SISTEM KENDALI PINTU AIR BENDUNGAN MELAL

SISTEM KENDALI PINTU AIR BENDUNGAN MELALUI JARINGAN
WIFI TERENKRIPSI DILENGKAPI STATUS KETINGGIAN AIR
MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI
Donny Waldi1), Jufriadif Na'am, S.Kom, M.Kom2) , Mardhiah Masril, S.Kom, M.Kom3)
1) Sistem Komputer, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a ” Y P T K ” P a d a n g , P a d a n g
email: donnywaldi@gmail.com
2) Sistem Komputer, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a ” Y P T K ” P a d a n g , P a d a n g
email: dhie2_ah@yahoo.com
3) Sistem Komputer, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a ” Y P T K ” P a d a n g , P a d a n g
email: jufriadifnaam@gmail.com

Abstrak – Perkembangan teknologi komputer berkembang dengan cepatnya dimana telah dirasakan
oleh semua sendi kehidupan manusia. Komputer telah banyak digunakan dalam memudahkan pekerjaan
manusia, baik itu dikalangan perkantoran, dunia pendidikan, sampai pada kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Pemanfaatan komputer bukan hanya digunakan untuk pengolahan data tetapi juga digunakan sebagai media
pengontrol alat. Selain pada bidang rumah tangga, komputer juga dapat diaplikasikan pada sistem kendali pintu
air bendungan. Pada umumnya kendali pintu air bendungan menggunakan cara manual, tanpa bantuan mesin
dan dibuka tutup langsung oleh petugas, sehingga membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang cukup lama.
Pada saat pengecekan status ketinggian air, petugas harus melihat langsung ke bendungan untuk
melakukan pengecekan level ketinggian air. Sering kali ketinggian permukaan air pada bendungan bisa berubah
dengan cepat seiring dengan adanya hujan lebat, sementara petugas bendungan tidak bisa mengetahui secara

dini status volume air yang dapat menyebabkan luapan air dan jebolnya bendungan dari beban yang berlebih.
Dengan penerapan sistem kendali pintu air bendungan dengan menggunakan sensor deteksi ketinggian
air dan WIFI sebagai penghubung antara komputer client pada bendungan ke server, diharapkan dapat
memudahkan petugas bendungan dalam meningkatkan kemudahan dan keamanan bendungan. Karena dengan
sensor deteksi ketinggian level air maka pintu air akan terbuka sesuai dengan level air yang terdeteksi.
Sedangkan WIFI mempermudah petugas bendungan dalam memantau serta mengendalikan pintu air dari jarak
yang jauh.

Kata Kunci

: Sistem Kendali, Jaringan WIFI Terenkripsi, Status Ketinggian Air

Nama File Journal

: 09101152620077_Donny Waldi _Sistem Komputer

1.

manusia, baik itu dikalangan perkantoran, dunia


PENDAHULUAN

pendidikan, sampai pada kalangan ibu-ibu rumah

1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan

teknologi

komputer

tangga.

Pemanfaatan

pengolahan

bukan

berkembang dengan cepatnya dimana telah dirasakan


digunakan

oleh semua sendi kehidupan manusia. Komputer telah

digunakan sebagai media pengontrol alat.

banyak digunakan dalam memudahkan pekerjaan

untuk

komputer
data

tetapi

hanya
juga

Selain pada bidang rumah tangga, komputer

juga dapat diaplikasikan pada sistem kendali pintu air
bendungan.

Pada

umumnya

kendali

pintu

KETINGGIAN

AIR

MENGGUNAKAN

BORLAND DELPHI”.

air


bendungan menggunakan cara manual, tanpa bantuan

1.2. Perumusan Masalah

mesin dan dibuka tutup langsung oleh petugas,

Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan tugas

sehingga membutuhkan tenaga yang besar dan waktu

akhir ini adalah bagaimana membuat sistem kendali

yang cukup lama. Pada saat pengecekan status

pintu air bendungan. Adapun detail permasalahan

ketinggian air, petugas harus melihat langsung ke

diuraikan sebagai berikut :


bendungan

untuk

melakukan

pengecekan

level

1.

Bagaimana menerapkan motor DC yang

ketinggian air. Sering kali ketinggian permukaan air

dilengkapi gear penggerak pada pintu air

pada bendungan bisa berubah dengan cepat seiring


bendungan?

dengan adanya hujan lebat, sementara petugas

2.

Apakah wifi 2.4 GHz dapat diterapkan untuk

bendungan tidak bisa mengetahui secara dini status

pengiriman data kontrol dilengkapi enkripsi

volume air yang dapat menyebabkan luapan air dan

data?
3.

jebolnya bendungan dari beban yang berlebih.


ketinggian air?

