ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA

Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY,
REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION
DI BURSA EFEK INDONESIA
Ruth Rosanna
Alumni Manajemen USU
Abtract: The Purpose of this research is to analyze the influence of these following
factors (basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax
ratio and return on investment) to the Growth of Equity in Property, Real estate &
Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange.
Population of this research are 37 Property, Real estate & Building Construction
Company as listing at Indonesian Stock Exchange. The sample was taken with
target population which found 34 companies as sample. The kind of data which was
use is secondary data which published by Indonesian Stock Exchange and summary
from Jakarta Stock Exchange. To gather data, documentary technic pooled data
type was used. Then it analyzed using multiple regression analysis model, F test, t
test, and determinan coefissien analysis to see the suitable rate of model analysis.
Based on the analyze, then it’s concluded : 1) there are significant simultaneous
effect of basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax

ratio, and return on investment to the Growth of Equity in Property, Real estate &
Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange.
2)Partially, there are significant positive effect of basic earning power, debt to
equity ratio, and interest & tax ratio to the Growth of Equity, meanwhile return on
investment gives significant negative effect , and plowback ratio gives unsignificant
negative effect to the Growth of Equity in Property, Real estate & Building
Construction as listing at Indonesian Stock Exchange.
Keywords : Growth of Equity, Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Interest
& Tax Ratio, and Return on Investment.
PENDAHULUAN
Modal
sendiri
dalam
suatu
perusahaan merupakan salah satu instrumen
keuangan yang tidak kalah penting dengan
instrumen keuangan lainnya, dimana modal
dalam suatu
perusahaan lah yang
dipertaruhkan untuk segala resiko, baik

resiko usaha maupun resiko kerugian lainnya
(Harnanto, 2001:74). Tiap–tiap perusahaan
harus memiliki sejumlah modal minimum
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Bagi investor, kelangsungan hidup
suatu perusahaan merupakan salah satu hal
yang menjadi pertimbangan penting, karena
dengan
melihat
kelangsungan
hidup
perusahaan, investor dapat melihat prospek
perusahaan tersebut di masa mendatang
dalam menghasilkan laba. Kelangsungan
hidup suatu perusahaan dapat diukur dengan
beberapa cara, salah satu diantaranya adalah
dengan melihat pertumbuhan modal sendiri.
Pengukuran pertumbuhan modal sendiri
99


dilakukan dengan mempertimbangkan baik
keputusan investasi (investment decision),
dan keputusan pembiayaan (financing
decision), serta dengan memperhatikan
faktor eksternal yang berupa tingkat bunga
pinjaman dan tingkat pajak.
Sulistiadi (2000) yang meneliti di
perusahaan industri manufaktur dan industri
perbankan dan jasa keuangan yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta dengan tahun amatan
1995– 1996 menemukan bahwa basic
earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, tingkat bunga, dan tingkat
pajak secara bersama-sama berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan modal sendiri
baik pada perusahaan industri manufaktur
maupun pada perusahaan industri perbankan
dan jasa keuangan. Secara individual, hanya
variabel basic earning power, debt to equity
ratio, dan plowback ratio yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan modal sendiri,
sedangkan tingkat bunga dan tingkat pajak

Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
modal sendiri, baik yang berada di industri
manufaktur maupun industri perbankan dan
jasa keuangan.
Waskito
(2008)
mencoba
mengkonfirmasi ulang temuan Sulistiadi
(2000) yang hanya meneliti perusahaan
industri manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta pada tahun amatan yang
berbeda, yaitu tahun 2005 – 2007. Dalam
penelitiannya, Waskito (2008) menemukan
secara simultan basic earning power, debt to
equity ratio, plowback ratio, interest and tax

rate dan return on investment berpengaruh
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007,
sedangkan secara parsial hanya variabel
plowback ratio yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan modal sendiri perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Tahun 2005 – 2007.
Perbedaan kedua hasil penelitian di
atas sangatlah fenomenal, dimana penelitian
yang dilakukan pada perusahaan yang sama
pada tahun yang berbeda memberikan
kesimpulan yang berbeda. Oleh karena itu
menjadi daya tarik tersendiri dilakukannya
replikasi penelitian dengan melakukan
penelitian pada perusahaan yang berbeda,
yaitu perusahaan property, real estate &
building construction di Bursa Efek
Indonesia tahun amatan 2006-2007.

Perusahaan property, real estate & building
construction merupakan perusahaan yang
baru bangkit kembali setelah diterpa krisis
ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun
1997.
Fenomena
yang
berkembang
sehubungan
dengan
modal
sendiri
perusahaan property, real estate & building
construction di Bursa Efek Indonesia dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Faktor–Faktor
Yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan
Modal

Sendiri
Perusahaan
Property, Real Estate & Building
Construction di Bursa Efek
Indonesia
No

Variabel

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Laju
pertumbuhan
modal sendiri
Basic earning power

