Reproduksi Hasil Pengujian Ukuran Offspring

Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11. distribusi untuk menghitung nilai fitness kromosom pada Gambar 3.10. Tabel 3.4 Pencarian Jalur dan Biaya Distribusi Tahap 1 Tabel 3.5 Pencarian Jalur dan Biaya Distribusi Tahap 2 Dari total biaya yang diperoleh pada Tabel 3.4 dan 3.5, selanjutnya dapat dihitung nilai fitness dari kromosom sebagai berikut:

3.4 Reproduksi

Dalam penelitian ini proses ES yang digunakan adalah µ+λ, sehingga pembentukan offspring menggunakan proses mutasi tanpa rekombinasi. Metode mutasi yang digunakan adalah exchange mutation. Strategy parameter menyatakan banyaknya proses mutasi yang dilakukan untuk menghasilkan 1 offspring. Gambar 3.5, 3.6, dan 3.7 menunjukkan proses mutasi P1, P3, dan P5 untuk menghasilkan offspring C1, C6, dan C9. Gambar 3.5 Proses Mutasi P1 Menghasilkan C1 Pada Gambar 3.5 terlihat bahwa mutasi P1 dilakukan pada segmen 1. Nilai strategy parameter P1 adalah 2.3841 atau dibulatkan menjadi 2. Hal ini berarti untuk menghasilkan C1, P1 harus melewati proses mutasi sebanyak 2 kali. Gambar 3.2 Proses Mutasi P3 Menghasilkan C6 Pada Gambar 3.6 terlihat bahwa mutasi P3 dilakukan pada segmen 2. Nilai strategy parameter P1 adalah 2.2417 atau dibulatkan menjadi 2. Hal ini berarti untuk menghasilkan C6, P3 harus melewati proses mutasi sebanyak 2 kali. Gambar 3.7 Proses Mutasi P5 Menghasilkan C9 Pada Gambar 3.7 terlihat bahwa mutasi P5 dilakukan pada segmen 1 dan 2. Nilai strategy parameter P5 adalah 1.1289 atau dibulatkan menjadi 1. Hal ini berarti untuk menghasilkan C9, P5 harus melewati proses mutasi sebanyak 1 kali.

3.5 Seleksi

Proses seleksi merupakan proses terakhir dalam satu generasi, dimana pada proses ini sistem menghasilkan populasi baru yang akan bereproduksi pada generasi berikutnya. Proses ES yang digunakan dalam penelitian ini adalah µ+λ, sehingga proses seleksi melibatkan baik individu parent maupun individu dalam offspring. Metode yang digunakan adalah elitism selection, dimana memilih individu dengan nilai fitness terbaik sebanyak populasi yang ditentukan sebelumnya. Pada perhitungan manual ini populasi awal yang dibangkitkan sebanyak 5 individu, sehingga 5 individu yang terpilih untuk melalui proses ES pada generasi selanjutnya ditunjukkan pada Tabel 3.9. Tabel 3.6 Tabel Hasil Seleksi Jalur Biaya 900 1000 550 750 600 - 2 150 1000 550 600 1,2 6000 4 150 450 600 2,1 11550 1 150 450 600 - 3 450 450 1,3 4050 6 2,3 3150 5 - Total 24750 P1 segmen1 Produsen Agen Jalur Biaya 550 750 600 225 275 400 310 - 3 150 750 600 225 275 310 1,3 10000 1 750 600 75 275 310 1,1 750 10 750 325 75 310 3,2 4950 12 750 15 75 3,4 1860 2 750 15 75 - 5 675 15 2,1 1125 7 675 15 - 8 675 15 - 4 675 15 - 9 675 15 - 11 675 15 - 6 675 15 - Total 18685 Agen P1 segmen2 Sub Agen P1 2 4 1 3 6 5 3 1 10 12 2 5 7 8 4 9 11 6 Proses 1 2 3 1 4 6 5 3 1 10 12 2 5 7 8 4 9 11 6 2 3 1 4 6 5 3 1 10 12 2 5 7 8 4 9 11 6 Proses 2 5 3 1 4 6 2 3 1 10 12 2 5 7 8 4 9 11 6 C1 5 3 1 4 6 2 3 1 10 12 2 5 7 8 4 9 11 6 P3 6 5 1 3 2 4 2 7 1 11 12 9 3 4 5 6 10 8 Proses 1 6 5 1 3 2 4 2 4 1 11 12 9 3 7 5 6 10 8 6 5 1 3 2 4 2 4 1 11 12 9 3 7 5 6 10 8 Proses 2 6 5 1 3 2 4 2 7 1 3 12 9 11 4 5 6 10 8 C6 6 5 1 3 2 4 2 4 1 3 12 9 11 7 5 6 10 8 P5 5 4 6 1 2 3 5 10 6 4 12 11 3 2 7 8 9 1 Proses 1 5 1 6 4 2 3 5 10 7 4 12 11 3 2 7 8 9 1 C9 5 1 6 4 2 3 5 10 7 4 12 11 3 2 6 8 9 1 Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11.

