Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang Berita di Stasiun TVRI Jawa Barat & Banten
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN
BIDANG BERITA DI TVRI STASIUN JAWA BARAT
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh :
Dessy Wulansari
41810085
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
Nama
: Dessy Wulansari
Alamat
: Jl. Babakan Cianjur Perum My Home kav. 26 Bandung
Nomor Telephone
: 082130222223
Email
: dessywulansari91@gmail.com
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Kelahiran
: Kediri, 31 Desember 1991
Umur
: 21 tahun
Status
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Kristen Protestan
Sekolah Dasar
TK Tunas Bangsa Kediri
1995 – 1997
Sekolah Menengah Pertama
SMPN 7 Kediri
2004 – 2007
Sekolah Menengah Atas
SMAN 3 Kediri
2007 – 2010
Universitas
Universitas Komputer Indonesia Program
Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
2010 - sekarang
TVRI Stasiun Jawa Barat bagian Keredaksian Berita
Juli – Agustus 2013
Table Manner Course by the AMAROOSSA Hotel
Maret 2010
Perayaan Paskah HIMA FISIP Unikom
Mei 2011
Seminar: One Day Workshop MC & Radio Announcer by Number One
Broadcasting School
Juni 2011
Seminar: E-JARSOS (Efek Jejaring Sosial “Menjadi Pintar Dengan Internet
Sehat” by BEM PAAP – UNPAD
Agustus 2011
Workshop – Photo Session w/Cosplay – Competition: Cosplay Photo Contest by
ITB – CIMB NIAGA
Juli 2012
Seminar: Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Your Self” September 2012
Seminar: Peran Media Dalam Industri Sepakbola by UNPAD
Study Tour Media Massa ke Lembaga Sensor Film (LSF)
Oktober 2012
November 2012
Workshop: Basic Announcing “Encourage Your Speaking Taste” @Student
Center Unisba
Desember 2012
Seminar: Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya
September 2013
Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges
in Broadcasting and Mass Media”
Oktober 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat .................................................................... 1
1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat ................................................... 7
1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat ...................................................... 7
1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat ..................................................... 7
1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat ............................................................... 8
1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat ................................................................ 8
1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita ............................................................. 10
1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat .............................................. 12
1.4 Job Description ................................................................................. 16
1.4.1 Profesi di Bidang Berita ............................................................. 16
1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi ........................ 19
1.5 Sarana dan Prasarana......................................................................... 24
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ....................................... 26
1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................... 26
1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................................... 2
iv
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI
Jawa Barat........................................................................................ 27
2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ...... 33
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ........................................................... 33
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ..................................................... 36
2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi ................................................ 37
2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ........................... 40
2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ........................................................ 43
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 45
3.2 Saran-saran ....................................................................................... 46
3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan ............................................. 46
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49
LAMPIRAN...................................................................................................... 50
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 83
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Transmisi TVRI Jawa Barat .................................................................. 5
Tabel 1.2 Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat ................................................... 15
Tabel 1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Produser.................................................. 19
Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana .......................................................................... 24
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat .................... 28
Tabel 2.2 Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung saat PKL di
TVRI Jawa Barat ................................................................................ 34
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo TVRI Jawa Barat ...................................................................... 8
Gambar 1.2 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat .............................................. 12
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ........................................................ 50
Surat Balasan Perusahaan ................................................................................... 51
Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan ................................ 52
Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ................................................................. 53
Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan ................................. 55
Dokumentasi Foto .............................................................................................. 56
Contoh Naskah Liputan Langsung Selama Praktek Kerja Lapangan ................... 66
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini sebagai pertanggung jawaban dari praktek kerja lapangan
yang dilakukan selama 36 hari.
Laporan ini berjudul “Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Bagian
Bidang Berita Di TVRI Stasiun Jawa Barat”. Laporan ini diajukan sebagai
bukti telah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selesainya laporan ini
tidak terlepas dari bimbingan serta arahan dari para pembimbing juga bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam penyusun
laporan ini. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia,
yang telah mengeluarkan surat
pengantar PKL kepada pihak
perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.
2.
Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasidan Public Relations FISIP UNIKOM sekaligus sebagai
dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan ilmu selama
penulis melakukan perkuliahan serta memberikan pengesahan PKL.
3.
Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program
Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai Dosen Pembimbing Praktek Kerja
ii
Lapangan Unikom Bandung, dan sekaligus Dosen Wali IK-3 20102011 yang telah banyak memberikan pengetahuan, memberikan arahan,
bimbingan, dan motivasi selama penulis melakukan perkuliahan.
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf di lingkungan Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Ilmu yang diberikan memberikan arti yang berharga bagi
penulis untuk ikut serta mengembangkan Ilmu Komunikasi.
5. Yth. Pemimpin TVRI Jawa Barat Ir. Iskandar Achmad MM, yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melakukan
PKL di TVRI Jawa Barat serta bimbingannya selama PKL.
6. Seluruh keluargaku, yang telah memberikan dukungan dalam setiap doa
dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Sahabat-sahabat IK Jurnalistik 1 tahun 2013
Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas yang dapat penulis
sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus
Kristus memberikan berkat dan balasan yang setimpal nantinya, amin.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan
pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Bandung, Desember 2013
Penulis
iii
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumadiria. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature
Susanto. Astrid S. 1986. KomunikasiMassa, Jakarta
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati. 2007. Komunikasi Massa : Suatu
Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
B. Sumber Lain
Arsip Data di TVRI Jawa Barat
Data penulis selama PKL
49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat
Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama
berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran
Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat terbesar di
bandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, di samping
itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi. Penyebaran
realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat.
Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan
sejak tahun 1982. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka Pemerintah
Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Departemen Penerangan mengadakan
musyawarah, setelah mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat
menyanggupi memberikan fasilitas:
a. Penyediaan tanah
b. Membantu uang muka penyediaan rumah dinas
c. Serta fasilitas lainnya
Sedangkan Departemen Penerangan melalui APBN, menyediakan
sarana fisik dan instalasi peralatan. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek
Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No:
108/XIV/3/1984 tanggal 15 Maret
dialokasikan untuk:
1
1984 sebesar
Rp 187.000.000,-
2
a. Pembangunan Rumah Dinas
b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van
c. Pembebasan tanah
d. Administrasi Proyek
TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun
Produksi Keliling (SPK Bandung) yang ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan
Menterei
Penerangan
No.
907/SK/BK/1987.
Peresmian
beroperasinya TVRI Stasiun Bandung (nama waktu itu) tanggal 11 Maret
1987, hadir pula hari itu Menteri Penerangan, Harmoko, Gubernur Jawa Barat
HR. Yogie SM dan para pejabat teras Departemen Penerangan dan Gedung
Sate. Acara pertama yang disiarkan yaitu Lomba Asah Terampil
Kelompencapir Tingkat Nasional bertempat di Soreang Kabupaten Bandung.
Secara politis pembangunan TVRI dirayakan bersamaan dengan peringatan
hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal 11 Maret yang diperingati secara
khusus oleh Pemerintah waktu itu sebagai kelahiran Orde Baru dengan
pemegang mandat surat tersebut berada di tangan Presiden Soeharto.
TVRI Stasiun Bandung yang kini berubah nama menjadi TVRI
Stasiun Jawa Barat dan Banten, sejak awal menjadi tumpuan keinginan
masyarakat Jawa Barat agar TVRI menjadi media yang menyebarluaskan seni
dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan. Keinginan itu
tampaknya disambut baik oleh pengelola TVRI. Sejak kepala stasiun yang
pertma sampai kini, komitmen itu belum pernah berubah. TVRI daerah
sebagai media mengembangkan budaya daerah dimana TVRI berada.
3
Mata acara pagelaran Wayang Golek merupakan mata acara siaran
unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar&Banten. Begitu pula
dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI miliknya
masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah
berlangsung dengan baik setiap harinya.
a. TVRI Stasiun Kelas B meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Timur,
DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
b. TVRI Stasiun Kelas C meliputi; TVRI Nagroe Aceh Darussalam,
Sumatera Barat, Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan
Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara
Timur.
c. TVRI Stasiun D meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.
d. TVRI Sektor Transmisi meliputi; Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Tengah.
Secara fisik kantor TVRI Stasiun Bandung terletak pada area seluas
47.692 meter persegi (4,7 Ha), dari luas tanah tersebut yang sudah berdiri
bangunan seluas 9.982 meter persegi. Bangunan terdiri atas gedung studio,
gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid, dan
bangunan lainnya yang dilengkapi dengan perlengkapan operasional dan
perlengkapan penunjang.
Adapun pembangunan TVRI Stasiun Bandung dilakukan secara
bertahap, yaitu:
4
a. Tahap pertama
Berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan
penyusunan master plan (rencana induk bangunan).
b. Tahap kedua
Berlangsung anatar tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas
400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkonsisian
suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negeri Inggris.
c. Tahap ketiga
Berlangsung antara tahun 1988-1989; membangun menara
setinggi 54 meter
di daerah Panyandakan Cisarua yang
merupakan stasiun induk untuk penyebaran siaran ke daerah
bagian Jawa Barat.
d. Tahap keempat
Berlangsung antara tahun 1989-1990; pembangunan Studio
Rekaman Suara seluas 900 meter persegi dan Gedung Serba Guna
seluas 340 meter persegi.
Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber
dari:
a. Dana pemerintah (APBD).
b. Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa
peralatan elektronik (perangkat lunak dan perangkat keras).
c.
Biaya berasal dari swadaya masyarakat.
5
Tahun 2003 Nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI
Jawa Barat dan Banten. Stasiun TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran
Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI
sebanyak 359 orang. TVRI Jawa Barat diperkuat oleh 18 buah transmisi yang
jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.
Tabel 1.1
Transmisi TVRI Jawa Barat
No.
Nama Transmisi
Jangkauan Siaran
1.
Bandung
Kota Bandung
Bandung, Cimahi, Padalarang Cianjur, Kota
2.
Panyandakan
Cicalengka, Nagrek
3.
Gunung Malang
Purwakarta, Subang , Kalijati
4.
Bukit Nyampai
Sumedang, Situraja, Tomo, Cadas Ngampar
5.
Cirebon
Cirebon, Indramayu, Jatibarang,Losari, Kersana
KawaliRaja Desa, Cisaga, Cijeungjing, Ciamis
6.
Ciamis
Kota
7.
Gunung Tela
Bogor, Jakarta, Bekasi, Cilegon, Serang
Sukabumi, Kota Cibadak, Curug, Warung
8.
Gunung Walad
Kiara, Jampang
9.
Kuningan
Kuningan, Kadugede, Ciniru, Ciawi Gebang
10.
Pasir Sumppul
Puncak, Bogor, Cilegon, Pandeglang Barat
6
11.
Gunung Nagrek
Lembang, Bandung Utara
12.
Pasir Pogor
Sukabumi Kota, Cianjur Selatan
Pelabuhan Ratu, Sukabumi Pantai Selatan,
13.
Puncak Surangga
Jampang Kulon
14.
Bayah
Bayah, Malingping, Cikotok
15.
Cilegon
Cilegon
16.
Pendeglang
Menes, Pandeglang, Saketi, Mangger
Tasik Selatan, Sukaraja, Karang, Cikalong,
17.
Pasir Koja
Salopa
18.
