Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

Telah diuji pada Tanggal : 14 Juni 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum Anggota : 1. Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, MHum 2. Dr. Bastari, MM

3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : RONALD ERWANSYAH Nim : 087011104 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : ANALISA HUKUM PENGENAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH DAN AIR PERMUKAAN DI PROPINSI RIAU Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat. Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : RONALD ERWANSYAH Nim : 087011104 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA i ABSTRAK Pajak Air Bawah Tanah dan Air permukaan merupakan pajak yang sangat prospektif di masa mendatang. Pengambilan air tanah dapat dilakukan secara tertutup sehingga cenderung membuka peluang bagi masyarakat untuk melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku dalam pemanfaatan air tanah. Sebagai salah satu objek pajak daerah di Propinsi Riau, tidak lepas dari permasalahan dalam penyelenggaraan kewenangan pemungutannya setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 28 tahun 2009. Hal inilah yang mendorong untuk mengetahui kewenangan pemungutan pajak pengambilan aan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, dan juga kontribusi pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan pada Pemerintah Propinsi Riau setalah Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. Meneliti masalah tersebut diatas, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori negara kesatuan oleh CF Strong, dimana negara-negara dengan bentuk negara kesatuan unitary state, ditinjau dari sudut pembagian kewenangan, terdapat dua kewenanganurusan pemerintah yakni yang tersentralisasi dan kewenanganurusan pemerintah yang didesentralisasikan. Penelitian dilakukan dengan memakai metode pendekatan yuridis normative yang mengutamakan untuk melihat dan mempelajari peraturan perUndang-Undangan yang memiliki hubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah berlakunya undang-undang Nomor 28 tarhun 2009, kewenangan Pemungutan Pajak Air Permukaan sebagai Pajak Daerah Provinsi dan Pajak Air Tanah sebagai Pajak Daerah KabupatenKota. Namun. Kedua jenis pajak ini masih di pungut oleh Pemerintah Provinsi Riau dengan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2002. Kontribusinya terhadap PAD masih rendah. Hal ini disebabkan masih kurang efektifnya kinerja Dispenda dalam mengelola kegiatan pemungutan, sehingga tidak tercapainya target pemungutan Pajak Air Bawah dan Air Permukaan yang ditetapkan. Kendala-kendala yqrg terjadi dalam Pemungutan Pajak Air Bawah Tanah dan Air permukaan adalah sepanjang tidak ada peraturan hukum untuk melakukan pemungutan atau penarikan pajak, maka target PAD akan sulit tercapai. Serta masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan yang disebabkan kurangnya informasi dan sosialisasi dari aparat pelaksana pemungutan. Dari hasil penelitian diatas dapat diberikan saran antara lain agar Pemerintah Daerah KabupatenKota segera mengeluarkan peraturan-peraturan yang terkait dengan Pemungutan Pajak Air Bawah tanah dan Air Permukaan serta peraturan-peraturan pelaksanaannya seperti Peraturan WalikotaBupati, lebih giat lagi dalam menggali potensi dari Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Serta melakukan sosialisasi penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat agar tercipta suatu kesadaran hukum pada masyarakat. Kata kunci : Air Bawah Tanah, Air Permukaan, P3ABTAP UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ii ABSTRACT Underground and surface water tax is a very prospective tax in the future. The taking of underground water can be closely done that it tends to provide opportunity to the community members to violate the existing regulation of legislation in utilizing underground water. As one of the objects of local taxes in Riau province, it is not separated from the problems existing in the administration of tax collection authority after the issuance of Law No.282009. The purpose of this study was to find out the tax collection authority and tax contribution of the taking and utilizing underground and surface water to locally generated revenue and the constraints and attempts done to solve the problems related to the tax collection for the taking and utilizing underground and surface water in Riau province after the issuance of Law No.282009. The theory used in this study was the theory of unitary state developed by CF Strong in which there are two kinds of government authoritiesbusiness – centralized and decentralized authorities. This study was also done with normative juridical approach to especially look at and study the regulation of legislation related to the problem studied in this study. The result of this study showed that after the enactment of Law No.282009, the tax collection authority of surface water was determined as the provincial tax and that of underground water as citydistrict tax. But these two kinds of taxes are still collected by the Provincial Government of Riau based on Provincial Regulation No.162002. Its contribution to the originally generated revenue is still low due to the less-effective performance of Dispenda Local Revenue Service staff that the target set through the collection of underground and surface water taxes is not achieved. The constraints faced in collecting underground and surface water taxes are that if there is no legal regulation of tax collection, the target of originally generated revenue will be hard to achieve and the knowledge and understanding of community members about underground and surface water taxes are still low due to less information and socialization performed by the tax collectors. It is suggested that the DistrictCity government should immediately issue the regulations related to the collection of underground and surface water taxes as well as their regulations of implementation such as the City MayorHead of District Regulations and the government should be more active in digging the underground and surface water tax potentials and socialize the extensions to the community members that they can be aware of law. Keywords; Underground Water, Surface water, P3ABTAP UNIVERSITAS SUMATRA UTARA iii KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan lahir batin kepada penulis sehingga dapat menjalani dan menyelesaikan studi di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Untuk mencapai gelar Magister Kenotariatan inilah, penulis membuat suatu karya ilmiah yang berjudul “Analisis Hukum Pengenaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan di Propinsi Riau” Juga tidak lupa Shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW yang selalu menjadi suri tauladan dan yang syafaatnya selalu diharapkan seluruh umatnya. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan penghargaan dan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, saran dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc CTM, Sp.AK,