BAB I ALAT PELINDUNG DIRI

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

BAB I
ALAT PELINDUNG DIRI

A.

PENDAHULUAN
Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja yang
berfungsi melindungi tubuhnya dari potensi kecelakaan pada saat bekerja dan
menjaga kesehatan pekerja. APD dipakai sebagai alternatif pertama untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan pekerja. Pemakaian APD tidak menjamin 100%
keselamatan dan kesehatan pekerja karena didalam pekerjaan tidak hanya bekerja
sendiri tetapi melibatkan orang sekitar.

B.

TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan:
1. Memahami resiko atau bahaya pada suatu pekerjaan.
2. Memahami cara penanggulangan dengan cara memakai sisitem pengaman

3. Mengetahui macam APD, fungsi & macam-macam APD

C.

RESIKO DAN BAHAYA
Resiko dan Bahaya yang munkin terjadi pada saat bekerja :
1. Mata kemasukan debu
2. Tubuh tergores benda tajam
3. Terjatuh dari ketinggian
4. Tertimpa material dari ketinggian
5. Jatuh dari ketinggian
6. Menghirup debu

D.

JENIS DAN FUNGSI
Dalam praktikum acuan perancah dan kerja str beton alat pelindung yang mutlak ada
yaitu :
1. Wearpeack
Wearpeack adalah suatu seragam khusus yang digunakan saat bekerja

dilapangan terkait pekerjaan konstruksi. Fungsinya adalah untuk melindungi
tubuh bagian badan kaki dan tangan dari kecelakaan kerja.
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
2. Masker
Masker adalah alat yang dipasang untuk menutupi mulut dan hidung agar
tidak menghirup debu pada saat bekerja karena dapat menggangu sistem
pernapasan yang akan membahayakan kesehatan pekerja
3. Sarung tangan
Sarung tangan adalah alat yang digunakan untuk melindungi permukaan
tangan dari benda-benda tajam seperti kawat yang tajam, duri dan alat-alat
yang digunakan saat bekerja
4. Kacamata pelindung
Kacamata pelindung adalah suatu alat peleindung diri yang digunkan saat
bekerja yang berhubungan langsung dengan debu percikan serpihan bubuk
kayu, triplek dll yang bertaburan ketikan kayu tersebut di bor atau di potong.
5. Helm
Helm adalah alat pelindung diri yang dipasang di kepela yang berfungsi untuk
melindungi kepala bagian atas dari benda-benda yang jatuh dari atas.

6. Sepatu
Sepatu adalah alat pelindung diri yang melindungi bagian tubuh yaitu kaki
dari benda-benda tajam atau duri yang bisa membahayakan telapak kaki dan
benda yang jatuh menimpa kaki.
E.

KESIMPULAN
Dalam pengetahuan tentang APD :
1. Penggunaan APD sangat penting bagi pekerja karena untuk melindungi diri dari
kecelakaan kerja.
2. Penggunaan APD yang lengkap akan mempengaruhi kinerja/produktifitas pekerja
karena dengan menggunakan APD secara lengkap dan yang disesuaikan dengan
pekerjaannya maka APD tersebut berfungsi untuk menjaga kesehatan para pekerja.

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
F.

GAMBAR APD


wearpac

masker

Sarung tangan

Sepatu safety

Kacamata safety

Safety belt

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

BAB VI
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


A.

PENDAHULUAN
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu perencanaan yang berkaitan dengan
jumlah dana yang akan dikeluarkan untuk pembangunan namun tidak hanya
pembanguanan saja yang membutuhkan rencana anggaran biaya tapi semua yang
tekait dengan keperluan masyarakat atau orang banyak perlu untuk direncanakan
karena dalam penggunaan anggaran dapat berjalan sesuai target serta agar mudah
dikelola.

B.

TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan:
1.
2.
3.
4.

C.


Menghitung volume pekerjaan.
Membuat Bill Of Quantity (BOQ)
Membuat Analisa Harga Satuan Pekerjaaan.
Membuat Rencana Anggaran Biaya

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perhitungan volume pekerjaan.
BOQ.
Daftar harga upah.
Daftar harga bahan.
Analisa harga satuan.
Rencana anggaran biaya.


BAB IV
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEMBUATAN BOUWPLANK

A.

PENDAHULUAN
Persiapan lapangan adalah pengerjaan yang dilakukan sebelum pemasangan cetakan
dan tulangan balok serta kolom yang di rangkai menjadi satu kesatuan, perlu
dipersiapkan tempat di mana elemen-elemen struktur seperti kolom dan balok
tersebut akan dipasang.
Pada saat persiapan lapangan, dilakukan pengukuran, pemasangan bouwplank dan
penentuan as-as bangunan yang nantinya akan dijadikan patokan pada saat merakit
balok dan kolom.