Cikuray
Garut, Tasik, Ciamis Kota
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat (2013)
TVRI Stasiun Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI
Nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh 1 (satu) stasiun penyiaran di
Bandung dan 17 stasiun pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat
dan Banten. Saat ini TVRI Stasiun Jawa Barat mengudara 4 jam per hari mulai
pukul 15.00 s/d 19.00 WIB. Dengan motto "TVRI Jawa Barat Sobat Urang
Sarerea", masyarakat Jawa Barat yang saat ini berjumlah 43 juta jiwa
diharapkan merasa memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui
program-program yang mengangkat kearifan lokal.
7
1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat
TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena
TVRI sebagai pelopor sebuah TV di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan
karakter tersendiri seperti yang di bawah ini:
1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat
Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak
pemersatu bangsa.
1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat
1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik,
informatif secara netral, berimbang, sehat dan beretika
untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan
persamaan dalam keberagaman.
2. Menyeleggarakan layanan siaran multiplatform yang
berkualitas dan berdaya saing.
3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern,
transparan dan akuntable.
4. Menyelenggarakan pengembangan dan tata usaha yang
sejalan dengan tugas pelayanan publik.
5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan
andal
guna
meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
pelayanan
publik
dan
8
1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat
Selain memiliki visi dan misi, TVRI Jawa Barat juga memiliki suatu
motto yaitu: “Menjalin Persatuan dan Kesatuan” yang memiliki arti bahwa
TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap
pendidikan
bangsa,
kebudayaan
kebangsaan,
sehingga
akan
ikut
mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cerdas, sejahtera
dan maju.
Selain motto tersebut masih ada satu motto lagi yang menggunakan
bahasa daerah Sunda, yaitu: “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sararea” yang
diharapkan masyarakat Jawa Barat merasa memiliki dan mencintai TVRI
Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.
1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat
TVRI Jawa Barat memiliki Logo sebagaimana tertera pada gambar
berikut ini:
Gambar 1.1
Logo TVRI Jawa Barat
Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013
9
Secara simbolis, bentuk logo diatas menggambarkan layanan publik
yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis, dalam upaya mewujudkan
visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol
dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Bentuk lengkungan yang berawal pada huruf T dan terakhir pada
huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima)
makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu:
1. “P” sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan
layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan
jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. “P” sebagai huruf awal dari kata peruahan yang berarti membawa
perubahan ke arah yang lebih sempurna.
3. “P” sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan
perintis cikal bakal pertelevisian Indonesia.
4. “P” sebagi huruf awal dari kata pemersatu yang berarti merupakan
lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bagsa Indonesia
yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas
ribuan pulau.
5. “P” sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi
pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai
segmen dan lapisan masyarakat.
10
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan
komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang
cepat dan terancam menuju televisi publik yang lebih sempurna.
Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap
mengantisipasi
perubahan
dan
perkembangan
jaman
serta
tuntutan
masyarakat.
Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informatif,
dan komunikatif. Perubahan warna jinga ke warna merah melambangkan
sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: Semangat dan
dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.
1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media
televisi di Jawa Barat yang diawali oleh peresmian TVRI Jawa Barat yang
sepenuhnya milik pemerintah, melalui bidang penyiaran berita dan current
affair sebagai program unggulan yang dimiliki oleh TVRI Jawa Barat, dan
mempunyai fungsi menyampaikan berbagai informasi secara langsung (live)
maupun tunda (delay).
Fungsi televisi sama dengan media massa lainnya (surat kabar dan
siaran radio), yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan
membujuk. Begitu pula dengan divisi bidang berita di TVRI Jawa Barat
11
mempunyai kewajiban sebagai media komunikasi untuk memberitakan
informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk.
Keberadaan TVRI diiringi Divisi Bidang Berita. Pada Era Orde Baru
banyak kalangan berpandangan bahwa TVRI melalui bidang berita dijadikan
sebagai alat terompet pemerintahan orde baru. Wajah dan isi siaran berita
dinilai merupakan penjelmaan dari watak pemerintahan orde baru yang
“homogen” senada dengan irama “koor” yang dialunkan oleh para penguasa.
Hal tersebut membuat masyarakat terpaksa terpasung dalam ideologi mengejar
pertumbuhan informasi yang dilakukan divisi bidang berita, yang disesuaikan
dengan informasi versi penguasa sehingga informasi yang disampaikan dinilai
tidak bermanfaat.
Seiring dengan perubahan status hukum yang didasari atas kebijakan
yang dibentuk oleh pemerintah, maka TVRI beserta divisi bidang berita pun
ikut melaksanakan tugasnya yang berpedoman pada status hukum yang
berlaku. Divisi bidang berita dalam tugasnya selalu berusaha memberikan
informasi secara aktual, faktual tanpa memihak kepada salah satu pihak
pemerintah yang berpengaruh, sehingga melalui divisi bidang berita TVRI
Jawa Barat, masyarakat mendapatkan informasi secara akurat tanpa memihak.
Divisi Bidang Berita yang mempunyai komitmen menginformasikan
segala isu dikalangan masyarakat tanpa memihak pada salah satu pihak
pemerintah yang berpengaruh sehingga setiap informasi yang disampaikan
semata-mata hanya untuk publik dan dipertanggungjawabkan terhadap publik
adalah salah satu motivasi bagi para tim dalam meningkatkan dedikasi dan
12
loyalitasnya kepada institusi untuk memperbaiki citra yang dulu sempat
dituding sebagai media propaganda pada masa orde baru.
1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat
Gambar 1.2
Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat
KEPSTA
IR. ISKANDAR ACHMAD, MM
SEKRETARIAT
19580501 198901 1 002
KABID PROGRAM & PU
KABID BERITA
KABID TEKNIK
KABAG KEUANGAN
KABAG UMUM
DRS. SUHARTADI
DRS.SUGIANTO HADI P.
JOHN HERYZAL, S.SOS
DRS. ZUMENIK
DRS. AKBAR IRIANA P.
19630302 198303 1005
19571021 198402 1001
19570901 198004 1001
19610912 198203 1004
19630506 19303 1003
KASIE TEKNIK
PROD&PENYIARAN
KASUBBAG
PERBENDAHARAAN
KASUBBAG SDM
ELFI
NUNIK MAIKHAYATI, SE
19621018 198402 1002
19730529 199803 2004
KASIE PROGRAM
KASIE PROD. BERITA
YANCE SUDARISMAN, SE
AGUS PRASETIJO, S.SOS
19630221 198302 1001
SRI NURHAYATI, SH
19680809 199603 1003
19660105 199103 2004
KASIE PU
KASIE CURRENT AFFAIRS
KASIE TEKNIK TRANSMISI
KASUBBAG AKUTANSI
M. SANIF, SE
DRS. SUKRIN SUWELEH
KRIS JOKO PRAMONO, S.P.T
DRA. TITIK SUTARYATI, EC
19640823 199103
19580215 198203 1009
19610625 198301 1002
19610707 198803 1005
KASIE FASILITAS
TRANSMISI
PHILIPUS PURNOMOSIDI
19670913 198803 1001
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013
Keterangan:
Ada 5 Bidang Keuangan Stasiun Jawa Barat yakni:
KASUBBAG
PERLENGKAPAN
AGUS SUPRIATNA
19600817 199103
13
a. Kepala Bidang Keuangan
: Drs. Zumenik
b. Kepala Bidang Personalia dan Umum
: Drs. Akbar Iriana P.
c. Kepala Bidang Teknik
: John Heryzal, S.Sos
d. Kepala Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu, dan Penunjang
Produksi
e. Kepala Bidang Berita
: Drs. Suhartadi
: Drs.Sugianto Hadi P.
Berikut penjelasannya:
1. Bidang Keuangan terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan dan Perbendaharaan
b. Seksi Akutansi
2. Bidang Personalia dan Umum terdiri dari:
a. Seksi Manajemen Kawasan dan Layanan
b. Seksi Pengaduan dan Logistik
c. Seksi Hukum
d. Seksi Pengembangan SDM dan Kesejahteraan
3. Bidang Tekhnik terdiri dari:
a. Seksi Teknik Transmisi dan Prasarana
b. Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran
4. Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu dan Penunjang Produksi
terdiri dari:
a. Seksi Program dan Kendali Mutu
b. Seksi Pendukung Produksi
14
c. Seksi Pemasaran dan Penjualan
5. Bidang Berita terdiri dari:
a. Berdiri Sendiri tanpa ada seksi-seksi dibawahnya
KONDISI UMUM PEGAWAI
Pegawai TVRI Stasiun Jawa Barat per 1 Maret 2012 seluruhnya berjumlah 297
orang, dengan rincian sebagai berikut:
Status PNS sebanyak 222 orang, yang terdiri dari :
1.
Bidang Program dan Pengembangan Usaha
: 39 orang
2.
Bidang Berita
: 46 orang
3.
Bidang Teknik
: 100 orang
4.
Bidang Umum
: 21 orang
5.
Bidang Keuangan
: 16 orang
Status Non PNS sebanyak 75 orang yang terdiri dari :
1.
Pegawai LPP TVRI bukan PNS
: 53 orang
2.
PKWT
: 2 orang
3.
Penyiar Freelance
: 13 orang
4.
Kontributor Berita
: 7 orang
Sejak didirikan TVRI Stasiun Jawa Barat sampai dengan saat ini telah dilakukan
beberapa kali pergantian Kepala Stasiun Jawa Barat, yaitu sebagai berikut:
15
Tabel 1.2
Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Foto Kepala TVRI Jawa Barat
Keterangan Foto
Drs. Akhmad Djauhari
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1987-1988
Drs. Gunawan Subagio
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1988-1991
Halim Nasir
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1991-1992
Drs. Suhaibar
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1992-1998
Drs. Badaruddin Achmad
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1998-2001
Drs. Irwan Effendi
TVRI Stasiun Bandung
Periode : Juni-September
2001
Drs. Heri Hasan Hariri,
MMPd
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2001-2003
Drs. France Djasman
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2003-2005
16
Dra. Immas Sunarya, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2005-2007
9.
Drs. Hariono, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Nov. 2007-Des
2008
10.
Drs. Udi Winarno, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Des 2008-Juli
2011
11.
Drs. Eka Muchamad
Taufani
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Juli 2011-Januari
2013
12.
Ir. Iskandar Achmad MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Januari 2013 Sekarang
13.
Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013
1.4 Job Description
1.4.1 Profesi di Bidang Berita
1. Produser
Yaitu pimpinan dari suatu produksi dan di atas produser ada
produser eksekutif (kepala stasiun) dan produser pelaksana (kepala
bidang).
17
2. Reporter
Yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting
berita ataupun undangan) dan mencatat data-data yang akan dibuat
menjadi naskah suatu berita yang kemudian ditayangkan.
3. Kameramen
Yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam
seperti kamera untuk di dokumentasikan.
4. Penyiar (news reader / castor, host / present)
Penyiar bertugas sebagai pembaca berita atau host yang
membawakan suatu jenis acara tertentu.
5. Pengarah Acara / PD (Program Director)
Satu minggu sekali menjadi Program Director. Pengarah Acara
bertanggung jawab terhadap siaran.
6. Assisten Pengarah Acara (FD/Floor Director)
Assisten Pengarah Acara (FD) bertugas membantu tugas dari
Program Director. FD bertugas memberikan kode-kode siaran
langsung kepada penyiar (host) sebagai tanda masuk dan keluar
siaran.
