ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI LOKAL (PMDN) DENGAN PERUSAHAAN TELEKOMINIKASI ASING (PMA) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

MOTTO
“If you want something you’ve never had, you must be
willing to do something you’ve never done. Success is a
journey, not a destination “

(Suci Lugita Putri)

Alhamdulillahirobbil’alamin
Kuucapkan lantunan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT pemilik semesta
yang menjadi penuntun dalam setiap langkah menuju keberhasilan hidupku.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini kepada :

Alm. Papa Lukman Supli, B.A
Ibunda terhebat Mama Netti Hartini, terimakasih untuk semua
perjuangan , doa, dan kasih sayang yang tiada habis untukku.
Best team in my life, Mirza Heri Chandra, Shinta Luli, S.Kom, Shantika
Lupita Sari, S.E
Yogie Sapoetra, S.E. untuk kesabaran , perhatian, dan semangat yang
tak pernah habis selama penulisan skripsi ini, semoga kamu adalah
akhirku

Dan

Almamaterku Tercinta Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Suci Lugita Putri

NPM

: 0741031084

Jurusan

: Akuntansi


Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak
merupakan penjiplakan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya
sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 4 April 2013
Penulis

Suci Lugita Putri

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bumi , pada tanggal 27 Januari 1988 sebagai anak
keempat dari empat bersaudara. Merupakan putri dari pasangan Bapak Lukman
Supli, B.A (Alm) dan Ibu Netti Hartini.

Pada tahun 2000 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negei 1
Gedong Air , kemudian tercatat sebagai siswi SMP Negeri 10 Bandar Lampung
lulus pada tahun 2003 , dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA
Negeri 3 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2006.


Pada Tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasisiwi Diploma Satu Jurusan
Komputerisasi Akuntansi Perguruan Tinggi Teknokrat, dan pada tahun 2007
penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Lampung . Penulis pernah bekerja pada PT. Mandala Lintas Nusa
menjabat sebagai akunting sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.

SANWACANA

Assalamu’alikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Syukur Alhamdulillah, skripsi dengan
judul

“ANALISIS

TELEKOMUNIKASI

KINERJA


KEUANGAN

LOKAL

TELEKOMUNIKASIASING

(PMDN)

(PMA)

ANTARA
DENGAN

STUDI

PADA

PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN


TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)” yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dapat
terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2.

Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3.

Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc. Akt. Selaku, Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung .

4.

Bapak Drs. Zubaidi Indra, M.M., CPA selaku Pembimbing Utama atas segala
kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, nasihat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

5.

Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt. Selaku Pembibing Kedua atas waktu,
bimbingan, kritik, dan masukan yang membangun dalam proses penyelesaian
skripsi ini.

6.

Bapak Dr. Yuliansyah, S.E., M.S.Ak., Akt selaku Penguji Utama pada ujian
skripsi. Terima kasih atas kebaikannya atas waktu, saran, dan kritik yang telah
diberikan.


7.

Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba
ilmu dan memperluas wawasan selama penulis mengikuti pendidikan di Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

8.

Pak Sobari, Mbak Sri, Mbak Mayra Mas Yana, Mas Edi, Pak Ucup, serta seluruh
staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih atas bantuan dan
pelayanannya.

9.

Alm. Papa Lukman Supli, B.A aku percaya papa adalah bintang yang selalu
menerangi jalanku. Terimakasih pa,

aku berjanji akan menjaga dan

membahagiakan mama.

10. Ibunda terhebat Netti Hartini , terimakasih untuk setiap perjuangan mama, doa,
dan kasih sayang yang tiada habis untukku.
11. Best team in my life, Mirza Heri Chandra, Shinta Luli, Shantika Lupita, Mis
Nuna. Terimakasih telah menjadi panutan terbaik dalam hidupku, semoga Allah
mengizinkanku untuk selalu membahagiakan mereka... Amin
12. Yogie Sapoetra, S.E. terimakasih untuk perhatian,doa, semangat, dan senyuman
yang selalu menenangkan . Membuatku selalu percaya akan pelangi setelah
hujan, semoga kamu adalah akhirku.
13. Keluargaku Ibu Oland, Kak Dian, Kak Yuda, Cahaya, Dashel, Mama Papa Abdul
Muis, terimakasih atas semua dukungan dan semangat yang telah kalian berikan.
14. Sahabat terbaikku Astrelita Putri , Terimakasih untuk waktu, kesabaran,
bimbingan, tempat berbagi suka dan duka selama penulisan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat Berty Devi, Siska Maria, Devi Mayasari, Arivina Tiastri, Lensi
Mutia Nizzu, Revi, Okta Maria, Nurul Kholifah, M. Nico Santana,