B.


TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan:
1. Pembersihan dan persiapan lapangan.
2. Memasang bouwplank.
3. Menentukan as-as bangunan yang diperlukan.

C.

ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang diperlukan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Selang waterpasss
Meteran

Penggaris
Palu
Benang
Cangkul + cetok

Bahan yang diperlukan:
1. Kayu reng
2. Papan kayu
3. Paku

D.

PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan
2. Menentukan patok acuan as dan bouwplank
3. Memasang bouwplank acuan (patok kayu) pada titik yang sudah
ditentukan untuk menarik as-as bangunan (dan as kolom)
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

4. Melakukan pengukuran elevasi muka bouwplank dengan selang
waterpass.
5. Memasang bouwplank pada titik yang sudah ditentukan.
6. Menarik benang as bangunan sejarak tertentu dari bangunan/acuan yang
ada.
7. Menarik benang dari as bangunan, diatur supaya membentuk sudut siku
dan diperiksa dengan rumus phytagoras.
8. Memasang benang dengan dengan ukuran tertentu sampai terbentuk
persegi.
9. Menggali tanah di sekitar as kolom dengan kedalaman tertentu dan ukuran
menyesuaikan ukuran kolom (untuk membuat sepatu kolom)
10. Mencampur adukan beton dan membuat sepatu kolom dengan ukuran dan
ketebalan tertentu.
E.

KESIMPULAN
Dalam persiapan lapangan disimpulkan bahwa:
1. Pada Penentuan as bangunan dan as kolom harus dilakukan pengukuran
dengan tepat, dengan tujuan untuk mendapatkan letak kolom yang tepat
sesuai rencana.

2. Pada pemasangan sepatu kolom harus teliti, agar sepatu kolom sesuai
dengan rencana.

F.

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.

Flow Chart
Gambar alat
Gambar sketsa langkah kerja
Dokumentasi Praktikum

FLOW CHART
PERSIAPAN LAPANGAN
Mulai
Persiapan

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
Pembersihan Lapangan
Ukur Lahan dan Pasang Patok
Tentukan Elevasi Bangunan Dengan Meteran
Memasang Bowplank dan untuk mengecek kerataan papan gunakan selang
Menarik benang as bangunan ke kolom lain
Menggali tanah pada setiap kolom-kolom untuk sepatu kolom dan di cor
Selesai

BAB II
BUIGSTAAT DAN MERAKIT TULANGAN

A.

PENDAHULUAN
Sebelum merakit tulangan elemen struktur (sloof, balok, kolom, plat lantai, fondasi,
dll), harus dipelajari terlebih dahulu gambar kerja yang akan digunakan sebagai
patokan dalam pengerjaannya. Sebelum merakit tulangan elemen struktur, mahasiswa
diharapkan bisa menghitung kebutuhan volume tulangan yang digunakan. Salah satu
cara yang bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan tulangan adalah dengan
pembuatan tabel potong bengkok tulangan (buigstaat).
Perangkaian tulangan adalah pekerjaan perakitan tulangan yang membentuk kolom
dan balok tulangan harus dirangkai dengan cara dan prosedur yang benar, agar dalam
perakitannya sesuai dengan aturan SNI dan gambar rencana.

B.

TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu:

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
1. Menguasai konsep dasar merakit tulangan elemen struktur dengan mengacu
pada standar SNI meliputi panjang penyaluran tulangan tekan dan tarik,
sambungan lewatan, jarak antar tulangan, kait standar, dll.
2. Membuat tabel potong bengkok tulangan (buigstaat) dan menghitung
kebutuhan tulangan.
3. Merakit tulangan (balok dan kolom) berdasarkan gambar kerja dan standar
SNI.
C.

ALAT dan BAHAN
Alat-alat yang digunakan:
1. Manual bar cutter
2. Manual bar bender
3. Kunci pembengkok besi
4. Meteran
5. Spidol
6. Tang/catut

Bahan yang digunakan:
1. Besi tulangan diameter 16,10,8 dan 6 mm
2. Bendrat (kawat pengikat)
D.

PELAKSANAAN
1. Mahasiswa mempelajari dan memahami gambar kerja yang diberikan.
2. Mahasiswa membuat tabel potong bengkok tulangan (buigstaat) untuk
menghitung volume kebutuhan tulangan dan sebagai dasar untuk merakit
tulangan
3. Mahasiswa merakit tulangan elemen struktur (sloof, balok dan kolom)
berdasarkan gambar kerja dengan memperhatikan buigstaat.