7. Dokumentasi (Teleprompter)
Dokumentasi bertugas menyimpan data-data seperti kaset rekaman
atau video yang telah diliput. Dokumentasi juga bertugas sebagai
Teleprompter, yaitu yang bertugas mengoperasikan jalannya teks pada
18
komputer yang dihubungkan kepada monitor penyiar saat sedang
terjadinya siaran.
8. Editor
Editor bertugas mengedit, memprogram video yang akan
ditampilkan.
9. Redaksi (EIC)
Keredaksian:
a. Melakukan penugasan liputan.
b. Melakukan koreksi naskah (struktur kalimat, penggunaan
5W+1H, keefektifitasan, balance beritanya).
c. Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio
dubbing sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada saat
berita disiarkan.
d. Editing
e. Sinkronisasi
f. Mengirimkan berita ke Jakarta (TVRI Nasional).
g. Melakukan penyusun berita.
10. Komputer Grafik
Yaitu orang yang bertugas menangani tampilan pada siaran
(layout).
19
1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi
Berikut ini adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan oleh setiap pelaksana produksi:
1. Produser
Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan suatu acara siaran. Seperti pada penjelasan awal, bahwa
lima acuan siaran yang pertama adalah ide. Ide ini dapat langsung dari
produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi
suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang
diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai
kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton
sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan
penonton.
Tabel 1.3
Tugas dan Tanggung Jawab Produser
Pra Produksi
Mengembangkan konsep
Persiapan dan Latihan
gagasan (ide)
Mengawasi kegiatan produksi
secara menyeluruh
Membuat rencana produksi
Memntukan pengarah acara
dan membuat catatan yang
Mengadakan pembicaraan
diperhatikan sebagai bahan
Memperhatikan latihan-latihan
20
dengan penulis naskah
pengembangan tanpa
Menyetujui berbagai saran dari
penambahan anggaran
pengarah acara, penata lampu,
Menyetujui perubahan waktu
akibat pengembangan
dan penata dekorasi
Pasca Produksi
Menyetujui hasil akhir sesuai
Produksi
Dalam siaran langsung, bila
dengan rancangan yang telah
diperlukan membantu
ditentukan
pengarah acara
Mengadakan koordinasi dengan
Dalam rekaman, bekerja
stasiun penyiaran untuk
dengan pengarah acara untuk
promosi dan publikasi
memastikan gambar dan suara
yang akan digunakan
Sebagi pimpinan pelaksana
produksi
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013
Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat
langkah-langkah berikutnya, yaitu:
a. Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah
acara (Program Director)
b. Merencanakan kegiatan
21
c. Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan
rencana kegiatan
d. Membentuk unit pelaksana produksi
e. Menyusun organisasi pelaksana
f. Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan
g. Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada
penyiaran acara
h. Mengevaluasi hasil kerja
2. Director / Program Director (Pengarah Acara)
Program director (pengarah acara) adalah orang yang mempunyai
profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya
audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh
pengarah acara ke dalam suatu susunan gambar dan suara. Pengarah
acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan produksi suatu
acara siaran hingga pada penayangannya. Dalam melaksanakan
tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari
seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara
konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada
umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara
selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assisttant directort).
3. Technical Director (TD)
Technical Director adalh seorang yang bertanggung jawab penuh
dalam mempersiapkan segala peralatan dan tenaga teknik yang
22
diperlukan dalam setiap produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu
memberikan saran yang bersifat teknis kepada Program Director
(Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.
4. Floor Director (FD)
Floor Director biasanya dirangkap oleh Assisten Directoryang
merupakan wakil Pengarah Acara di dalam studio, dimana FD akan
bertindak sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan-pesan
Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis berupa tandatanda saat akan di mulai dan berakhirnya suatu adegan atau suatu
acara.
5. Lighting Director
Lighting Director bertanggung jawab terhadap keberhasilan tata
cahaya di studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural
sesuai dengan tuntunan naskah.
6. Audio Technician (Penata Suara)
Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi
khusus mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan
jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan
mengatur level suara melalui peralatan audio sistem.
7. Switcher
Switcher bertugas untuk pergantian gambar baik atas permintaan.
Pengarah Acara atau sesuai dngan shooting script yang telah
disusun sebelumnya.
23
8. Editor (Penyunting/Pembantu)
Editor bertugas untuk menyeleksi, memadukan gambar dan suara
sesuai dengan naskah atau shooting script, agar gambar dan suara
menjadi sinkron dan menjadi suatu paket acara siaran sesuai dengan
yang dikehendaki oleh naskah
9. Camera Operator
Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan
gambar sesuai dengan perintah. Pengarah Acara atau tuntunan
shooting script. Itu sebabnya seorang kamerawan adalah tangan kanan
Pengarah Acara, karena harus selalu berhubungan agar memudahkan
untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki oleh seorang
Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni,
terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense
of art dari seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan
sebuah karya arstistik audio-visual yang tinggi.
Sebenarnya masih banyak lagi kerabat kerja lainnya yang teribat
dalam suatu produksi acara siaran televisi seperti Penata Rias, Penata
Busana,
Unit
Manajer,
dan
lain-lain.
Itu
semuanya
dalam
pelaksanaannya di bawah kendali Pengarah Acara. Oleh sebab itu,
Pengarah Acara sebagai orang pertama dalam pelaksanaan produksi
harus memiliki kemampuan Human Relations yang baik di dalam
menghadapi kerabat kerjanya.
24
1.5 Sarana dan Prasarana
Dalam rangka merealisasikan program kerja yang sudah tercantum
dalam Pola Acara Terpadu TVRI Stasiun Bandung didukung oleh sarana dan
prasarana sebagai berikut:
Tabel 1.4
Sarana dan Prasarana
No.
1.
Sarana dan Prasarana
Teknik Pemancar
Jumlah
Keterangan
28 transmisi
Kondisi baik dan
terhubung
2.
Teknik Operasional
Studio
a. Studio Produksi
1 buah dengan 3 buah kamera
Kondisi baik
b. Studio Berita
Booth 1 buah dengan 2 buah
Kondisi baik
kamera
2 unit, OB Van 1 & 2 masing-
Kondisi baik
masing 2 kamera
c. Continuity Ann
EEP 1 buah dengan fortable
Kondisi baik
VCR Betacam
d. OB Van
SP 1-set
OB Van 3 rusak
total
25
e. Elektronical Field
ENG 2 buah kamera Betacam
Kondisi baik
Production
f. Electronical News
1 set
Kondisi baik
2 set
Kondisi baik
1 buah dengan Recorder Digital
Kondisi baik
Gathering
3.
Editing Sistem, terdiri dari:
a. Konvensional
Editing Betacam SP
b. Non Linear Editing
Betacam SX
c. Studio rekaman
24 track
1 set
Kondisi baik
d. Master Control
1 unit
Kondisi baik
e. Program Continuity
7 unit
Kondisi baik
f. Video Tape
1 unit
Kondisi baik
suara
Recording (VTR)
g. Komputer
Kondisi baik
h. Meja rapat
Kondisi baik
i.
White board
j.
TV
1 unit
Kondisi baik
Kondisi baik
k. Telepon/fax
1 unit
Sumber: ArsipTVRI Jabar, 2013
Kondisi baik
26
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di TVRI Stasiun
Jawa Barat yang berada di Jalan Cibaduyut Raya No. 269, Bandung 40236.
1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama
1 bulan lebih (36hari), dimulai pada tanggal 15 Juli 2013 s.d 19 Agustus 2013
di Bagian Divisi Pemberitaan TVRI Jawa Barat, setiap hari Senin s.d Jumat
dimulais pukul 10.00 WIB s.d selesai.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI
Jawa Barat
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang
Berita TVRI Jawa Barat, dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai kegiatan-kegiatan ataupun aktivitas-aktivitas dalam setiap bagian
yang mendukung Divisi Bidang Berita, yang juga turut membantu dan
mengikuti kegiatan yang sudah berjalan di TVRI Jawa Barat. Aktivitas yang
penulis lakukan selama melakukan praktek kerja lapangan antara kegiatan
yang merupakan kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis melaksanakan
serangkaian aktivitas yang meliputi pembekalan materi jurnalistik dan
peliputan langsung berita di lapangan. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang
sering dilakukan penulis selama PKL di TVRI Jawa Barat, sedangkan kegiatan
insidentil adalah kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan sekali-kali dan
sewaktu-waktu hanya ketika ada event-event tertentu saja, tidak dilakukan
setiap hari.
27
28
Berikut adalah jadwal kegiatan selama penulis melakukan PKL di
TVRI Jawa Barat:
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat
Keterangan
No.
Waktu
Kegiatan
Rutin
1.
Senin, 15 Juli 2013
Pukul 10.00 – 15.00
Pembukaan dan
Insidentil
pengenalan TVRI Jawa
Barat dan Divisi Bidang
Berita beserta pengenalan
kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh peserta
PKL
Materi mengenai
kebijakan bidang berita
Materi mengenai seksi
dari produksi berita
2.
Selasa, 16 Juli 2013
Pengarahan PKL di
LIBUR
Pukul 10.30 – selesai
3.
Rabu, 17 Juli 2013
Kampus
Pukul 10.00 – 15.00
Materi mengenai
keredaksian
Materi
29
pengambilangambar dan
praktek teknik memegang
kamera
4.
Kamis, 18 Juli 2013
Materi penulisan berita
Pukul 10.00 – 16.00
Latihan menulis berita
Materi mengenai peran
Pengarah Acara dan
Mekanisme Penyiaran
5.
Jumat, 19 Juli 2013
Materi mengenai Produksi
Pukul 10.00 – 15.00
talk show
6.
Sabtu, 20 Juli 2013
LIBUR
7.
Minggu, 21 Juli 2013
LIBUR
8.
Senin, 22 Juli 2013
Pukul 10.00 – 16.00
Materi mengenai
pengenalan tugas-tugas
dan alur proses
pemberitaan
Pengenalan Transmisi,
langsung ke lokasi
Transmisi dari TVRI Jawa
Barat
9.
Selasa, 23 Juli 2013
Pukul 10.00 – 15.00
Materi Sistem Live Cross
dan FTP (langsung
30
praktek memperhatikan
secara langsung di
kawasan kantor)
Pencarian data TVRI Jawa
Barat
10.
Rabu, 24 Juli 2013
Observasi studio
Survei ke bagian lain
Materi mengenai Produksi
Pukul 10.00 – 15.00
11.
Kalawarta
Belajar teknik dubbing
Melakukan dubbing
Kamis, 25 Juli 2013
Pelatihan menulis berita
Pukul 10.00 – 15.30
Belajar secara langsung
pada keredaksian
mengenai teknik-teknik
menulis naskah berita
televisi
12.
Jumat, 26 Juli 2013
Pukul 12.30 – 15.30
Pengarahan mengenai
kesiapan liputan langsung
dengan Pembimbing PKL
13.
Sabtu, 27 Juli 2013
Teknik memegang mix
LIBUR
31
14.
Minggu, 28 Juli 2013
LIBUR
15.
Senin, 29 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 15.00
(Hunting)
Memantau Kegiatan
Olahraga di Koni
Bandung
Mencari informasi
mengenai Keunikan
Cincin Batu Alam
16.
