terhadap sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma- norma objektif subjective norms yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan
agar kita perbuat. Ketiga, sikap terhadap suatu perilaku bersama norma- norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat berperilaku tertentu.
Jogiyanto 2007 berpendapat bahwa Intensi atau niat merupakan fungsi dari dua determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku merupakan aspek personal dan
persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau untuk tidak melakukan perilaku yang disebut dengan norma subyektif. Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Theory of
Reasoned Action TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah lalu.
Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk menaati pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan
melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya.
2.3 Love of Money
Tang dan Chiu 2003 mendefinisikan love of money sangat terkait dengan konsep ketamakan, yaitu karakter seseorang yang mendewakan uang. Tang dan Chiu 2003
menemukan bahwa karyawan Hong Kong dengan tingkat Love of Money yang lebih tinggi kurang puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Uang adalah
salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari Elias, 2010, di Amerika Serikat keberhasilan seseorang diukur dengan uang dan pendapatan.
Basri 2014 mendefinisikan love of money merupakan sikap seseorang yang mencintai uang. Individu dengan love of money tinggi akan meletakkan kepentingan yang tinggi terhadap
uang. Individu yang memiliki money ethics yang tinggi cinta uang yang tinggi secara etika kurang peka, kurang etis dan sensitif dibandingkan orang yang memiliki money ethics yang
rendah. Dalam dunia bisnis, manajer menggunakan uang untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan M ilkovich dan Newman, 2002.
Chen dan Tang 2006 menemukan bahwa karyawan di Hong Kong dengan love of money yang tinggi bekerja dengan kurang memuaskan dibandingkan rekan-rekan mereka dan hal
tersebut dapat menyebabkan perilaku yang tidak etis. Sehingga Chen dan Tang 2006 menyatakan bahwa love of money terkait erat dengan korupsi dan perilaku tidak etis seseorang.
Karena pentingnya uang dan interpretasinya yang berbeda, Tang 1992 memperkenalkan konsep love of money.Teori tersebut mengukur perasaan subjektif seseorang
tentang uang Tang, 1992. Penelitian menunjukkan bahwa love of money terkait dengan beberapa perilaku organisasi yang diinginkan seperti tingkat kepuasan kerja yang tinggi, tingkat
pergantian karyawan yang rendah maupun perilaku organisasi yang tidak diinginkan seperti tindakan kecurangan akuntansi dan lain-lain. Tang, et al 2000 menemukan bahwa kesehatan
mental seorang profesional dengan tingkat love of money terendah memiliki kepuasan kerja yang rendah.
2.4 Manacika Parisudha