Dengan menerapkan sistem kendali pintu air
bendungan menggunakan komputer, diharapkan dapat

Bisakah diterapkan sistem deteksi status

4.

Dapatkah Bahasa Pemrograman Borland

memudahkan petugas penjaga bendungan dalam

Delphi 7.0 digunakan pada sistem kendali

mengendalikan pintu air bendungan sesuai level

pintu air bendungan?

ketinggian air. Komputer juga dapat diprogram secara

otomatis

mengendalikan

pintu

air

bendungan

1.3. Ruang Lingkup Permasalahan.
Agar lebih terarahnya pembahasan sesuai

berdasarkan ketinggian air yang terdeteksi. Pintu air
dilengkapi
jaringan

dengan

mekanik


penggerak

melalui

wifi terenkripsi dengan metode Vigenere

Cipher. Metode ini digunakan karena tidak begitu

dengan topik yang dibahas, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah, yaitu:
1.

Motor penggerak yang digunakan pada

rentan terhadap metode pemecahan kode pada

kendali pintu air bendungan adalah motor DC

enkripsi. Fungsi enkripsi adalah untuk mengamankan


yang dilengkapi gear.

pengiriman data perintah pada pengendalian pintu air

2.

Wifi yang digunakan pada pengiriman data

bendungan. Enkripsi pada sistem ini dilengkapi

kendali pintu air bendungan bekerja pada

password untuk pengamanan kode enkripsi. Jaringan

frekuensi 2,4 GHz.

wifi merupakan jaringan komputer tanpa kabel atau

3.

Sistem deteksi ketinggian air menggunakan

melalui gelombang udara menggunakan frekuensi

sensor

radio.

bendungan yang mendeteksi level air.
Untuk mengatasi hal ini, maka diterapkanlah

4.

air

berupa

plat

tembaga

pada

Database yang digunakan adalah Ms.Access

sistem kendali pintu air bendungan, dimana penulis

2007 untuk penyimpanan data deteksi level

menuangkannya dalam bentuk penulisan tugas akhir

air pada bendungan.

dengan judul : “SISTEM KENDALI PINTU AIR
BENDUNGAN
TERENKRIPSI

MELALUI

JARINGAN

DILENGKAPI

WIFI

STATUS

5.

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
Borland Delphi 7.0 untuk software dalam
pengendalian pintu air bendungan.

komputer, dalam mengontrol peralatan melalui

1.4. Hipotesis
Dalam hal ini penulis beranggapan bahwa
dengan menggunakan komputer (PC) sebagai sistem

Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0.
3.

Petugas Bendungan

kendali pintu air bendungan, diharapkan dapat

Manfaat penelitian ini bagi petugas bendungan

memudahkan petugas pintu air dalam mengawasi

adalah

status ketinggian air bendungan dan kontrol pintu air

bendungan dalam mengawasi status ketinggian air

bendungan dari jarak jauh melalui jaringan wifi.

bendungan dan kendali pintu air.

dapat

membantu

petugas

penjaga

Sistem ini dilengkapi dengan enkripsi untuk keamanan
pengiriman data deteksi dan data kontrol pintu air

2.

bendungan.

2.1. Latar Belakang Teknik

LANDASAN TEORI

Sub bab ini menjelaskan teori-teori dasar yang
1.5. Tujuan Penelitian

berhubungan

dengan

perancangan

pengontrolan

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

keamanan, menjelaskan sistim komputer itu sendiri,

1. Merancang sistem kendali pintu air bendungan

interface yang digunakan, serta komponen-komponen

yang dapat dikendalikan oleh komputer sehingga

pendukung yang digunakan dalam perancangan itu.

membantu pekerjaan manusia.

2.2. Organisasi Komputer

2. Menerapkan alat deteksi ketinggian air pada
bendungan,

agar

petugas

bendungan

dapat

mengetahui secara dini level volume air.

Personal Computer termasuk dalam bahagian
microcomputer atau komputer sederhana yang terbagi
dalam beberapa bagian utama, yaitu CPU (Central

3. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
menempuh pendidikan di perkuliahan.

Processing Unit), memori (RAM dan ROM), dan Port
I/O.

4. Sebagai tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana

Bagian-bagian

ini

dihubungkan

oleh

tiga

perangkat saluran paralel yaitu bus alamat, bus data,

pada Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu

dan bus kendali

Komputer UPI –YPTK Padang.