Selasa, 30 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 12.00
(Hunting)
Mengenai Pengiriman Paket
Via Pos di Kantor Pos Pusat
Bandung
17.
Rabu, 31 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 10.00 – 15.00
(Hunting)
Memantau Kegiatan Olahraga
di Koni Jabar
18.
Kamis,1 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 16.00
(Hunting)
Memantau arus mudik di
terminal Cicaheum
19.
Jumat, 2 Agustus 2013
IJIN
32
20.
Sabtu, 3 Agustus 2013
LIBUR
21.
Minggu, 4 Agustus 2013
LIBUR
22.
Senin, 5 Agustus 2013
LIBUR BERSAMA
23.
Selasa,6 Agustus 2013
SEBELUM
24.
Rabu, 7 Agustus 2013
LEBARAN
25.
Kamis,8 Agustus 2013
LEBARAN
26.
Jumat, 9 Agustus 2013
LEBARAN
27.
Sabtu, 10 Agustus 2013
LIBUR
28.
Minggu, 11 Agustus 2013
LIBUR
29.
Senin, 12 Agustus 2013
IJIN MUDIK
30.
Selasa, 13 Agustus 2013
IJIN MUDIK
31.
Rabu, 14 Agustus 2013
IJIN MUDIK
32.
Kamis, 15 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 08.00 – 13.00
(Hunting)
Mengenai daging impor tidak
mampu mengerem harga
daging yang tinggi
33.
Jumat, 16 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 08.00 – 14.00
(Hunting)
Mengenai susahnya mengatur
PKL di Kota Bandung
(terkhusus di Masjid Raya
33
Bandung)
34.
Sabtu, 17 Agustus 2013
LIBUR
35.
Minggu, 18 Agustus 2013
LIBUR
35.
Senin, 19 Agustus 2013
Halal Bihalal TVRI Jawa Barat
Sumber: Arsip penulis, 2013
2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin
Kegiatan Praktek kerja Lapangan yang penulis lakukan secara rutin di
Stasiun TVRI Jawa Barat yaitu pekerjaan yang dilakukan secara
berkelanjutan atau pun terus-menerus dilakukan setiap hari. Selain itu,
penulis pun banyak menemukan pelajaran berharga dalam peliputan di
lapangan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi penulis.
a. Peliputan langsung di lapangan
Aktifitas meliput berita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
penulis ketika melakukan PKL. Kegiatan tersebut dilakukan dengan
didampingi oleh seseorang reporter dan seorang kamerawan yang
bertugas membimbing kami saat penulis berada dilapangan. Dalam
kegiatan peliputan berita, penulis diberikan tugas untuk mencari datadata yang dibutuhkan untuk membuat naskah yang berkaitan dengan
berita yang diambil.
b. Menulis naskah berita berdasarkan liputan
34
Setelah penulis mendapatkan data-data di lapangan, maka datadata tersebut diuraikan menjadi sebuah naskah berita televisi, naskah
tersebut digunakan sebagai naskah yang akan dipadukan dengan
gambar yang telah direkam oleh kamerawan. Dalam kegiatan ini,
penulis diberikan kebebasan menulis naskah sesuai dengan sudut
pandang penulis.
c. Mengedit berita
Setelah penulis membuat naskah berita televisi, penulis pun
diwajibkan untuk menganalisa hasil tulisan dan membenarkan katakata yang salah yang dilakukan oleh penulis maupun reporter lainnya.
Hasil dari analisa tersebut akan diperiksa kembali oleh para redaktur
yang bertugas sebagai bahan evaluasi bagi penulis.
Berikut salah satu contoh penulisan berita hasil dari peliputan
langsung di lapangan:
Tabel 2.2
Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung Saat PKL di
TVRI Jawa Barat
Video
Penyiar
Audio
0
SEMENTARA
SEORANG
MENYATAKAN/
SAKSI
MATA
KEBAKARAN
RUMAH
MAKAN BATAK DI JALAN CIHAMPELAS
KAMPUNG GANG MARGALAKSANA DAN
SEBUAH
WARUNG
DIKARENAKAN
PENDINGIN
ARUS
ATAS
KECIL
TERSEBUT
PENDEK
RUMAH
PADA
MAKAN//
35
PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DIATAS
TUMPAHAN MINYAK DAN MEREMBET KE
SELURUH BAGIAN///
VCR Start
.......................................VO .......................................
KARENA LUASNYA LOKASI KEBAKARAN/
Cue: petugas memadamkan api
API
MASIH
TERUS
BERJAM-JAM
PEMADAM
CARA
MENYALA
HINGGA
LAMANYA//
PETUGAS
MENGGUNAKAN
BERBAGAI
UNTUK
MEMADAMKAN
API//
MENURUT SAKSI MATA/ KEBAKARAN INI
Cue: Saksi mata/ warga sekitar
DIPERKIRAKAN BERASAL DARI HUBUNGAN
ARUS
PENDEK
RUMAH
30
PADA
MAKAN//
PENDINGIN
DENGAN
ATAS
CEPAT/
PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DI ATAS
TUMPAHAN
MINYAK
DAN
MEMBAKAR
KESELURUH BAGIAN///
Cue: Udin (pedagang jengkol)60
............................... SOUND UP 1 ..............................
TIM GABUNGAN PEMADAM KEBAKARAN
DARI JALAN JAKARTA KOTA BANDUNG/
TURUT MEMBANTU MEMADAMKAN API//
TAPI
MEREKA
SEMPAT
TERLAMBAT
KARENA LAPORAN YANG DISAMPAIKAN KE
PEMADAM KEBAKARAN TERLALU LAMA
SEDANGKAN API SUDAH BESAR// SELAIN
ITU/ KEMACETAN DAN MINIMNYA SUMBER
AIR JUGA MEMPERSULIT TIM GABUNGAN
DALAM PROSES PEMADAMAN///
................................SOUND UP 2 .............................
90
API
BARU
BISA
DIPADAMKAN
4
JAM
KEMUDIAN// TIDAK ADA KORBAN JIWA
DALAM KEJADIAN INI/ NAMUN KERUGIAN
36
DITAKSIR MENCAPAI MILYARAN RUPIAH//
DEMIKIAN DESSY WULANSARI/ TVRI JABAR
MELAPORKAN//
Sumber: Arsip Penulis, 2013
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil
a. Melakukan Dubbing
Melakukan dubbing adalah merekam naskah dalam bentuk suara
yang dibacakan untuk mengisi suara dalam sebuah berita televisi yang
akan ditampilkan bersamaan dengan gambar (video) yang berkaitan.
b. Teknik memegang kamera
Teknik memegang kamera adalah teknik yang dilakukan penulis
untuk memegang kamera dengan benar karena kamera harus fokus
pada objek yang akan diliput. Pada pelatihan ini, penulis mengikuti
arahan dari pembimbing agar gambar yang diambil dapat disesuaikan
dengan naskah berita.
c. Teknik memegang mix
Teknik cara memegang mix adalah teknik yang penulis lakukan
agar suara dari narasumber dapat terekam dengan bulat dan suara
bising dari luar (noise) tidak terdengar sehingga rekaman suara dapat
terdengar dengan jelas.
d. Pencarian data TVRI Jawa Barat
Pencarian data yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan Stasiun TVRI Jawa Barat dari awal
37
pembangunan hingga sekarang. Ini dimaksudkan untuk melengkapi
data-data yang sudah dipunyai oleh penulis sebagai bahan referensi.
e. Observasi studio
Penulis melakukan observasi studio dimaksudkan agar penulis
tidak hanya memahami bagaimana cara mencari, membuat berita,
namun penulis juga paham bagaimana cara penyampaian informasi
kepada khalayak melalui program berita Jabar Dalam Berita dan
Kalawarta sebagai sebuah pengetahuan umum. Penulis diberikan
kesempatan untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh
penyiar, pengarah acara, kamerawan, dan sebagainya dalam
penyampaian berita secara langsung di televisi.
f. Survei ke bagian lain
Pada kegiatan ini penulis diberikan kesempatan oleh pembimbing
untuk melakukan survey ke bagian lain (selain bagian berita) yang
bertujuan agar penulis tidak hanya terpaku untuk menjadi seorang
wartawan, namun pada kesempatan ini penulis juga diberikan arahanarahanmengenai bidang lain (hiburan musik, budaya, talk show, dll),
agar penulis dapat melatih diri dan tidak terpaku hanya menjadi
seorang wartawan.
2.3 Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi
Menurut Adinegoro (Baksin, 2009), jurnalistik adalah kepandaian
mengaran untuk memberi pekabaran pada masyarakat selekas-lekasnya agar
38
tersiar seluas-luasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu
komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau
ulasan berita tentang peristiwa sehari – hari yang umum dan aktual dengan
secepat-cepatnya.
Menurut A. Muis (Baksin, 2009), seorang pakar hukum komunikasi,
mendefinisikan jurnalistik cukup banyak. Namun definisi – definisi tersebut
memiliki kesamaan yang bersifat umum. Semua unsur media massa, penulisan
berita, dan waktu yang tertentu (akutalitas).
Kata jurnal sendiri berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti
catatan harian.hampir sama bunyi ucapannya dengan kata yang di
temukan pada bahasa Latin, diurna. yang mengandung arti hari ini.
Adapun kata istik merujuk kepada masalah Estetika yang berarti ilmu
pengetahuan
tentang
“mewujudkan
keindahan.
berbagai
produk
Keindahan yang di maksud adalah:
seni
dan
keterampilan
dengan
menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat, atau
suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan dan
musik (Pringgodigdo, 1973 : 383 )”.
Dengan demikian secara Etimologi, Jurnalistik dapat di artikan
sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa
sehari–hari, karya yang mana memiliki kaindahan dan dapat menarik
perhatian khalayak
kebutuhan hidup.
sehingga dapat di nikmati dan di manfaatkan untuk
39
Menurut Astrid S. Susanto dalam bukunya, komunikasi massa
(1986:73) Jurnalistik
adalah
sebagai
kejadian
pencatatan
dan
atau
pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. Begitu pula
dengan Onong Uchana Effendy ( 1981:102 ) yang mengatakan bahwa
Jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik
minat khalayak, mulai dari peliputan sampai dengan penyebaran kepada
masyarakat. Dan lebih ringkas lagi Elfinaro Ardianto dan Lukiati (2007:30)
mendefinisikan Jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan
menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepatcepatnya.
Secara umum
mengolah
Jurnalistik dapat di artikan sebagai teknik
berita, mulai
dari
mencari
berita
sampai
dengan
menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala sesuatu
yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di jadikan
bahan
berita
untuk
di
sebarluaskan
kepada
masyarakat, dengan
menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh Sumadiria,
Dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,
Jurnalistik
adalah:
“Kegiatan
menyiapkan,
mencari,
mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala
kepada khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,2005;3)”.
Jurnalistik Televisi merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang
menggunakan televisi sebagai medianya. Pada dasarnya televisi merupakan
media perpanjangan indera, sebagaimana McLuhan (Sumadiria, 2006)
40
mencatat, media alat perpanjangan indera, telepon perpanjangan dari telinga
dan televisi adalah perpanjangan dari mata.
