Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh Bogor

(1)

PENYUSUNAN APLIKASI INVENTARISASI POHON

DI JALAN KH. Rd. ABDULLAH BIN NUH BOGOR

Heru Rahmatullah

A44052045

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012


(2)

RINGKASAN

HERU RAHMATULLAH. Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh Bogor. (Dibimbing Oleh Dr. Ir. BAMBANG SULISTYANTARA, M. Agr)

Jalan merupakan suatu kesatuan yang harus lengkap, aman, efisien, menarik, memiliki sirkulasi, dan interaksi yang baik serta mampu memberikan pengalaman yang menarik pengguna jalan. Jalan juga menjadi salah satu tempat untuk menanam pohon, yaitu di jalur hijau jalan. Jalur hijau jalan dapat diletakkan pada pinggir jalan dan median jalan.

Pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Penanaman pohon di sepanjang jalur hijau jalan dapat memberikan suatu naungan, memberikan kenyamanan, mengurangi kebisingan, dan mengarahkan jalur pejalan kaki dan kendaraan. Selain itu, pohon juga dapat menimbulkan masalah seperti pohon tumbang atau dahan patah. Seperti halnya pohon yang terdapat di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh di Kota Bogor.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya pengelolaan dan pemeliharaan terhadap pohon di sepanjang jalan oleh pemerintah dan dinas terkait di Kota Bogor. Salah satu caranya adalah dengan menyusun aplikasi inventarisasi pohon. Penyusunan aplikasi ini dapat memudahkan pihak terkait dalam menyusun jadwal pemeliharaan pohon kota. Berbagai data dan informasi mengenai beragam jenis, ukuran, dan kondisi pohon yang ada, khususnya di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya diolah dan disusun dalam suatu aplikasi. Aplikasi inventarisasi pohon dapat dibuat dengan menggunakan software yang memiliki kemampuan untuk memasukkan data atribut (Microsoft Access 2010), menyusun tampilan basis data (Microsoft Visual Basic), dan juga dapat memasukkan data spasial (Map Info Professional 11.0).

Hasil inventarisasi pohon di Jl. KH. Rd. Abdullah bin Nuh diperoleh data sebanyak 1231 pohon yang terdiri dari 19 jenis pohon, yaitu Bintaro (Cerbera manghas), Biola Cantik (Ficus lyrata), Bunga Sapu Tangan (Maniltoa grandiflora Scheff.), Cemara Kipas (Thuja orientalis), Cermai, Cherry (Muntingia calaburai), Dadap Merah (Erythina cristagali), Kayu Manis (Cinnamomoun burmanii), Kecrutan (Spathodea campanulata), Kenari (Canarium ovatum), Mahoni (Swietenia mahogani Jacq.), Mangga (Mangifera indica), Nangka (Artocarpus integra), Palem Putri (Veitchia merilii), Palem Raja (Roystonea regia), Petai Cina (Leucaena glauca), Pinang (Areca catechu), Tanjung (Mimusoph elengi L.), dan Waru Afrika. Berdasakan tingkat kerusakan pohon, terdapat 926 pohon (75.22%) mengalami kerusakan ringan, 235 pohon (19.09%) mengalami kerusakan sedang, 43 pohon (3.49%) mengalami kerusakan berat, dan 27 pohon (2.19%) mengalami kerusakan sangat berat.

Hasil akhir dari penyusunan aplikasi inventarisasi pohon ini adalah aplikasi yang dapat menginventarisasi pohon dalam skala kota dan jumlah data yang dapat dimasukkan sebanyak 99.999 pohon. Pada penyusunan aplikasi inventarisasi pohon ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu aplikasi ini dapat menginput data sebanyak 99.999 pohon atau dalam skala kota, aplikasi ini dapat menginput data dari file Microsoft Excel, terdapatnya komponen untuk mencari data yang telah diinput, komponen yang dapat langsung


(3)

menghitung tingkat kerusakan pohon, dapat melihat langsung lokasi pohon pada peta melalui googlemaps, dan adanya form yang memperlihatkan langsung hasil dari inventarisasi pohon serta tingkat kerusakan pohon. Aplikasi ini juga termasuk ringan ketika dijalankan di komputer karena ukuran file aplikasi yang kecil. Selain itu, aplikasi ini masih memiliki kekurangan, yaitu belum dapat menampilkan peta dari MapInfo Professional 11.0.

Aplikasi inventarisasi pohon ini diharapakan dapat mempermudah intansi yang terkait dalam pengelolaan pohon kota. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menjadi data pendukung dalam pengelolaan pohon kota dan memberikan informasi ilmiah mengenai kondisi pohon kota secara cepat, khususnya di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor.


(4)

@ Hak Cipta milik IPB tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

PENYUSUNAN APLIKASI INVENTARISASI POHON DI JALAN KH. Rd. ABDULLAH BIN NUH BOGOR adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2012

Heru Rahmatullah NIM. A44052045


(6)

PENYUSUNAN APLIKASI INVENTARISAI POHON

DI JALAN KH. Rd. ABDULLAH BIN NUH BOGOR

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Heru Rahmatullah

A44052045

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012


(7)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh Bogor

Nama : Heru Rahmatullah

NRP : A44052045

Departemen : Arsitektur Lanskap

Disetujui Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, MAgr. NIP. 19601022 198601 1 001

Diketahui

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap,

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada hari Rabu tanggal 15 Juli 1987 di Pekanbaru, Riau. Penulis merupakan anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara dari pasangan Drs. Suhermi M.Pd dan Dra. Gustinar.

Penulis menyelesaikan pendidikan SD hingga SMU di Pekanbaru, Riau. Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 1999 di SD Negeri 003 Kec. Sail. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SLTP Negeri 13 Pekanbaru. Sekolah Menengah Umum diselesaikan pada tahun 2005 di SMU Negeri 8 Pekanbaru. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI. Satu tahun kemudian melalui program mayor-minor dari IPB penulis diterima di Departemen Arsitektur Lanskap dengan mayor Arsitektur Lanskap dan memilih supporting course.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas kehendaknyalah sehingga skripsi yang berjudul Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh Bogor dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih dipersembahkan kepada :

1. Dr.Ir. Bambang Sulistyantara sebagai Pembimbing Skripsi dan Pembimbing Akademik atas arahan dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. Afra DN Makalew, M.Sc dan Dr. Ir. Tati Budiarti, MS sebagai Dosen Penguji atas arahan, masukan dan koreksinya selama sidang.

3. Seluruh Dosen Pengajar di Departemen Arsitektur Lanskap atas ilmu yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

4. Seluruh staf Komisi Pendidikan Arsitektur Lanskap atas semua pelayanannya.

5. Keluargaku tercinta (Papa, Mama, Novri, dan Nanda) untuk doa, kasih sayang dan motivasinya selama ini.

6. Istri dan putriku tersayang Yolla Hadiyati dan Hanamoza Permata Rahmatullah untuk doa dan bantuannya selama penyusunan skripsi.

7. Teman-teman Arsitektur Lanskap khususnya angkatan 42 untuk kebersamaannya selama ini.

8. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi namun tidak dapat disebutkan satu per satu.

Tak ada gading yang tak retak. Tiada sulaman yang paling sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, sedangkan manusia adalah muara kekhilafan dan kesalahan belaka. Skripsi ini mungkn jauh dari sempurna, namun semoga dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2012


(10)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

PENDAHULUAN

Latar Belakang ... Tujuan ... Manfaat ...

TINJAUAN PUSTAKA

Jalan ... Pohon ... Klasifikasi Pohon ... Pemeliharaan ... Basis Data ...

Microsoft Access 2010 ...

Microsoft Visual Basic 2010 ...

MapInfo Professional 11.0 ...

MapSource Trip and Waypoint Manager ...

METODOLOGI

Lokasi dan Waktu ... Alat dan Bahan ... Metode Penelitian ... Pengumpulan Data di Lapang ... Penilaian Kondisi Fisik Pohon ... Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon ... Penyajian Hasil dan Pembahasan ...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi ... Pengumpulan Data ... Hasil Inventarisasi Pohon ... Teknik Pemeliharaan ... Penyusunan Program Aplikasi ... Penyajian Hasil ... Pembahasan ...

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ... xi xii xiii 1 2 2 3 3 4 4 5 6 6 7 7 8 9 9 9 12 16 16 17 18 18 20 24 42 45 49 49 50 52


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Kategori DBH Pohon ... 2 Kategori Tinggi Pohon ... 3 Kategori Lebar Tajuk ... 4 Kategori Tingkat Kerusakan Pohon oleh Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang ... 5 Kategori Tingkat Kerusakan Pohon oleh Hama dan Penyakit Tanaman

pada Cabang dan Daun ... 6 Kategori Tingkat Kerusakan Mekanik Pohon ... 7 Kategori Tingkat Kerusakan Total Pohon ... 8 Jumlah Pohon Berdasarkan Jenis Pohon dan Tingkat Kerusakan ... 9 Kode Program ...

10 10 11 12 13 14 15 19 42


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Lokasi Kasus Penelitian ... 2 Bentuk Tajuk Pohon ... 3 Kondisi Umum Lokasi Kasus Penelitian ... 4 Tahap Pemotongan pada Dahan Daun ... 5 Backstage View pada Microsoft Access 2010 ... 6 Kotak Dialog File New Database ... 7 Tabel TblInput ... 8 Tabel TblPohon ... 9 Tabel TblLokasi ... 10 Tabel TblKoordinat ... 11 Tabel TblUser ... 12 Relationships antar tabel ... 13 Form Startup ... 14 Form frmLogin ... 15 Form frmMenu ... 16 Form frmInput ... 17 Form frmView ... 18 Form frmGoogleMaps ... 19 Form frmPohon ... 20 Form frmLokasi ... 21 Form frmKoordinat ... 22 Form frmJumlahPohon ... 23 Form frmFoto1View ... 24 Form frmFoto2View ... 25 Form frmFoto3View ... 26 Form frmFoto1GoogleMaps ... 27 Form frmFoto2GoogleMaps ... 28 Form frmFoto3GoogleMaps ... 29 Form frmTKPohon ... 30 Form frmAbout ...

8 11 17 22 25 25 27 27 28 28 29 29 31 31 32 33 34 35 36 36 37 38 38 39 39 40 40 41 41 42


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Cara Penggunaan Aplikasi Inventarisasi Pohon ... 2 Peta Titik Pohon ... 3 Peta Titik Pohon (Bagian 1) ... 4 Peta Titik Pohon (Bagian 2) ... 5 Peta Titik Pohon (Bagian 3) ... 6 Peta Titik Pohon (Bagian 4) ... 7 Peta Titik Pohon (Bagian 5) ... 8 Peta Titik Pohon (Bagian 6) ... 9 Peta Titik Pohon (Bagian 7) ... 10 Peta Titik Pohon (Bagian 8) ... 11 Lembar Data Kondisi Fisik Pohon ... 12 Data Inventarisasi Pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor ...

