bahwa ukuran populasi mempengaruhi fitness solusi yang dihasilkan. Berdasarkan Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 terlihat bahwa ukuran populasi 100 menghasilkan rata-rata nilai fitness terbesar, yaitu 0,224283643. Sedangkan rata-rata nilai fitness terkecil dihasilkan dari ukuran populasi 20 dengan rata-rata nilai fitness 0,2231594. Berdasarkan hasil pengujian dapat dikatakan bahwa penambahan ukuran populasi tidak menjamin kenaikan rata-rata nilai fitness. Karena adanya konsep random dalam algoritma evolution strategies, dimana pembangkitan kromosom awal dan nilai strategy parameter serta penentuan titik mutasi dilakukan secara acak. Pada umumnya semakin kecil ukuran populasi menyebabkan ruang pelacakan solusi yang semakin sempit. Sebaliknya semakin besar ukuran populasi memberikan peluang pelacakan solusi lebih luas sehingga membuka peluang menghasilkan lebih banyak variasi individu. Namun, baik pada ukuran populasi besar maupun ukuran populasi kecil belum tentu menghasilkan solusi dengan fitness yang lebih baik karena adanya kemungkinan terjadi konvergensi. Pada saat konvergensi, proses pelacakan solusi tidak berjalan dengan baik dan menimbulkan kemungkinan offspring yang dihasilkan mirip dengan parentnya[8].

5.2 Hasil Pengujian Ukuran Offspring