Jurnalistik televisi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya,
diantaranya kelebihan dari jurnalistik televisi, memiliki cakupan khalayak
yang lebih banyak, serta kekuatan audio-visual membuat televisi menj
BIDANG BERITA DI TVRI STASIUN JAWA BARAT
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh :
Dessy Wulansari
41810085
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
Nama
: Dessy Wulansari
Alamat
: Jl. Babakan Cianjur Perum My Home kav. 26 Bandung
Nomor Telephone
: 082130222223
: dessywulansari91@gmail.com
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Kelahiran
: Kediri, 31 Desember 1991
Umur
: 21 tahun
Status
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Kristen Protestan
Sekolah Dasar
TK Tunas Bangsa Kediri
1995 – 1997
Sekolah Menengah Pertama
SMPN 7 Kediri
2004 – 2007
Sekolah Menengah Atas
SMAN 3 Kediri
2007 – 2010
Universitas
Universitas Komputer Indonesia Program
Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
2010 - sekarang
TVRI Stasiun Jawa Barat bagian Keredaksian Berita
Juli – Agustus 2013
Table Manner Course by the AMAROOSSA Hotel
Maret 2010
Perayaan Paskah HIMA FISIP Unikom
Mei 2011
Seminar: One Day Workshop MC & Radio Announcer by Number One
Broadcasting School
Juni 2011
Seminar: E-JARSOS (Efek Jejaring Sosial “Menjadi Pintar Dengan Internet
Sehat” by BEM PAAP – UNPAD
Agustus 2011
Workshop – Photo Session w/Cosplay – Competition: Cosplay Photo Contest by
ITB – CIMB NIAGA
Juli 2012
Seminar: Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Your Self” September 2012
Seminar: Peran Media Dalam Industri Sepakbola by UNPAD
Study Tour Media Massa ke Lembaga Sensor Film (LSF)
Oktober 2012
November 2012
Workshop: Basic Announcing “Encourage Your Speaking Taste” @Student
Center Unisba
Desember 2012
Seminar: Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya
September 2013
Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges
in Broadcasting and Mass Media”
Oktober 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat .................................................................... 1
1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat ................................................... 7
1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat ...................................................... 7
1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat ..................................................... 7
1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat ............................................................... 8
1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat ................................................................ 8
1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita ............................................................. 10
1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat .............................................. 12
1.4 Job Description ................................................................................. 16
1.4.1 Profesi di Bidang Berita ............................................................. 16
1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi ........................ 19
1.5 Sarana dan Prasarana......................................................................... 24
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ....................................... 26
1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................... 26
1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................................... 2
iv
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI
Jawa Barat........................................................................................ 27
2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ...... 33
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ........................................................... 33
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ..................................................... 36
2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi ................................................ 37
2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ........................... 40
2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ........................................................ 43
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 45
3.2 Saran-saran ....................................................................................... 46
3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan ............................................. 46
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49
LAMPIRAN...................................................................................................... 50
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 83
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Transmisi TVRI Jawa Barat .................................................................. 5
Tabel 1.2 Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat ................................................... 15
Tabel 1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Produser.................................................. 19
Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana .......................................................................... 24
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat .................... 28
Tabel 2.2 Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung saat PKL di
TVRI Jawa Barat ................................................................................ 34
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo TVRI Jawa Barat ...................................................................... 8
Gambar 1.2 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat .............................................. 12
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ........................................................ 50
Surat Balasan Perusahaan ................................................................................... 51
Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan ................................ 52
Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ................................................................. 53
Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan ................................. 55
Dokumentasi Foto .............................................................................................. 56
Contoh Naskah Liputan Langsung Selama Praktek Kerja Lapangan ................... 66
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini sebagai pertanggung jawaban dari praktek kerja lapangan
yang dilakukan selama 36 hari.
Laporan ini berjudul “Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Bagian
Bidang Berita Di TVRI Stasiun Jawa Barat”. Laporan ini diajukan sebagai
bukti telah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selesainya laporan ini
tidak terlepas dari bimbingan serta arahan dari para pembimbing juga bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam penyusun
laporan ini. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia,
yang telah mengeluarkan surat
pengantar PKL kepada pihak
perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.
2.
Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasidan Public Relations FISIP UNIKOM sekaligus sebagai
dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan ilmu selama
penulis melakukan perkuliahan serta memberikan pengesahan PKL.
3.
Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program
Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai Dosen Pembimbing Praktek Kerja
ii
Lapangan Unikom Bandung, dan sekaligus Dosen Wali IK-3 20102011 yang telah banyak memberikan pengetahuan, memberikan arahan,
bimbingan, dan motivasi selama penulis melakukan perkuliahan.
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf di lingkungan Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Ilmu yang diberikan memberikan arti yang berharga bagi
penulis untuk ikut serta mengembangkan Ilmu Komunikasi.
5. Yth. Pemimpin TVRI Jawa Barat Ir. Iskandar Achmad MM, yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melakukan
PKL di TVRI Jawa Barat serta bimbingannya selama PKL.
6. Seluruh keluargaku, yang telah memberikan dukungan dalam setiap doa
dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Sahabat-sahabat IK Jurnalistik 1 tahun 2013
Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas yang dapat penulis
sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus
Kristus memberikan berkat dan balasan yang setimpal nantinya, amin.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan
pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Bandung, Desember 2013
Penulis
iii
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumadiria. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature
Susanto. Astrid S. 1986. KomunikasiMassa, Jakarta
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati. 2007. Komunikasi Massa : Suatu
Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
B. Sumber Lain
Arsip Data di TVRI Jawa Barat
Data penulis selama PKL
49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat
Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama
berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran
Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat terbesar di
bandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, di samping
itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi. Penyebaran
realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat.
Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan
sejak tahun 1982. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka Pemerintah
Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Departemen Penerangan mengadakan
musyawarah, setelah mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat
menyanggupi memberikan fasilitas:
a. Penyediaan tanah
b. Membantu uang muka penyediaan rumah dinas
c. Serta fasilitas lainnya
Sedangkan Departemen Penerangan melalui APBN, menyediakan
sarana fisik dan instalasi peralatan. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek
Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No:
108/XIV/3/1984 tanggal 15 Maret
dialokasikan untuk:
1
1984 sebesar
Rp 187.000.000,-
2
a. Pembangunan Rumah Dinas
b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van
c. Pembebasan tanah
d. Administrasi Proyek
TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun
Produksi Keliling (SPK Bandung) yang ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan
Menterei
Penerangan
No.
907/SK/BK/1987.
Peresmian
beroperasinya TVRI Stasiun Bandung (nama waktu itu) tanggal 11 Maret
1987, hadir pula hari itu Menteri Penerangan, Harmoko, Gubernur Jawa Barat
HR. Yogie SM dan para pejabat teras Departemen Penerangan dan Gedung
Sate. Acara pertama yang disiarkan yaitu Lomba Asah Terampil
Kelompencapir Tingkat Nasional bertempat di Soreang Kabupaten Bandung.
Secara politis pembangunan TVRI dirayakan bersamaan dengan peringatan
hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal 11 Maret yang diperingati secara
khusus oleh Pemerintah waktu itu sebagai kelahiran Orde Baru dengan
pemegang mandat surat tersebut berada di tangan Presiden Soeharto.
TVRI Stasiun Bandung yang kini berubah nama menjadi TVRI
Stasiun Jawa Barat dan Banten, sejak awal menjadi tumpuan keinginan
masyarakat Jawa Barat agar TVRI menjadi media yang menyebarluaskan seni
dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan. Keinginan itu
tampaknya disambut baik oleh pengelola TVRI. Sejak kepala stasiun yang
pertma sampai kini, komitmen itu belum pernah berubah. TVRI daerah
sebagai media mengembangkan budaya daerah dimana TVRI berada.
3
Mata acara pagelaran Wayang Golek merupakan mata acara siaran
unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar&Banten. Begitu pula
dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI miliknya
masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah
berlangsung dengan baik setiap harinya.
a. TVRI Stasiun Kelas B meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Timur,
DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
b. TVRI Stasiun Kelas C meliputi; TVRI Nagroe Aceh Darussalam,
Sumatera Barat, Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan
Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara
Timur.
c. TVRI Stasiun D meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.
d. TVRI Sektor Transmisi meliputi; Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Tengah.
Secara fisik kantor TVRI Stasiun Bandung terletak pada area seluas
47.692 meter persegi (4,7 Ha), dari luas tanah tersebut yang sudah berdiri
bangunan seluas 9.982 meter persegi. Bangunan terdiri atas gedung studio,
gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid, dan
bangunan lainnya yang dilengkapi dengan perlengkapan operasional dan
perlengkapan penunjang.
Adapun pembangunan TVRI Stasiun Bandung dilakukan secara
bertahap, yaitu:
4
a. Tahap pertama
Berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan
penyusunan master plan (rencana induk bangunan).
b. Tahap kedua
Berlangsung anatar tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas
400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkonsisian
suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negeri Inggris.
c. Tahap ketiga
Berlangsung antara tahun 1988-1989; membangun menara
setinggi 54 meter
di daerah Panyandakan Cisarua yang
merupakan stasiun induk untuk penyebaran siaran ke daerah
bagian Jawa Barat.
d. Tahap keempat
Berlangsung antara tahun 1989-1990; pembangunan Studio
Rekaman Suara seluas 900 meter persegi dan Gedung Serba Guna
seluas 340 meter persegi.
Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber
dari:
a. Dana pemerintah (APBD).
b. Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa
peralatan elektronik (perangkat lunak dan perangkat keras).
c.
Biaya berasal dari swadaya masyarakat.
5
Tahun 2003 Nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI
Jawa Barat dan Banten. Stasiun TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran
Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI
sebanyak 359 orang. TVRI Jawa Barat diperkuat oleh 18 buah transmisi yang
jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.
Tabel 1.1
Transmisi TVRI Jawa Barat
No.
Nama Transmisi
Jangkauan Siaran
1.
Bandung
Kota Bandung
Bandung, Cimahi, Padalarang Cianjur, Kota
2.
Panyandakan
Cicalengka, Nagrek
3.
Gunung Malang
Purwakarta, Subang , Kalijati
4.
Bukit Nyampai
Sumedang, Situraja, Tomo, Cadas Ngampar
5.
Cirebon
Cirebon, Indramayu, Jatibarang,Losari, Kersana
KawaliRaja Desa, Cisaga, Cijeungjing, Ciamis
6.
Ciamis
Kota
7.
Gunung Tela
Bogor, Jakarta, Bekasi, Cilegon, Serang
Sukabumi, Kota Cibadak, Curug, Warung
8.
Gunung Walad
Kiara, Jampang
9.
Kuningan
Kuningan, Kadugede, Ciniru, Ciawi Gebang
10.
Pasir Sumppul
Puncak, Bogor, Cilegon, Pandeglang Barat
6
11.
Gunung Nagrek
Lembang, Bandung Utara
12.
Pasir Pogor
Sukabumi Kota, Cianjur Selatan
Pelabuhan Ratu, Sukabumi Pantai Selatan,
13.
Puncak Surangga
Jampang Kulon
14.
Bayah
Bayah, Malingping, Cikotok
15.
Cilegon
Cilegon
16.
Pendeglang
Menes, Pandeglang, Saketi, Mangger
Tasik Selatan, Sukaraja, Karang, Cikalong,
17.
Pasir Koja
Salopa
18.
