tegangan. Maka relai pun dapat bekerja manarik saklar induk dari anak nomer 2 ke nomer1. Sehingga pompa tidak akan bekerja mati
Saat sumur masih ada airnya maka elektroda ada tegangannya. Ini menyebabkan masukan pada pintu nomer 1 dan 2 adalah tinggi 1, sehingga
keluaran pada pintu nomer 3 menjadi rendah 0. Basis pada transistor 2 tidak ada tegangannya, transistor tidak dapat menghantarkan tegangan. Relai tidak
akan bekerja, saklar induk tetap terhubung dengan anak nomer 1dan pompa akan tetap menyala.
Kaki nomer 7 pada IC NAND 4093 dihubungkan pada ground sedangkan kaki nomer 14 dihubungkan dengan VCC. Kaki nomer 5 dan 6 dihubungkan
dengan tegangan rendah 0 lewat kapasitor sehingga keluaran pada kaki nomer 4 adalah tinggi 1. Kaki nomer 4 ini dihubungkan dengan elektroda
pada sumur.
3.4 Realisasi Hardware a. Printed Circuit Board PCB
1. Setelah rancangan perangkat keras jadi langkah selanjutnya adalah
merealisasikan perangkat keras tersebut. Salah satu langkah dalam merealisasikan perangkat keras tadi adalah mempersiapkan Printed
Circuit Board . PCB yang digunakan dalam pembuatan rangkaian ini
adalah PCB lubang karena rangkaian detektor ini sederhana. Kelebihan menggunakan PCB lubang proses pemasangan lebih cepat dan mudah.
Tetapi PCB ini juga memiliki kekurangan dalam hal pengawatan harus lebih telilti.
b. Perakitan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perakitan adalah sebagai berikut :
1. Memasang komponen pasif terlebih dahulu, antara lain : resistor,
kapasitor, transistor, dan dioda. 2.
Memasang komponen aktif, yaitu IC. Hal tersebut harus diperhatikan untuk melindungi komponen yang
dipasang agar tidak mengalami kerusakan akibat panas yang berlebihan saat penyolderan.
Memasang komponen dengan menggunakan PCB perlu memperhatikan jarak lubang kaki yang akan dipergunakan agar hasil pasangannya dapat teratur.
Jarak lubang yang satu dengan yang lainnya, misalnya untuk posisi komponen horizontal jangan dipergunakan untuk pemasangan komposisi vertikal.
Pemasangan komponen dengan menggunakan terminal pengawatannya dibuat siku - siku 90
. Untuk melaksanakan penyolderan yang baik perlu mengetahui dasar -
dasar menyolder. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyolderan adalah sebagai berikut :
1. Sebelum dipergunakan bersihkan mata solder dengan kain basah 2. Panaskanlah besi solder solder baut dan mat solder diberi timah
sampai mata solder terlapisi timah. Mata solder yang dilapisi timah akan memancarkan panas yang paling kuat. Hal itu dikarenakan
mata solder terselubung timah bukan kerak.
3. Periksalah terlebih dahulu kebersihan terminal atau lapisan tembaga sekitar lubang kaki komponen. Demikian juga kebersihan
kaki komponen yang akan disolder. 4. Mata solder diletakkan disamping kaki komponen dan timah
disentuhkan mata solder sehingga meleleh dan dan merembes kesegala arah. Kaki komponen yang masih panjang bila disolder
akan membentuk solderan runcing. Apabila kaki komponen dipotong tinggal ± 1 mm, selanjutnya disolder akan membentuk
solderan parabola.
3.5 Pengujian Rangkaian