Affan

Marino, Reza Pratama, Febriano Harmara, Reflik Dwiaji Terima kasih atas

kebersamaan yang sudah kita jalani sejak awal kuliah, terima kasih sudah

bersedia menjadi tempat berbagi suka dan duka, dan terima kasih atas segala
dukungan dan semangat yang telah kalian berikan.
16. Teman-teman Akuntansi angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Terima kasih atas semua bantuan dan kerjasama selama ini. Kalian
adalah teman-teman seperjuangan yang begitu hebat.

17. Semua pihak yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam membantu
proses pengerjaan skripsi ini, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi
sebetulnya memiliki arti yang begitu penting, penulis mengucapkan terimakasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Amin.

Bandar Lampung, 4 April 2013

Penulis

Suci Lugita Putri


DAFTAR ISI

DAFTAR

iii

TABEL.........................................................................

DAFTAR GAMBAR ............................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

v

BAB I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ...................................................................


1

B.

Rumusan Masalah ..............................................................

6

C.

Tujuan Penelitian. ..............................................................

7

D.

Manfaat Penelitian ............................................................

7

II. LANDASAN TEORI
A.

Kinerja Keuangan ..............................................................

8

B.

Tujuan Pengukuran Kinerja ..............................................

9

C.

Pasar Modal.......................................................................

11

D.

Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan
Penanaman Modal Asing (PMA).......................................

12

E.

Analisis Kinerja Keuangan ...............................................

13

F.

Pengembangan Hipotesis ..................................................

19

III. METODE PENELITIAN
A.

Pemilihan Sampel Penelitian ...........................................

22

B.

Operasional Variabel .......................................................

23

C.

Alat Analisis ....................................................................

24

D.

Menentukan Keputusan Uji Hipotesis..............................

27

IV.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.

Analisis Data ..................................................................

29

B.

Statistik Deskriftif ..........................................................

30

C.

Pengujian Hipotesis .......................................................

31

1.

Uji Normalitas .......................................................

31

2.

Uji Non Parametrik ………………………………

33

Pembahasan......................................................................

42

D.

V. SIMPULAN DAN SARAN
A.

Simpulan ……………………………………………….

47

B.

Keterbatasan Penelitian ...................................................

48

C.

Saran.................................................................................

49

D.

Implikasi...........................................................................

49

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Penggolongan perusahaan telekomunikasi berdasarkan kepemilikan.........

2.

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Tahun
2007- 2010 …..........……………………………………………………
Statistik Deskriptif Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN)

3.

3

30

dan Perusahaan Telekomunikasi Asing (PMA) .......................................

31

4.

Hasil uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test...................................

32

5.

Pengujian Hipotesis 1...............................................................................

36

6.

Pengujian Hipotesis 2...............................................................................

38

7.

Pengujian Hipotesis 3...............................................................................

40

8.

Pengujian Hipotesis 4...............................................................................

41

9.

Hasil Pengujian current ratio, laverage ratio, return on investment (ROI),
dan price earning ratio (PER)dan ROA ...................................................

43

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.

Penggolongan Perusahaan Telekomunikasi Berdasarkan Kepemilikan

2.

Perhitungan Current Ratio (CR), Laverage Ratio (LR), Return on Investment (ROI),
Dan Price Earning Ratio (PER)

3.

Statistik Deskriptif Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN) dan Perusahaan
Telekomunikasi Asing (PMA)

4.

Hasil uji One sample Kolmogorov – Smirnov test

5.

Hasil Pengujian Hipotesis

6.

Summary financial statment PT. Telekomunikasi Indonesia

7.

Summary financial statment PT. Bakrie Telecom

8.

Summary financial statment PT. Indosat

9.

Summary financial statment PT. Excellindo Pratama

10.