55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66


(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jalan merupakan suatu kesatuan yang harus lengkap, aman, menarik, memiliki sirkulasi, dan interaksi yang baik serta mampu memberikan pengalaman yang menarik pengguna jalan. Jalan juga menjadi salah satu tempat untuk menanam pohon, yaitu di jalur hijau jalan. Jalur hijau jalan dapat diletakkan pada pinggir jalan dan median jalan.

Pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Penanaman pohon di sepanjang jalur hijau jalan dapat memberikan suatu naungan, memberikan kenyamanan, mengurangi kebisingan, dan mengarahkan jalur pejalan kaki dan kendaraan. Selain itu, pohon juga dapat menimbulkan masalah seperti pohon tumbang atau dahan patah yang juga terjadi di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh di Kota Bogor.

Kota Bogor yang dikenal dengan julukan kota hujan karena hampir setiap hari turun hujan dengan selalu diiringi angin yang kencang dan petir, dapat menyebabkan tumbangnya pohon yang ada di sekitar jalan dan dapat membahayakan pengguna jalan sekitarnya. Seperti yang terjadi pada 5 Januari 2012 di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor Barat, dan Jalan Padjadjaran, pohon tumbang dan dua pengendara motor luka-luka terkena patahan dahan pohon (PosKota, 2012). Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya pengelolaan dan pemeliharaan terhadap pohon di sepanjang jalan oleh pemerintah dan dinas terkait di Kota Bogor. Salah satu caranya adalah dengan menyusun aplikasi inventarisasi pohon.

Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat membantu pemerintah dan dinas terkait dalam penyusunan aplikasi basis data inventarisasi pohon. Penyusunan aplikasi ini dapat memudahkan pihak terkait dalam menyusun jadwal pemeliharaan pohon kota. Berbagai data dan informasi mengenai beragam jenis, ukuran, dan kondisi pohon yang ada, khususnya di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya diolah dan disusun dalam suatu aplikasi. Aplikasi inventarisasi pohon dapat dibuat dengan menggunakan software yang memiliki kemampuan untuk memasukkan data


(15)

atribut (Microsoft Access 2010), menyusun tampilan basis data (Microsoft Visual Basic), dan juga dapat memasukkan data spasial (Map Info Professional 11.0).

Tujuan

Menyusun aplikasi inventarisasi pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh Kota Bogor yang dapat digunakan untuk menyimpan data pohon Kota Bogor sehingga lebih mudah dalam pengelolaannya dan aplikasi ini dapat menjadi model untuk digunakan di lokasi yang berbeda.

Manfaat

Aplikasi inventarisasi pohon ini dapat memudahkan pengelolaan pohon kota di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh. Selain itu, aplikasi ini bisa digunakan sebagai data pendukung dalam pengelolaan pohon kota dan juga sebagai informasi ilmiah untuk mengetahui kondisi pohon di lapangan dengan cepat.


(16)

TINJAUAN PUSTAKA

Jalan

Menurut Simonds (1983), jalan merupakan suatu kesatuan yang harus lengkap, aman, efisien, menarik, memiliki sirkulasi, dan interaksi yang baik serta mampu memberikan pengalaman yang menarik pengguna jalan. Jalan juga menjadi salah satu tempat untuk menanam pohon, yaitu di pinggir jalan maupun di median jalan. Di jalan perkotaan, pohon harus memiliki jarak tanam ke tepi perkerasan jalan, trotoar maupun drainase minimal satu meter supaya tidak rusak oleh perakarannya (Departemen Pekerjaan Umum, 1996).

Jalan merupakan sarana penting untuk transportasi barang dan penumpang, keberadaan kendaraan di jalan memberikan beragam dampak negatif seperti polusi udara, bising, kabut asap, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu pengembangan RTH jalan akan memberikan kenyamanan, keindahan, dan mengurangi dampak negatif dari kendaraan bermotor.

Pohon

Pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Menurut Lancestor (1993), pohon adalah jenis tanaman yang memberikan dampak paling besar dalam kebanyakan lanskap. Pohon memiliki kegunaan dan fungsi dalam lingkungan kota; memodifikasi iklim kota yaitu dengan memberikan kenyamanan bagi manusia; menurunkan polusi udara yang terkadang menyebabkan kerusakan bagi tanaman itu sendiri; mengurangi kebisingan dengan susunan pohon yang padat sebagai penghalang; menghalangi silau dari sinar matahari yang mengganggu manusia; mengarahkan jalur pejalan kaki dan kendaraan; sebagai jalur hijau; dan sebagai hutan kota yang bermanfaat dalam membersihkan limbah industri (Miller, 1988).

Pohon yang normal memiliki 3 karakteristik standar yaitu sistem percabangan yang simetris dan rimbun, bentuk daun yang menarik dan perakaran yang sehat (Pirone, 1972). Pohon yang tumbuh sehat pada jalur hijau kota menampilkan sifat fisik yang diinginkan sesuai desain penanaman, ditentukan oleh faktor pemilihan tanaman, metode penanaman, dan pengelolaan


(17)

pemeliharaan tanaman pasca penanaman. Tanaman akan tumbuh dengan baik bila tanaman yang dipilih toleran dengan lingkungan tempat penanaman. Metode penanaman yang benar akan menyiapkan tempat yang menjamin dengan baik pertumbuhan akar dan tajuk. Pemeliharaan yang tepat akan menjamin pertumbuhan dengan kecepatan yang normal, terhindar dari gangguan hama penyakit dan vandalisme. Sebaliknya jika faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan tersebut tidak tepat, maka tanaman akan tumbuh lamban, tidak menampilkan sifat fisik yang diinginkan, dan bahkan tanaman akan sewaktu-waktu tumbang.

Klasifikasi Pohon

Pohon diklasifikasikan berdasarkan ukuran, kebiasaan tumbuh, fungsi, dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan spesifik. Ketinggian pohon merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan jenis-jenis pohon. Menurut Carpenter et al., berdasarkan ketinggian pohon dibedakan menjadi pohon rendah (9 meter); pohon sedang (9-18 meter); dan pohon tinggi (>18 meter). Selain itu, pohon juga memiliki perbedaan satu sama lain dari bentuk tajuknya. Bentuk tajuk pohon terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu bentuk kipas atau V (V-shape); menjurai (roundweeping); bulat (round); oval; kolumnar (columnar); dan piramidal.

Persyaratan utama yang perlu diperhatikan dalam memilih pohon untuk lanskap jalan, antara lain perakaran tidak merusak konstruksi jalan, mudah dalam perawatannya, batang/percabangannya tidak mudah patah, dan daun tidak mudah rontok atau gugur.

Pemeliharaan

Terdapat hal yang penting dalam kegiatan pemeliharaan yaitu bahwa pekerjaan yang tepat harus dikerjakan dalam waktu yang tepat sehingga diperlukan jadwal pemeliharaan (Carpenter, et. al. 1975). Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan agar pohon tetap berada dalam kondisi yang sehat. Pemeliharaan bertujuan untuk menjaga dan merawat pohon agar dalam kondisi yang tetap baik dan sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula. Aplikasi inventarisasi


(18)

pohon yang akan disusun dapat membantu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pohon.

Pemeliharaan pohon dibedakan dalam dua bagian, yaitu pemeliharaan umum dan pemeliharaan khusus terhadap pohon yang tidak normal. Pemeliharaan umum mencakup pemindahan tanaman, pemupukan, pemangkasan, perlakuan terhadap luka, penambalan lubang pohon, penguatan dan pengawatan, sedangkan pemeliharaan khusus meliputi diagnosis terhadap pohon, kontrol hama dan penyakit, penyiraman, kontrol kerusakan dan sebagainya.

Basis Data

Data adalah fakta yang masih mentah dan berdiri sendiri-sendiri. Secara sederhana data didefinisikan sebagai angka-angka, kata, nama dan lambang-lambang lainnya yang mempunyai nilai. Jadi, data merupakan fakta yang belum mengalami pemrosesan lebih lanjut dan belum terorganisasi dengan baik.

Basis data dipandang sebagai kumpulan data yang masing-masing saling berkaitan (Zorkoczy, 1988). Menurut Permana (1998), basis data ialah kumpulan data yang berhubungan dengan suatu obyek, topik atau tujuan khusus tertentu, seperti data mahasiswa, data pelanggan, katalog buku, kamus bahasa, dan lain sebagainya. Basis data merupakan kumpulan dari satu atau lebih tabel yang di dalamnya memiliki sekumpulan record-record. Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang terdiri dari beberapa bagian berikut:

Field merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diiputkan pada bagian kolom tabel.

Record merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan dan tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel dapat terdiri dari banyak record sekaligus.

Data tabel dalam basis data didukung oleh lima objek basis data lainnya, yaitu:

Query adalah objek basis data yang berfungsi menampilkan, menyunting, dan menganalisis suatu data.

Form adalah objek basis data yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa, dan memperbarui data.


(19)

Report adalah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang diberikan.

Macro adalah rangkaian perintah yang dapat disimpan dan dijalankan otomatis, misalnya membuka form, mencetak report, dan lain-lain.

Module adalah program-program yang ditulis dengan Access Basic.

Microsoft Access 2010

Micrososft Access 2010 merupakan aplikasi basis data terbaru dan terlengkap yang terdapat dalam paket aplikasi Microsoft Office 2010. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan baik oleh profesional maupun pemula.

Microsoft Access 2010 menyediakan beragam fasilitas dan fitur yang ramah pengguna (user friendly) sehingga memudahkan pemakaiannya.

Dewasa ini, Microsoft Access dijadikan sebagai program standar untuk merancang, membuat, dan mengelola basis data secara mudah dan cepat.

Microsoft Access 2010 merupakan pengembangan dari versi sebelumnya.

Microsoft Access 2010 lebih fleksibel dan mudah diintegrasikan dengan sistem operasi Microsoft Windows XP SP3 maupun selebihnya, serta dapat bekerja sama pada sistem jaringan dengan lebih baik.

Microsoft Visual Basic 2010

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi windows berbasis grafis (GUI-Graphical User Interface). Selain itu, Microsoft Visual Basic juga memiliki kemampuan untuk mengkompilasi kode dalam bentuk native sistem operasi. Menjalankan program

visual basic sama dengan menjalankan program windows pada umumnya yaitu dengan mengklik ganda icon yang digunakan untuk menjalankan program. Dalam

Microsoft Visual Basic, penyusunan aplikasi dimulai dengan memperkirakan kebutuhan, merancang tampilan program terlebih dahulu, dan selanjutnya pembuatan kode untuk program tersebut.