4. IMPLEMENTASI

Proses perhitungan menggunakan algoritma evolution strategies dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu inisialisasi populasi awal, reproduksi, seleksi, dan pembangkitan populasi baru. Pada tab “parent” pada halaman proses perhitungan menampilkan inisialisasi populasi awal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Implementasi Inisialisasi Populasi Awal Halaman proses perhitungan juga menampilkan hasil reproduksi pada tab “offspring”, seperti pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Implementasi Proses Reproduksi Pada tab “seleksi” menampilkan hasil seleksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Implementasi Proses Seleksi Hasil seleksi pada generasi ke-n ditunjukkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Implementasi Hasil Seleksi Populasi Generasi Ke-n Jalur optimal distribusi dua tahap ditampilkan pada tab “optimal” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Implementasi Output Jalur Distribusi Optimal 5. PENGUJIAN DAN ANALISIS 5.1 Hasil Pengujian Ukuran Populasi Pengujian ukuran populasi µ bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran populasi µ terhadap rata-rata nilai fitness dari solusi yang dihasilkan. Pengujian dilakukan pada ukuran populasi antara 20 hingga 100 dengan ukuran offspring 5µ dan jumlah generasi 50 serta perbandingan mutasi segmen 1: segmen 2: segmen 1 dan 2 adalah 50:30:20. Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Pada setiap percobaan dicatat nilai fitness terbaik yang dihasilkan, kemudian dihitung rata-rata fitness untuk mengetahui ukuran populasi yang menghasilkan rata-rata nilai fitness terbaik. Tabel 6.1 merupakan hasil pengujian ukuran populasi. C5 6 1 2 3 5 4 2 7 1 11 12 9 3 4 5 6 10 8 2,1604 0,4139 P3 6 5 1 3 2 4 2 7 1 11 12 9 3 4 5 6 10 8 2,5417 0,4139 C3 6 1 3 4 5 2 1 11 7 5 4 8 9 12 2 3 6 10 1,4534 0,3436 C4 6 1 3 2 5 4 1 11 7 5 4 8 9 12 2 3 6 10 1,4534 0,3436 P4 2 5 1 3 4 6 4 9 3 7 5 1 10 2 8 12 11 6 1,3814 0,3229 Pt+1 Kromosom σ Fitness Tahap 1 Tahap 2 Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11. Dari hasil pengujian menjelaskan bahwa ukuran populasi mempengaruhi fitness solusi yang dihasilkan. Berdasarkan Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 terlihat bahwa ukuran populasi 100 menghasilkan rata-rata nilai fitness terbesar, yaitu 0,224283643. Sedangkan rata-rata nilai fitness terkecil dihasilkan dari ukuran populasi 20 dengan rata-rata nilai fitness 0,2231594. Berdasarkan hasil pengujian dapat dikatakan bahwa penambahan ukuran populasi tidak menjamin kenaikan rata-rata nilai fitness. Karena adanya konsep random dalam algoritma evolution strategies, dimana pembangkitan kromosom awal dan nilai strategy parameter serta penentuan titik mutasi dilakukan secara acak. Pada umumnya semakin kecil ukuran populasi menyebabkan ruang pelacakan solusi yang semakin sempit. Sebaliknya semakin besar ukuran populasi memberikan peluang pelacakan solusi lebih luas sehingga membuka peluang menghasilkan lebih banyak variasi individu. Namun, baik pada ukuran populasi besar maupun ukuran populasi kecil belum tentu menghasilkan solusi dengan fitness yang lebih baik karena adanya kemungkinan terjadi konvergensi. Pada saat konvergensi, proses pelacakan solusi tidak berjalan dengan baik dan menimbulkan kemungkinan offspring yang dihasilkan mirip dengan parentnya[8].

