Pengaruh Waktu Pemberian Beberapa Zat Pemecah Dorminasi yang Diaplikasikan setelah Pemberian Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jeruk Keprok Siem (Citrus reticulata B.)

.
1
'--"

' :! PENGARUH WAKTU PEMBERIAN BEBERAPA ZAT PEMECAH DORMANSI

i)

%

YANG DIAPLIKASIKAN SETELAH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JERUK KEPROK SIEM

(Citncsreticulata B.)

Oleh
SOSTENES
A.28 0535

JURUSAIV BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

RINGKASAN
SOSTENES.

Pengaruh Waktu Pemberian Beberapa Zat Pemecah

Dormansi yang Diaplikasikan Setelah Pemberian Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jeruk Keprok Siem
(Citrus reticulata B . )

(dibimbing oleh SLAMET SUSANTO dan

ROEDHY POERWANTO).
Tujuan percobaan ini adalah untuk menge~ahuipengaruh
waktu

pemberian beberapa zat pemecah dormansi yang diap-

likasikan setelah pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan jeruk keprok siem hasil okulasi.

Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor
pada bulan Desember 1994 sampai dengan bulan Juni 1995.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu waktu pemberian zat
pemecah dormansi (satu, dua dan tiga bulan

setelah pembe-

rian paclobutrazol dengan dosis 1.0 g/tanaman) dan jenis
zat pemecah dormansi (BAP 100 ppm, Ethepon 400 ppm dan
KN03 20 g/l) .

Kontrol (tanaman yang diberi paclobutrazol

tetapi tidak diberi zat pemecah dormansi) digunakan untuk
mengetahui pengaruh zat pemecah dormansi, sedangkan tanaman cek (tanaman yang tidak diberi paclobutrazol dan zat
pemecah dormansi) digunakan untuk mengetahui pengaruh
paclobutrazol.

Setiap perlakuan terdiri atas satu tanaman


dengan lima ulangan.

Aplikasi paclobutrazol dengan dosis 1.0 g/tanaman
berpengaruh nyata menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman
jeruk, yaitu mengurangi jumlah tunas dan daun, serta menghambat perpanjangan tunas.

Penurunan jumlah tunas dan da-

un yang nyata terjadi pada 4 dan 8 MSP, sedangkan penghambatan panjang tunas yang nyata terjadi pada 4 MSP sampai
dengan 16 MSP.

Pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan

jumlah tunas bunga, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas vegetatif dan jumlah tunas total pada 18
MSP.
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas,
panjang tunas dan jumlah daun mulai 8 MSP sampai dengan 16
MSP.


Pengamatan pada 16 MSP menunjukkan jumlah tunas pada

perlakuan BAP dan KN03 yang diaplikasikan tiga bulan setelah pemberian paclobutrazol, dan panjang tunas pada perlakuan ethepon dua bulan setelah pemberian paclobutrazol
tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Perlakuan lainnya

nyata meningkatkan jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah
daun dibandingkan kontrol.
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi juga berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas
vegetatif dan tunas bunga berdaun pada pengamatan 18 MSP.
Perlakuan ethepon pada ketiga waktu aplikasi nyata meningkatkan jumlah tunas vegetatif, dan perlakuan BAP satu
bulan setelah pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan
jurnlah tunas bunga berdaun dibandingkan kontrol.

Perlakuan waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi yang diaplikasikan setelah pemberian paclobutrazol
meningkatkan jumlah tunas yang muncul setelah aplikasi.
Peningkatan jumlah tunas terlihat mulai

pada 4 MSA.


Pe-

ningkatan jumlah tunas terbesar dihasilkan oleh perlakuan
tiga bulan setelah pemberian paclobutrazol (pada perlakuan
waktu pemberian), dan perlakuan ethepon (pa6a perlak~an
jenis zat pernecah dormansi).
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas bunga
dan jurnlah bunga.

Perlakuan BAP yang diaplikasikan satu

bulan setelah pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan
jumlah tunas bunga dan jumlah bunga.

Jumlah tunas bunga

dan jumlah bunga pada perlakuan lainnya tidak berbeda
nyata dengan kontrol. Namun demikian, perlakuan KN03 pada
ketiga waktu aplikasi dan perlakuan BAP dua bulan setelah

pemberian paclobutrazol menghasilkan tunas bunga dua kali
lebih banyak dibandingkan kontrol.
Jumlah bunga yang tinggi cenderung menurunkan fruit
set.

Perlakuan waktu pemberian beberapa zat pemecah

dormansi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah buah.
Jumlah buah terbanyak dihasilkan oleh perlakuan BAP yang
diaplikasikan dua bulan setelah pemberian paclobutrazol
diikuti perlakuan BAP yang diaplikasikan satu bulan setelah pemberian paclobutrazol.