MapInfo Professional 11.0

MapInfo Professional 11.0 merupakan perangkat lunak (software) yang dikembangkan oleh MapInfo Coorporation dan pengembangan dari versi sebelumnya. MapInfo diminati oleh pengguna GIS karena mempunyai


(20)

karakteristik yang menarik seperti mudah digunakan, tampilan yang interaktif dan menarik, user friendly, dan dapat di costumized menggunakan bahasa skrip yang dimiliki. Berikut adalah gambaran singkat kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh MapInfo Professional 11.0:

- Dapat mengakses dan mengelola basis data yang bertuliskan dalam format selain MapInfo seperti Microsoft Access 2007, 2010; Oracle Spatial 10Gr2, 11Gr2; PostgreSQL 9.0 with PostGIS 1.5.2; dan lain sebagainya.

- Geocoding terhadap alamat jalan, kode pos, dan fitur lainnya. - Membuat dan mengedit data.

- Visualisasi data, kempampuan analisa, dan otomasi OLE.

MapSource Trip & Waypoint Manager

MapSource Trip & Waypoint Manager merupakan perangkat lunak (software) yang terdapat dalam paket GPS (Global Positioning System) Garmin’s GPSMAP 76CSx dalam bentuk DVD atau CD. Software ini hanya dapat dijalankan pada komputer yang memiliki OS (Operating System) Windows.

Software ini dapat melakukan back up data dari GPS; membuat, melihat, dan mengedit waypoints, route, dan tracks; mencari items, alamat, dan points of interests yang terdapat dalam data peta GPS; melihat peta secara detail di layar komputer.


(21)

METODOLOGI

Lokasi dan waktu

Penelitian ini dilakukan dengan memilih kasus di sepanjang Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan Agustus 2012. Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106º 48’ BT dan 6º 26’ LS.

   

  Gambar 1. Lokasi Kasus Penelitian


(22)

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras (hardware) terdiri dari Notebook Fujitsu Siemens Esprimo Mobile U9200 (Intel Core 2 Duo T5250); Kamera digital 7.0 Mega Pixel merek Mpix; Klinometer untuk mengukur tinggi pohon;

Rollmeter untuk mengukur diameter tajuk dan batang pohon; dan GPS (Global Positioning System) merk Garmin tipe GPSMap 76CSx untuk menentukan posisi eksisting pohon. Lalu, perangkat lunak (software) terdiri dari Microsoft Access 2010, Microsoft Excel 2010, Microsoft Visual Basic 2010, Map Info Professional 11.0, Garmin MapSource, Microsoft Office Picture Manager 2010.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun aplikasi inventarisasi pohon ini adalah studi pustaka dan metode survei. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pohon, standar kondisi fisik pohon, dan informasi mengenai standdar pemeliharaan pohon, sedangkan metode survey dilakukan dengan mengetahui kondisi fisik pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh di kota Bogor. Pohon yang diamati adalah pohon yang berada pada jalur hijau jalan yang letaknya di pinggir jalan dan median jalan. Secara umum penelitian dibagi menjadi: (1) pengumpulan data pohon di lapang, (2) penyusunan aplikasi inventarisasi pohon, (3) pengolahan data pohon, dan (4) penyajian akhir.

1. Pengumpulan Data di Lapang

Inventarisasi pohon dilakukan untuk mengetahui jenis pohon, jumlah pohon, lokasi titik pohon, dan kondisi fisik pohon untuk memperoleh data sebagai berikut:

a. Diameter batang setinggi dada (DBH)

Pengukuran dilakukan dengan mengukur lingkar batang pohon setinggi dada (±140-145 cm). Lalu dari hasil lingkar batang tersebut, baru dicari DBH menggunakan rumus lingkaran. Kemudian data DBH dikategorikan menjadi 4 kategori kelas (Tabel 1). Rumus untuk mencari DBH pohon adalah:


(23)

DBH =

Keterangan:

DBH : Diameter batang setinggi dada. K : Keliling atau lingkar batang pohon. Π : 3.14 atau .

Tabel 1. Kategori DBH Pohon

Kelas Kategori Diameter (cm)

D1 Semai DBH < 10

D2 Tiang (kecil) 10 ≤ DBH ≤ 30

D3 Hampir dewasa (sedang) 30 ≤ DBH ≤ 60

D4 Dewasa (besar) DBH > 60

Sumber: Daniel, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

b. Tinggi pohon

Tinggi pohon diukur menggunakan klinometer. Data dari klinometer berupa sudut pengamat. Melalui data tersebut, dapat dicari tinggi pohon menggunakan rumus trigonometri. Data tinggi pohon dikategorikan menjadi 3 kategori (Tabel 2). Rumus untuk mencari tinggi pohon adalah:

h = y + (s x tan α)

Keterangan:

α : Sudut yang didapat menggunakan klinometer. h : Tinggi pohon (m).

y : Tinggi pengamat (m).

s : Jarak pengamat dari titik pohon (m). Tabel 2. Kategori Tinggi Pohon

Kategori Kualifikasi Tinggi (m)

T1 Rendah T < 9

T2 Sedang 9 ≤ T ≤ 18

T3 Tinggi T > 18

Sumber: Carpenter, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)


(24)

c. Lebar tajuk

Lebar tajuk diukur menggunakan rollmeter. Data lebar tajuk dikategorikan menjadi 4 kategori (Tabel 3).

Tabel 3. Kategori Lebar Tajuk

Kategori Kualifikasi Lebar (m)

L1 Semai L < 2

L2 Kecil 2 ≤ L ≤ 5

L3 Sedang 5 ≤ L ≤ 9

L4 Besar L > 9

Sumber: Carpenter, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

d. Bentuk Tajuk

Bentuk tajuk dibagi menjadi 8 kategori, yaitu bulat, kolumnar, dome, pyramidal, oval, bentuk V, menjurai, dan spread.

Gambar 2. Bentuk Tajuk Pohon (Sumber: Carpenter, et. al., 1995)

e. Lokasi Pohon

Data lokasi pohon diperoleh menggunakan GPS dalam bentuk koordinat UTM X dan UTM Y. Data tersebut diolah dengan menggunakan

MapInfo Professional 11.0 sehingga dapat dipetakan pada peta rupa bumi

digital.

2. Penilaian Kondisi Fisik Pohon

Data kondisi fisik pohon dibagi berdasarkan 3 jenis kerusakannya yaitu kerusakan yang disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman, mekanik, dan teknik. Pengamatan kondisi fisik pohon dilakukan langsung secara visual mulai dari bagian pangkal akar batang di atas permukaan tanah, batang, daun, dan percabangan. Kondisi fisik pohon hanya dapat dinilai dari kerusakan oleh hama dan penyakit tanaman dan kerusakan mekanik. Nilai yang dihasilkan berupa


(25)

persentase tingkat kerusakan. Kerusakan teknik hanya bisa diuraikan secara deskriptif berdasarkan pengamatan di lapang.

a. Kerusakan oleh hama dan penyakit tanaman

Penilaian tingkat kerusakan dibagi menjadi 2 bagian yaitu: - Bagian pangkal akar di permukaan tanah dan batang (Tabel4). - Bagian percabangan dan daun (Tabel 5).

Tabel 4. Kategori Tingkat Kerusakan Pohon oleh Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang

No Kerusakan hama dan penyakit Nilai

1 Tidak ada kerusakan hama dan penyakit 0

2 Pohon tidak berparasit 1

3 Pohon berparasit (jamur, benalu) 2

4 Batang kering / lapuk; akar kering / lapuk 3

5 Batang busuk; akar busuk 4

6 Gerowong / keropos pada batang utama 5

Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada pangkal akar dan batang dihitung dengan menggunakan rumus:

Tab = Keterangan:

Tab : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada

pangkal akar dan batang. ni : Nilai kerusakan pohon.

∑ni : Jumlah nilai kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman


(26)

Tabel 5. Kategori Tingkat Kerusakan Pohon oleh Hama dan Penyakit Tanaman pada Cabang dan Daun

No Kerusakan hama dan penyakit Nilai

1 Tidak ada kerusakan hama dan penyakit 0

2 Pohon tidak berparasit; ulat; jelaga 1

3 Pohon berparasit (jamur, benalu) 2

4 Klorosis 3

5 Nekrosis 4

6 Percabangan lapuk 5

Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada cabang dan daun dihitung dengan menggunakan rumus:

Tcd = Keterangan:

Tcd : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada

cabang dan daun. ni : Nilai kerusakan pohon.

∑ni : Jumlah nilai kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman

pada cabang dan daun.

Setelah didapatkan nilai kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada pangkal akar dan batang (Tab) dan pada cabang dan daun (Tcd),

maka selanjutnya dapat dihitung total kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman menggunakan rumus:

Thpt =

Keterangan:

Thpt : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman.

Tab : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada

pangkal akar dan batang.

Tcd : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman pada


(27)

b. Kerusakan mekanik

Kerusakan mekanik pada pohon adalah kerusakan yang disebakan oleh kontak langsung dengan benda-benda fisik seperti goresan, gesekan, benturan, sayatan, dan sebagainya. Tingkat kerusakan mekanik dikategorikan dalam tabel 6.

Tabel 6. Kategori Tingkat Kerusakan Mekanik Pohon

No Kerusakan mekanik Nilai

1 Tidak ada kerusakan mekanik 0

2 Coret-coret atau reklame 1

3 Goresan 2

4 Sayatan 3

5 Patah cabang 4

6 Tersambar petir 5

Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

Penghitungan tingkat kerusakan mekanik pohon dapat menggunakan rumus:

Tm = Keterangan:

Tm : Tingkat kerusakan mekanik pohon.

ni : Nilai kerusakan pohon.

∑ni : Jumlah nilai kerusakan mekanik pohon.

Setelah terkumpulnya hasil dari penilaian kerusakan pohon yang disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman serta kerusakan mekanik maka total kerusakan pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

T =

Keterangan:

T : Tingkat kerusakan total pohon.

Thpt : Tingkat kerusakan pohon oleh hama dan penyakit tanaman.


(28)

Hasil tingkat kerusakan total pohon yang diperoleh dikategorikan dalam tabel 7.

Tabel 7. Kategori Tingkat Kerusakan Total Pohon

No Kategori Kerusakan (%)

1 Ringan 0 < T ≤ 15

2 Sedang 15 < T ≤ 30

3 Berat 30 < T ≤ 50

4 Sangat berat T > 50

Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) yang telah dimodifikasi.

Melalui metode Grey dan Deneke (1978) yang telah dimodifikasi maka tingkat kerusakan total pohon dikategorikan berdasarkan peringkat, antara lain:

a. Peringkat 1 (sangat baik)

Kondisi pohon sehat dan vigor sehingga tidak diperlukan tindakan perawatan. Tingkat kerusakannya adalah 0% ≤ T ≤ 15%.

b. Peringkat 2 (baik)

Kondisi pohon cukup baik sehingga masih diperlukan perawatan. Tingkat kerusakannya adalah 15% ≤ T ≤ 30%.

c. Peringkat 3 (buruk)

Kondisi pohon kurang sehat sehingga diperlukan perawatan yang intensif. Tingkat kerusakannya adalah 30% ≤ T ≤ 50%.

d. Peringkat 4 (sangat buruk)

Kondisi pohon terancam mati atau telah mati. Tingkat kerusakannya adalah T > 50%.


