Manfaat Klorin Sebagai Desinfektan

organik. Faktor yang mempengaruhi efisiensi desinfeksi atau kebutuhan akan klorin dipengaruhi oleh antara lain jumlah dan jenis atau bentuk klorin yang digunakan, waktu kontak, suhu dan jenis serta konsentrasi mikroba. Klorin akan bereaksi dengan berbagai jenis komponen yang ada pada air dan komponen-komponen tersebut akan berkompetisi dalam penggunaan klorin sebagai bahan untuk desinfeksi. Sehingga pada air yang relatif kotor, sebagian dasar akan bereaksi dengan komponen yang ada dan hanya sebagian kecil saja yang bertindak sebagai desinfektan Betty. 1993.

2.2.2. Manfaat Klorin Sebagai Desinfektan

Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan.klorin yang digunakan dapat berupa bubuk , cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya berisi kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin berisi natrium hipoklorit. Disenfeksi yang menggunakan gas klorin disebut sebagai klorinasi. Sasaran klorinasi terhadap air adalah penghancuran bakteri melalui germisidal dari klorin terhadap bakteri. Bermacam-macam zat kimia seperti ozon O 3 , klor Cl 2 , klordioksida CLO 2 , dan proses fisik seperti penyinaran sinar ultraviolet, pemanasan dan lain-lain, digunakan sebagai disenfeksi air. Klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih mempunyai daya disenfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya yaitu yang disebut sebagai residu klorin. Klor berasal dari gas klor Cl 2 , NaOCl, CaOCL 2 kaporit, atau larutan HOCL asam hipoklorit. Breakpoint chlorination khlorinasi titik retak adalah jumlah klor yang dibutuhkan sehingga : i. semua zat yang dapat dioksidasi teroksidasi ii. amoniak hilang sebagai gas N 2 Universitas Sumatera Utara iii. masih ada residu klor aktif terlarut yang konsentrasinya dianggap perlu untuk pembasmi kuman-kuman Alaerts, G. 1984 Klorin sering digunakan sebagai disinfektan untuk menghilangkan mikroorganisme yang tidak dibutuhkan, terutama bagi air yang diperuntukkan bagi kepentingan domestik. Beberapa alasan yang menyebabkan klorin sering digunakan sebagai disinfektan adalah sebagai berikut: 1. Dapat dikemas dalam bentuk gas, larutan, dan bubuk. 2. Relatif murah 3. Memiliki daya larut yang tinggi serta dapat larut pada kadar yang tinggi 7000mgl. 4. Residu klorin dalam bentuk larutan tidak berbahaya bagi manusia, jika terdapat dalam kadar yang tidak berlebihan. 5. Bersifat sangat toksik bagi mikroorganisme,dengan cara menghambat aktivitas metabolisme mikroorganisme tersebut. Klorin adalah gas klor yang berupa molekul klor CL 2 atau kalsium hipoklorit [CaOCL 2 ]. Penambahan klor secara kurang tepat akan menibulkan bau dan rasa pahit. Klor berperan sebagai oksidator, seperti persamaan reaksi: H 2 S + 4 Cl 2 + 4 H 2 O → H 2 SO 4 + 8 HCL Jika kebutuhan klorin untuk mengoksidasi beberapa senyawa kimia perairan telah terpenuh, klorin yang ditambahkan akan berperan sebagai disinfektan. Gas klor bereaksi dengan air menurut persamaan : − Jika perairan tidak terdapat amoniak : CL 2 + H 2 O → HCL + HOCL H + + Cl - H + +ClO - residu bebas Universitas Sumatera Utara − Jika diperairan terdapat amonia: NH 4 + + HClO → NH 2 Cl + H 2 O + H + Monokloramin NH 2 Cl + HClO → NHCl 2 + H 2 O Dikloroamin NHCl 2 + HClO → NCl 3 + H 2 O Nitrogen triklorida Reaksi kesetimbangan sangat dipengaruhi oleh pH.Pada pH 2, klor berada dalam bentuk klorin Cl 2 , pH 2-7, klor kebanyakan terdapat dalam bentuk HOCl, sedangkan pada pH 7,4 klor tidak hanya terdapat dalam bentuk HOCl tetapi juga dalam bentuk ion OCL - .Pada kadar klor kurang dari 1000 mgl, semua klor berada dalam bentuk ion klorida Cl - dan hipoklorit HOCl,atau terdisosiasi menjadi H + dan OCl - . Effendi. 2003. Kebutuhan klorin untuk air yang relatif jernih dan pada air yang mengandung suspensi padatan tidak terlampau tinggi biasanya relatif keci. Klorin akan bereaksi dengan berbagai jenis komponen yang ada pada air dan komponen-komponen tersebut akan berkompetisi dalam penggunaan klorin sebagai bahan utama desinfeksi.Sehingga pada air yang relatif kotor, sebagian dasar akan bereaksi dengan komponen yang ada dan hanya sebagian kecil saja yang bertindak sebagai desinfektan. Residu klorin juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan klorin karena kemampuannya sebagai agen penginaktivasi enzim mikroba setelah zat tersebut masuk kedalam sel mikroba. Betty, 1993

2.2.3. Dampak Negatif Klorin Bagi Kesehatan Tubuh