14 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan dan
konseling adalah tercapainya perkembangan secara optimal pada peserta didik atau individu yang dibimbing. Bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dari pendidikan sehingga secara umum tujuan bimbingan dan konseling yaitu membantu tercapainya tujuan pendidikan
nasional.
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Dalam Permendikbud No. 111 tahun 2014 pasal 2 dijelaskan bahwa dalam pelayanan bimbingan dan konseling memiliki fungsi sebagai
berikut. a.
Pemahaman diri dan lingkungan. b.
Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan. c.
Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan. d.
Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir. e.
Pencegahan timbulnya masalah. f.
Perbaikan dan peyembuhan. g.
Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri konseli.
h. Pengembangan potensi optimal.
i. Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif.
j. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang
15 pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan
kebutuhan konseli. Jadi pada intinya, kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling tidak
hanya berfungsi sebagai tindakan perbaikan semata akan tetapi berfungsi secara menyeluruh. Seperti telah dipaparkan pada teori diatas, pelayanan
bimbingan dan konseling berfungsi mulai dari pencegahan, pemahaman, pengentasan, pemeliharaan, penyaluran, penyesuaian, pengembangan,
perbaikan, dan sampai pada fungsi advokasi.
4. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Prinsip-prinsip layanan bimbingan dan konseling dijelaskan dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 pasal 5 sebagai berikut.
a. Diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif.
b. Merupakan proses individuasi.
c. Menekankan pada nilai yang positif.
d. Merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan
pendidikan, konselor atau guru bimbingan dan konseling, dan pendidik lainnya dalam satuan pendidikan.
e. Mendorong konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan
secara bertanggung jawab. f.
Berlangsung dalam berbagai latar kehidupan. g.
Merupakan bagian integral dari proses pendidikan. h.
Dilaksanakan dalam bingkai budaya indonesia. i.
Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan.
16 j.
Dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional bimbingan dan konseling.
k. Disusun berdasarkan kebutuhan konseli.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD memang tidak seperti yang ada dijenjang SMP maupun SMA. Pada tingkat SMP dan SMA,
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling diberikan oleh guru pembimbing khusus sedangkan di SD biasa diberikan oleh guru kelas.
Walaupun pelaksanaannya berbeda dengan tingkat SMP maupun SMA, akan tetapi dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip diatas
niscaya pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD akan berjalan lancar.
5. Bidang Bimbingan dan Konseling