E.

KESIMPULAN
Dalam pembuatan (buigstaat) & perakitan tulangan disimpulkan bahwa:
1. Bentuk tulangan berpengaruh terhadap hasil cetakan.
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
2. Dibutuhkan Ketelitian dalam membuat ukuran untuk setiap segmen pada
perangkaian tulangan.
F.

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel Kebutuhan Tulangan
Flow chart
Gambar alat dan bahan
Sketsa langkah kerja
Sket tulangan balok dan kolom
Dokumentasi

FLOW CHART
DIAGRAM BIUGSTAAT & MERAKIT TULANGAN

Mulai
Menghitung kebutuhan tulangan dengan diagram buibgstaat
Persiapan praktikum
Persiapan alat dan bahan
Mengukur dan memotong tulangan yang dibutuhkan
Membengkokkan dengan menggunakan manual barbender sesuai yang
dibutuhkan
Merangkai tulangan sloof, kolom dan tulangan balok sesuai gambar rencana
Selesai

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

BAB III
MEMBUAT PANEL BEKISTING SLOOF, KOLOM DAN
BALOK

A.

PENDAHULUAN
Panel cetakan elemen struktur (balok, kolom, plat lantai) bisa menggunakan berbagai
macam bahan, misalnya panel cetakan yang berasal dari baja, papan, multipleks,
alumunium, dan lain-lain.
Dalam praktikum ini mahasiswa membuat panel cetakan dari tripleks dengan penguat
ukuran tertentu. Pada saat membuat panel cetakan harus diperhatikan betul bentuk
dan dimensi elemen struktur yang nantinya akan mempengaruhi bentuk dan dimensi
panel cetakan.

B.

TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Membuat panel-panel cetakan sloof, balok dan kolom sesuai bentuk dan
dimensi yang disyaratkan
2. Menghitung volume bahan yang dibutuhkan untuk membuat cetakan sloof,
balok dan kolom.
3. Merakit panel-panel cetakan sloof, balok dan kolom, memasangnya dan
mengatur presisinya.

C.

ALAT dan BAHAN
Alat-alat yang digunakan:
1. Pensil
2. Penggarissiku
3. Unting-unting
4. Benang
5. Selangplastik (selangwaterpass)
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
6. Rol meter
7. Ketam
8. Gergaji
9. Palu/palucakar
10. Klem
11. Paju/pasak
Bahan-bahan yang digunakan:
1. Tripleks/multipleks tebal 122x244x3 mm
2. Kayu kasau ukuran 4/6 3m
3. Paku
D.

PELAKSANAAN
Urutan pelaksanaan pembuatan panel cetakan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Mengukur dan memotong tripleks sesuai ukuran panel cetakan yang akan
dibuat.
3. Membuat panel cetakan sloof, balok dan kolom dengan merangkai tripleks
dan kayu kasau menggunakan alat sambung paku.
4. Membuat pengunci panel bekisting.
5. Merangkai panel-panel cetakan yang sudah jadi,

Pada saat melakukan praktikum, perlu diingat prinsip-prinsip K3 sebagai berikut:
1. Harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan lingkungan
kerja sekitar.
2. Tempatkan alat-alat pada tempatnya
3. Pakailah pakaian kerja dan alat pengaman atau pelindung yang diperlukan
4. Konsentrasi pada waktu bekerja
5. Tempatkan bahan-bahan pada lokasi tertentu supaya tidak mengganggu
proses pekerjaan.
E.

KESIMPULAN
1. Bentuk panel mempengaruhi hasil cetakan.
2. Kwalitas panel tergantung dari bahan dan cara pemasangan.
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
3. Dibutuhkan ketelitian dalam membuat ukuran untuk setiap segmen pada panel
bekisting kolom dan balok.
F.

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.

Tabel kebutuhan panel kolom dan balok
Flow chart
Gambar alat dan bahan
Sketsa tulangan balok dan kolom
Dokumentasi

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

FLOW CHART
PEMBUATAN PANEL BEKISTING
Mulai

Siapkan data perhitungan kebutuhan bekisting

Persiapan alat dan bahan

Mengukur dan memotong kayu triplek yang dibutuhkan sesuai data perhitungan

Merangkai penel-panel bekisting dan potong bagian atas bekisting kolom untuk bekisting
balok

Selesai

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014

BAB V
MERANGKAI TULANGAN DAN PANEL CETAKAN

A.