Cikuray
Garut, Tasik, Ciamis Kota
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat (2013)
TVRI Stasiun Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI
Nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh 1 (satu) stasiun penyiaran di
Bandung dan 17 stasiun pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat
dan Banten. Saat ini TVRI Stasiun Jawa Barat mengudara 4 jam per hari mulai
pukul 15.00 s/d 19.00 WIB. Dengan motto "TVRI Jawa Barat Sobat Urang
Sarerea", masyarakat Jawa Barat yang saat ini berjumlah 43 juta jiwa
diharapkan merasa memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui
program-program yang mengangkat kearifan lokal.
7
1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat
TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena
TVRI sebagai pelopor sebuah TV di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan
karakter tersendiri seperti yang di bawah ini:
1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat
Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak
pemersatu bangsa.
1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat
1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik,
informatif secara netral, berimbang, sehat dan beretika
untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan
persamaan dalam keberagaman.
2. Menyeleggarakan layanan siaran multiplatform yang
berkualitas dan berdaya saing.
3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern,
transparan dan akuntable.
4. Menyelenggarakan pengembangan dan tata usaha yang
sejalan dengan tugas pelayanan publik.
5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan
andal
guna
meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
pelayanan
publik
dan
8
1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat
Selain memiliki visi dan misi, TVRI Jawa Barat juga memiliki suatu
motto yaitu: “Menjalin Persatuan dan Kesatuan” yang memiliki arti bahwa
TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap
pendidikan
bangsa,
kebudayaan
kebangsaan,
sehingga
akan
ikut
mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cerdas, sejahtera
dan maju.
Selain motto tersebut masih ada satu motto lagi yang menggunakan
bahasa daerah Sunda, yaitu: “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sararea” yang
diharapkan masyarakat Jawa Barat merasa memiliki dan mencintai TVRI
Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.
1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat
TVRI Jawa Barat memiliki Logo sebagaimana tertera pada gambar
berikut ini:
Gambar 1.1
Logo TVRI Jawa Barat
Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013
9
Secara simbolis, bentuk logo diatas menggambarkan layanan publik
yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis, dalam upaya mewujudkan
visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol
dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Bentuk lengkungan yang berawal pada huruf T dan terakhir pada
huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima)
makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu:
1. “P” sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan
layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan
jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. “P” sebagai huruf awal dari kata peruahan yang berarti membawa
perubahan ke arah yang lebih sempurna.
3. “P” sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan
perintis cikal bakal pertelevisian Indonesia.
4. “P” sebagi huruf awal dari kata pemersatu yang berarti merupakan
lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bagsa Indonesia
yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas
ribuan pulau.
5. “P” sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi
pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai
segmen dan lapisan masyarakat.
10
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan
komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang
cepat dan terancam menuju televisi publik yang lebih sempurna.
Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap
mengantisipasi
perubahan
dan
perkembangan
jaman
serta
tuntutan
masyarakat.
Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informatif,
dan komunikatif. Perubahan warna jinga ke warna merah melambangkan
sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: Semangat dan
dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.
1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media
televisi di Jawa Barat yang diawali oleh peresmian TVRI Jawa Barat yang
sepenuhnya milik pemerintah, melalui bidang penyiaran berita dan current
affair sebagai program unggulan yang dimiliki oleh TVRI Jawa Barat, dan
mempunyai fungsi menyampaikan berbagai informasi secara langsung (live)
maupun tunda (delay).
Fungsi televisi sama dengan media massa lainnya (surat kabar dan
siaran radio), yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan
membujuk. Begitu pula dengan divisi bidang berita di TVRI Jawa Barat
11
mempunyai kewajiban sebagai media komunikasi untuk memberitakan
informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk.
Keberadaan TVRI diiringi Divisi Bidang Berita. Pada Era Orde Baru
banyak kalangan berpandangan bahwa TVRI melalui bidang berita dijadikan
sebagai alat terompet pemerintahan orde baru. Wajah dan isi siaran berita
dinilai merupakan penjelmaan dari watak pemerintahan orde baru yang
“homogen” senada dengan irama “koor” yang dialunkan oleh para penguasa.
Hal tersebut membuat masyarakat terpaksa terpasung dalam ideologi mengejar
pertumbuhan informasi yang dilakukan divisi bidang berita, yang disesuaikan
dengan informasi versi penguasa sehingga informasi yang disampaikan dinilai
tidak bermanfaat.
Seiring dengan perubahan status hukum yang didasari atas kebijakan
yang dibentuk oleh pemerintah, maka TVRI beserta divisi bidang berita pun
ikut melaksanakan tugasnya yang berpedoman pada status hukum yang
berlaku. Divisi bidang berita dalam tugasnya selalu berusaha memberikan
informasi secara aktual, faktual tanpa memihak kepada salah satu pihak
pemerintah yang berpengaruh, sehingga melalui divisi bidang berita TVRI
Jawa Barat, masyarakat mendapatkan informasi secara akurat tanpa memihak.
Divisi Bidang Berita yang mempunyai komitmen menginformasikan
segala isu dikalangan masyarakat tanpa memihak pada salah satu pihak
pemerintah yang berpengaruh sehingga setiap informasi yang disampaikan
semata-mata hanya untuk publik dan dipertanggungjawabkan terhadap publik
adalah salah satu motivasi bagi para tim dalam meningkatkan dedikasi dan
12
loyalitasnya kepada institusi untuk memperbaiki citra yang dulu sempat
dituding sebagai media propaganda pada masa orde baru.
1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat
Gambar 1.2
Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat
KEPSTA
IR. ISKANDAR ACHMAD, MM
SEKRETARIAT
19580501 198901 1 002
KABID PROGRAM & PU
KABID BERITA
KABID TEKNIK
KABAG KEUANGAN
KABAG UMUM
DRS. SUHARTADI
DRS.SUGIANTO HADI P.
JOHN HERYZAL, S.SOS
DRS. ZUMENIK
DRS. AKBAR IRIANA P.
19630302 198303 1005
19571021 198402 1001
19570901 198004 1001
19610912 198203 1004
19630506 19303 1003
KASIE TEKNIK
PROD&PENYIARAN
KASUBBAG
PERBENDAHARAAN
KASUBBAG SDM
ELFI
NUNIK MAIKHAYATI, SE
19621018 198402 1002
19730529 199803 2004
KASIE PROGRAM
KASIE PROD. BERITA
YANCE SUDARISMAN, SE
AGUS PRASETIJO, S.SOS
19630221 198302 1001
SRI NURHAYATI, SH
19680809 199603 1003
19660105 199103 2004
KASIE PU
KASIE CURRENT AFFAIRS
KASIE TEKNIK TRANSMISI
KASUBBAG AKUTANSI
M. SANIF, SE
DRS. SUKRIN SUWELEH
KRIS JOKO PRAMONO, S.P.T
DRA. TITIK SUTARYATI, EC
19640823 199103
19580215 198203 1009
19610625 198301 1002
19610707 198803 1005
KASIE FASILITAS
TRANSMISI
PHILIPUS PURNOMOSIDI
19670913 198803 1001
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013
Keterangan:
Ada 5 Bidang Keuangan Stasiun Jawa Barat yakni:
KASUBBAG
PERLENGKAPAN
AGUS SUPRIATNA
19600817 199103
13
a. Kepala Bidang Keuangan
: Drs. Zumenik
b. Kepala Bidang Personalia dan Umum
: Drs. Akbar Iriana P.
c. Kepala Bidang Teknik
: John Heryzal, S.Sos
d. Kepala Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu, dan Penunjang
Produksi
e. Kepala Bidang Berita
: Drs. Suhartadi
: Drs.Sugianto Hadi P.
Berikut penjelasannya:
1. Bidang Keuangan terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan dan Perbendaharaan
b. Seksi Akutansi
2. Bidang Personalia dan Umum terdiri dari:
a. Seksi Manajemen Kawasan dan Layanan
b. Seksi Pengaduan dan Logistik
c. Seksi Hukum
d. Seksi Pengembangan SDM dan Kesejahteraan
3. Bidang Tekhnik terdiri dari:
a. Seksi Teknik Transmisi dan Prasarana
b. Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran
4. Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu dan Penunjang Produksi
terdiri dari:
a. Seksi Program dan Kendali Mutu
b. Seksi Pendukung Produksi
14
c. Seksi Pemasaran dan Penjualan
5. Bidang Berita terdiri dari:
a. Berdiri Sendiri tanpa ada seksi-seksi dibawahnya
KONDISI UMUM PEGAWAI
Pegawai TVRI Stasiun Jawa Barat per 1 Maret 2012 seluruhnya berjumlah 297
orang, dengan rincian sebagai berikut:
Status PNS sebanyak 222 orang, yang terdiri dari :
1.
Bidang Program dan Pengembangan Usaha
: 39 orang
2.
Bidang Berita
: 46 orang
3.
Bidang Teknik
: 100 orang
4.
Bidang Umum
: 21 orang
5.
Bidang Keuangan
: 16 orang
Status Non PNS sebanyak 75 orang yang terdiri dari :
1.
Pegawai LPP TVRI bukan PNS
: 53 orang
2.
PKWT
: 2 orang
3.
Penyiar Freelance
: 13 orang
4.
Kontributor Berita
: 7 orang
Sejak didirikan TVRI Stasiun Jawa Barat sampai dengan saat ini telah dilakukan
beberapa kali pergantian Kepala Stasiun Jawa Barat, yaitu sebagai berikut:
15
Tabel 1.2
Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Foto Kepala TVRI Jawa Barat
Keterangan Foto
Drs. Akhmad Djauhari
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1987-1988
Drs. Gunawan Subagio
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1988-1991
Halim Nasir
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1991-1992
Drs. Suhaibar
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1992-1998
Drs. Badaruddin Achmad
TVRI Stasiun Bandung
Periode : 1998-2001
Drs. Irwan Effendi
TVRI Stasiun Bandung
Periode : Juni-September
2001
Drs. Heri Hasan Hariri,
MMPd
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2001-2003
Drs. France Djasman
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2003-2005
16
Dra. Immas Sunarya, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat &
Banten
Periode : 2005-2007
9.
Drs. Hariono, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Nov. 2007-Des
2008
10.
Drs. Udi Winarno, MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Des 2008-Juli
2011
11.
Drs. Eka Muchamad
Taufani
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Juli 2011-Januari
2013
12.
Ir. Iskandar Achmad MM
TVRI Stasiun Jawa Barat
Periode : Januari 2013 Sekarang
13.
Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013
1.4 Job Description
1.4.1 Profesi di Bidang Berita
1. Produser
Yaitu pimpinan dari suatu produksi dan di atas produser ada
produser eksekutif (kepala stasiun) dan produser pelaksana (kepala
bidang).
17
2. Reporter
Yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting
berita ataupun undangan) dan mencatat data-data yang akan dibuat
menjadi naskah suatu berita yang kemudian ditayangkan.
3. Kameramen
Yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam
seperti kamera untuk di dokumentasikan.
4. Penyiar (news reader / castor, host / present)
Penyiar bertugas sebagai pembaca berita atau host yang
membawakan suatu jenis acara tertentu.
5. Pengarah Acara / PD (Program Director)
Satu minggu sekali menjadi Program Director. Pengarah Acara
bertanggung jawab terhadap siaran.
6. Assisten Pengarah Acara (FD/Floor Director)
Assisten Pengarah Acara (FD) bertugas membantu tugas dari
Program Director. FD bertugas memberikan kode-kode siaran
langsung kepada penyiar (host) sebagai tanda masuk dan keluar
siaran.
