Studi perencanaan pengembangan agroindustri pedesaan komoditas hortikultura unggulan di Kabupaten Purwakarta

STUD1 PERENCANAAN PENGEMBANGAN

AGROLNDUSlW PEDESAAN
KOMODITAS HORTIm'IZIRA UNGGULAN

. DI KABUPATEN PURWAKARTA

2008
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSlW PERTAMAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANLAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

iMlLDAA

SFLWTY. P 34104013. Studi Perencanaan Pengembangan
K o m o d i H o r t h h m Unggulan
di Kabupaten
Di bawah Bimbingan : Sokardi 2008


Agrobdmtri Pedesaan

Kabupaten Purwakarta telah memiliki 450 lebih usaha kecil dan
memagah. Tetapi usaha kacil dm menengab berbasis agro ktrususnya
h o r t i l r u m jenisnya kurang beragam dan jumlahnya kurang dari 25 penen.
Produk olaban berbasis agro lmggulan pun menjadi tidak baagam yang
Untuk itu, dilakvkan usaha
dikembangkan dari komodiias hopenmxmn dan pengembangan agroimfustri komoditas ho<ura
unggulan
sebagai komoditas paling potensial di Kabupaten Punvakana
Tujuan peneIitian adalab umulr mer@demifikasi p o t m i riil Kabupateo
Purwakarta, unbsk mengidedfikasi kriteria dan menenrukan komoditas
hortikuhura m a n , mewntikm prioritas produk komoditas hortilcuftura
u n w l a n berdasarkan kriteria produk mggilan, melakukan perencaman dan
pengembangan agroindustri pedesaan produk ungylan terpilih mengkaji
kelayakan pendiriao umuk agroindustri pedesaan hodultura unggulan yang
berpotensi didirikm di Kabupaieo Purnmkarta
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis pemilihan
komoditas hortikuhm unggulan dengan menggunakan A~aa3.n'~Hiermchy
Proces (AHP)dan Metode Peaknhgau Ursponensial (APE),

andisis prcduk
olahan komoditas horiikut~~ra
unggulan yang berporensi untuk dikembangkan
dengan menganalisis Meria produb: u n g d a n dm menggunalcan metode Lem~
Spume, analisis asp& pemasaran, aspek tdmis dan telmologis (lokasi pendiriaq
kapahs prochrksi, proses dm pedatan produksi) dan analisis kelayakan
finansial (NPV, RR, PBP, BEP, Net BfC, dan analisis m i t i v i r a s ) pada
agr0indush-i yang akan didirikan.
Berdasadm hasil pembobotan kriteria pemilihan komoditas hortikuliura
wggulan dengan menggunakan Anolyric H i e w c b y PI-ss (AHP)diperoleh tiga
kriteria dengan bobot tertinggi yaitu nilai etoaomjs, ketersediaan bahan Mu,dan
-k
e k s t ~ / i i e n s i f i k a s i . BerdaarLan perhiruitgan Metode
Pabandingao Eksponensial @+WE) diperoleh bahwa tiga komoditas horrikuhm
unggulan di Kabupaten Rrrwabarta adalah mmggis, rambutan, dan pis=
Hasil analisis pemilihan produk mggulan mermnjukkan bahwa nm&s
tidak layak untuh dikembangkan menjadi pmduk olahaa karma prabiiaan
kormtinitas bahan bala, memiliki kecendenmgao produksi memtnm Teiapi
rambutao layak dikembaugkau menjadi sari buab rambutaD karma memiliki
kecedenmgan produksi meningkat. Demikian puk umuk pisang dinyatakan

layak dikernbangkan menjadi tepmg pisang karena memiliki kecenderungan
produlrsimeningkatHasil analisis a .pemasaraq agroindusi tepMg pisang dan sari buah
rambutan akan meraih segmen pasar geografis dan demografis. Target p a s untuk
tepung pisang adalah + a h inkedl dan menengah yang membubuhkaa
pisang sebagai bahan bahrnya dan rnemposisikao produk sebagai produk y q
memiliki daya tahan lama dibandingkan pisang segar dan dapat digunakan unbuk
behgai proses pembuatan produk beaks& pisang Sanentara target pasar untuk

sari buah rambutan adalah wanita atau ibu rumah tangga dan rnemposisikan
pro&k sebagai salab satu p i l h minuman ringan yang memiliki daya tahan lama
dan memiliki k e k k a n aroma serta kaodungan vitamin C tinggi.
Hasil analisis aspek teloljs dan telnologis, menbahwa lokasi
yang cocok untuk pendirian pabrik agroimtumi tepung pisang adalab kecamatan
Bojong dengan kapasitas produksi sebesar 400 kglhari. Untulr pabrik agroindusui
sari buah rambutan adalah kecamatan Bungursari dengao kapasii p d u k s i
sebesar 500 litermari.