(29)

3. Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon

Aplikasi inventarisasi disusun menggunakan beberapa software, yaitu (1)

Microsoft Visual Basic 2010 untuk membuat aplikasi dan tampilan aplikasi, (2)

Microsoft Access 2010 sebagai penyimpan data, dan (3) MapInfo Professional 11.0 sebagai penyimpan data. Data yang diperoleh dari pengamatan di lapang kemudian dimasukkan melalui aplikasi inventarisasi pohon sehingga memudahkan dalam mencari informasi mengenai pohon kota di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh di kota Bogor.

4. Penyajian Hasil dan Pembahasan

Penyajian hasil ditampilkan dalam suatu aplikasi inventarisasi pohon yang dapat menyimpan data pohon sebanyak 99.999 pohon. Melalui aplikasi ini pengguna dapat dengan mudah mengetahui informasi kondisi pohon yang ada di suatu kota, khususnya di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh kota Bogor.


(30)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi

Secara umum Kota Bogor berada pada pada 106º 48´ BT dan 6º 36´ LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 190 sampai 0-2% (datar) seluas 1.763,94 Ha, 2-15% (landai) seluas 8.091,27 Ha, 15-25% (agak curam) seluas1.109,89 Ha, 25-40% (curam) seluas 764,96 Ha dan >40% (sangat curam) seluas 119,94 Ha. Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh berada di Kecamatan Bogor Barat yang memiliki panjang ± 4 Km dan membentang dari timur (pertigaan Jalan H. Soleh Iskandar) ke barat (pertigaan Jalan Raya Dramaga).

Curah hujan rata-rata di wilayah Kota Bogor berkisar antara 3000 sampai dengan 4000 mm/tahun. Temperatur rata-rata berada pada suhu 26oC sampai dengan 40oC dengan kelembaban udara ± 70 %. Kecepatan angin sekitar 2,3 Km/jam dan penyinaran matahari 61,4% dengan intensitas penyinaran sedang, terik, dan sangat terik.

Keadaan iklim mikro di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh juga dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan yang melintas di jalan tersebut sehingga menyebabkan suhu meningkat dan menurunnya kelembaban. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang melalui jalan tersebut sehingga dapat terjadi peningkatan suhu.


(31)

Pengumpulan Data

Data yang diambil di lapang berupa kondisi fisik pohon, koordinat pohon, dan foto eksisting pohon. Pohon yang diamati mulai dari yang muda sampai dengan yang tua. Kondisi fisik pohon dicatat di lembaran-lembaran yang berisikan tabel berupa kode pohon, nama lokal, DBH pohon, tinggi pohon, lebar tajuk, bentuk tajuk, kerusakan oleh hama dan penyakit tanaman, dan kerusakan mekanik. Koordinat pohon diambil menggunakan GPS. Foto eksisting pohon diambil menggunakan kamera digital.

Data pohon pertama dimulai dari sisi timur ke barat jalan. Setiap pohon yang didata diberi kode-kode unik untuk memudahkan dalam penyusunan data. Kode pohon disusun dari nama jalan, posisi pohon, nama pohon, dan urutan pohon yang didata. Salah satu contoh kode pohonnya yaitu “ABN1RR001”. Kode “ABN” meupakan kode untuk nama Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh. Kode angka “1” berarti pohon berada di sebelah kiri jalan atau di bagian utara. Selain angka “1”, juga ada angka “2” dan “3”. Angka “2” untuk pohon yang berada di median jalan, sedangkan angka “3” untuk pohon yang berada di sebelah kanan jalan atau di bagian selatan. Kode “RR” ditujukan untuk nama ilmiah pohon Palem Raja yaitu Roystonea regia. Lalu kode “001” adalah nomor urut dari pohon yang didata. Jadi kode pohon “ABN1RR001” berarti pohon Palem Raja (Roystonea regia) yang pertama di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan terdapat di sebelah kiri jalan atau di bagian utara.

Hasil Inventarisasi Pohon

Hasil inventarisasi pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh diperoleh data sebanyak 1231 pohon (Tabel 8) yang terdiri dari Binato (Cerbera manghas), Biola Cantik (Ficus lyrata), Bunga Sapu Tangan (Maniltoa grandiflora Sceff.), Cemara Kipas (Thuja orientalis), Cermai, Cherry (Muntingia calaburai), Dadap Merah (Erythina cristagali), Kayu Manis (Cinnamomoun burmanii), Kecrutan (Spathodea campanulata), Kenari (Canarium ovatum), Mahoni (Swietenia mahogani Jacq.), Mangga (Mangifera indica), Nangka (Artocarpus integra), Palem Putri (Veitchia merilii), Palem Raja (Roystonea regia), Petai Cina (Leucaena glauca), Pinang (Areca catechu), Tanjung (Mimusoph elengi L.), dan Waru Afrika. Berdasarkan tingkat kerusakan pohon, terdapat 926 pohon (75.22%)


(32)

mengalami kerusakan ringan, 235 pohon (19.09%) mengalami kerusakan sedang, 43 pohon (3.49%) mengalami kerusakan berat, dan 27 pohon (2.19%) mengalami kerusakan sangat berat.

Tabel 8. Jumlah Pohon Berdasarkan Jenis Pohon dan Tingkat Kerusakan

Jenis Pohon Tingkat Kerusakan* Jumlah

Pohon 1 2 3 4

Bintaro (Cerbera manghas)

7 2 0 0 9

77.78%** 22.22% 0% 0% 0.73%***

Biola Cantik (Ficus lyrata)

1 0 0 0 1 100% 0% 0% 0% 0.08% Bunga Sapu Tangan

(Maniltoa grandiflora Scheff.)

1 0 0 0 1 100% 0% 0% 0% 0.08% Cemara Kipas

(Thuja orientalis)

2 0 0 0 2 100% 0% 0% 0% 0.16%

Cermai 1 0 0 0 1

100% 0% 0% 0% 0.08% Cherry

(Muntingia calaburai)

9 3 0 0 12 75% 25% 0% 0% 0.97% Dadap Merah

(Erythina cristagali)

1 3 0 0 4 25% 75% 0% 0% 0.32% Kayu Manis

(Cinnamomoun burmanii)

134 0 0 0 134 100% 0% 0% 0% 10.89% Kecrutan

(Spathodea campanulata)

0 0 0 10 10

0% 0% 0% 100% 0.81%

Kenari (Canarium ovatum)

423 108 42 7 580

72.93% 18.62% 7.24% 1.21% 47.12% Mahoni

(Swietenia mahogany Jacq.)

11 1 0 1 13 84.62% 7.69% 0% 7.69% 1.06% Mangga

(Mangifera indica)

1 0 0 0 1 100% 0% 0% 0% 0.08% Nangka

(Artocarpus integra)

2 1 0 0 3

66.67% 33.33% 0% 0% 0.24%

Palem Putri (Veitchia merilii)

155 1 0 1 157 98.73% 0.64% 0% 0.64% 12.75% Palem Raja

(Roystonea regia)

41 105 0 3 149 27.52% 70.47% 0% 2.01% 12.10% Petai Cina

(Leucaena glauca)

4 4 1 0 9

44.44% 44.44% 11.12% 0% 0.73%

Pinang (Areca catechu)

123 7 0 5 135 91.11% 5.19% 0% 3.7% 10.97% Tanjung

(Mimusoph elengi L.)

6 0 0 0 6 100% 0% 0% 0% 0.49%

Waru Afrika 4 0 0 0 4

100% 0% 0% 0% 0.32%

Total 926 235 43 27 1231


(33)

Keterangan:

* : Kategori tingkat kerusakan pohon, (1)Ringan, (2)Sedang, (3)Berat, dan (4)Sangat Berat.

** : Perbandingan pohon bintaro yang rusak pada kategori 1 dengan jumlah pohon bintaro.

*** : Perbandingan jumlah pohon bintaro dengan total jumlah pohon.

Berdasarkan data pada tabel 8, pohon yang mengalami rusak sangat berat berjumlah 27 pohon (2.19%) sehingga pohon dengan kategori ini perlu di tebang dan diganti denga pohon yang baru. Pohon yang mengalami rusak beerat berjumlah 43 pohon (3.49%) sehingga perlunya perawatan yang intensif, seperti pemangkasan tinggi pohon, pemangkasan lebar tajuk pohon, pengendalian hama dan penyakit tanaman, dan penambalan pada pohon yang berlubang. Lalu pohon yang mengalami rusak sedang atau dalam kondisi cukup sehat berjumlah 235 pohon (19.09%) sehingga perlu perawatan yang tidak terlalu intensif, seperti penyiraman dan pemupukan. Selanjutnya pohon yang rusak ringan atau dalam kondisi sehat berjumlah 926 pohon (75.22%).

Teknik Pemeliharaan Pohon

Pemeliharaan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan melalui pengawasan dan perbaikan. Konsep pemeliharaan fisik adalah pemeliharaan rutin yang meliputi tindakan pencegahan, pertahanan/pengendalian, dan perbaikan atau pengobatan. Pemeliharan fisik mencakup pemeliharaan elemen lunak dan elemen keras, pemeliharan elemen lunak meliputi penyiangan, pengendalian gulma, penggemburan tanah, pengaerasian tanah, penyiraman, irigasi, pemupukan, penyulaman tanaman, serta pengendalian hama dan penyakit (Arifin dan Nurhayati, 2000).

Sedangkan tingkat pemeliharaan terdiri dari pemeliharaan intensif, semi intensif, dan eksktensif. Jalur hijau jalan termasuk ke dalam tingkatan semi intensif seperti penyiangan, pengendalian gulma, penggemburan tanah, pengaerasian tanah, penyiraman, irigasi, pemupukan, penyulaman tanaman, pengendalian hama dan penyakit.


(34)

1. Pemangkasan Tinggi Pohon

Pemangkasan tinggi pohon atau topping perlu dilakukan untuk menyeimbangkan tinggi pohon dengan daya dukung perakaran. Dalam keadaan normal, perakaran dapat berkembang sejauh lebar tajuk. Dilihat dari kondisi di lapang posisi tumbuh pohon sangat sempit dibatasi oleh perkerasan dan bangunan sehingga perkembangan tinggi pohon harus dibatasi untuk penyeimbang dalam luasan akar. Pohon yang sebaiknya mengalami pemangkasan tinggi adalah pohon yang termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Selain untuk aspek keamanan seperti tumbang apabila ada angin kencang dan hujan deras, pemotongan juga dapat untuk mendapatkan keseragaman tinggi pohon.

