Pesan non-verbal dalam klasifikasi Leathers dengan sedikit perubahan akan terbagi dalam tiga kelompok besar,
a. Pesan non-verbal visual, yang meliputi kinesik, prosemik, dan
artifaktual. -
Pesan kinesik : menggunakan gerakan tubuh berarti, terdiri atas
tiga komponen utama : pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
1. Pesan fasial :
menggunakan air
muka untuk
menyampaikan maksud
tertentu. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit
sepuluh kelompok makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman,
minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers 1976:33, Jalaluddin Rakhmat 2011:285-290 menyimpulkan penelitian-penelitian
tentang wajah sebagai berikut 1 wajah mengkomunikasikan
penilaian dengan ekspresi senang dan tidak senang, yang menunjukan
apakah komunikator
memandang objek
penelitiannya baik atau jelek; 2 wajah mengkomunikasikan
berminat atau tidak berminat keterlibatan dalam lingkungan;
3 wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
suatu situasi;
4 wajah
mengkomunikasikan tingkat
pengendalian individu terhadap pernyataanya sendiri, dan; 5
wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya pengertian.
2. Pesan gestural : menunjukkan gerakan sebagian anggota
badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway, pesan gestural digunakan
untuk mengungkapkan : 1 mendorongmembatasi, 2
menyesuaikanmempertentangkan, 3 responsiftak responsif,
4 perasaan positif dan negatif, 5 memperhatikantak
memperhatikan, 6
melancarkantak reseptif,
7
menyetujuimenolak. Pesan gestural yang mempertentangkan terjadi bila pesan gestural memberikan arti lain dari pesan
verbal atau pesan lainnya. Pesan tak responsif menunjukkan gestur yang tidak ada kaitannya dengan pesan yang
diresponnya. Pesan gestural negatif mengungkapkan sikap dingin, merendahkan, atau menolak. Pesan gestural tak
responsif mengabaikan permintaan untuk bertindak.
3. Pesan postural : berkenaan dengan keseluruhan anggota
badan. Mehrabian menyebutkan tiga makna yang dapat disampaikan postur : Immediacy adalah ungkapan kesukaan
atau ketidaksukaan terhadap individu lain. Postur yang lebih condong pada arah yang bisa diajak bicara menunjukkan
kesukaan dan penilaian positif, power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator, dan responsieveness adalah
reaksi emosional pada lingkungan, secara positif dan negatif. -
Pesan prosemik : disampaikan melalui pengaturan jarak dan
ruang. Jarak mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. antropolog Edward T. Hall menyebutkan ada empat macam jarak
yang dipergunakan oleh orang Amerika ketika berhubungan dengan orang lain. Pesan prosemik juga diungkapkan dengan
mengatur ruangan objek dan rancangan interior. Selain itu, juga bisa digunakan untuk mengungkapkan status sosial-ekonomi,
keterbukaan, dan keakraban.
Berikut tabel prosemik atau pengaturan jarak.
Tabel 5.1
Jarak Contoh-contoh
Akrab : Fase dekat : 0-6” =
Fase jauh : 6”-18” = Pecinta yang berpelukan, berbisik lembut
jika ada yang diucapkan. Ibu dan anak yang melihat buku
bersama; sahabat
dekat yang
membicarakan rahasia; bisikan yang terdengar.
Personal : Fase dekat : 18”-30” =
Fase jauh 30”-4” = Suami istri yang merencanakan pesta;
orang tuan dan anak yang mengobrol; suara lembut ketika di rumah; suara
penuh di luar rumah. Pembicaraan tentang hal-hal yang
melibatkan kepentingan
personal; obrolan sambil menghirup kopi.
Sosial : Fase dekat 4’-7’ =
Fase jauh 7’-12’ = Diskusi bisnis impersonal; obrolan
dengan teman sekerja; percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.
Diskusi bisnis formal; jarak yang kita atur
ketika sendirian,
misalnya membaca; ketika berbicara pada jarak ini
suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.
Publik :
Fase dekat 12’-15’ =
Fase jauh 25’-atau lebih=
Suara keras dengan volume tidak penuh; orang berbicara di depan kelompok kecil.
Pidato; komunikasi interpersonal yang tidak memungkinkan, jarak minimum
publik dengan tokoh politisi, bintang film
-
Pesan artifaktual
: diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Orang sering berperilaku dalam hubungan
dengan orang lain sesuai dengan presepsinya tentang tubuhnya body image. Hal ini erat kaintannya dengan tubuh ialah upaya
kita untuk membentuk citra tubuh dengan pakaian dan kosmetik. Pada umumnya pakaian menunjukkan identitas seseorang dan
bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita. Pakaian juga digunakan untuk menyampaikan perasaan kita.
b. Pesan non-verbal non auditif, artinya tidak berupa kata-kata, tidak