5 lebih rendah dibanding dengan kelas-kelas yang lain yaitu 72; dan 4 guru
wali kelas 4 mendapat teguran dari kepala sekolah dan guru-guru yang lain terkait rendahnya nilai rata-rata kelas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti mempunyai keinginan untuk mengkaji lebih dalam tentang “Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sukorini”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1. Banyak masalah belajar seperti kurang motivasi dalam belajar, sikap dan
kebiasaan yang buruk dalam belajar yang dihadapi siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorini yang perlu ditangani melalui layanan bimbingan
belajar. 2.
Guru kelas lebih mementingkan pada penyampaian materi ajar sehingga pelaksanaan bimbingan dan konseling kurang mendapat porsi yang
memadai. 3.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan belajar di kelas IV SD Negeri 1 Sukorini mengalami kendala
keterbatasan waktu.
C. Fokus Penelitian
Bimbingan dan konseling di sekolah dasar perlu dilaksanakan secara optimal khususnya layanan bidang bimbingan belajar mengingat banyaknya
6 masalah belajar yang menghambat prestasi belajar siswa. Permasalahan yang
diteliti dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan layanan bimbingan belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorini.
D. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan, dapat dirumuskan masalah “Bagaimana pelaksanaan serta hambatan layanan bimbingan belajar
pada siswa kelas IV SD negeri 1 Sukorini?”.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan serta hambatan layanan bimbingan belajar di kelas IV SD Negeri 1 Sukorini.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis.
1. Manfaat secara teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan pengetahuan dan bahan tambahan referensi bagi pengembangan ilmu,
khususnya penelitian kualitatif tentang pelaksanaan layanan bimbingan belajar di sekolah dasar dan sebagai bahan referensi untuk mengkaji
permasalahan yang sama dengan lingkup yang lebih luas. 2.
Manfaat secara praktis a.
Manfaat bagi guru sebagai bahan pertimbangan serta tolok ukur bagi guru yang mengampu di sekolah dasar untuk lebih meningkatkan
7 kompetensinya khususnya dalam melaksanakan layanan bimbingan
dan konseling khususnya layanan bimbingan belajar di sekolah dasar.
b. Manfaat bagi peserta didik untuk meningkatkan pemahaman tentang
manfaat layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan belajar di sekolah dasar.
c. Manfaat bagi sekolah dasar yaitu sebagai salah satu referensi dalam
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan belajar.
d. Manfaat bagi peneliti yaitu menambah pengetahuan dan
pemahaman jika kelak peneliti menjadi seorang pengajar agar dapat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan
bimbingan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.
8
BAB II KAJIAN TEORI