2.3. Sistem Komputer
Komputer merupakan alat untuk menghitung,
mengolah dan memanipulasi data serta dapat juga

1.6. Manfaat Penelitian
Menerapkan

dalam

dimanfaatkan untuk pengontrolan pheriperal lainnya.

kehidupan sehari-hari agar lebih efisien dan tepat,

Sebuah komputer memiliki bagian-bagian utama yang

khususnya dalam sistem kendali pintu air bendungan.

meliputi Cental Processing Unit (CPU), Memory dan

Penulis membagi manfaat penelitian ini terhadap tiga

Rangkaian Input/Output (I/0 Device).

bagian yaitu:

2.4. Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem dan

1.

sistem

komputer

Penulis

Logika Program

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sarana

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

dalam menyelesaikan Tugas Akhir, sekaligus

merancang suatu sistem adalah membuat usulan

untuk dapat menambah pengetahuan di dalam

pemecahan masalah secara logikal. Alat bantu yang

pemanfaatan komputer sebagai kontrol interface.

digunakan antara lain Data Flow Diagram (DFD) dan

2. Program studi
Manfaat penelitian ini bagi Program Studi adalah
mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang

Program Flow Chart.
2.5. Karakteristik Sistem yang Digunakan
Untuk membangun suatu sistem yang diinginkan,
dimana sistem tersebut dapat terwujud melalui

perpaduan dari beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut

3.

Monitor server digunakan untuk menampilkan

terbagi atas dua kelompok komponen, yaitu komponen

status kontrol motor pintu air dan deteksi air

hardware dan komponen software.

terhubung dengan komputer client.
4.

3.

Monitor client digunakan untuk menampilkan
status kontrol motor pintu air dan deteksi air.

ANALISA DAN HASIL
5.

3.1. Desain Secara Umum

WIFI berfungsi untuk pengiriman dan penerimaan

proses

data kontrol motor pintu air serta deteksi air

penganalisaan bahwa perlu dilakukan pendefenisian

antara antara komputer server dan komputer

terlebih dahulu terhadap sistem yang akan dirancang

client.

Sebagaimana

secara

menyeluruh.

aturan

Artinya

didalam

bahwa

harus

ada

6.

Motor pintu air berfungsi sebagai penggerak pintu

gambaran secara jelas mengenai ruang lingkup

air bendungan yang akan aktif sesuai dengan

pembahasan, dimana sebagai medianya adalah berupa

perintah dari modul program.

context diagram. Untuk lebih jelasnya desain dari alat

7.

8.

Context Diagram
Context Diagram adalah penjelasan secara

umum

dari

sistem

yang

dirancang.

Untuk

tembaga

berfungsi

untuk

mendeteksi

ketinggian level air pada bendungan.

ini dapat dilihat pada context diagram dibawah ini :
3.2.1.

Plat

DB-25 berfungsi sebagai koneksi antara alat
pengontrol motor pintu air serta deteksi air dan
komputer client.

menggambarkan Cara kerja sistem dapat dilihat dari
Context Diagram berikut pada gambar 3.1 :

3.2.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data flow diagram adalah gambaran yang lebih
rinci dari alat yang dirancang. Gambar data flow
diagram level 0 dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.1: Context Diagram
Sesuai dengan penamaanya maka proses ini akan
mengolah data input menjadi output. Proses ini akan
berinteraksi dengan beberapa entiti yaitu :
1.

Modul

Program

server

berfungsi

untuk

mengontrol motor pintu air dan deteksi air dari
jarak jauh yang mana pintu air terhubung
langsung dengan komputer client.
2.

Modul

Program

client

berfungsi

mengontrol motor pintu air dan deteksi air.

Gambar 3.2: Data Flow Diagram (DFD)

Pada awalnya plat tembaga pada bendungan akan
mengirimkan sinyal logika 0 ke pin 10-12 port status

untuk

DB-25 pada saat mendeteksi ketinggian air. Jika pin
10 mendapat sinyal high (bit biner 1000) maka status

ketiggian air adalah level 1. Jika pin 10 dan pin 11

3.2.1. Blok Diagram

mendapat sinyal high (bit biner 1100) maka status

Dari rancangan alat maka dapat digambarkan

ketinggian air adalah level 2. Dan Jika pin 10, Pin 11,

blok diagram peralatan pada gambar 3.3 sebagai

dan Pin 12 mendapat sinyal high (bit biner 1110)

berikut :

maka status ketinggian air adalah level 3 (1.0).
Kemudian sinyal digital yang masuk ke DB-25 akan
dikirim ke modul program client (2.0). Setelah itu data
deteksi air akan diolah oleh modul program client dan
hasil pengolahan data akan ditampilkan pada monitor
client

(3.0).