Summary financial statment PT. Smart Fren

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan
suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan
membawa dampak dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak kreditur, bagi
pemegang saham, maupun bagi pihak intern perusahaan itu sendiri. Para calon
kreditur dan pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi
yang sebenarnya dalam perusahaan agar dana yang diinvestasikan cukup aman
dan mendapatkan tingkat hasil pengembalian (rate of return) yang akan
menentukan investasi yang ditanamkan. Bagi pihak intern sendiri khususnya
pihak manajemen, penilaian kinerja perusahaan akan mempengaruhi penyusunan
rencana perusahaan yang akan diambil untuk masa depan demi kelangsungan
hidup perusahaan (going concern).

Pada saat ini persaingan yang sangat ketat telah terjadi diberbagai sektor bisnis.
Salah satunya adalah persaingan di industri seluler. Struktur telepon seluler
mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir di
Indonesia.

Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah, sehingga

2
hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah
mendapatkannya dengan harga terjangkau. Semua lapisan masyarakat memiliki
akses untuk dapat menggunakan sarana telekomunikasi untuk berbagai keperluan,
baik untuk sarana bisnis, keluarga, ataupun keperluan lainnya. Hingga saat ini di
Indonesia telah hadir sejumlah operator yaitu Telkom , Indosat , Excelcomindo
(XL) , Bakrie Telecom (Esia) , Mobile 8 (Fren).

Penerapan penilaian kinerja perusahaan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna untuk kepentingan para pemegang
saham maupun bagi manajemen perusahaan. Dengan mengetahui prestasi dan
kinerja perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusankeputusan strategis perusahaan.

Untuk menilai kinerja perusahaan dapat menggunakan rasio atau indeks yang
menghubungkan dua atau lebih data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
Analisis dan antarprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan
yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Dengan
menggunakan alat analisis berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan
gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standar (Sawir , 2001). Rasio Keuangan
dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) kategori , yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.

3
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 5 (lima) perusahaan telekomunikasi yang
terdaftar pada periode 2007-2010. Dimana ada 2 (dua) perusahaan
telekomunikasi lokal (PMDN) dan 3 (tiga) perusahaan telekomunikasi asing
(PMA) .

Berikut ini adalah tabel penggolongan perusahaan telekomunikasi di Indonesia
berdasarkan kepemilikan :

Tabel 1. Penggolongan perusahaan telekomunikasi berdasarkan kepemilikan

No.

Nama Perusahaan

Status Kepemilikan

1

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

PMDN

2

PT. Bakrie Telecom, Tbk

PMDN

3

PT. Indosat, Tbk

PMA

4

PT. XL Axiata, Tbk

PMA

5

PT. Smartfren Telecom

PMA

Sumber : Lampiran 1

Penelitian ini dilandasi oleh beberapa fenomena yang terjadi pada perkembangan
industri telekomunikasi di Indonesia yaitu :

1.

Pertumbuhan perusahaan telekomunikasi yang sangat pesat di Indonesia
dalam sepuluh tahun terakhir yang pada kenyataannya lebih didominasi
oleh perusahaan telekomunikasi asing.

4
2.

Pada tahun 1980 Indosat merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sampai dengan
akhir tahun 2002 Indosat di akusisi menjadi PMA oleh Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd. Sehingga sampai dengan saat ini
Indonesia hanya memiliki dua perusahaan telekomunikasi dalam negeri.

Beberapa penelitian yang meneliti tentang perbedaan kinerja keuangan
perusahaan lokal (PMDN) dengan perusahaan asing (PMA) yang dilakukan,
hasilnya tidak selalu menunjukkan bahwa perusahaan asing (PMA) lebih baik dari
pada perusahaan dalam negeri (PMDN). Masyarakat cenderung menilai bahwa
kinerja perusahaan asing (PMA) lebih baik dibandingkan dengan perusahaan
penanam modal dalam negeri (PMDN) . Hal ini disebabkan adanya anggapan
bahwa PMA mempunyai modal relatif lebih besar, penggunaan teknologi yang
sudah lebih canggih, serta keahlian yang dimiliki lebih baik dibandingkan PMDN.

Penelitian yang dilakukan Widyaningsih (2008) menunjukkan hasil terdapat
perbedaan yang signifikan antara kinerja perusahaan manufaktur berstatus PMDN
dengan perusahaan manufaktur berstatus PMA di BEI periode 2003-2007, dalam
hasil penelitian diperoleh EVA perusahaan berstatus PMDN bernilai negatif,
sedangkan perusahaan manufaktur berstatus PMA memiliki nilai positif yang
berarti bahwa PMA lebih baik dibandingkan PMDN.

Penelitian yang dilakukan Wartini (2008) yang berjudul Analisis Perbedaan
Kinerja Keuangan Perusahaan Food and Beverage Lokal (PMDN) dan

5
Perusahaan Food and Beverage Asing (PMA) di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2005-2007 dengan ROA sebagai alat analisisnya menunjukkan bahwa, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan Food and Beverage lokal
(PMDN) dan perusahaan Food and Beverage asing (PMA).

Sementara penelitian yang dilakukan Halim (2007) yang berjudul Analisis
Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi Lokal dan Perusahaan Farmasi
Asing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2005 , perhitungan dan
pengujian hipotesis dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas menunjukkan bahwa perusahaan farmasi asing (PMA) lebih baik ,
sementara rasio hutang atas modal menunjukkan bahwa perusahaan
telekomunikasi farmasi lokal (PMDN) lebih baik .

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu, maka
penelitian ini akan mencoba menguji kembali perbedaan kinerja keuangan
Perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dengan perusahaan telekomunikasi
asing (PMA) dengan alat analisis Rasio likuiditas yang dihitung dengan Current
Ratio, rasio solvabilitas yang dihitung dengan dengan Laverage Ratio, rasio
profitabilitas yang dihitung dengan Return on Investment (ROI), dan rasio pasar
yang dihitung dengan Price Earning Ratio (PER). Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

6
“ ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN
TELEKOMUNIKASI LOKAL (PMDN) DENGAN PERUSAHAAN
TELEKOMINIKASI ASING (PMA) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas , maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
“ Apakah kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing (PMA) lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) di
Bursa Efek Indonesia?”

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kinerja perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2010
b. Untuk mengetahui perbandingan mengenai kualitas kinerja perusahaan
telekomunikasi lokal (PMDN) dengan perusahaan telekomunikasi asing
(PMA) di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2010.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai kontribusi akademis berupa studi mengenai perbandingan kinerja
keuangan perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dengan perusahaan
telekomunikasi asing (PMA)

7
2. Bagi investor, sebagai alat bantu mempertimbangkan keputusan
investasinya dipasar modal.
3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan
untuk pengembangannya.

8

\

9

II. LANDASAN TEORI

A. Kinerja Keuangan

Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan
hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan
dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja
juga bisa diartikan sebagai suatu prestasi kerja, sebagai prestasi kerja maka penilaian atas
prestasi kerja itu dapat dilihat dari siapa yang melakukan penilaian terhadap prestasi tersebut.

Menurut Mulyadi (2001) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya
dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas
perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi.
Penilaian kinerja bagi perusahaan memiliki tujuan pokok yaitu untuk memotivasi para
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar
perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.

Sedangkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh pihak diluar perusahaan yaitu untuk
mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat hasil pelaksanaan usaha atau bisnisnya. Dalam penelitian ini, kinerja

dilihat sebagai pengukuran prestasi kerja oleh pihak di luar perusahaan yaitu untuk melihat
apakah terdapat perbedaan kinerja antara perusahaan farmasi berstatus PMDN dengan
perusahaan farmasi berstatus PMA di Bursa Efek Indonesia.

B.

Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan

S. Munawir (2002:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan
perusahaan adalah :

1. Mengetahui tingkat likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
perusahaan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. Perusahaan yang
mampu memenuhi kewajibannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut berada
dalam keadaan illiquid. Perusahaan dikatakan dapat memenuhi kewajiban keuangan
tepat pada waktunya apabila perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar
daripada hutang lancarnya.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas
Rentabilitas atau disebut juga dengan profitabilitas , menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama satu periode tertentu. Rentabilitas suatu
perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan perusahaan menggunakan
aktivanya secara produktif.

4. Mengetahui tingkat stabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang
diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutangnya tepat pada waktunya.