2. Pemangkasan Lebar Tajuk Pohon

Pemangkasan lebar tajuk pohon dilakukan berdasarkan dua pertimbangan, yaitu keamanan dan kesehatan. Tajuk yang terlalu lebar pada pohon dikhawatirkan tidak kuat menahan angin dan hujan besar dan hal ini dapat membahayakan pengguna jalan. Pohon pada kedua sisi jalan yang memiliki tajuk saling bersinggungan dan menutup jalan dapat menghalangi sinar matahari dan sirkulasi udara pada bagian jalan tersebut kurang baik bagi kesehatan. Jarak tanam untuk pohon sebesar 5–7 m searah jalur jalan dengan lebar jalur antara 2–5 m tergantung pada jenis dan bentuk tajuk. Pohon yang terlalu dekat dapat menimbulkan persaingan dalam penguasan sinar matahari dan dapat menimbulkan tumbuh tidak normal. Jarak tanam yang terlalu dekat juga dapat menimbulkan kesan gelap. Pohon yang sebaiknya dilakukan pemangkasan lebar tajuk adalah kategori besar yang tajuknya lebih besar dari 9 meter. Menurut Arifin dan Nurhayati (2000) untuk pemangkasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Potong dahan dari atas ke bawah. Untuk mencegah kerusakan kulit batang, bagian bawah lebih dahulu dipotong sebagian.

2. Potong sisa dahan hingga bersih dan rata. Cara ini dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan kayu.

3. Bersihkan dan potong secara melingkar bekas potongan/luka yang menonjol dengan pisau yang tajam.


(35)

4. Semprot atau olesi semua bagian yang luka dengan desinfektan untuk mencegah jamur dan hama.

. Gambar 4. Tahap Pemotongan pada Dahan Pohon

3. Pengendalian dari Tanaman Penumpang

Pembersihan pohon dari tanaman penumpang yang paling banyak ditemui di lapangan adalah benalu. Benalu merupakan tumbuhan penganggu yang banyak ditemui pada pohon dan tumbuhan yang semi parasit yang hidupnya menempel pada tanaman inangnya dan mengambil sari makanan yang ada pada inangnya juga. Benalu merupakan tanaman yang dapat mudah berkembang biak, benalu dapat membuat tanaman inangnya merana karena kekurangan makanan bahkan dapat menimbulkan kematian pada tanaman inangnya. Untuk memberantas benalu dapat dilakukan dengan pembersihan terhadap pohon yang ditumbuhi oleh benalu dan membersihkan semua akarnya karena akar benalu yang tinggal dapat berkembang biak lagi.

4. Penambalan pada Pohon Berlubang

Pohon yang mengalami kerusakan akibat berlubang dan gerowong dapat diatasi dengan mengunakan metode cavity treatment. Tindakan penanganan pohon ini berupa perlakuan menutupi atau mengisi dengan adukan semen pada lubang yang terbentuk pada batang yang disebabkan oleh serangan rayap, jamur atau terbakar untuk menghentikan kerusakan yang lebih lanjut, menambah kekuatan batang dan membantu pertumbuhan kalus menutupi lubang pada batang. Material yang diisikan pada lubang batang pohon tersebut adalah adukan semen dan pasir serta batu kali atau batu bata.


(36)

Dalam melakukan cavity treatment beberapa prosedur harus diikuti : a. Lubang pada batang dibersihkan dari sisa kayu yang lapuk, sisa

kebakaran, atau rayap yang ada.

b. Memasang beberapa angkur/paku yang ditancap pada batang yang utuh untuk memperkuat pertautan semen dengan batang bagian dalam. c. Mengisi lubang dengan adukan semen sampai pada batas lingkaran kayu,

tidak memberi adukan semen sampai rata dengan kulit. Dengan kata lain semen hanya diberikan sampai pada permukaan dalam kulit pohon, dengan tujuan agar kalus yang tumbuh dapat menjalar dan menutupi seluruh permukaan lubang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penambalan pohon, antara lain ukuran gerowong, umur pohon (menentukan kekuatan pohon dalam menahan beban isi tambalan), vitalitas pohon, daya hidup pohon dan daya tahannya terhadap penyakit.

5. Penebangan Pohon

Penebangan pohon yang dilakukan berdasarkan atas faktor keamanan. Keamanan yang dimaksud adalah pohon yang telah mengalami kerusakan yang sangat berat atau mati, kedua penebangan dilakukan apabila pohon menganggu keindahan karena penanaman pohon yang terlalu rapat satu sama yang lain. Pada Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh yang perlu dilakukan penebangan ada 27 pohon.

6. Pemupukan

Pemupukan pada pohon dewasa bertujuan untuk menjaga pohon tetap vigor, bukan untuk mempercepat. Pada tanaman pohon yang muda pupuk diberikan untuk mempercepat pertumbuhannya. Oleh karena itu pohon tua diberi pupuk lebih sedikit dibanding pohon muda.

Pohon pada jalur hijau memerlukan unsur makro nitrogen, posfor dan kalium. Jumlah pupuk yang diberikan mengacu kepada diameter proyeksi tajuk pohon dengan perbandingan N:P:K=5:3:2 dengan dosis 1 Kg pupuk tiap 100 m2 atau 5 gram nitrogen, 3 gram pospor dan 2 gram kalium tiap m2.

Pemupukan dilakukan dengan membuat lubang-lubang di sekitar batang yang dibuat pada trotoar atau pada bahu jalan yang masih berupa tanah. Lubang dibuat dengan menggunakan linggis atau lubang dibor menggunakan bor listrik,


(37)

dengan dalam lubang 45-60 cm. Lubang dibuat menyebar di bawah tajuk. Lubang-lubang yang terdekat ke batang berjarak 1.5 m dari batang, sedangkan jarak antar lubang adalah 60 cm. Jumlah pupuk yang diberikan dibagi dengan jumlah yang sama banyak pada setiap lubang. Setelah lubang diisi dengan pupuk, lubang harus disiram dengan air. Pemupukan diberikan satu kali dalam setahun, yaitu pada saat awal atau akhir musim hujan.

Penyusunan Program Aplikasi 1. Penyusunan Basis Data dengan Microsoft Access 2010

Memulai Microsoft Access 2010 dapat dilakukan dengan klik Start ÎAll Programs Î Microsoft Office Î Microsoft Access 2010. Setelah menjalankan

Microsoft Access 2010 maka akan ditampilkan Backstage View. Backstage View

merupakan jendela awal dan fitur terbaru dari Microsoft Office 2010. Lalu untuk membuat file basis data baru, dapat dilakukan dengan memilih pilihan Blank Database pada Task Pane (Gambar 5) atau pilih tombol File Î New sehingga akan ditampilkan pilihan Blank Database pada Availbale Templates. Pada bagian

File Name, ketik nama file basis data yang akan dibuat. Secara defaultMicrosoft Access 2010 akan memberi nama file basis data dengan database1. Selanjutnya tentukan lokasi penyimpanan file dengan menekan tombol browse yang ada di kanan File Name, sehingga akan ditampilkan kotak dialog File New Database. Tentukan lokasi drive dan folder tempat penyimpanan file pada bagian Save in. Pada bagian Save as type tentukan tipe penyimpanan file yaitu Microsoft Access 2007 Databases (Gambar 6). Selanjutnya, tekan tombol Create.


(38)

Gambar 5. Backstage View pada Microsoft Access 2010

Gambar 6. Kotak dialog File New Database

Langkah selanjutnya adalah penyusunan struktur basis data. Penyusunan basis data akan menentukan tipe data yang akan dimasukkan, jumlah tabel (table) dan kolom (field), serta hubungan (relationship) antar tabel. Tabel dan kolom disusun berdasarkan klasifikasi yang telah dilakukan.


(39)

Pembuatan tabel menggunakan Microsoft Access 2010 dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

• Melalui jendela Datasheet View, data input dimasukkan terlebih dahulu, baru mengatur struktur tabel.

• Melalui jendela Design View, dimana dapat dibuat struktur tabel dahulu, baru memasukkan data input.

Pada pembuatan tabel untuk penyusunan basis data digunakan cara melalui jendela Design View. Langkah untuk membuat tabel melalui jendela

Design View adalah:

• Dari jendela database, klik tombol Table Design pada grup Tables dalam tab Create.

• Membuat struktur tabel dengan mengisi Field Name (nama kolom), Data Type (tipe data), dan Description (keterangan dari field yang dibuat). Tabel yang dibuat untuk penyusunan basis data pohon adalah:

1. Tabel TblInput (Gambar 7), merupakan tabel induk yang terdiri dari

field ID, Kode Pohon, Nama Lokal, Nama Ilmiah, Koordinat X, Koordinat Y, Tinggi m, Tinggi, Diameter cm, Diameter, Lebar Tajuk m, Lebar Tajuk, Bentuk Tajuk, Tingkat Kerusakan HPTab, Tingkat Kerusakan HPTcd, Tingkat Kerusakan HPT, Tingkat Kerusakan Mekanik, dan Tingkat Kerusakan Pohon.

2. Tabel TblPohon (Gambar 8, merupakan tabel yang terdiri dari field ID, Nama Lokal, Nama Ilmiah dan Bentuk Tajuk.

3. Tabel TblLokasi (Gambar 9), merupakan tabel yang terdiri dari field ID, Nama Jalan, dan Nama Kota.

4. Tabel TblKoordinat (Gambar 10), merupakan tabel yang terdiri dari filed

ID, Kode Pohon, Koordinat X, dan Koordinat Y.

5. Tabel TblUser (Gambar 11), merupakan tabel yang terdiri dari field ID,


(40)

Gambar 7. Tabel TblInput


(41)

Gambar 9. Tabel TblLokasi


(42)

Gambar 11. Tabel TblUser

Setelah membuat tabel kemudian membuat Relationships (hubungan) antar tabel. Dalam membuat relationships dibutuhkan satu tabel yang akan menjadi parent table (tabel induk) dan tabel-tabel lainnya akan menjadi child table (tabel anak). Dalam basis data ini, tabel TblInput merupakan parent table

dan tabel TblLokal, TblIlmiah, TblJalan dan TblKota merupakan child table

(Gambar 12).


(43)

2. Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon Menggunakan Microsoft Visual Basic 2010

A. Penyusunan properti Form Aplikasi Inventarisasi Pohon

Form adalah suatu media interaksi antara pengguna dengan aplikasi.

Form dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu form dinamis dan form statis.

Form dinamis adalah form yang bisa dimanipulasi atau diubah bentuk serta disisipi komponen-komponen yang berisi perintah-perintah yang diperlukan oleh suatu aplikasi, contohnya windows, web, smart device, database, report, dan wcf (windows communication foundation). Form statis adalah form yang tidak dapat dimanipulasi atau diubah bentuk serta disisipi komponen. Form

ini hanya dapat dipanggil melalui perintah kode, contohnya form messagebox

dan form inputbox.

Pada aplikasi ini disusun dengan kedua kategori form tersebut, yaitu

form dinamis dan form statis. Komponen yang diperlukan untuk menyusun

form, antara lain:

Label, adalah objek kontrol yang dapat menampilkan output tetapi tidak dapat diberikan input pada saat aplikasi dijalankan.

