BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air 2.1.1. Pengertian Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.
Air menutupi sekitar 70 permukaan bumi,dengan jumlah sekitar 1.368 juta km
3
. Air terdapat dalam berbagai bentuk, Misalnya uap air es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air, tanah ground water, dan gunung es
glacier. Effendi. 2003. Suatu perairan merupakan suatu ekosistem yang kompleks sekaligus
merupakan habitat dari berbagai jenis makhluk hidup, baik yang berukuran besar seperti ikan dan berbagai jenis makhluk hidup berukuran kecil seperti mikroba yang
hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Perairan alami mempunyai sifat yang dinamis dan aliran energi yang kontinyu selama sistem didalamnya tidak mengalami
ganguan ataupun hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran Nugroho. 2006.
2.1.2. Sumber-sumber Air
1.Air laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl
dalam air laut 3. Dengan keadaan ini maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum.
Universitas Sumatera Utara
2.Air atmosfer, air meteriologik air hujan Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara
oleh debu maupun asap industri maka air ini menjadi tercemar dan hal ini juga dapat meyebabkan air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap
benda-benda yang terbuat dari besi yaitu menyebabkan korosi dan menyebabkan air menjadi lunak dan boros pemakaian sabun.
3.Air permukaan Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri, dan lain-lain.
Air permukaan terdiri dari air sungai, air rawa, atau danau. 4.Air tanah
Air tanah ini adalah air yang bersumber dari dalam tanah. Biasanya manusia menggunakan sumber air ini sebagai sumber air untuk sumur yang digunakan
untuk kehidupan sehari-hari, misalnya mandi, mencuci, irigasi, bahkan juga digunakan sebagai sumber atau air untuk industri.
Air tanah terbagi atas : 1.
air tanah dangkal 2.
air tanah dalam 3.
mata air Sutrisno, C.T. 1996.
2.1.3. Kegunaan Air Bagi Tubuh Manusia
Tubuh manusia sebagian terdiri dari air, kira-kira 60-70. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat
makanan dalam tubuh,mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga jangan
Universitas Sumatera Utara
sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air ,maka akan mengakibatkan kematian. Sebagai contoh penderita penyakit kolera.
Untuk menjaga kebersihan tubuh, diperlukan juga air. Mandi dua kali sehari dengan menggunakan air yang bersih, diharapkan orang akan bebas dari penyakit
seperti kudis, dermatitis dan penyakit lainnya. Sutrisno, C. T. 1996
2.1.4. Parameter Uji Kualitas Air
Untuk mengetahui apakah perairan tercemar atau tidak dapat diperlukan serangkaian tahap pengujian untuk menentukan tingkat pencemaran tersebut.
Beberapa parameter uji yang umumnya harus diketahui, yaitu: a
Nilai Keasaman pH dan alkalinitas Umumnya air yang normal memiliki pH sekitar netral, berkisar antara 6 - 8.
Air limbah ataupun air yang tercemar memiliki pH cenderung basa, tergantung dari jenis limbah dan komponen pencemarannya.
b BOD COD
BOD Biologycal Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan dalam air untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan
pencemar di dalam air. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan pencemar tersebut. COD Chemical Oxigen Demand merupakan uji yang lebih cepat daripada uji
BOD, yaitu suatu uji berdasarkan reaksi kimia tertentu untuk dapat menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya
kalium dikhromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air.
Universitas Sumatera Utara
c Suhu
Kenaikan suhu air tersebut akan mengakibatkan menurunnya oksigen terlarut didalam air, meningkatnya kecepatan reaksi kimia, terganggunya kehidupan
ikan dan hewan air lainnya. Naiknya suhu air yang relatif tinggi seringkali ditandai dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air lainnya kepermukaan air
pada suhu normal, lama kelamaan dapat menyebabkan kematian pada ikan dan hewan lainnya.
d Warna, rasa dan bau
Air yang normal tampak jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air yang tidak jernih seringkali merupakan petunjuk awal terjadinya polusi di
suatu perairan. Rasa air seringkali dihubungkan dengan bau air. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia terlarut, ganggang, plankton, tumbuhan air
dan hewan air, baik yang masih hidup maupun yang mati. e
Jumlah padatan Padatan yang dapat mencemari air, berdasarkan ukuran partikel dan sifat-sifat
lainnya dapat dikelompokkan menjadi padatan terendap, padatan tersuspensi dan padatan yang terlarut. Padatan yang mengendap terdiri dari partikel-
partikel yang berukuran relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Padatan tersebut terbenuk biasanya merupakan akibat erosi.
Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi berukuran
lebih kecil dan lebih ringan daripada padatan terendap. Padatan terlarut terdiri dari senyawa-senyawa anorgaik dan organik yang larut dalam air seperti gula
dan garam-garam mineral hasil buangan industri kimia. f
Kehadiran mikroba pencemar
Universitas Sumatera Utara
Air merupakan habitat berjenis-jenis mikroba, seperti alga, protozoa, dan bakteri. Dari sekian banyak jenis mikroba yang bersifat patogen atau
merugikan manusia, ada beberapa jenis mikroba yang sangat tidak dikehendaki kehadirannya karena mikroba tersebut berasal dari kotoran manusia dan hewan
berdarah panas lainnya. Mikroba tersebut dapat berperan sebagai bioindikator kualitas perairan.
g Kandungan minyak dan lemak
Meskipun minyak mengandung senyawa volatil yang mudah menguap, namun masih ada sisa minyak yang tidak dapat menguap. Karena minyak tidak dapat
larut dalam air, maka sisa minyak akan tetap mengapung di air, kecuali minyak tersebut terdampar ke pantai atau tanah di sekeliling sungai. Minyak yang
menutupi permukaan air akan menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. Selain itu, lapisan minyak juga dapat mengurangi konsentrasi oksigen
terlarutdalam air karena fiksasi oksigen bebas menjadi terhambat. Akibatnya, terjadi ketidakseimbanganrantai makanan di dalam air.
h Kandungan bahan radio aktif
Meskipun jarang terjadi, namun pada perairan yang dekat dengan industri peleburan dan pengolahan logam sering kali ditemukan bahan-bahan radio
aktif seperti thorium-230 dan radium-226. Komponen-komponen tersebutdapat terlarut dalam air hujan dan masuk ke sumber-sumber air yang ada. Komponen
radioaktif dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui berbagai cara. Semua radio aktif menimbulkan efek dan dampak negatif bagi kesehatan manusia,
diantaranya dapat menyebabkan gangguan pada fungsi saraf, gangguan dalam pembelahan sel yang menyebabkan kanker serta ganguan dalam pembentukan
sel-sel darah yang menyebabkan anemia.
Universitas Sumatera Utara
i Kandungan logam berat
Logam berat heavy metals atau logam toksik toxic metals adalah terminologi yang umumnya digunakan untuk menjelaskan sekelompok
elemen-elemen logam yang kebanyakan tergolong berbahaya bila masuk kedalam tubuh makhluk hidup. Logam berat yang terdapat baik didalam
lingkungan maupun di dalam tubuh manusia dalam konsentrasi yang sangat rendah disebut juga dengan trace metals. Trace metals seperti Kadmium Cd,
Timbal Pb, dan Merkuri Hg yang mempunyai berat jenis sedikitnya 5 kali lebih besar daripaad air. Logam-logam berat yang sering dijumpai dalam
lingkungan perairan yang tercemar limbah industri adalah merkuri Hg, nikel Ni, kromium Cr, kadmium Cd, arsen As, dan timbal Pb. Logam-logam
tersebut dapat mengumpul didalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Selanjutnya menurut sifat toksisitasinya unsur-unsur dapat
dikelompokkan kedalam 3 golongan, yaitu : I.
Unsur-unsur yang tidak bersifat toksik, yaitu : Na, k, Mg, Ca, H, N, O, C, P , Fe, Cl, Br, F, Li, Rb, Sr, Al dan Si
II. Sangat toksik dan mudah dijumpai yaitu: Be, Co, Ni, Cu, Zn,
Sn, As, Cd, Pt, Au, Ti, Pb, Jb, dan Bi III.
Sangat toksik tetapi tidak larut dan sukar dijumpai, yaitu : Ti, Ht, Zr, W, Nb, Ta, Re, Ga, La, Os, Rh, Ir, Ru, dan Br.
j Fosfat
Kandungan fosfat yang tinggi akan menyebabkkan suburnya alga dan organisme lainnya apa yang dikenal dengan eutrofikasi. Fosfat banyak banyak
berasal dari bahan pembersih yang mengandung fosfat. Dalam industri
Universitas Sumatera Utara
penggunaan phosphat terdapat pada ketel uap untuk mencegah kesadahan. Nugroho. 2006
2.2. Klorin 2.2.1. Desinfeksi