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN BEBERAPA ZAT PEILlECAH DORMANSI
YANG DIAPLIKASIKAN SETELAH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JERUEC KEPROK SIEM

(Citrrrs reticulata B.)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
SOSTEhZS
A 28.0535

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANLAhT
IhlSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

.
1
'--"

' :! PENGARUH WAKTU PEMBERIAN BEBERAPA ZAT PEMECAH DORMANSI

i)


%

YANG DIAPLIKASIKAN SETELAH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JERUK KEPROK SIEM

(Citncsreticulata B.)

Oleh
SOSTENES
A.28 0535

JURUSAIV BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

RINGKASAN
SOSTENES.

Pengaruh Waktu Pemberian Beberapa Zat Pemecah


Dormansi yang Diaplikasikan Setelah Pemberian Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jeruk Keprok Siem
(Citrus reticulata B . )

(dibimbing oleh SLAMET SUSANTO dan

ROEDHY POERWANTO).
Tujuan percobaan ini adalah untuk menge~ahuipengaruh
waktu

pemberian beberapa zat pemecah dormansi yang diap-

likasikan setelah pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan jeruk keprok siem hasil okulasi.
Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor
pada bulan Desember 1994 sampai dengan bulan Juni 1995.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu waktu pemberian zat
pemecah dormansi (satu, dua dan tiga bulan

setelah pembe-


rian paclobutrazol dengan dosis 1.0 g/tanaman) dan jenis
zat pemecah dormansi (BAP 100 ppm, Ethepon 400 ppm dan
KN03 20 g/l) .

Kontrol (tanaman yang diberi paclobutrazol

tetapi tidak diberi zat pemecah dormansi) digunakan untuk
mengetahui pengaruh zat pemecah dormansi, sedangkan tanaman cek (tanaman yang tidak diberi paclobutrazol dan zat
pemecah dormansi) digunakan untuk mengetahui pengaruh
paclobutrazol.

Setiap perlakuan terdiri atas satu tanaman

dengan lima ulangan.

Aplikasi paclobutrazol dengan dosis 1.0 g/tanaman
berpengaruh nyata menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman
jeruk, yaitu mengurangi jumlah tunas dan daun, serta menghambat perpanjangan tunas.


Penurunan jumlah tunas dan da-

un yang nyata terjadi pada 4 dan 8 MSP, sedangkan penghambatan panjang tunas yang nyata terjadi pada 4 MSP sampai
dengan 16 MSP.

Pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan

jumlah tunas bunga, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas vegetatif dan jumlah tunas total pada 18
MSP.
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas,
panjang tunas dan jumlah daun mulai 8 MSP sampai dengan 16
MSP.

Pengamatan pada 16 MSP menunjukkan jumlah tunas pada

perlakuan BAP dan KN03 yang diaplikasikan tiga bulan setelah pemberian paclobutrazol, dan panjang tunas pada perlakuan ethepon dua bulan setelah pemberian paclobutrazol
tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Perlakuan lainnya

nyata meningkatkan jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah
daun dibandingkan kontrol.
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi juga berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas
vegetatif dan tunas bunga berdaun pada pengamatan 18 MSP.
Perlakuan ethepon pada ketiga waktu aplikasi nyata meningkatkan jumlah tunas vegetatif, dan perlakuan BAP satu
bulan setelah pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan
jurnlah tunas bunga berdaun dibandingkan kontrol.

Perlakuan waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi yang diaplikasikan setelah pemberian paclobutrazol
meningkatkan jumlah tunas yang muncul setelah aplikasi.
Peningkatan jumlah tunas terlihat mulai

pada 4 MSA.

Pe-

ningkatan jumlah tunas terbesar dihasilkan oleh perlakuan
tiga bulan setelah pemberian paclobutrazol (pada perlakuan
waktu pemberian), dan perlakuan ethepon (pa6a perlak~an
jenis zat pernecah dormansi).
Interaksi antara waktu pemberian dan jenis zat pemecah dormansi berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas bunga
dan jurnlah bunga.

Perlakuan BAP yang diaplikasikan satu

bulan setelah pemberian paclobutrazol nyata meningkatkan
jumlah tunas bunga dan jumlah bunga.

Jumlah tunas bunga

dan jumlah bunga pada perlakuan lainnya tidak berbeda
nyata dengan kontrol. Namun demikian, perlakuan KN03 pada
ketiga waktu aplikasi dan perlakuan BAP dua bulan setelah
pemberian paclobutrazol menghasilkan tunas bunga dua kali
lebih banyak dibandingkan kontrol.
Jumlah bunga yang tinggi cenderung menurunkan fruit
set.

Perlakuan waktu pemberian beberapa zat pemecah

dormansi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah buah.
Jumlah buah terbanyak dihasilkan oleh perlakuan BAP yang
diaplikasikan dua bulan setelah pemberian paclobutrazol
diikuti perlakuan BAP yang diaplikasikan satu bulan setelah pemberian paclobutrazol.

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN BEBERAPA ZAT PEILlECAH DORMANSI
YANG DIAPLIKASIKAN SETELAH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JERUEC KEPROK SIEM

(Citrrrs reticulata B.)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
SOSTEhZS
A 28.0535

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANLAhT
IhlSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996