Textbox, adalah objek kontrol yang dapat diberikan input pada saat aplikasi dijalankan.

Button, adalah objek kontrol yang dapat mengeksekusi perintah-perintah yang telah dibuat pada jendela kode program.

Groupbox, adalah komponen yang berfungsi mengelompokkan beberapa komponen agar telihat lebih rapi ditambah dengan adanya keterangan berupa label teks diatasnya.

Checkbox, adalah komponen yang berfungsi untuk memilih beberapa

item data.

Radiobutton, adalah komponen yang berfungsi untuk memilih satu pilihan dari beberapa pilihan item yang ada.

Combobox, adalah komponen yang dapat digunakan untuk menampilkan daftar item dengan menu pilihan dropdown.

Listbox, adalah komponen yang dapat menampilkan daftar item secara keseluruhan,


(44)

Folderbrowsedialog, adalah komponen yang dapat digunakan untuk menampilkan daftar drive folder yang ada pada suatu komputer.

Picturebox, adalah komponen yang dapat digunakan untuk menampilkan suatu gambar.

Openfiledialog, adalah komponen yang digunakan untuk menampilkan kotak dialog open file windows.

Savefiledialog, adalah komponen yang digunakan untuk menampilkan kotak save file dialog windows.

Pada penyusunan aplikasi ini dibuat 17 Form, antara lain: a. Form Startup.

Form ini merupakan form yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Selanjutnya dari form ini menuju form frmLogin.

Gambar 13. Form Startup b. Form frmLogin.

Form ini merupakan form untuk masuk ke dalam form utama dari aplikasi yaitu form frmMenu. Form ini dibuat dengan menggunakan

items LoginForm.

Gambar 14. Form frmLogin c. Form frmMenu.

Form Menu merupakan form yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Melalui form ini, pengguna aplikasi dapat


(45)

menuju form-form yang lainnya untuk mengisi data inventarisasi pohon. Form-form yang dapat dibuka melalui form ini antara lain,

form frmView, form frmInput, form frmPohon, form frmLokasi,

form frmKoordinat dan form frmJumlahPohon. Komponen yang dibutuhkan untuk form ini adalah Label, Button,

ToolStripStatusLabel, dan Timer. Yang termasuk dalam komponen

label yaitu judul aplikasi inventarisasi pohon; button yaitu tombol-tombol seperti input data koordinat, user, logout, dan keluar;

toolstripstatuslabel dan timer berada di bagian bawah form frmMenu yang berisi info waktu dan tanggal.

Gambar 15. Form frmMenu d. Form frmInput.

Form frmInput digunakan untuk memasukkan data kondisi fisik pohon yang ada di lapang. Komponenyang dibutuhkan adalah Label,

TextBox, Button, ComboBox, RadioButton, Button, Groupbox dan

DataGridWiew. PadaNama Lokal, Nama Ilmiah, Nama Jalan, Nama Kota, dan Bentuk Tajuk dibuat menggunakan komponen Combobox. Yang termasuk komponen label seperti id, kode pohon, nama lokal, dan bentuk tajuk; textbox yaitu komponen untuk mengisi input data secara langsung seperti pada textbox cari; combobox merupakan komponen yang digunakan untuk memilih data yang ada seperti

combobox pada kode pohon dan nama lokal; radiobutton yaitu untuk memilih pencarian berdasarkan seperti kode pohon dan tingkat


(46)

kerusakan; button bertujuan untuk menjalankan kode program yang telah dibuat seperti button tambah; groupbox bertujuan untuk mengumpulkan beberapa komponen agar terlihat lebih rapi; dan

datagridview untuk menmpilkan hasil data yang telah diinput seperti pada bagian bawah di form frmInput.

Gambar 16. Form frmInput e. Form frmView.

Form View digunakan untuk menampilkan lokasi pohon yang ada di lapang dalam sebuah peta digital dan kondisi fisik pohon terkini. Komponen yang dibutuhkan adalah Label, TextBox, Button,

Combobox, dan PictureBox. Hasil dari inventarisasi langsung dapat dilihat pada form frmView ini yaitu pada komponen textbox yang tidak dapat diedit lagi dan keterangannya berada di sebelah kiri

textbox dalam bentuk komponen label. Komponen button di form ini berfungsi seperti tombol next, previous, first, dan last serta tombol keluar dan googlemaps. Lalu komponen combobox bertujuan untuk memilih atau mencari data berdasarkan kategori yang ada pada


(47)

Gambar 17. Form frmView f. Form frmGoogleMaps.

Form View digunakan untuk menampilkan lokasi pohon yang ada di lapang dalam sebuah peta digital dan kondisi fisik pohon terkini. Komponen yang dibutuhkan adalah Label, TextBox, Button,

Combobox, WebBrowser dan PictureBox. Hasil dari inventarisasi langsung dapat dilihat pada form frmView ini yaitu pada komponen

textbox yang tidak dapat diedit lagi dan keterangannya berada di sebelah kiri textbox dalam bentuk komponen label. Komponen

button di form ini berfungsi seperti tombol next, previous, first, dan

last serta tombol keluar dan googlemaps. Lalu komponen combobox

bertujuan untuk memilih atau mencari data berdasarkan kategori yang ada pada combobox seperti yang berada di atas tombol sort dan


(48)

Gambar 18. Form frmGoogleMaps g. Form frmPohon.

Form frmPohon digunakan untuk menambahkan data nama lokal, nama ilmiah, dan bentuk tajuk pohon yang ada di lapang. Komponen yang dibutuhkan adalah Label, TextBox, Button, DataGridView.

Label terdiri dari id, nama lokal, nama ilmiah, bentuk tajuk, dan cari.

Button terdiri dari tombol tambah, ubah, hapus, batal, browse, proses, dan keluar. Textbox untuk mengisi data dari nama lokal, nama ilmiah, dan bentuk tajuk serta untuk mencari data yang telah dimasukkan.


(49)

Gambar 19. Form frmPohon h. Form frmLokasi.

Form frmLokasi digunakan untuk menambahkan data nama jalan dan nama kota lokasi pohon yang ada di lapang. Komponen yang dibutuhkan adalah Label, TextBox, Button, DataGridView. Label

terdiri dari id, nama jalan, nama kota, dan cari. Button terdiri dari tombol tambah, ubah, hapus, batal, browse, proses, dan keluar.

Textbox untuk mengisi data dari nama jalan dan nama kota serta untuk mencari data yang telah dimasukkan.


(50)

i. Form frmKoordinat.

Form frmKoordinat digunakan untuk menambahkan data kode pohon, koordinat x, dan koordinat y pohon yang didata. Komponen yang dibutuhkan adalah Label, TextBox, Button, DataGridView.

Label terdiri dari id, kode pohon, koordinat x, koordinat y, dan cari.

Button terdiri dari tombol tambah, ubah, hapus, batal, browse, proses, dan keluar. Textbox untuk mengisi data dari kode pohon, koordinat x, dan koordinat y serta untuk mencari data yang telah dimasukkan.

Gambar 21. Form frmKoordinat j. Form frmJumlahPohon.

Form frmJumlahPohon digunakan untuk menampilkan data jumlah pohon berdasarkan nama lokal pohon. Komponen yang dibutuhkan adalah Button, GroupBox, DataGridView, dan Chart.


(51)

Gambar 22. Form frmJumlahPohon k. Form frmFoto1View.

Form frmFoto1View digunakan untuk menampilkan foto pohon dari

PictureBox yang terdapat di form frmView. Komponen yang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.

Gambar 23. Form frmFoto1View l. Form frmFoto2View.

Form frmFoto2View digunakan untuk menampilkan foto pohon dari

PictureBox yang terdapat di form frmView. Komponen yang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.


(52)

Gambar 24. Form frmFoto2View m. Form frmFoto3View.

Form frmFoto3View digunakan untuk menampilkan foto pohon dari

PictureBox yang terdapat di form frmView. Komponen yang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.

Gambar 25. Form frmFoto3View n. Form frmFoto1GoogleMaps.

Form frmFoto1GoogleMaps digunakan untuk menampilkan foto pohon dari PictureBox yang terdapat di form frmGoogleMaps. Komponenyang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.


(53)

Gambar 26. Form frmFoto1GoogleMaps o. Form frmFoto2GoogleMaps.

Form frmFoto2GoogleMaps digunakan untuk menampilkan foto pohon dari PictureBox yang terdapat di form frmGoogleMaps. Komponenyang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.

Gambar 27. Form frmFoto2GoogleMaps p. Form frmFoto3GoogleMaps.

Form frmFoto3GoogleMaps digunakan untuk menampilkan foto pohon dari PictureBox yang terdapat di form frmGoogleMaps. Komponenyang dibutuhkan adalah Button, PictureBox, dan TextBox.


(54)

Gambar 28. Form frmFoto3GoogleMaps q. Form frmTKPohon.

Form frmTKPohon digunakan untuk menampilkan data jumlah pohon berdasarkan tingkat kerusakan pohon. Komponen yang dibutuhkan adalah Button, ComboBox, GroupBox, DataGridView,

dan Chart. ComboBox untuk memilih jenis pohon yang akan ditampilkan tingkat kerusakannya. DataGridView untuk menampilkan data tingkat kerusakan pohon. Chart untuk menampilkan data dalam bentuk diagram lingkaran.


(55)

r. Form frmAbout.

Form frmAbout memberi informasi mengenai aplikasi tersebut.

Form ini dibuat menggunakan Item Aboutbox.

Gambar 30. Form frmAbout

B. Penambahan Kode Program

Penulisan kode program dilakukan setelah pembuatan form selesai. Penulisan kode program ini bertujuan supaya tampilan aplikasi yang telah dibuat dapat digunakan oleh user. Kode program yang dibuat pada masing-masing form sesuai dengan fungsi form tersebut. Berikut ini adalah tabel yang berisikan fungsi kode program pada setiap form:

Tabel 9. Kode Program

No. Class / Form Fungsi User

1 Class Koneksi Menghubungkan aplikasi ke basis data Access 2010.

2 Form Startup Tampilan awal ketika aplikasi dijalankan.

3 Form frmLogin

Form untuk masuk ke form utama aplikasi dengan mengisi

username dan password yang benar.

Semua User

4 Form frmMenu

Form utama aplikasi dan dari

form ini dapat menjuju form yang berfungsi menambah atau mengedit data yang telah ada.

Semua User

5 Form frmInput Form untuk menambah dan

mengedit data fisik pohon. Admin, Staf 6 Form frmView

Form untuk melihat lokasi pohon di peta dari MapInfo dan kondisi pohon.

Semua User

7 Form frmGoogleMaps

Form untuk melihat lokasi pohon di maps.google.com dan kondisi pohon.


(56)

Tabel 9. Kode Program (Lanjutan)

8 Form frmPohon

Form untuk menambah dan mengedit nama lokal, nama ilmiah, dan bentuk tajuk pohon.

