Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

10 diwujudkan yang diwujudkan dalam hubungan yang harmonis dalam bentuk 3 dimensi, menyebabkan subak oleh para pakar pertanian dianggap mampu berperan. Riset ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bolaang Mongondow yang merupakan daerah sentra produksi padi di Provinsi Sulawesi Utara, dengan mengambil sampel masyarakat suku Bali Desa Werdi Agung, Kembang Mertha, Mopuya yang berada di kecamatan Dumoga Bersatu, Kabupaten Bolaang Mngondow. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, peneliti sangat tertarik dengan sistem bertani subak yang dimiliki oleh masyarakat transmigrasi etnik Bali yang berada di Dumoga bersatu. Mengingat begitu luasnya wilayah yang ditempati oleh para transmigran Bali, maka peneliti merumuskan judul penelitian secara spesifik sebagai berikut : “Kajian Terpadu Aspek Sosial Dalam Menunjang Kemandirian Pembangunan Pertanian Di Kawasan Agroplitan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow ”.

B. Rumusan Masalah

Subak merupakan organisasi tradisional etnik Bali yang bergerak dalam bidang pertanian tanah kering ladang maupun tanah basah sawah dan memiliki struktur yang rapi dan terpelihara dengan ketelatenan para petani yang menjaga struktur tanah, irigasi untuk tanaman. Biasanya Subak akan lebih indah terlihat jikalau sedang dalam masa tanam dimana umur tanaman tidak terlalu tua untuk di panen alias masih muda, sehingga akan terlihat hijau. Subak merupakan darah sentral untuk menghasilkan tanaman pangan yang pokok bagi manusiamasyarakat Indonesia yaitu beras, Subak adalah merupakan sistem pengairan selain itu terbentuk pula suatu organisasi tata laksana yang mengatur hal itu sehingga mampu terstruktur dengan baik bersama organisasi Subak itu yang mempunyai tujuan untuk mensejahterakan anggotanya, oleh karena itu Subak memiliki peran penting bagi peningkatan kesejahteraan para petani masyarakat di kawasan agropolitan Dumoga. 11

C. Tujuan Penelitian

Subak dibentuk bertujuan untuk menjamin agar semua petani anggota subak tidak kekurangan air irigasi, dan melakukan kegiatan ritual. Kegiatan ritual adalah sesuatu yang khas dilakukan oleh anggota subak yang membedakannya dengan sistem irigasi lainnya di belahan dunia. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui eksistensi subak terkait dengan pengelolaan sumberdaya air dan pertanian beririgasi di Dumoga 2. Untuk mengetahui mengapa subak harus dilestarikan dan bahkan diperkuat atau diberdayakan. 3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang perlu dilakukan untuk memberdayaan subak

D. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini dapat mempunyai dua manfaat yaitu manfaat teoretik dan manfaat praktis. - Secara akademis Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian ilmiah suatu organisasi tradisional petani yang terhimpun dalam suatu wadah yang disebut subak. Mengangkat nilai – nilai budaya lokal yang sudah mulai memudar dan di yakini mampu berperan dalam pelestarian lingkungan. - Secara praktis 1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi perencana pembangunan dalam hal ini pemerintah setempat dalam memahami kehidupan dan aktivitas subak dalam perannya menunjang pelestarian lingkungan. 12 2. Dengan masukan ini kirannya Pemerintah Daerah Kabupaten Bolmong dapat mendayagunakan nilai – nilai subak serta dapat lebih mampu mengatur tata ruang Kabupaten, dengan menahan lajunya berkembangnya pemukiman yang memanfaatkan lahan sawah yang produktif, sehingga ruang terbuka yang berimbang dapat di pertahankan. Demikian pula usaha pemberdayaan terhadap kaum petani dalam penggunaan zat – zat kimia, baik pemupukan maupun pemberantasan hama yang cenderung menyebabkan kerusakan lingkungan, dan perlu di barengi dengan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam subak, sehingga eksistensi petani dalam perannya melestarikan lingkungan tetap dapat di pertahankan. Selain itu juga sebagai masukan bagi para perencana pembangunan dalam merevitalisasi nilai – nilai subak yang sudah mulai memudar, untuk dapat dipakai dalam merencanakan suatu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian suatu pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan dan kepentingan generasi yang akan datang Hadi,2011, dengan tetap mengacu pada prinsip – prinsip kelestarian lingkungan. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem bertani Subak merupakan salah satu dari tiga pilar utama penopang kemasyuran masyarakat Bali,karena sistem Subak memiliki landasan filosofi Tri Hita Karana THK yang berarti tiga penyebab kesejahteraan, yaitu adanya hubungan yang harmonis antara a manuasia dengan penciptanya Tuhan Yang Maha Esa, b manusia dengan manusiannya, dan c manusia dengan alamnya Dinas Kebudayaan Propinsi Bali,1995. Hal tersebut patut disadari, bahwa ketika salah satu atau lebih pilar penopang Bali itu runtuh, maka saat itu pula Bali akan kehilangan identitasnya. Para pemerhati subak umumnya memandang sistem subak hanya dari dua aspek, yakni aspek sosial dan aspek teknis Pitana 1993; Samudra 1993; Sushila 1993. Sutawan dkk 1989 berdasarkan penelitian empiris mengemukakan bahwa subak adalah organisasi petani lahan basah yang mendapatkan air irigasi dari suatu sumber bersama, memiliki satu atau lebih pura Bedugul untuk memuja Dewi Sri sebagai manifestasi Tuhan selaku Dewi Kesuburan, serta memiliki kebebasan dalam mengatur rumah tangganya sendiri maupun dalam berhubungan dengan pihak luar. Pertanian di Bali tidak terlepas dari keberadaan dan peran subak, baik yang menyangkut masalah pertanian di lahan sawah subak lahan basah maupun pertanian dilahan tegalankering subak abian. Selanjutnya, subak lahan basah sawah di Bali identik dengan pertanian tanaman pangan, khususnya budidaya padi Sutawan, 2009. Tantangan dan Peluang Subak dalam Berperan Ganda, Kebijakan Penyerahan Pengelolaan Irigasi PPI seperti tertuang dalam INPRES Nomor 31999 yang dalam UU RI Nomor 72004 dikenal sebagai Pengelolaan Irigasi Partisipatif PIP, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat petani termasuk subak dalam pengelolaan irigasi, sebagai akibat semakin terbatasnya kemampuan pemerintah dari segi personil maupun dana terutama untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan O P jaringan irigasi. Hal ini merupakan