Analisis kelayakan berdasarkan kriteria NPV,
BEP, PBP
memnjukkao bahwa kedua agroindusbi yans memiliki titik kritis teabadzip

penurunan harga jual prod& yang lebih kecil dibandingkan kenailran bahan baku.
Kedua agroindumi tidak layak lagi dijalankan apabila tejadi perubahan )ang
tdah m e l d batas bitis

RllLDAA S E A M Y . F34104013. The Study of Agroin&stry Development
Planning For Horticdtmal Commodi in Rural Area of Purwakarta .
R

SUMMARY
Purwakarta regency has mom than 450 small and medium scale of
industry. Agroindushy is one of the big sector in ttrat scale of industry a d tbe big
one which c o d in agroindmtq seaor is brtiarhure. But the hrti*
hasn't been developed and it is less than 25 pmem. M o r e , it needs an effort
to plan and develop agroiodustry, especially in horticultural commodity as one of
the potential commodity in Purwakarta regency.

The purposes of this research are idenrimg the real potency of
Punvakarta regency, identifying the aiteria d daermining of supreme
horticultural commodity, determining the priority of supreme horticultural
commodity, executing the planning and the development agoindustry in the

seleaed nual area, investigating the propemes of establishment for supreme
horticultural commodity in rural area thaf has potential in F b u a h h regency.
The analysis of this research are supreme h o r t i d d selection by using
Analytic Hieranhy Process (ME') and Exponemial comparison method W E ) ,
whim product of supreme h o r t i c u M commodity analysis which has potto
be developed (with supreme aiteria produd and least square method), martreti%
techniques and technologies aspect analysis (building location, production
capacity, process and equipment production) and the analysis of financial
properness (NPV, IRR, PBP, BEP, NET BIC, and Sensitivity analysis) in
agoidusby that wiU be established.
Accordig to the resuh of seledion criteria supreme horticultural

commodity by using Aoalyticd Hierarchy hocess (AHP), there are three criteaia
in the highest level (economic value, availability of the raw material and
eksteasificatioalintemi6cation probability). According to the calculation of
Exponemid comparison r
n
W WE), k e are three supreme h o h w
commodities in Purwakarta regency (mangosteens, N e p k l i u m h q p c m m L. and


-1.
The .selection analysis of supreme produd sbowed that mansoseen is not
proper to be dewdoped become wtdm produd became the vahe of material
colrtirmity forecasting has tbe tendency of deaeasing production The
Mepklium hqpceum L. commodity is proper to be developed become
Nephlium lrqrprrceum L.juice and bananas commodity is proper to be developed
become bananas flow because it has the tendency of hcmsing production
'Ihe martceting aspea adysiis showed that the agroindumies of the
bananas flow and Nqhelium Irgrpl2ceum L. juice will have geog~aphicmarket and
dwographic segment Tbe market target for bflour is small and middle
scale of industry which needs bananas as tbe ma!aial, positioned the produd as
the product which is durable compared with fresh bananas and usable for various
processes of the production with bananas as the based proctud Besides that, the

IMI
target
ICfor
~I
N e p b e h Iqpplaceum L. is women or housewives and
positioned the produd as one of the durable soft drinks wkich has a good aroma

and hjgb maeat of vitamin C.

The report of techniques and technologies aspeus showed that the
appropriate location to establish the bananas flour fadory is Bojong regency witb
the prcduction capacity 900 kilograms per day and the appropriate location for
AfepheIium lrgrpaceum L. juice faaory is Bungursari regency with the production
capacitY500litreperday.
IRq BEP, PBP
showed that these two agmindumies has the critical point of decreasing selling
price smaller than the imreasing material price. If there is cBanging in that critical
points, these two agoinbustries aren't proper -more to be heM.
According, to the aitaia of popemess analysis NPV,

STUD1 PERENCANAAN PENGEMBANGAN

A G R O M D U r n PEDESAAN
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN
DI KABUPATEN PUR\VAKARTA