PENDAHULUAN
Tahap akhir dari pelaksanaan praktikum ini adalah memasang/merakit beberapa
cetakan dari kolom dan balok lengkap dengan tulangan yang sudah dirakit
sebelumnya. Pada tahap ini kerja sama yang baik antar mahasiswa dan antar
kelompok dalam satu kelas sangat diperlukan.
Pada pemasangan cetakan dan tulangan balok kolom, digunakan alat bantu perancah
berupa scaffolding

B.

TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memasang tulangan dan cetakan balok serta kolom di lapangan dengan benar
dan presisi (tepat bentuk, tepat ukuran dan tepat letaknya).
2. Memilih dan menggunakan perancah yang tepat untuk digunakan dalam
memasang tulangan dan cetakan di lapangan.
3. Mampu merealisasikan gambar perencanaan menjadi bangunan/elemen
bangunan di lapangan.
4. Bekerja sama antar mahasiswa dalam satu kelompok dan bekerja sama antar
kelompok dalam satu kelas dalam merealisasikan gambar rencana menjadi
sebuah bangunan/elemen bangunan.

C.

ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipergunakan
1. Palu/Martil
2. Gergaji kayu
3. Pensil/penanda
4. Meteran
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
5. Penggaris siku
6. Unting-unting
Bahan-bahan yang diperlukan
1. Paku
2. Tripleks
3. Kawat bendrat
4. Kasau 4/6
5. Rangkaian tulangan sloof, balok dan kolom (yang sudah dirakit sebelumnya)
6. Rangkaian panel cetakan sloof, balok dan kolom (yang sudah dirakit
sebelumnya).
D.

PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, perancah, cetakan sloof, balok
kolom dan tulangan.
2. Mendirikan tulangan kolom yang disambungkan dengan sepatu kolom yang
telah dibuat sebelumnya. Sebelumnya tulangan kolom dipasangi tahu beton
setebal selimut beton yang diperlukan.
3. Memasang tulangan sloof yang berfungsi untuk mengikat kolom, memasang
panel cetakan sloof atur sedemikian rupa sehingga cetakan sloof dalam
keadaan presisi jika diperlukan penyangga gunakan penyangga, kemudian
sloof siap di cor.
4. Memasang bekisting/cetakan kolom serta mengaturnya sedemikian rupa
sehingga cetakan kolom dalam keadaan presisi (bila perlu menggunakan
bantuan penyangga agar cetakan kolom dapat berdiri tegak)
5. Memasang kunci cetakan kolom supaya rapat dan bila dilakukan pengecoran
tidak mengalami kebocoran.
6. Setelah cetakan kolom berdiri, dilakukan pengecekan terhadap ketegakannya
dengan bantuan unting-unting pada dua sisi panel cetakan.
7. Merangkai perancah (scaffolding) untuk membantu pemasangan cetakan
balok.
8. Menentukan elevasi dasar cetakan balok dengan bantuan meteran dan selang
waterpass kemudian menarik benang sebagai alat bantu untuk membuat
balaok menjadi datar dan lurus
9. Memasang cetakan balok, memasang tahu beton pada sisi bawah tulangan
balok dan menempatkan tulangan balok pada cetakannya.
SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
10. Memperkuat bagian atas cetakan balok dengan memasang kayu kasau secara
melintang.

E.

KESIMPULAN
1. Pada saat pembuatan panel (kolom dan balok) harus dengan ukuran yang tepat,
agar dalam perkitannya dapat dikerjakan dengan mudah dan yang paling
penting adalah hasil cetakannya.
2. Panel harus terletak pada as bangunan sehingga kolom dapat tegak lurus dan
balok sejajar. Bukan hasil yang tidak rata, bekisting menggembung dan
melengkung.
3. Tingkat presisi kolom dan balok dalam pemasangan atau perangkaian bekisting
sangat penting dan perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan cetakan beton
yang baik dan kokoh.

F.

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.

Flow chart
Gambar alat dan bahan
Sketsa langkah kerja
Sketsa hasil rangkaian
Dokumentasi

FLOW CHART
MERANGAKAI TULANGAN DAN PANEL CETAKAN

SURYO NEGORO/00301/A/12

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PERANCAH TA 2013/2014
Mulai
Persiapan praktikum
Persiapan alat dan bahan
Memasang kolom dilanjut memasang tulangan sloof dan panel bekisting sloof
Pasang bekisting kolom dan atur panel bekisting mana yang akan ditempati
balok
Pasang 2 unting-unting pada sisi yang berbeda
Memasang pengunci dan pasang sekur
Merangkai scafolding dan memasang balok kayu panjang yang sesuai dengan
gelagar
Memasang bekisting balok lalu pasang tulangan balok dan kunci
Selesai

SURYO NEGORO/00301/A/12