Admin, Staf

9 Form frmLokasi

Form untuk menambah dan mengedit nama jalan dan nama kota lokasi pohon yang didata.

Admin, Staf

10 Form frmKoordinat

Form untuk menambah dan mengedit kode pohon dan koordinat pohon.

Admin, Staf

11 Form frmJumlahPohon

Form untuk melihat hasil inventarisasi berupa jumlah pohon berdasarkan jenis pohon.

Admin, Staf

12 Form frmFoto1View

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1View.

Semua User

13 Form frmFoto2View

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1View.

Semua User

14 Form frmFoto3View

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1View.

Semua User

15 Form frmFoto1GoogleMaps

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1GoogleMaps.

Semua User

16 Form frmFoto2GoogleMaps

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1GoogleMaps.

Semua User

17 Form frmFoto3GoogleMaps

Form untuk foto pohon dari

PictureBox pada form

frmFoto1GoogleMaps.

Semua User

18 Form frmTKPohon

Form untuk melihat hasil inventarisasi berupa jumlah pohon berdasarkan tingkat kerusakan pohon.

Semua User

19 Form frmAbout Form tentang informasi aplikasi. Semua User

Penyajian Hasil

Penyajian hasil data inventarisasi pohon di Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh ditampilkan dalam bentuk digital melalui aplikasi inventarisasi pohon. Tujuan dari penyajian hasil dengan mengunakan aplikasi inventarisasi pohon adalah supaya pengguna dapat mengakses informasi yang diperlukan dengan mudah dan cepat. Data fisik pohon yang telah diambil di lapang baik yang berupa teks atau data atribut termasuk data koordinat pohon dilakukan melalui aplikasi yang telah diinstall dan bukan melalui Microsoft Access 2010. Aplikasi inventarisasi pohon dapat digunakan oleh siapa saja, baik masyarakat umum atau pun institusi terkait. Secara khusus, aplikasi ini lebih ditujukan bagi institusi


(57)

pemerintah yang mengurusi pemeliharaan pohon, contohnya Dinas Pertamanan atau Dinas lain yang terkait pemeliharaan pohon kota.

1. Membuat File Installer

Ada dua cara untuk membuat file installer, yaitu cara manual dan membuat file setup.exe. Cara manual ini adalah cara paling mudah untuk menyebarkan aplikasi inventarisasi pohon. Caranya yaitu hanya mengcopy file

Inventarisasi Pohon.exe dari folder Aplikasi/bin/Debug/Inventarisasi Pohon.exe ke komputer-komputer yang akan menggunakan aplikasi ini. Selanjutnya cara kedua, yaitu dengan membuat file setup.exe. Langkah-langkah membuat file installer

atau file setup.exe dari aplikasi inventarisasi pohon adalah:

a. Pada jendela Solution Explorer bagian project aplikasi inventarisasi pohon klik kanan lalu pilih Publish.

b. Setelah itu akan tampilkan kotak dialog Publish, untuk itu klik tombol

Next.

c. Kemudian akan tampil kotak dialog berikutnya dan pastikan pilihan

From a CD ROM or DVD ROM dalam keadaan terpilih.

d. Berikutnya klik tombol Next terus sampai pada kotak dialog Publish Wizard yang terakhir klik tombol Finish.

2. Menjalankan File Installer

Klik file Inventarisasi Pohon.exe yang sudah di salin dari folder

Aplikasi/bin/Debug/. Lalu cara yang lain dengan cara klik file setup.exe yang telah dibuat. Kemudian akan tampil kotak dialog Application Install dan klik Install. Lalu ikuti perintahnya sampai selesai. Setelah itu aplikasi dapat dijalankan pada komputer dengan klik menu Start > All Programs > Inventarisasi Pohon tanpa harus membuka projectvisual basic 2010.

3. Penggunaan Aplikasi Inventarisasi Pohon

Jika aplikasi ini pertama kali dijalankan yang pertama kali muncul adalah

form Startup dan dilanjutkan masuk ke form frmLogin. Setelah memasukkan

username dan password yang benar, barulah user baru dapat masuk ke form

utama, yaitu form frmMenu. Pada form frmMenu merupakan tampilan awal dari aplikasi inventarisasi pohon dan memberi pilihan untuk masuk ke form frmInput,


(58)

frmKoordinat, form frmUser, dan form frmAbout. Untuk masuk ke dalam form-form tersebut hanya dengan klik button yang ada di form frmMenu.

Pada form frmInput berfungsi untuk memasukkan data fisik pohon yang ada di lapang dan koordinat pohon. Data yang dimasukkan antara lain, id, kode pohon, nama lokal, nama ilmiah, koordinat x, koordinat y, nama jalan, nama kota, tinggi, diameter, lebar tajuk, bentuk tajuk, tingkat kerusakan hpt pada akar dan batang, tingkat kerusakan hpt pada cabang dan daun, tingkat kerusakan hpt total, tingkat kerusakan mekanik, tingkat kerusakan pohon (%), tingkat kerusakan pohon, dan foto kondisi pohon. Untuk tingkat kerusakan dapat langsung terhitung dengan klik button hasil pada form. Jika ingin menambah data atau memasukkan data baru pada form langsung klik tombol tambah dan langsung tersimpan dalam basis data. Pada form ini juga dapat menghapus data yang ada, dengan cara klik salah satu data pada datagridview, kemudian klik hapus. Jika ingin mengubah data yang ada, bisa diubah dengan klik dua kali pada data di datagridview, ganti data dengan data yang diinginkan, dan klik ubah.

Form frmView digunakan untuk melihat lokasi dan kondisi fisik pohon. Data yang dapat dilihat dalam form ini adalah kode pohon, nama lokal, nama ilmiah, nama jalan, nama kota, tinggi, diameter, lebar tajuk, bentuk tajuk, foto kondisi pohon, dan lokasi pohon di peta.

Form frmPohon digunakan untuk menambah data nama lokal, nama ilmiah, dan bentuk tajuk pohon. Untuk menambah data pada form ini dengan klik

button tambah setelah mengisi textbox nama lokal, nama ilmiah, dan bentuk tajuk pohon. Lalu pada form ini juga dapat menghapus data dengan klik data pada

datagridview yang ingin dihapus dan klik tombol hapus. Jika ingin mengubah data yang ada, bisa diubah dengan klik dua kali pada data di datagridview, ganti data dengan data yang diinginkan, dan klik ubah.

Form frmLokasi digunakan untuk menambah data nama jalan dan nama kota. Untuk menambah data pada form ini dengan klik button tambah setelah mengisi textbox nama jalan dan nama kota. Lalu pada form ini juga dapat menghapus data dengan klik data pada datagridview yang ingin dihapus dan klik tombol hapus. Jika ingin mengubah data yang ada, bisa diubah dengan klik dua


(59)

kali pada data di datagridview, ganti data dengan data yang diinginkan, dan klik

ubah.

Form frmKoordinat digunakan untuk menambah data kode pohon, koordinat x, dan koordinat y. Untuk menambah data pada form ini dengan klik

button tambah setelah mengisi textbox kode pohon, koordinat x, dan koordinat y. Lalu pada form ini juga dapat menghapus data dengan klik data pada datagridview

yang ingin dihapus dan klik tombol hapus. Jika ingin mengubah data yang ada, bisa diubah dengan klik dua kali pada data di datagridview, ganti data dengan data yang diinginkan, dan klik ubah.

Form frmUser digunakan untuk menambah data username, password,

first name, last name, dan level user. Untuk menambah data pada form ini dengan klik button tambah setelah mengisi data. Lalu pada form ini juga dapat menghapus data dengan klik data pada datagridview yang ingin dihapus dan klik tombol hapus. Jika ingin mengubah data yang ada, bisa diubah dengan klik dua kali pada data di datagridview, ganti data dengan data yang diinginkan, dan klik

ubah.

Form frmJumlahPohon digunakan untuk mengetahui jumlah pohon yang terdapat pada lokasi kasus penelitian. Selain mengetahui jumlah pohon, aplikasi ini juga dapat mengetahui jumlah pohon berdasarkan tingkat kerusakan pohon dan tingkat kerusakan per jenis pohon dengan klik button next atau previous untuk menuju form frmTKPohon

Pembahasan 1. Aplikasi Inventarisasi Pohon

Aplikasi inventarisasi ini dibuat menggunakan softwareMicrosoft Access 2010, Microsoft Visual Basic 2010, dan MapInfo Professional 11.0. Untuk membuat tabel data dan menyimpan data yang telah dimasukkan digunakan

software Microsoft Access 2010. Selain membuat tampilan aplikasi, software Microsoft Visual Basic 2010 juga digunakan untuk memasukkan data pohon hasil inventarisasi di lapang. Data pohon yang dimasukkan antara lain, kode pohon, nama lokal, nama ilmiah, nama jalan, nama kota, tinggi, diameter, lebar tajuk, bentuk tajuk, tingkat kerusakan hpt pada akar dan batang, tingkat kerusakan hpt


(1)

ID Kode Pohon Nama Lokal DBH (cm) Tinggi (m) Lebar (m) Bentuk HPT A-B HPT C-D Mekanik

A B C D E F A B C D E F A B C D E F

id-1146 ABN3CO230 Kenari 22 6 4 Bulat x x x

id-1147 ABN3CO231 Kenari 23 6 4 Bulat x x x

id-1148 ABN3CO232 Kenari 18 5 3 Bulat x x x

id-1149 ABN3CO233 Kenari 27 9 5 Bulat x x x

id-1150 ABN3CO234 Kenari 12 3 3 Bulat x x x

id-1151 ABN3CO235 Kenari 15 4 3 Bulat x x x

id-1152 ABN3CO236 Kenari 15 4 3 Bulat x x x

id-1153 ABN3CO237 Kenari 12 3 3 Bulat x x x

id-1154 ABN3CO238 Kenari 21 6 4 Bulat x x x

id-1155 ABN3CO239 Kenari 22 6 4 Bulat x x x

id-1156 ABN3CO240 Kenari 24 6 4 Bulat x x x

id-1157 ABN3LG002 Petai Cina 0 0 0 Spread x x x x x x x x x x x x x x x x x x id-1158 ABN3CO241 Kenari 28 9 6 Bulat x x x

id-1159 ABN3CO242 Kenari 32 10 7 Bulat x x x

id-1160 ABN3CO243 Kenari 34 10 7 Bulat x x x x

id-1161 ABN3CO244 Kenari 37 11 7 Bulat x x x x

id-1162 ABN3CO245 Kenari 42 13 8 Bulat x x x x x

id-1163 ABN3CO246 Kenari 31 10 7 Bulat x x x x x

id-1164 ABN3CO247 Kenari 33 10 7 Bulat x x x x x

id-1165 ABN3CO248 Kenari 26 8 5 Bulat x x x x

id-1166 ABN3CO249 Kenari 29 9 6 Bulat x x x x


(2)

ID Kode Pohon Nama Lokal

DBH (cm)

