dengan pertempuran. Memang pada hakikatnya jika dirujuk kembali pada kata jihad dalam Alquran sebagian dari ayat tersebut ada yang bermakna perang.
Namiun, hal tersebut harus diperhatikan secara cermat konteks ayat tersebut kemana sasarannya. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam dan komperehensif sesuai pernyataan Alquran. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis sangat tertarik
untuk mengkaji tema “Perang Dalam Perspektif Alquran Kajian Terhadap Ayat-ayat
Qitāl. Menurut hemat penulis, kajian ini perlu dikaji secara
komprehensif dan detail dengan merujuk langsung kepada Alquran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas, maka permasalah pokok penting yang sangat mendasar dan yang menjadi fokus kajian utama penelitian ini adalah
bagaimana perang qitāl dalam perspektif Alquran, yang akan dipahami melalui
kajian ayat-ayat qitāl? Untuk mengetahui jawaban yang komprehensif dan detail
maka pokok permeslahan tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Bagaimana Makna Perang dalam Perspektif Alquran? 2. Apa saja makna dari kata qitâl dan derivasinya dalam Alquran?
3. Mengapa para ulama berbeda pendapat tentang memaknai makna dari kata qitâl?
4. Bagaiman Etika Perang dalam Perspektif Alquran ?
C. Penjelasan Istilah
Adapun penjelasan istilah dalam penelitian ini adalah untuk memudahkan proses penyelasaian penelitian sekaligus menyelaraskan persepsi agar dapat
menghindari kesalah pahaman tentang tema yang akan dikaji yaitu,Perang Dalam Perspektif Alquran Kajian Terhadap ayat-ayat qit
āl, maka dari judul penelitian
ini menjelaskan beberapa istilah, yaitu:
1. Perang qitāl
Adapun yang dimaksud qitāl adalah menurut bahasa qitāl bentuk
kata masdar dari kata qātala –yuqātilu lebih tepatnya adalah sulasi majid
satu huruf bab fi‟āl dari kata qatala yang mengandung tiga pengertian
yaitu, berkelahi melawan seseorang, ādāhu memusuhi, dan hāraba al-
„adā‟ memerangi musuh. Dengan kata yang lebih sederhana adalah Perang.
17
2. Alquran Menurut Ali as-Sabuni, Alquran adalah firman Allah Swt., yang
tiada tandingnya, diturunkan kepada nabi Muhammad saw., dengan perantaraan Malaikat Jibril as, yang ditulis pada mushaf-mushaf kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir dan membaca dan mempelajarinya adalah bernilai ibadah.
3. Ayat-ayat qitâl Adapun yang dimaksud dengan ayat-ayat qitâl dalam penelitian ini
adalah bahwa penelitian ini peneliti membatasi ayat-ayat yang akan dibahas dengan kata lain penelitian ini penulis akan mengklasifikasi antara ayat
– ayat yang menggunakan kata qitâl dengan derivasinya pada kajian ayat-ayat perang
qitâl. Dalam hal ini penulis membahas kata qitâl dan beberapa ayat dari derivasinya menimbang begitu banyak ayat-ayat qitâl yang terdapat dalam
Alquran yakni 9 ayat yang menggunakan khusus kata qitâl dan 157 ayat derivasinya maka total keseluruhan adalah berjumlah 157+9 = 166 ayat.
Karena itu, penulis hanya membahas beberapa ayat dari sejumlah ayat tersebut yaitu: Pada Q.S. Al-Baqarah: 216
, 217, 246, Q.S. Ali „Imran: 121, 167, Q.S. An-
Nisa‟: 77, Q.S. Al-Anfal: 65, Q.S. Al-Ahzab: 25, dan Q.S. Muhammad: 20, khusus ayat yang menggunakan kata qitâl.
Q.S. Ali „Imran: 146, Q.S. Al- Hadid: 10, Q.S. Al-Fath: 16, 22, Q.S. At-Taubah: 123,111, 83, 30, 36,29,14, 13,
12,Q.S. Al-Munafiqun: 4, Q.S. Ali Imran: 13,111,167, 195, Q.S. Al-Ahzab:20, 61 Q.S. Al-Baqarah :190,191, 193, 244, 253, Q.S. An-
Nisa‟: 74,75, 76, 84, 90, Q.S. Al-Mumtahanah: 8-9, Q.S. Al-Hasyar: 11-12,14, Q.S. Ash-Shaff: 4, Q.S.
Al-Hajj: 39, Q.S. Al-Maidah: 24, 33, Q.S. Al-Hujurat: 9, Q.S. Al-Anfal: 39, Q.S. Al-Qashash: 15, dan Q.S. Al-Araf: 141, 127. Q.S. Al-Muzzammil: 20.
Jumlah ayat yang akan dibahas adalah 154 ayat. derivasi dari kata qitâl.
17
Ibnu Manzur, Lis ān al-Arab Qahirah: Dar al-Ma‟ārifah, t.th, Jilid V, h.3531.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian