Dalam melakukan cavity treatment beberapa prosedur harus diikuti : a.
Lubang pada batang dibersihkan dari sisa kayu yang lapuk, sisa kebakaran, atau rayap yang ada.
b. Memasang beberapa angkurpaku yang ditancap pada batang yang
utuh untuk memperkuat pertautan semen dengan batang bagian dalam. c.
Mengisi lubang dengan adukan semen sampai pada batas lingkaran kayu, tidak memberi adukan semen sampai rata dengan kulit. Dengan kata lain
semen hanya diberikan sampai pada permukaan dalam kulit pohon, dengan tujuan agar kalus yang tumbuh dapat menjalar dan menutupi
seluruh permukaan lubang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penambalan pohon, antara lain
ukuran gerowong, umur pohon menentukan kekuatan pohon dalam menahan beban isi tambalan, vitalitas pohon, daya hidup pohon dan daya tahannya
terhadap penyakit.
5. Penebangan Pohon
Penebangan pohon yang dilakukan berdasarkan atas faktor keamanan. Keamanan yang dimaksud adalah pohon yang telah mengalami kerusakan yang
sangat berat atau mati, kedua penebangan dilakukan apabila pohon menganggu keindahan karena penanaman pohon yang terlalu rapat satu sama yang lain. Pada
Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh yang perlu dilakukan penebangan ada 27 pohon.
6. Pemupukan
Pemupukan pada pohon dewasa bertujuan untuk menjaga pohon tetap vigor, bukan untuk mempercepat. Pada tanaman pohon yang muda pupuk
diberikan untuk mempercepat pertumbuhannya. Oleh karena itu pohon tua diberi pupuk lebih sedikit dibanding pohon muda.
Pohon pada jalur hijau memerlukan unsur makro nitrogen, posfor dan kalium. Jumlah pupuk yang diberikan mengacu kepada diameter proyeksi tajuk
pohon dengan perbandingan N:P:K=5:3:2 dengan dosis 1 Kg pupuk tiap 100 m2 atau 5 gram nitrogen, 3 gram pospor dan 2 gram kalium tiap m2.
Pemupukan dilakukan dengan membuat lubang-lubang di sekitar batang yang dibuat pada trotoar atau pada bahu jalan yang masih berupa tanah. Lubang
dibuat dengan menggunakan linggis atau lubang dibor menggunakan bor listrik,
dengan dalam lubang 45-60 cm. Lubang dibuat menyebar di bawah tajuk. Lubang-lubang yang terdekat ke batang berjarak 1.5 m dari batang, sedangkan
jarak antar lubang adalah 60 cm. Jumlah pupuk yang diberikan dibagi dengan jumlah yang sama banyak pada setiap lubang. Setelah lubang diisi dengan pupuk,
lubang harus disiram dengan air. Pemupukan diberikan satu kali dalam setahun, yaitu pada saat awal atau akhir musim hujan.
Penyusunan Program Aplikasi 1.
Penyusunan Basis Data dengan Microsoft Access 2010 Memulai Microsoft Access 2010 dapat dilakukan dengan klik Start ÎAll
Programs Î Microsoft Office Î Microsoft Access 2010. Setelah menjalankan
Microsoft Access 2010 maka akan ditampilkan Backstage View. Backstage View
merupakan jendela awal dan fitur terbaru dari Microsoft Office 2010. Lalu untuk membuat file basis data baru, dapat dilakukan dengan memilih pilihan Blank
Database pada Task Pane Gambar 5 atau pilih tombol File Î New sehingga
akan ditampilkan pilihan Blank Database pada Availbale Templates. Pada bagian File Name
, ketik nama file basis data yang akan dibuat. Secara default Microsoft Access 2010
akan memberi nama file basis data dengan database1. Selanjutnya tentukan lokasi penyimpanan file dengan menekan tombol browse yang ada di
kanan File Name, sehingga akan ditampilkan kotak dialog File New Database. Tentukan lokasi drive dan folder tempat penyimpanan file pada bagian Save in.
Pada bagian Save as type tentukan tipe penyimpanan file yaitu Microsoft Access 2007 Databases
Gambar 6. Selanjutnya, tekan tombol Create.
Gambar 5. Backstage View pada Microsoft Access 2010
Gambar 6. Kotak dialog File New Database Langkah selanjutnya adalah penyusunan struktur basis data. Penyusunan
basis data akan menentukan tipe data yang akan dimasukkan, jumlah tabel table dan kolom field, serta hubungan relationship antar tabel. Tabel dan kolom
disusun berdasarkan klasifikasi yang telah dilakukan.
Pembuatan tabel menggunakan Microsoft Access 2010 dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
• Melalui jendela Datasheet View, data input dimasukkan terlebih dahulu,
baru mengatur struktur tabel.
• Melalui jendela Design View, dimana dapat dibuat struktur tabel dahulu,
baru memasukkan data input. Pada pembuatan tabel untuk penyusunan basis data digunakan cara
melalui jendela Design View. Langkah untuk membuat tabel melalui jendela Design View
adalah:
• Dari jendela database, klik tombol Table Design pada grup Tables dalam tab Create.
• Membuat struktur tabel dengan mengisi Field Name nama kolom, Data Type
tipe data, dan Description keterangan dari field yang dibuat.
Tabel yang dibuat untuk penyusunan basis data pohon adalah: 1.
Tabel TblInput Gambar 7, merupakan tabel induk yang terdiri dari field
ID, Kode Pohon, Nama Lokal, Nama Ilmiah, Koordinat X, Koordinat Y, Tinggi m, Tinggi, Diameter cm, Diameter, Lebar Tajuk m,
Lebar Tajuk, Bentuk Tajuk, Tingkat Kerusakan HPTab, Tingkat Kerusakan HPTcd, Tingkat Kerusakan HPT, Tingkat Kerusakan
Mekanik, dan Tingkat Kerusakan Pohon. 2.
Tabel TblPohon Gambar 8, merupakan tabel yang terdiri dari field ID, Nama Lokal, Nama Ilmiah dan Bentuk Tajuk.
3. Tabel TblLokasi Gambar 9, merupakan tabel yang terdiri dari field ID,
Nama Jalan, dan Nama Kota. 4.
Tabel TblKoordinat Gambar 10, merupakan tabel yang terdiri dari filed ID, Kode Pohon, Koordinat X, dan Koordinat Y.
5. Tabel TblUser Gambar 11, merupakan tabel yang terdiri dari field ID,
UserName , Password, First Name, Last Name dan Level User.
Gambar 7. Tabel TblInput
Gambar 8. Tabel TblPohon
Gambar 9. Tabel TblLokasi
Gambar 10. Tabel TblKoordinat
Gambar 11. Tabel TblUser
Setelah membuat tabel kemudian membuat Relationships hubungan
antar tabel. Dalam membuat relationships dibutuhkan satu tabel yang akan menjadi parent table tabel induk dan tabel-tabel lainnya akan menjadi child
table tabel anak. Dalam basis data ini, tabel TblInput merupakan parent table
dan tabel TblLokal, TblIlmiah, TblJalan dan TblKota merupakan child table Gambar 12.
Gambar 12. Relationships antar tabel
2. Penyusunan Aplikasi Inventarisasi Pohon Menggunakan Microsoft