Tinggi (m)

Lebar

(m) Bentuk

HPT A-B HPT C-D Mekanik

A B C D E F A B C D E F A B C D E F

id-1168 ABN3CO251 Kenari 32 10 6 Bulat x x x x

id-1169 ABN3CO252 Kenari 33 10 6 Bulat x x x x x

id-1170 ABN3RR001 Palem Raja 0 0 0 Menjurai x x x x x x x x x x x x x x x x x x

id-1171 ABN3CO253 Kenari 34 10 6 Bulat x x x x x

id-1172 ABN3CO254 Kenari 28 8 5 Bulat x x x

id-1173 ABN3CO255 Kenari 35 10 6 Bulat x x x

id-1174 ABN3CO256 Kenari 27 8 4 Bulat x x x

id-1175 ABN3CO257 Kenari 30 8 5 Bulat x x x x

id-1176 ABN3CO258 Kenari 35 8 6 Bulat x x x x

id-1177 ABN3MC010 Cherry 6.36 1.7 1.5 Spread x x x

id-1178 ABN3LG003 Petai Cina 26.41 8 10 Spread x x x x

id-1179 ABN3CO259 Kenari 33.09 9 6 Bulat x x x x x

id-1180 ABN3CO260 Kenari 33.73 10 6 Bulat x x x x

id-1181 ABN3CO261 Kenari 21.95 11 4 Bulat x x x x

id-1182 ABN3CO262 Kenari 36.91 10 6 Bulat x x x x

id-1183 ABN3CO263 Kenari 23.23 12 7 Bulat x x x x

id-1184 ABN3CO264 Kenari 36.27 11 6 Bulat x x x x x

id-1185 ABN3CO265 Kenari 18.45 10 4 Bulat x x x

id-1186 ABN3CO266 Kenari 35 13 6 Bulat x x x x

id-1187 ABN3RR002 Palem Raja 34.68 11 5 Menjurai x x x x x id-1188 ABN3RR003 Palem Raja 34.68 12 5 Menjurai x x x x

id-1189 ABN3CO267 Kenari 29.27 10 6 Bulat x x x x


(3)

ID Kode Pohon Nama Lokal DBH (cm)

Tinggi (m)

Lebar

(m) Bentuk

HPT A-B HPT C-D Mekanik

A B C D E F A B C D E F A B C D E F

id-1190 ABN3CO268 Kenari 29.27 9 6 Bulat x x x x x x

id-1191 ABN3CO269 Kenari 30.86 10 10 Bulat x x x x x

id-1192 ABN3RR004 Palem Raja 39.14 12 5 Menjurai x x x x x id-1193 ABN3RR005 Palem Raja 41.68 12 5 Menjurai x x x x x

id-1194 ABN3CO270 Kenari 27.36 7 7 Bulat x x x x x x

id-1195 ABN3CO271 Kenari 31.5 7 7 Bulat x x x x x

id-1196 ABN3CO272 Kenari 24.5 9 6 Bulat x x x

id-1197 ABN3CO273 Kenari 29.91 8 6 Bulat x x x x

id-1198 ABN3CO274 Kenari 20.68 8 7 Bulat x x x x

id-1199 ABN3CO275 Kenari 16.55 8 7 Bulat x x x

id-1200 ABN3CO276 Kenari 41.68 9 7 Bulat x x x x

id-1201 ABN3CO277 Kenari 14.64 7 4 Bulat x x x

id-1202 ABN3CO278 Kenari 15.91 7 4 Bulat x x x

id-1203 ABN3CO279 Kenari 15.91 7 5 Bulat x x x

id-1204 ABN3FL001 Biola Cantik 20.36 2 1 Bulat x x x

id-1205 ABN3CO280 Kenari 3.82 1.8 1 Bulat x x x

id-1206 ABN3CO281 Kenari 27.68 9 6 Bulat x x x x x

id-1207 ABN3CO282 Kenari 3.82 2.5 1 Bulat x x x

id-1208 ABN3CO283 Kenari 33.77 9 5 Bulat x x x x x

id-1209 ABN3CO284 Kenari 33.09 8 6 Bulat x x x

id-1210 ABN3CO285 Kenari 3.18 2.5 1 Bulat x x x


(4)

ID Kode Pohon Nama Lokal DBH (cm)

Tinggi (m)

Lebar

(m) Bentuk

HPT A-B HPT C-D Mekanik

A B C D E F A B C D E F A B C D E F

id-1212 ABN3CO286 Kenari 35.64 8 7 Bulat x x x x x

id-1213 ABN3CO287 Kenari 28.32 8 5 Bulat x x x

id-1214 ABN3CO288 Kenari 23.86 8 4 Bulat x x x

id-1215 ABN3CO289 Kenari 45.5 10 12 Bulat x x x x x x

id-1216 ABN3EC001 Dadap Merah 33.41 3 4 Spread x x x

id-1217 ABN3CO290 Kenari 32.77 10 7 Bulat x x x x x

id-1218 ABN3AI001 Nangka 22.59 5 6 Bulat x x x x

id-1219 ABN3CO291 Kenari 28.64 10 8 Bulat x x x x

id-1220 ABN3SM009 Mahoni 22.91 10 4 Bulat x x x

id-1221 ABN3RR006 Palem Raja 23.55 6 4 Menjurai x x x

id-1222 ABN3CO292 Kenari 33.41 9 10 Bulat x x x x

id-1223 ABN3WA002 Waru Afrika 32.77 10 15 Bulat x x x id-1224 ABN3WA003 Waru Afrika 27.05 10 12 Bulat x x x

id-1225 ABN3ME001 Tanjung 15.91 6 2 Oval x x x

id-1226 ABN3CO293 Kenari 33.73 8 7 Bulat x x x

id-1227 ABN3CO294 Kenari 28 8 10 Bulat x x x x

id-1228 ABN3EC002 Dadap Merah 28 6 8 Spread x x x

id-1229 ABN3CO295 Kenari 33.09 10 8 Bulat x x x x

id-1230 ABN3CO296 Kenari 30.86 11 8 Bulat x x x x

id-1231 ABN3CO297 Kenari 36.59 11 8 Bulat x x x x


(5)

   

RINGKASAN

HERU RAHMATULLAH.

Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon di Jalan

KH. Rd. Abdullah bin Nuh Bogor.

(Dibimbing Oleh Dr. Ir. BAMBANG

SULISTYANTARA, M. Agr)

Jalan merupakan suatu kesatuan yang harus lengkap, aman, efisien,

menarik, memiliki sirkulasi, dan interaksi yang baik serta mampu memberikan

pengalaman yang menarik pengguna jalan. Jalan juga menjadi salah satu tempat

untuk menanam pohon, yaitu di jalur hijau jalan. Jalur hijau jalan dapat diletakkan

pada pinggir jalan dan median jalan.

Pohon

adalah

tumbuhan

dengan batang dan cabang yang berkayu.

Penanaman pohon di sepanjang jalur hijau jalan dapat memberikan suatu naungan,

memberikan kenyamanan, mengurangi kebisingan, dan mengarahkan jalur pejalan

kaki dan kendaraan. Selain itu, pohon juga dapat menimbulkan masalah seperti

pohon tumbang atau dahan patah. Seperti halnya pohon yang terdapat di Jalan KH.

Rd. Abdullah bin Nuh di Kota Bogor.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya pengelolaan dan

pemeliharaan terhadap pohon di sepanjang jalan oleh pemerintah dan dinas terkait

di Kota Bogor. Salah satu caranya adalah dengan menyusun aplikasi inventarisasi

pohon. Penyusunan aplikasi ini dapat memudahkan pihak terkait dalam menyusun

jadwal pemeliharaan pohon kota. Berbagai data dan informasi mengenai beragam

jenis, ukuran, dan kondisi pohon yang ada, khususnya di Jalan KH. Rd. Abdullah

bin Nuh, Bogor dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya diolah dan disusun

dalam suatu aplikasi. Aplikasi inventarisasi pohon dapat dibuat dengan

menggunakan

software yang memiliki kemampuan untuk memasukkan data

atribut (Microsoft Access 2010), menyusun tampilan basis data (Microsoft Visual

Basic), dan juga dapat memasukkan data spasial (Map Info Professional 11.0).

Hasil inventarisasi pohon di Jl. KH. Rd. Abdullah bin Nuh diperoleh data

sebanyak 1231 pohon yang terdiri dari 19 jenis pohon, yaitu Bintaro (Cerbera

manghas), Biola Cantik (Ficus lyrata), Bunga Sapu Tangan (Maniltoa grandiflora

Scheff.), Cemara Kipas (Thuja orientalis), Cermai, Cherry (Muntingia calaburai),

Dadap Merah (Erythina cristagali), Kayu Manis (Cinnamomoun burmanii),

Kecrutan (Spathodea campanulata), Kenari (Canarium ovatum), Mahoni

(Swietenia mahogani Jacq.), Mangga (Mangifera indica), Nangka (Artocarpus

integra), Palem Putri (Veitchia merilii), Palem Raja (Roystonea regia), Petai Cina

(Leucaena glauca), Pinang (Areca catechu), Tanjung (Mimusoph elengi L.), dan

Waru Afrika. Berdasakan tingkat kerusakan pohon, terdapat 926 pohon (75.22%)

mengalami kerusakan ringan, 235 pohon (19.09%) mengalami kerusakan sedang,

43 pohon (3.49%) mengalami kerusakan berat, dan 27 pohon (2.19%) mengalami

kerusakan sangat berat.

Hasil akhir dari penyusunan aplikasi inventarisasi pohon ini adalah

aplikasi yang dapat menginventarisasi pohon dalam skala kota dan jumlah data

yang dapat dimasukkan sebanyak 99.999 pohon. Pada penyusunan aplikasi

inventarisasi pohon ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu

aplikasi ini dapat menginput data sebanyak 99.999 pohon atau dalam skala kota,

aplikasi ini dapat menginput data dari file Microsoft Excel, terdapatnya komponen

untuk mencari data yang telah diinput, komponen yang dapat langsung


(6)

   

menghitung tingkat kerusakan pohon, dapat melihat langsung lokasi pohon pada

peta melalui googlemaps, dan adanya form yang memperlihatkan langsung hasil

dari inventarisasi pohon serta tingkat kerusakan pohon. Aplikasi ini juga termasuk

ringan ketika dijalankan di komputer karena ukuran file aplikasi yang kecil. Selain

itu, aplikasi ini masih memiliki kekurangan, yaitu belum dapat menampilkan peta

dari MapInfo Professional 11.0.

Aplikasi inventarisasi pohon ini diharapakan dapat mempermudah intansi

yang terkait dalam pengelolaan pohon kota. Selain itu, aplikasi ini juga dapat

menjadi data pendukung dalam pengelolaan pohon kota dan memberikan

informasi ilmiah mengenai kondisi pohon kota secara cepat, khususnya di Jalan

KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Bogor.