5.2 Hasil Pengujian Ukuran Offspring

Pengujian ukuran offspring λ bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran offspring λ terhadap nilai fitness yang dihasilkan. Pengujian dilakukan pada ukuran offspring antara 1µ hingga 10µ dengan ukuran populasi yang merupakan hasil terbaik dari pengujian ukuran populasi, yaitu 80 dan jumlah generasi 50 serta perbandingan mutasi segmen 1: segmen 2: segmen 1 dan 2 adalah 50:30:20. Pengujian pada masing-masing ukuran offspring dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Pada akhir percobaan akan dihitung rata-rata nilai fitness terbaik dari Tabel 5.1 Hasil Pengujian Ukuran Populasi Gambar 5.1 Grafik hasil Pengujian Ukuran Populasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 0,22519 0,22442 0,22326 0,22442 0,22207 0,21817 0,22316 0,22442 0,22306 0,22341 0,2231594 40 0,22306 0,22442 0,22442 0,22442 0,22442 0,22306 0,22422 0,22422 0,22442 0,22422 0,22408582 60 0,22442 0,22442 0,22442 0,22306 0,22422 0,22422 0,22422 0,22442 0,22422 0,22422 0,22418073 80 0,22442 0,22442 0,22422 0,22442 0,22329 0,22422 0,22442 0,22442 0,22442 0,22442 0,22426352 100 0,22329 0,22442 0,22442 0,22442 0,22442 0,22442 0,22442 0,22422 0,22442 0,22442 0,22428364 120 0,22442 0,22442 0,22442 0,22422 0,22442 0,22442 0,22342 0,22442 0,22366 0,22422 0,22420108 Ukuran Populasi percobaan ke- rata-rata fitness 0.2224 0.2226 0.2228 0.223 0.2232 0.2234 0.2236 0.2238 0.224 0.2242 0.2244 20 40 60 80 100 120 Ukuran Populasi Hasil Pengujian Ukuran Populasi rata-rata fitness Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11. solusi dihasilkan untuk mengetahui ukuran offspring yang menghasilkan rata-rata nilai fitness terbaik. Tabel 5.2 merupakan hasil pengujian ukuran offspring. Dari hasil pengujian menjelaskan bahwa ukuran populasi mempengaruhi fitness solusi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengujian ukuran offspring yang tersaji baik dalam Tabel 5.2 maupun Gambar 5.2 terlihat bahwa ukuran offspring 5µ menghasilkan rata- rata nilai fitness terbesar, yaitu 0,224284. Sedangkan ukuran offspring 1µ menghasilkan rata-rata nilai fitness terkecil, yaitu 0,223174. Berdasarkan Gambar 5.2 grafik hubungan ukuran offspring dengan rata-rata nilai fitness cenderung naik kecuali pada ukuran offspring 6µ dan 8µ. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran offspring tidak menjamin menghasilkan rata- rata nilai fitness yang semakin besar. Pada umumnya penambahan ukuran offspring memungkinkan menghasilkan lebih banyak variasi individu baru. Namun belum pasti menghasilkan solusi yang lebih baik karena pemilihan titik mutasi pada algoritma evolution strategies dilakukan secara acak. Selain itu juga dipengaruhi oleh nilai sigma strategy parameter parent yang dibangkitkan secara acak pada rentang yang sempit, yaitu antara 1 sampai 3. Sehingga menimbukan kemungkinan tidak menghasilkan solusi dengan nilai fitness yang lebih baik atau offspring yang dihasilkan identik dengan parentnya. Tabel 5.2 Hasil Pengujian Ukuran Offspring Gambar 5.2 Grafik hasil Pengujian Ukuran Offspring 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1µ 0,2231 0,2233 0,2239 0,2216 0,2229 0,2242 0,2231 0,2219 0,2234 0,2244 0,2231742 2µ 0,2169 0,2244 0,2231 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242 0,2237 0,2233 0,2233188 3µ 0,2244 0,2244 0,2242 0,2244 0,2244 0,2244 0,2231 0,2193 0,2244 0,2242 0,2237293 4µ 0,2244 0,2231 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242 0,2242 0,2242411 5µ 0,2233 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242 0,2244 0,2244 0,2242836 6µ 0,2244 0,2244 0,2244 0,2237 0,2244 0,2244 0,2231 0,2244 0,2244 0,2231 0,2240709 7µ 0,2244 0,2244 0,2244 0,2237 0,2233 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242285 8µ 0,2242 0,2231 0,2242 0,2242 0,2242 0,2242 0,2242 0,2242 0,2242 0,2244 0,2241203 9µ 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242 0,2242 0,2237 0,2237 0,2244 0,2242257 10µ 0,2244 0,2244 0,2244 0,2231 0,2242 0,2242 0,2244 0,2244 0,2244 0,2244 0,2242411 Ukuran O ffspring Pe rcobaan ke - Rata-rata Fitness 0.2229 0.2231 0.2233 0.2235 0.2237 0.2239 0.2241 0.2243 0.2245 1µ 2µ 3µ 4µ 5µ 6µ 7µ 8µ 9µ 10µ Ukuran Offspring Hasil Pengujian Ukuran Offspring rata-rata fitness Vista, CB Mahmudy, WF 2015, Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 11.

5.3 Hasil Pengujian Mutasi Segmen