Berdasarkan tujuan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian kinerja keuangan
perusahaan berguna untuk mengevaluasi perubahan-perubahan atas dasar sumber daya yang
dimiliki perusahaan apakah menunjukkan kenaikan, statis, atau penurunan. Kemudian
dengan informasi mengenai perubahan -perubahan tersebut, manajer perusahaan dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan yang dikelolanya. Sehingga manajer
segera dapat mengambil keputusan-keputusan yang berkenan dengan kelebihan dan
kekurangan perusahaan yang dipimpinnya. Apabila terdapat kekurangan, maka manajer
harus memperbaiki kekurangan tersebut dan apabila telah baik mempertahankan kelebihan
tersebut atau bahkan meningkatkannya.
C.

Pasar Modal

Menurut Rusdin (2008), pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak
sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan atapun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrumen keuangan tangka panjang seperti : obligasi, saham, dan
lainnya.

Adapun peranan pasar modal menurut Rusdin (2008) yaitu :

1.

Merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Investor dapat melakukan
investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek –efek yang baru
ditawarkan ataupun yang diperdgangkan di pasar modal.

2.

Pasar modal sebagai alternatif investasi. Pasar modal memudahkan alternatif
berinvestasi dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah risiko tertentu.

3.

Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek
baik. Perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak
hanya dimiliki oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran
kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih
transparan.

4.

Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan. Keikutsertaan
masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan
manajemen secara lebih profesional, efisien, dan berorientasi pada keuntungan,
sehingga tercipta suatu kondisi “good corporate governance” serta keuntungan yang
lebih baik bagi investor.

5.

Serta dapat meningkatan aktivitas ekonomi nasional. Dengan keberadaan pasar
modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan
mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang selanjutnya akan
menciptakan lapangan kerja yang luas, serta menciptakan pendapatan pajak bagi
pemerintah.

D. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal
Asing (PMA)

1. Modal adalah asset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang
dimiliki oleh penanam modal dan mempunyai nilai ekonomis.
2. Modal asing adalah modal yang dimiliki negara asing,perseorangan warga negara
asing,badan usaha asing,badan hukum asing,dan atau badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
3. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik
Indonesia,Perseorangan warga negara Indonesia,atau badan usaha yang berbentuk
badan hukum atau tidak berbadan hukum.
4. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam
modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha diwilayah
negara Republik Indonesia.
5. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha diwilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal dalam negeri dengan mengunakan modal dalam negeri.
6. Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha diwilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing,baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang menanamkan
modal sebagian dengan penanam modal dalam negeri.

Perekonomian di Indonesia akan semakin berkembang bila ditunjang dengan adanya
kompetisi-kompetisi yang sehat dari perusahaan-perusahaan. Kompetisi ini tidak hanya
terjadi di antara perusahaan berstatus PMDN saja, tetapi juga berlaku untuk perusahaan
berstatus PMA. Kompetisi yang sehat menjadi kunci yang sangat penting untuk menjamin
kinerja perusahaan menjadi lebih besar dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

E. Analisis Kinerja Keuangan

Salah satu teknik analisis yang digunakan untuk melakukan penilaian atau mengukur kinerja
perusahaan dengan melihat laporan keuangan yaitu rasio keuangan. Analisa laporan
keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan dan analisis rasio-rasio keuangan dalam
rangka menilai kinerja perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinan-kemungkinan
dimasa yang akan datang.

Analisa rasio berasal dari laporan keuangan, oleh karena itu bersifat kuantitatif. Sebenarnya
laporan keuangan itu sendiri sudah merupakan kumpulan dari data-data keuangan perusahaan
yang telah mencerminkan kinerja laporan keuangan. Penggunaan rasio digunakan untuk
memudahkan didalam mengetahui informasi tentang kinerja perusahaan secara lebih
informatif.

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan
keuangan degan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Misalnya antara aktiva lancar dan hutang lancar, antara harga pokok pennjualan dengan
persediaan rata-rata, dan lain sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan oleh para analis

keuangan, karena rasio sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan
perusahaan.