Selanjutnya

modul

program akan

mengirimkan bit data logika 1 ke pin 2 dan 3 port data
DB-25, yang mana jika pin 2 mendapat sinyal high
maka kondisi pintu air akan bergerak ke atas dan jika
pin 3 mendapat sinyal high maka kondisi pintu air
akan bergerak kebawah (4.0). Dari interface DB-25
akan megirimkan sinyal digital untuk mengaktifkan
motor pintu air untuk menggerakan pintu air pada

Gambar 3.3: Blok Diagram

bendungan (5.0).Kemudian data deteksi air yang telah

Pada gambar di atas dapat dilihat terdapat

diolah oleh modul progran client akan disimpan di file

hubungan antara komputer client dan komputer server.

deteksi (6.0). Data deteksi air pada file deteksi dapat

Pada komputer client terdapat plat tembaga yang

diambil dan ditampilkan kembali di komputer client

terletak pada bendungan, Interface DB-25, modul

(7.0). Selanjutnya data status motor pintu air yang ada

client program, dan motor pintu air yang terletak pada

pada komputer client juga dikirimkan ke komputer

bendungan, serta monitor client.

server melalui WIFI (8.0). Kemudian data yang

Sedangkan pada komputer server terdapat modul

diterima dari WIFI akan diolah di modul program

program dan monitor server. Diantara komputer client

server (9.0). Sehingga data tersebut ditampilkan di

dan komputer server terdapat WIFI yang menjadi

monitor server (10.0). Selanjutnya komputer server

penghubung antara komputer client dan komputer

juga dapat mengirimkan data yang telah diolah di

server.

modul program server untuk kontrol motor pintu air
melalui jaringan WIFI (11.0). Kemudian data yang

3.2.2. Rangkaian Catu Daya

diterima WIFI akan diolah di modul program client

Trafo berfungsi untuk mengubah tegangan AC

sehingga akan dapat menggerakan motor pada pintu

menjadi DC. Setelah tegangan diubah, maka tegangan

air dari komputer server (12.0).

DC masuk ke rangkaian jembatan dioda untuk
menyearahkan tegangan. Output dari jembatan dioda
masuk distabilkan oleh kapasitor 4700 µF / 16 V dan

3.2. Desain Secara Terinci
Desain

dari

alat

yang

dibuat

merupakan

gambaran dari alat secara keseluruhan. Dengan adanya
desain ini maka prinsip kerja dari alat serta
komponen-komponen dari sistem yang digunakan
akan dapat dilihat dengan jelas.

output tegangan akan terhubung ke rangkaian sistem
kontrol motor pintu air dan deteksi air.

+ 12 V

4 X 1N4002
AC 220 V

DC 12 V
330 Ω

/16 V

+ 12 V

9013

C 4700 µF
Out

+ 12 V

Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya
330 Ω

3.2.3. Rangkaian Deteksi Air

9013

Tegangan 5 volt masuk ke resistor 330 Ω.
Setelah tegangan dikurangi, maka tegangan akan
masuk ke basis transistor 9013. Pada saat basis
mendapat tegangan, maka transistor akan aktif, dan

Gambar 3.6: Rangkaian Driver Motor Pintu Air
3.2.5. Rancangan Fisik Alat

ground pada emitor akan terhubung ke Pin 10-13 Port
status. Pin 10-13 port status berfungsi sebagai input
deteksi air.
+ 5V

Pin 10

330 Ω

Gambar 3.7: Rancangan Fisik Alat (Tampak Belakang)

9013
Pin 11

330 Ω
9013

Pin 12

330 Ω

Gambar 3.8: Rancangan Fisik Alat (Tampak Depan)

Pada rancangan prototype alat yang telah dibuat

9013
Pin 13

330 Ω

terdapat tiga buah plat tembaga yang tersusun
dibagian dasar air hingga ke permukaan air supaya

9013

bisa mendeteksi ketinggian level air per-level.
Sedangkan pada bagian luar bendungan terdapat

Gambar 3.5: Rangkaian Deteksi Air
.
3.2.4. Rangkaian Kontrol Motor Pintu air
Rangkaian driver motor pintu air dapat dilihat
pada gambar 3.6 di bawah ini :

rangkaian driver pintu air, interface DB-25 agar
mempermudah

dalam

menghubungkannya

ke

komputer client dan buzzer juga terletak dibagian luar
supaya suara alarm terdengar dengan jelas. Kemudian
pada bendungan terdapat

pintu air yang mengatur

aliran volume air. Diatas pintu air terdapat motor DC
dan gear yang saling bekerja sama dalam membuka
tutup pintu air.