7. Dokumentasi (Teleprompter)
Dokumentasi bertugas menyimpan data-data seperti kaset rekaman
atau video yang telah diliput. Dokumentasi juga bertugas sebagai
Teleprompter, yaitu yang bertugas mengoperasikan jalannya teks pada
18
komputer yang dihubungkan kepada monitor penyiar saat sedang
terjadinya siaran.
8. Editor
Editor bertugas mengedit, memprogram video yang akan
ditampilkan.
9. Redaksi (EIC)
Keredaksian:
a. Melakukan penugasan liputan.
b. Melakukan koreksi naskah (struktur kalimat, penggunaan
5W+1H, keefektifitasan, balance beritanya).
c. Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio
dubbing sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada saat
berita disiarkan.
d. Editing
e. Sinkronisasi
f. Mengirimkan berita ke Jakarta (TVRI Nasional).
g. Melakukan penyusun berita.
10. Komputer Grafik
Yaitu orang yang bertugas menangani tampilan pada siaran
(layout).
19
1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi
Berikut ini adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan oleh setiap pelaksana produksi:
1. Produser
Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan suatu acara siaran. Seperti pada penjelasan awal, bahwa
lima acuan siaran yang pertama adalah ide. Ide ini dapat langsung dari
produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi
suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang
diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai
kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton
sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan
penonton.
Tabel 1.3
Tugas dan Tanggung Jawab Produser
Pra Produksi
Mengembangkan konsep
Persiapan dan Latihan
gagasan (ide)
Mengawasi kegiatan produksi
secara menyeluruh
Membuat rencana produksi
Memntukan pengarah acara
dan membuat catatan yang
Mengadakan pembicaraan
diperhatikan sebagai bahan
Memperhatikan latihan-latihan
20
dengan penulis naskah
pengembangan tanpa
Menyetujui berbagai saran dari
penambahan anggaran
pengarah acara, penata lampu,
Menyetujui perubahan waktu
akibat pengembangan
dan penata dekorasi
Pasca Produksi
Menyetujui hasil akhir sesuai
Produksi
Dalam siaran langsung, bila
dengan rancangan yang telah
diperlukan membantu
ditentukan
pengarah acara
Mengadakan koordinasi dengan
Dalam rekaman, bekerja
stasiun penyiaran untuk
dengan pengarah acara untuk
promosi dan publikasi
memastikan gambar dan suara
yang akan digunakan
Sebagi pimpinan pelaksana
produksi
Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013
Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat
langkah-langkah berikutnya, yaitu:
a. Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah
acara (Program Director)
b. Merencanakan kegiatan
21
c. Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan
rencana kegiatan
d. Membentuk unit pelaksana produksi
e. Menyusun organisasi pelaksana
f. Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan
g. Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada
penyiaran acara
h. Mengevaluasi hasil kerja
2. Director / Program Director (Pengarah Acara)
Program director (pengarah acara) adalah orang yang mempunyai
profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya
audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh
pengarah acara ke dalam suatu susunan gambar dan suara. Pengarah
acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan produksi suatu
acara siaran hingga pada penayangannya. Dalam melaksanakan
tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari
seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara
konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada
umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara
selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assisttant directort).
3. Technical Director (TD)
Technical Director adalh seorang yang bertanggung jawab penuh
dalam mempersiapkan segala peralatan dan tenaga teknik yang
22
diperlukan dalam setiap produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu
memberikan saran yang bersifat teknis kepada Program Director
(Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.
4. Floor Director (FD)
Floor Director biasanya dirangkap oleh Assisten Directoryang
merupakan wakil Pengarah Acara di dalam studio, dimana FD akan
bertindak sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan-pesan
Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis berupa tandatanda saat akan di mulai dan berakhirnya suatu adegan atau suatu
acara.
5. Lighting Director
Lighting Director bertanggung jawab terhadap keberhasilan tata
cahaya di studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural
sesuai dengan tuntunan naskah.
6. Audio Technician (Penata Suara)
Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi
khusus mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan
jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan
mengatur level suara melalui peralatan audio sistem.
7. Switcher
Switcher bertugas untuk pergantian gambar baik atas permintaan.
Pengarah Acara atau sesuai dngan shooting script yang telah
disusun sebelumnya.
23
8. Editor (Penyunting/Pembantu)
Editor bertugas untuk menyeleksi, memadukan gambar dan suara
sesuai dengan naskah atau shooting script, agar gambar dan suara
menjadi sinkron dan menjadi suatu paket acara siaran sesuai dengan
yang dikehendaki oleh naskah
9. Camera Operator
Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan
gambar sesuai dengan perintah. Pengarah Acara atau tuntunan
shooting script. Itu sebabnya seorang kamerawan adalah tangan kanan
Pengarah Acara, karena harus selalu berhubungan agar memudahkan
untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki oleh seorang
Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni,
terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense
of art dari seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan
sebuah karya arstistik audio-visual yang tinggi.
Sebenarnya masih banyak lagi kerabat kerja lainnya yang teribat
dalam suatu produksi acara siaran televisi seperti Penata Rias, Penata
Busana,
Unit
Manajer,
dan
lain-lain.
Itu
semuanya
dalam
pelaksanaannya di bawah kendali Pengarah Acara. Oleh sebab itu,
Pengarah Acara sebagai orang pertama dalam pelaksanaan produksi
harus memiliki kemampuan Human Relations yang baik di dalam
menghadapi kerabat kerjanya.
24
1.5 Sarana dan Prasarana
Dalam rangka merealisasikan program kerja yang sudah tercantum
dalam Pola Acara Terpadu TVRI Stasiun Bandung didukung oleh sarana dan
prasarana sebagai berikut:
Tabel 1.4
Sarana dan Prasarana
No.
1.
Sarana dan Prasarana
Teknik Pemancar
Jumlah
Keterangan
28 transmisi
Kondisi baik dan
terhubung
2.
Teknik Operasional
Studio
a. Studio Produksi
1 buah dengan 3 buah kamera
Kondisi baik
b. Studio Berita
Booth 1 buah dengan 2 buah
Kondisi baik
kamera
2 unit, OB Van 1 & 2 masing-
Kondisi baik
masing 2 kamera
c. Continuity Ann
EEP 1 buah dengan fortable
Kondisi baik
VCR Betacam
d. OB Van
SP 1-set
OB Van 3 rusak
total
25
e. Elektronical Field
ENG 2 buah kamera Betacam
Kondisi baik
Production
f. Electronical News
1 set
Kondisi baik
2 set
Kondisi baik
1 buah dengan Recorder Digital
Kondisi baik
Gathering
3.
Editing Sistem, terdiri dari:
a. Konvensional
Editing Betacam SP
b. Non Linear Editing
Betacam SX
c. Studio rekaman
24 track
1 set
Kondisi baik
d. Master Control
1 unit
Kondisi baik
e. Program Continuity
7 unit
Kondisi baik
f. Video Tape
1 unit
Kondisi baik
suara
Recording (VTR)
g. Komputer
Kondisi baik
h. Meja rapat
Kondisi baik
i.
White board
j.
TV
1 unit
Kondisi baik
Kondisi baik
k. Telepon/fax
1 unit
Sumber: ArsipTVRI Jabar, 2013
Kondisi baik
26
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di TVRI Stasiun
Jawa Barat yang berada di Jalan Cibaduyut Raya No. 269, Bandung 40236.
1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama
1 bulan lebih (36hari), dimulai pada tanggal 15 Juli 2013 s.d 19 Agustus 2013
di Bagian Divisi Pemberitaan TVRI Jawa Barat, setiap hari Senin s.d Jumat
dimulais pukul 10.00 WIB s.d selesai.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI
Jawa Barat
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang
Berita TVRI Jawa Barat, dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai kegiatan-kegiatan ataupun aktivitas-aktivitas dalam setiap bagian
yang mendukung Divisi Bidang Berita, yang juga turut membantu dan
mengikuti kegiatan yang sudah berjalan di TVRI Jawa Barat. Aktivitas yang
penulis lakukan selama melakukan praktek kerja lapangan antara kegiatan
yang merupakan kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis melaksanakan
serangkaian aktivitas yang meliputi pembekalan materi jurnalistik dan
peliputan langsung berita di lapangan. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang
sering dilakukan penulis selama PKL di TVRI Jawa Barat, sedangkan kegiatan
insidentil adalah kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan sekali-kali dan
sewaktu-waktu hanya ketika ada event-event tertentu saja, tidak dilakukan
setiap hari.
27
28
Berikut adalah jadwal kegiatan selama penulis melakukan PKL di
TVRI Jawa Barat:
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat
Keterangan
No.
Waktu
Kegiatan
Rutin
1.
Senin, 15 Juli 2013
Pukul 10.00 – 15.00
Pembukaan dan
Insidentil
pengenalan TVRI Jawa
Barat dan Divisi Bidang
Berita beserta pengenalan
kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh peserta
PKL
Materi mengenai
kebijakan bidang berita
Materi mengenai seksi
dari produksi berita
2.
Selasa, 16 Juli 2013
Pengarahan PKL di
LIBUR
Pukul 10.30 – selesai
3.
Rabu, 17 Juli 2013
Kampus
Pukul 10.00 – 15.00
Materi mengenai
keredaksian
Materi
29
pengambilangambar dan
praktek teknik memegang
kamera
4.
Kamis, 18 Juli 2013
Materi penulisan berita
Pukul 10.00 – 16.00
Latihan menulis berita
Materi mengenai peran
Pengarah Acara dan
Mekanisme Penyiaran
5.
Jumat, 19 Juli 2013
Materi mengenai Produksi
Pukul 10.00 – 15.00
talk show
6.
Sabtu, 20 Juli 2013
LIBUR
7.
Minggu, 21 Juli 2013
LIBUR
8.
Senin, 22 Juli 2013
Pukul 10.00 – 16.00
Materi mengenai
pengenalan tugas-tugas
dan alur proses
pemberitaan
Pengenalan Transmisi,
langsung ke lokasi
Transmisi dari TVRI Jawa
Barat
9.
Selasa, 23 Juli 2013
Pukul 10.00 – 15.00
Materi Sistem Live Cross
dan FTP (langsung
30
praktek memperhatikan
secara langsung di
kawasan kantor)
Pencarian data TVRI Jawa
Barat
10.
Rabu, 24 Juli 2013
Observasi studio
Survei ke bagian lain
Materi mengenai Produksi
Pukul 10.00 – 15.00
11.
Kalawarta
Belajar teknik dubbing
Melakukan dubbing
Kamis, 25 Juli 2013
Pelatihan menulis berita
Pukul 10.00 – 15.30
Belajar secara langsung
pada keredaksian
mengenai teknik-teknik
menulis naskah berita
televisi
12.
Jumat, 26 Juli 2013
Pukul 12.30 – 15.30
Pengarahan mengenai
kesiapan liputan langsung
dengan Pembimbing PKL
13.
Sabtu, 27 Juli 2013
Teknik memegang mix
LIBUR
31
14.
Minggu, 28 Juli 2013
LIBUR
15.
Senin, 29 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 15.00
(Hunting)
Memantau Kegiatan
Olahraga di Koni
Bandung
Mencari informasi
mengenai Keunikan
Cincin Batu Alam
16.
Selasa, 30 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 12.00
(Hunting)
Mengenai Pengiriman Paket
Via Pos di Kantor Pos Pusat
Bandung
17.