Jenis-jenis rasio keuangan ( Harahap : 2007;227) dalam buku analisis laporan keuangan
sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang
jatuh tempo. Rasio likuiditas merupakan indikator yang baik, apakah perusahaan
memiliki masalah dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang sering digunakan adalan
Current Ratio (CR
Rasio Lancar atau Current Ratio (CR)
Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur
likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
menghadapi kesulitan. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk
didalamnya kewajiban membayar deviden kas yang terutang).
Unsur-unsur yang mempengaruhi nilai current ratio adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek. Menurut Brigham dan Houston (2001) rasio lancar (current ratio)
mengukur kemampuan aktiva lancar membayar hutang lancar. Rumus untuk
menghitung rasio lancar (current ratio) adalah sebagai berikut :
Current Ratio (CR)

=

Current Asset
Current Liabiities

Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakn tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila
perusahaan dilikuiditasi. Ukuran yang biasanya digunakan adalah rasio laverage atau
rasio hutang atas aktiva.
Laverage Ratio
Total Hutang
Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva lebih kecil rasionya
Laverage Ratio

=

(solvable).

3. Rasio Profitabilitas
Sartono (2001) mendefinisikan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Setiap
perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jika perusahaan
berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut
mampu mengeloloa sumberdaya yang dimilikinya secara efektif dan efisien sehingga
mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya, sebuah perusahaan memiliki
profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola
sumberdaya yang dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba
tinggi.

Salah satu rasio profitabilitas yang sering digunakan dalam penelitian yang berkaitan
dengan pengaruh laba terhadap investasi adalah Return on Investment (ROI).

Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui
apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional
perusahaan.
Re turn On Investment

Laba Setelah bunga & pajak
X 100 %
Total Aktiva

Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena
menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan (Sartono, 2001). Analisa Return on Investment (ROI) dalam analisa
keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
keuangan yang bersifat menyeluruh atau komperhensif.
Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor :
Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase
dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang
dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

4. Rasio Pasar
Rasio pasar menghubungkan nilai pasar perusahaan dengan beberapa indikator
pengukuran akuntansi.

Price Earning Ratio (PER)

Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi biasanya mempunyai PER
yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba
di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah
cenderung mempunyai PER yang rendah pula. Semakin rendah harga PER suatu saham
maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan.

PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba (Darmaji, 2001). PER yang tinggi menunjukkan bahwa investor
bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan. Kegunaan
PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang
dicerminkan oleh EPS nya. Makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut
akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dimasa yang akan datang (Prastowo, 2002).

Rumus yang digunakan untuk mengukur Price Earning Ratio (PER) adalah sebagai
berikut :

Price Earning Ratio

=

Harga Saham
Earning per Share

Earning per Share (EPS) = Laba Bersih : Jumlah Saham yang Beredar

B. Pengembangan Hipotesis

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widyaningsih (2008) dalam penelitian yang
berjudul “ Analisis Perbandingan Kinerja Antara Perusahaan manufaktur Berstatus PMDN
dengan Perusahaan manufaktur Berstatus PMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
menggunakan Metode EVA ( Economic Value Added ). Dalam analisis yang dilakukan
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perusahaan manufaktur
berstatus PMDN dengan perusahaan manufaktur berstatus PMA di BEI periode 2003-2007,
dalam hasil penelitian diperoleh EVA perusahaan berstatus PMDN bernilai negatif,
sedangkan perusahaan farmasi berstatus PMA memiliki nilai positif.

Berdasarkan teori dalam (Halim, 2007) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Farmasi Lokal dan Perusahaan Farmasi Asing di Bursa Efek Jakarta Periode 2004-2005”
tingkat kinerja suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari sisi asetnya saja, akan tetapi tidak
dapat dipungkiri bahwa perusahaan berstatus PMA mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dengan perusahaan PMDN, antara lain :
1.

Perusahaan berstatus PMA memiliki banyak sumberdaya manusia yang
berkualitas dibidangnya, hal ini dikarenakan perusahaan berstatus PMA
seringkali menyediakan fasilitas-fasilitas latihan dan pendidikan baik di dalam
maupun di luar negeri secara teratur dan terarah bagi karyawannya, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam berkompetensi dan inovasi
sebagai syarat penting dalam meningkatkan nilai perusahaan.

2.

Penggunaan teknologi yang canggih, dalam rangka peningkatan produktifitas,
perusahaan asing menggunakan teknologi yang canggih yang bisa saja
didatangkan dari negara asalnya.