3.2.6. Prinsip Kerja Alat

Start

Pada bendungan, dilengkapi dengan komputer
client untuk pengendalian pintu air dan deteksi

Inisialisasi Port Paralel dan
Jaringan Komputer

ketinggian air. Komputer dapat diprogram secara

Input Deteksi Air

otomatis mengendalikan pintu air di bendungan
berdasarkan ketinggian level air yang terdeteksi. Pada

Petugas

penjaga

bendungan

Motor Pintu air aktif

Deteksi Air
Level High

Y

dapat

T

Motor Pintu air aktif

Posisi Pintu Air
Pada Level 1

memantau dan mengendalikan pintu air bendungan

Y

serta memantau status ketinggian air pada bendungan

Simpan Data Deteksi

melalui jarak jauh melalui jaringan wifi menggunakan

Tampilkan
Informasi Deteksi
Air Level 1

komputer server. Pada komputer server, untuk

T

Deteksi Air
Level Medium

Y

pada bendungan akan mengeluarkan suara alarm
peringatan.

T

Deteksi Air
Level Low

saat level air dalam kondisi maksimum, maka buzzer

Motor Pintu air aktif

Posisi Pintu Air
Pada Level 2

Posisi Pintu Air
Pada Level 3

Simpan Data Deteksi

Tampilkan
Informasi Deteksi
Air Level 2

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Server

mendapatkan informasi serta bisa mengontrol pintu air

Simpan Data Deteksi

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Server

yang ada di bendungan maka terlebih dahulu harus

Tampilkan
Informasi Deteksi
Air Level 3

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Server

menginputkan alamat IP Addres komputer client.
3.2.7. Flowchart Program

T

Stop

Modul program yang dirancang memiliki

Y

struktur dengan kualitas yang baik, maka perlu diawali
dengan penentuan logika dalam program. Logika

End

Gambar 3.9: Flow Chart Pengontrolan Motor Pintu Air (Client)

dasar gambaran pada penulisan ini adalah dengan
Start

menggunakan flow chart seperti gambar berikut:

Inisialisasi Port Paralel dan
Jaringan Komputer

Load IP Address

Koneksi Jaringan
Komputer

Terima Data Dari
Client

Deteksi Air
Level Low

Y

T

Deteksi Air
Level Medium

T

Motor Pintu air aktif
Y
Posisi Pintu Air
Pada Level 1

Simpan Data Deteksi

Tampilkan
Informasi Deteksi
Air Level 1

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Client

Deteksi Air
Level High

T

Motor Pintu air aktif
Y
Posisi Pintu Air
Pada Level 2

Simpan Data Deteksi

Tampilkan
Informasi Deteksi
Level Air 2

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Client

Motor Pintu air aktif

Posisi Pintu Air
Pada Level 3

Simpan Data Deteksi

Tampilkan
Informasi Deteksi
Air Level 3

Kirim Data Melalui WIFI ke
Komputer Client

T

Stop
Y
End

Gambar 3.10: Flow Chart Pengontrolan Motor Pintu Air
(Server)

4.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari program

http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram

sistem kendali pintu air bendungan yang sudah dibuat
adalah :

http://kerikilbiru.blogspot.com/Rangakaian

1.

Elektronika

Dengan penggunaan komputer (PC) dan Bahasa
Pemrograman Borland Delphi sebagai sistem
kendali pintu air bendungan mampu membantu
dalam

pembukaan

dan

penutupan

pintu

bendungan.
2.

Penggunaan

plat

tembaga

pada

bendungan

terbukti dapat mendeteksi ketinggian level air
dengan cepat.
3.

Penggunaan WIFI pada sistem kendali pintu air
bendungan mampu mempermudah petugas dalam
pengawasan

dan

pengontrolan

pintu

air

bendungan pada yang jarak jauh.

DAFTAR REFERENSI
Ian, Robertson. Elektronika Digital. 2001. Jakarta:
PT. Elekmedia
Komputindo.
Jogianto,
HM.2002.
Yogyakarta: Adi Offset.

Pengenalan

Komputer.

Lovedy, George.2001. Intisari Elektronika. Gramedia
Jakarta: PT Alex
Media Komputindo.
Malvino, Hanapi Gunawan.2001. Prinsip-Prinsip
Elektronika. Jakarta :
Erlangga.
Musalini, Uus. 2002. Membangun Aplikasi Delphi.
Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Nugroho, Widodo. 2003. Tip dan Pemograman
Delphi. Jakarta: PT.
Elekmedia Komputindo.
Pratomo, Andi. 2004. Elektronik Praktis. Jakarta:
Puspa Suara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma

http://kursussingkat.web.id/delphi/membangun-tabeldengan-database-desktop-delphi.html

http://cnt121.wordpress.com /Resistor