Rabu, 31 Juli 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 10.00 – 15.00
(Hunting)
Memantau Kegiatan Olahraga
di Koni Jabar
18.
Kamis,1 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 09.00 – 16.00
(Hunting)
Memantau arus mudik di
terminal Cicaheum
19.
Jumat, 2 Agustus 2013
IJIN
32
20.
Sabtu, 3 Agustus 2013
LIBUR
21.
Minggu, 4 Agustus 2013
LIBUR
22.
Senin, 5 Agustus 2013
LIBUR BERSAMA
23.
Selasa,6 Agustus 2013
SEBELUM
24.
Rabu, 7 Agustus 2013
LEBARAN
25.
Kamis,8 Agustus 2013
LEBARAN
26.
Jumat, 9 Agustus 2013
LEBARAN
27.
Sabtu, 10 Agustus 2013
LIBUR
28.
Minggu, 11 Agustus 2013
LIBUR
29.
Senin, 12 Agustus 2013
IJIN MUDIK
30.
Selasa, 13 Agustus 2013
IJIN MUDIK
31.
Rabu, 14 Agustus 2013
IJIN MUDIK
32.
Kamis, 15 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 08.00 – 13.00
(Hunting)
Mengenai daging impor tidak
mampu mengerem harga
daging yang tinggi
33.
Jumat, 16 Agustus 2013
Liputan ke Lapangan
Pukul 08.00 – 14.00
(Hunting)
Mengenai susahnya mengatur
PKL di Kota Bandung
(terkhusus di Masjid Raya
33
Bandung)
34.
Sabtu, 17 Agustus 2013
LIBUR
35.
Minggu, 18 Agustus 2013
LIBUR
35.
Senin, 19 Agustus 2013
Halal Bihalal TVRI Jawa Barat
Sumber: Arsip penulis, 2013
2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin
Kegiatan Praktek kerja Lapangan yang penulis lakukan secara rutin di
Stasiun TVRI Jawa Barat yaitu pekerjaan yang dilakukan secara
berkelanjutan atau pun terus-menerus dilakukan setiap hari. Selain itu,
penulis pun banyak menemukan pelajaran berharga dalam peliputan di
lapangan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi penulis.
a. Peliputan langsung di lapangan
Aktifitas meliput berita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
penulis ketika melakukan PKL. Kegiatan tersebut dilakukan dengan
didampingi oleh seseorang reporter dan seorang kamerawan yang
bertugas membimbing kami saat penulis berada dilapangan. Dalam
kegiatan peliputan berita, penulis diberikan tugas untuk mencari datadata yang dibutuhkan untuk membuat naskah yang berkaitan dengan
berita yang diambil.
b. Menulis naskah berita berdasarkan liputan
34
Setelah penulis mendapatkan data-data di lapangan, maka datadata tersebut diuraikan menjadi sebuah naskah berita televisi, naskah
tersebut digunakan sebagai naskah yang akan dipadukan dengan
gambar yang telah direkam oleh kamerawan. Dalam kegiatan ini,
penulis diberikan kebebasan menulis naskah sesuai dengan sudut
pandang penulis.
c. Mengedit berita
Setelah penulis membuat naskah berita televisi, penulis pun
diwajibkan untuk menganalisa hasil tulisan dan membenarkan katakata yang salah yang dilakukan oleh penulis maupun reporter lainnya.
Hasil dari analisa tersebut akan diperiksa kembali oleh para redaktur
yang bertugas sebagai bahan evaluasi bagi penulis.
Berikut salah satu contoh penulisan berita hasil dari peliputan
langsung di lapangan:
Tabel 2.2
Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung Saat PKL di
TVRI Jawa Barat
Video
Penyiar
Audio
0
SEMENTARA
SEORANG
MENYATAKAN/
SAKSI
MATA
KEBAKARAN
RUMAH
MAKAN BATAK DI JALAN CIHAMPELAS
KAMPUNG GANG MARGALAKSANA DAN
SEBUAH
WARUNG
DIKARENAKAN
PENDINGIN
ARUS
ATAS
KECIL
TERSEBUT
PENDEK
RUMAH
PADA
MAKAN//
35
PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DIATAS
TUMPAHAN MINYAK DAN MEREMBET KE
SELURUH BAGIAN///
VCR Start
.......................................VO .......................................
KARENA LUASNYA LOKASI KEBAKARAN/
Cue: petugas memadamkan api
API
MASIH
TERUS
BERJAM-JAM
PEMADAM
CARA
MENYALA
HINGGA
LAMANYA//
PETUGAS
MENGGUNAKAN
BERBAGAI
UNTUK
MEMADAMKAN
API//
MENURUT SAKSI MATA/ KEBAKARAN INI
Cue: Saksi mata/ warga sekitar
DIPERKIRAKAN BERASAL DARI HUBUNGAN
ARUS
PENDEK
RUMAH
30
PADA
MAKAN//
PENDINGIN
DENGAN
ATAS
CEPAT/
PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DI ATAS
TUMPAHAN
MINYAK
DAN
MEMBAKAR
KESELURUH BAGIAN///
Cue: Udin (pedagang jengkol)60
............................... SOUND UP 1 ..............................
TIM GABUNGAN PEMADAM KEBAKARAN
DARI JALAN JAKARTA KOTA BANDUNG/
TURUT MEMBANTU MEMADAMKAN API//
TAPI
MEREKA
SEMPAT
TERLAMBAT
KARENA LAPORAN YANG DISAMPAIKAN KE
PEMADAM KEBAKARAN TERLALU LAMA
SEDANGKAN API SUDAH BESAR// SELAIN
ITU/ KEMACETAN DAN MINIMNYA SUMBER
AIR JUGA MEMPERSULIT TIM GABUNGAN
DALAM PROSES PEMADAMAN///
................................SOUND UP 2 .............................
90
API
BARU
BISA
DIPADAMKAN
4
JAM
KEMUDIAN// TIDAK ADA KORBAN JIWA
DALAM KEJADIAN INI/ NAMUN KERUGIAN
36
DITAKSIR MENCAPAI MILYARAN RUPIAH//
DEMIKIAN DESSY WULANSARI/ TVRI JABAR
MELAPORKAN//
Sumber: Arsip Penulis, 2013
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil
a. Melakukan Dubbing
Melakukan dubbing adalah merekam naskah dalam bentuk suara
yang dibacakan untuk mengisi suara dalam sebuah berita televisi yang
akan ditampilkan bersamaan dengan gambar (video) yang berkaitan.
b. Teknik memegang kamera
Teknik memegang kamera adalah teknik yang dilakukan penulis
untuk memegang kamera dengan benar karena kamera harus fokus
pada objek yang akan diliput. Pada pelatihan ini, penulis mengikuti
arahan dari pembimbing agar gambar yang diambil dapat disesuaikan
dengan naskah berita.
c. Teknik memegang mix
Teknik cara memegang mix adalah teknik yang penulis lakukan
agar suara dari narasumber dapat terekam dengan bulat dan suara
bising dari luar (noise) tidak terdengar sehingga rekaman suara dapat
terdengar dengan jelas.
d. Pencarian data TVRI Jawa Barat
Pencarian data yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan Stasiun TVRI Jawa Barat dari awal
37
pembangunan hingga sekarang. Ini dimaksudkan untuk melengkapi
data-data yang sudah dipunyai oleh penulis sebagai bahan referensi.
e. Observasi studio
Penulis melakukan observasi studio dimaksudkan agar penulis
tidak hanya memahami bagaimana cara mencari, membuat berita,
namun penulis juga paham bagaimana cara penyampaian informasi
kepada khalayak melalui program berita Jabar Dalam Berita dan
Kalawarta sebagai sebuah pengetahuan umum. Penulis diberikan
kesempatan untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh
penyiar, pengarah acara, kamerawan, dan sebagainya dalam
penyampaian berita secara langsung di televisi.
f. Survei ke bagian lain
Pada kegiatan ini penulis diberikan kesempatan oleh pembimbing
untuk melakukan survey ke bagian lain (selain bagian berita) yang
bertujuan agar penulis tidak hanya terpaku untuk menjadi seorang
wartawan, namun pada kesempatan ini penulis juga diberikan arahanarahanmengenai bidang lain (hiburan musik, budaya, talk show, dll),
agar penulis dapat melatih diri dan tidak terpaku hanya menjadi
seorang wartawan.
2.3 Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi
Menurut Adinegoro (Baksin, 2009), jurnalistik adalah kepandaian
mengaran untuk memberi pekabaran pada masyarakat selekas-lekasnya agar
38
tersiar seluas-luasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu
komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau
ulasan berita tentang peristiwa sehari – hari yang umum dan aktual dengan
secepat-cepatnya.
Menurut A. Muis (Baksin, 2009), seorang pakar hukum komunikasi,
mendefinisikan jurnalistik cukup banyak. Namun definisi – definisi tersebut
memiliki kesamaan yang bersifat umum. Semua unsur media massa, penulisan
berita, dan waktu yang tertentu (akutalitas).
Kata jurnal sendiri berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti
catatan harian.hampir sama bunyi ucapannya dengan kata yang di
temukan pada bahasa Latin, diurna. yang mengandung arti hari ini.
Adapun kata istik merujuk kepada masalah Estetika yang berarti ilmu
pengetahuan
tentang
“mewujudkan
keindahan.
berbagai
produk
Keindahan yang di maksud adalah:
seni
dan
keterampilan
dengan
menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat, atau
suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan dan
musik (Pringgodigdo, 1973 : 383 )”.
Dengan demikian secara Etimologi, Jurnalistik dapat di artikan
sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa
sehari–hari, karya yang mana memiliki kaindahan dan dapat menarik
perhatian khalayak
kebutuhan hidup.
sehingga dapat di nikmati dan di manfaatkan untuk
39
Menurut Astrid S. Susanto dalam bukunya, komunikasi massa
(1986:73) Jurnalistik
adalah
sebagai
kejadian
pencatatan
dan
atau
pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. Begitu pula
dengan Onong Uchana Effendy ( 1981:102 ) yang mengatakan bahwa
Jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik
minat khalayak, mulai dari peliputan sampai dengan penyebaran kepada
masyarakat. Dan lebih ringkas lagi Elfinaro Ardianto dan Lukiati (2007:30)
mendefinisikan Jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan
menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepatcepatnya.
Secara umum
mengolah
Jurnalistik dapat di artikan sebagai teknik
berita, mulai
dari
mencari
berita
sampai
dengan
menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala sesuatu
yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di jadikan
bahan
berita
untuk
di
sebarluaskan
kepada
masyarakat, dengan
menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh Sumadiria,
Dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,
Jurnalistik
adalah:
“Kegiatan
menyiapkan,
mencari,
mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala
kepada khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,2005;3)”.
Jurnalistik Televisi merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang
menggunakan televisi sebagai medianya. Pada dasarnya televisi merupakan
media perpanjangan indera, sebagaimana McLuhan (Sumadiria, 2006)
40
mencatat, media alat perpanjangan indera, telepon perpanjangan dari telinga
dan televisi adalah perpanjangan dari mata.
Jurnalistik televisi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya,
diantaranya kelebihan dari jurnalistik televisi, memiliki cakupan khalayak
yang lebih banyak, serta kekuatan audio-visual membuat televisi menj