3.

Jaringan bisnis yang luas, perusahaan yang sudah mampu melakukan ekspansi
kelua dari negeri asal biasanya sudah mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Hal ini menunjukkan perusahaan tersebut mempunyai jaringan bisnis yang luas
dalam rangka mendukung kelangsungan usaha dari pendirian perusahaan
tersebut.

Sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho

: Kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing (PMA) tidak lebih baik
dibandingkan kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi dalam negeri (PMDN).

HA

: Kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing (PMA) lebih baik
dibandingkan kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi dalam negeri (PMDN).

1

III. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang
sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan
data, dan analisis data.

A.

Pemilihan Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
probabilitas atau non random, sehingga elemen-elemen populasi tidak mempunyai
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik ini menggunakan
metode purposive judgement sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria berupa suatu pertimbangan
tertentu. (Jogiyanto,2008).

Adapun kriteria dalam pemilihan sampel yang akan digunakan sebagai berikut :
1. Merupakan perusahaan telekomunikasi berstatus PMDN dan perusahaan
telekomunikasi berstatus PMA yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2010.
2. Perusahaan telekomunikasi yang memiliki laporan keuangan lengkap
yang berakhir pada 31 Desember 2010.

2
3. Perusahaan telekomunikasi yang mempublikasikan laporan keuangan
selama periode pengamatan tahun 2007-2010 dan tidak ada data missing
(kosong) yang digunakan dalam penelitian.

Dari 7 (tujuh) perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI terdapat 5 (lima)
perusahaan telekomunikasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel dalam
penelitian ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa
laporan keuangan perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 pada
perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia dan Data penunjang lainnya
yang menyediakan data perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id

B. Operasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel X1 , yaitu tingkat kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi lokal
(PMDN) dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
X1.1

: Current Ratio (CR) perusahaan telekomunikasi lokal

X1.2

: Leverage Ratio (LR) perusahaan telekomunikasi lokal

X1.3

: Return on Investment (ROI) perusahaan telekomunikasi lokal

X1.4

: Price Earning Ratio (PER) perusahaan telekomunikasi lokal

3

2. Variabel X2 , yaitu tingkat kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing
(PMA) dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
X2.1

: Current Ratio (CR) perusahaan telekomunikasi asing

X2.2

: Leverage Ratio (LR) perusahaan telekomunikasi asing

X2.3

: Return on Investment (ROI) perusahaan telekomunikasi asing

X2.4

: Price Earning Ratio (PER) perusahaan telekomunikasi asing

C. Alat Analisis
Alat analisis dengan uji hipotesis dilakukan untuk menguji dan memberikan bukti
yang meyakinkan terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang berkaitan dengan
terjadi atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari rasio-rasio yang telah
dijelaskan sebelumnya. Hipotesis yang akan diuji adalah nol (Ho) yang diterima
atau ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang diterima jika Ho ditolak.
1.

Analisis Kuantitatif

Penelitian ini mengunakan analisa rasio sebagai pembanding kinerja antara
perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dan perusahaan telekomunikasi asing
(PMA) . rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Current Ratio (CR)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendek, dan merupakan ukuran yang paling sering digunakan. Angka pada

4
rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban lancarnya dengan aktiva lancarnya.
Current Asset
Current Liabiities
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakn tinggi
Current Ratio (CR)

=

kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
2. Laverage Ratio (LR)
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
lebih kecil rasionya (solvable).
=

Laverage Ratio

Tota Hutang
Total Aktiva

3. Return on Investment (ROI)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat
diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya
dalam kegiatan operasional perusahaan.

Re turn On Investment

Laba Setelah bunga & pajak
X 100 %
Total Aktiva

4. Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini mengukur kesediaan investor untuk membayar setiap laba yang
diperoleh perusahaan. Semakin tinggi nilai PER maka semakin tinggi
kepercayaan investor pada perusahaan atas kinerja yang akan datang. PER
juga merupakan indikator atas nilai saham perusahaan.
Price Earning Ratio

=

Harga Saham
Earning per Share

5

Earning per Share ( EPS) = Laba Bersih : Jumlah Saham yang Beredar

2.

Uji Statistik

a.

Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov ) adalah uji untuk mengukur apakah data
yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak sehingga dapat membantu
memutuskan menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Apabila data
berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan analisis beda rata-rata yang
digunakan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan dengan
menggunakan current ratio, laverage ratio, return on investment (ROI), dan price
earning ratio (PER) antara perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dan
perusahaan telekomunikasi asing (PMA) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Analisis ini diselesaikan dengan menggunakan analisis uji-t sampel
satu sisi untuk sisi atas ( independent sampel t-test upper tailed). Uji-t untuk
sampel independen merupakan metode yang digunakan untuk sampel bebas
dengan membandingkan rata-rata antara dua variabel yang diteliti. Setelah
dilakukan analisis uji-t sampel independen maka akan diperoleh nilai rata-rata
current ratio, laverage ratio, return on investment (ROI), dan price earning ratio
(PER) antara perusahaan telekomunikasi berstatus PMDN dan perusahaan
telekomunikasi berstatus PMA.

6
Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal, maka menggunakan uji
statistik non parametrik dengan analisis Uji Mann-Whitney (Mann Whitney Test)
disebut juga uji U atau uji Jumlah peringkat Wilcoxon .

D.

Menentukan Keputusan Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah :
Ho

: Kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing (PMA) tidak lebih
baik dibandingkan kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi lokal
(PMDN).

Ha

: Kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi asing (PMA) lebih baik
dibandingkan kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi dalam negeri
(PMDN).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan
nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut :
-

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho tidak terdukung dan Ha terdukung

-

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho terdukung dan Ha tidak terdukung.

7

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis kinerja
keuangan antara perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dengan perusahaan
telekomunikasi asing (PMA) , maka simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Hasil penelitian tentang perbedaaan kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi lokal
(PMDN) dengan perusahaan telekomunikasi asing (PMA), melalui uji Mann- Whitney Test
(uji u) diketahui bahwa:
1. Dengan menggunakan perhitungan Current Ratio (CR) didapatkan hasil bahwa
Perusahaan Telekomunikasi Asing (PMA) lebih baik dibandingkan dengan
Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN).
2. Dengan menggunakan perhitungan Laverage Ratio (LR) didapatkan hasil bahwa
Perusahaan Telekomunikasi Asing (PMA) lebih baik dibandingkan dengan
Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN).
3. Dengan menggunakan perhitungan Return on Investment (ROI) didapatkan hasil
bahwa Perusahaan Telekomunikasi Asing (PMA) lebih baik dibandingkan dengan
Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN).

4. Dengan menggunakan perhitungan Price Earning Ratio (PER) didapatkan hasil
bahwa Perusahaan Telekomunikasi Asing (PMA) tidak lebih baik dibandingkan
dengan Perusahaan Telekomunikasi Dalam Negeri (PMDN).

Maka berdasarkan hasil analisis pada Bab 4 dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0
diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi lokal (PMDN) dan perusahaan
telekomunikasi asing (PMA) terdapat perbedaan kinerja keuangan, dengan hasil bahwa
perusahaan telekomunikasi asing (PMA) dengan menggunakan current ratio, laverage ratio,
return on investment (ROI), dan price earning ratio (PER) memiliki kinerja keuangan yang
lebih baik dibandingkan perusahaan telekomunikasi dalam negeri (PMDN).

B.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode
penelitian 2007-2010, sehingga kesimpulan pada penelitian ini tidak
dapat berlaku pada perusahaan lokal (PMDN) dan perusahaan modal
asing (PMA) yang lain .
2. Penelitian ini hanya menggunakan alat analisis rasio keuangan likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas dan rasio pasar .

C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat
diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan lain
dengan periode penelitian yang berbeda , sehingga dapat melengkapi dan
mengembangkan hasil penelitian ini.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan alat analisis rasio
keuangan selain Current Ratio, Laverage Ratio, Return on Investment, dan Price
Earning Ratio.

D.

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa perusahaan telekomunikasi berstatus
PMA lebih baik dibandingkan perusahaan telekomunikasi berstatus PMDN, maka diharapkan
perusahaan telekomunikasi berstatus PMDN dapat lebih memperbaiki kinerja keuangan
perusahaannya untuk meningkatkan daya saing terhadap perusahaan telekomunikasi asing
yang semakin berkembang di Indonesia.