Pendahuluan T1 682009069 Full text

1

1. Pendahuluan

Bencana merupakan suatu peristiwa alam atau lingkungan buatan manusia yang berpotensial merugikan kehidupan manusia harta, benda, atau aktivitas manusia [1]. Bencana alam natural disaster yang melanda suatu daerah dapat mengakibatkan terganggunya ketenangan dan pola hidup manusia, salah satu bencana alam yang hampir sering terjadi diberbagai belahan dunia adalah banjir. Bencana banjir merupakan aspek interaksi antara manusia dengan alam yang timbul dari proses dimana manusia mencoba menggunakan alam yang bermanfaat dan menghindari alam yang merugikan manusia [2]. Indonesia merupakan salah satu Negara yang rentan terhadap bencana banjir, hal ini disebabkan kondisi wilayah serta kondisi geografis di indonesia yang rentan terhadap perubahan iklim, hal ini menjadi indikasi pemasalahan yang terjadi setiap tahun di berbagai wilayah Indonesia. Curah hujan sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, maka debit aliran sungai akan mengikuti keadaan iklim musim yang berubah-ubah menurut waktu [3], setiap daerah memiliki tingkat terjadinya bencana banjir yang berbeda, hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir di berbagai daerah antara lain perubahan iklim global yang menyebabkan tingginya curah hujan pada suatu Daerah Aliran Sungai DAS, kondisi topografi yang memungkinkan terjadinya genangan air akibat elevasi wilayah tersebut berada di bawah elevasi muka air sungai, serta faktor lain dari manusia yang membuang sampah ke sungai yang menyebabkan terhambatnya aliran sungai akibat sampah. Kabupaten semarang merupakan wilayah bagian utara provinsi jawa tengah, dan berada di sebelah selatan ibukota provinsi jawa tengah kota semarang, luas wilayah kabupaten semarang seluruhnya kurang lebih 950,21 KM 2, yang terbagi dalam 19 kecamatan dan 236 desakelurahan, suhu udara rata- rata kabupaten semarang bias dikatakan relative sejuk, hal ini memungkinkan karena jika ditiliki berdsarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, kabupaten semarang berada pada ketinggian 318 meter dpl hingga 1450 dpl. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan wilayah banjir berdasarkan data iklim guna mengetahui daerah yang memiliki kemungkinan terbesar untuk terjadinya banjir sehingga data tentang tingkat curah hujan yang tinggi dan daerah yang berpotensi banjir dapat dikelompokkan kedalam suatu tingkatan yang berpotensi banjir ataupun tingkat terjadinya banjir yang relatif sedang hingga kecil, wilayah kabupaten semarang dipilih karena memiliki potensi banjir cukup tinggi, penentuan tingkat kerentanan banjir dilakukan dengan menggunakan metode logika fuzzy tsukamoto dengan curah hujan, tinggi tempat, serta lamanya hari hujan sebagai acuan. penggunaan metode logika fuzzy tsukamoto dipilih karena memiliki peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dalam penalaran logika dengan logika fuzzy tersebut [4]. Salah satu cara untuk mencegah timbulnya korban jiwa serta korban materi yang lebih banyak akibat banjir adalah dengan mengetahui terlebih dahulu tingkat terjadinya banjir di suatu daerah sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan memberikan peringatan akan adanya bahaya potensi banjir pada daerah tersebut. 2

2. Tinjauan Pustaka