Debt to equity ratio
Plowback ratio
Interest and tax ratio
Return on investment

Tahun
2006
2007
-6.46
3.98
0.06
0.05
35.59
1.672
0.84
0.72
-0.50
-0.43
0.04
0.02


Tabel 1.1. menunjukkan bahwa pada
tahun 2006 modal sendiri perusahaan
property, real estate & building construction
di Bursa Efek Indonesia mengalami
penurunan, yaitu sebesar 6.46% dan kembali
naik 3.98% pada tahun 2007. Kenaikan
modal sendiri perusahaan property, real
estate & building construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2007 justru berbanding
terbalik dengan faktor – faktor yang
mempengaruhi modal sendiri, yaitu basic
earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, interest and tax ratio dan
return on investment yang mengalami
penurunan pada tahun yang sama.
Berdasarkan uraian dari latar
belakang tersebut, maka masalah utama yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1)
Apakah terdapat pengaruh secara simultan

faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari,
basic earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, tax and interest rate, dan
return on investment terhadap laju
pertumbuhan modal sendiri
perusahaan
property, real estate & building construction
di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?,
2) Apakah terdapat pengaruh secara parsial
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari,
basic earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio ,tax and interest rate, dan
return on investment terhadap laju
pertumbuhan modal sendiri

perusahaan
property, real estate & building construction
di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?
Brigham (2003:184) menyebutkan
metode pengukuran laju pertumbuhan
(g=growth
rate)
dijelaskan
dengan
menggunakan model laba ditahan:
g=bxr
dimana:
b = retention rate
= (1 - dividend payout)
= (1 - d)
r = ROE
sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan
sebagai berikut :
g = (1-d) x ROE
Model tersebut menyatakan bahwa
laju pertumbuhan (g) merupakan fungsi
Return On Equity. Hubungan Return On

Sumber : JSX (2005 – 2007)
100

Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

Equity dengan komponen finansial lainnya
dapat diuraikan sebagai berikut:


D 
g = (1 − d ) x EP + (Ep − i)x  x(1 − tax)

E 


dimana :
g
= laju pertumbuhan
(1-d) = b = Plowback ratio
EP = Basic Earning Power
i
= Interest Rate
D/E = Debt to Equity Ratio
Model matematis pertumbuhan di
atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
equity (g) merupakan fungsi EP, D/E, b, i,
dan t, sehingga dapat dituliskan:
g = ∫ ( EP, D / E , b, i, t )
METODE
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah
perusahaan property, real estate & building
construction
yang
tercatat
dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
tahun 2006-2007. Jumlah populasi dalam
penelitian ini sebanyak adalah 34 perusahaan
industri.
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek
Indonesia dan ringkasan yang terdapat di
dalam Jakarta Stock Exchange (JSX). Untuk
pengumpulan
data
digunakan teknik
dokumentasi dengan tipe pooled data.
Dengan tipe pooled data, jumlah observasi
dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah
tahun penelitian dikalikan jumlah perusahaan
sampel yaitu 35 x 2 = 70 n observasi.
Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda (Multiple Regression Analysis)
dengan persamaan sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε

dimana :
Y
X1
X2
X3
X4
X5
β0.. β8
ε
101

: Pertumbuhan Modal Sendiri
: Basic earning power
: Debt to equity ratio
: Plowback ratio
: Interest and Tax Ratio
: Return on investment
: Konstanta
: Error Term

HASIL
Analisis Deskriptif
1. Pertumbuhan Modal Sendiri (Y)
Perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia
Secara
deskriptif,
pertumbuhan
modal sendiri perusahaan Property, Real
estate & Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006 – 2007
ditunjukkan pada Tabel 2. di bawah ini.
Tabel 2 : Statisik Deskriptif Pertumbuhan
Modal
Sendiri
Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 – 2007
No.
1
2
3
4

Deskriptif
Rata-rata
Standar Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006 Tahun 2007
(%)
(%)
(5.22)
3.98
36.87
15.58
11.50
68.83
(213.15)
(0.37)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 2 mendeskripsikan bahwa ratarata pertumbuhan modal sendiri perusahaan
property,
real
estate dan
building
construction di Bursa Efek Indonesia
mengalami penurunan pada tahun 2006, yaitu
sebesar 5.22% dengan standar deviasi
36.87%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi
sebesar 11.50% dan terendah modal sendiri
mengalami penurunan sebesar 213.15%.
Pada tahun 2007 rata – rata pertumbuhan
modal sendiri perusahaan
perusahaan
property, real estate dan building
construction
di Bursa Efek Indonesia
mengalami kenaikan sebesar 3.98% dengan
standar deviasi 15.58%. Pertumbuhan modal
sendiri tertinggi sebesar 68.83% dan terendah
modal sendiri mengalami penurunan hingga
mencapai 0.37%. Penurunan modal sendiri
ditandai dengan pertumbuhan modal sendiri
yang negatif. Nilai negatif pada pertumbuhan
modal sendiri dapat disebabkan oleh
tingginya beban bunga hutang jangka
panjang dan pajak atau ruginya suatu
perusahaan.
2. Basic Earning Power (X1) Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, basic earning
power perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek

Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

Indonesia pada tahun 2006 – 2007
ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 : Statisik Deskriptif Basic Earning
Power Perusahaan Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 – 2007.
No.
Deskriptif
1
2
3
4

Rata-rata
Standar Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006
(%)
0.07
0.33
0.90
(0.90)

Tahun
2007
(%)
0.10
0.23
0.90
(0.14)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 3 mendeskripsikan bahwa ratarata basic earning power perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 mengalami penurunan sebesar
0.07% dengan standar deviasi 0.33%. Basic
earning power tertinggi sebesar 0.90% dan
terendah -0.90%. Pada tahun 2007 secara rata
– rata basic earning power perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction
di Bursa Efek Indonesia
mengalami kenaikan menjadi 0.10% dengan
standar deviasi 0.23%. Basic earning power
tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.14%.
3. Debt to Equity Ratio (X2) Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, debt to equity ratio
perusahaan Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.
di bawah ini.
Tabel 4 : Statisik Deskriptif debt to equity
ratio Perusahaan Property, Real
estate & Building Construction di
Bursa Efek Indonesia Tahun
2006 – 2007.
No.
1
2
3
4

Deskriptif
Rata-rata
Standar Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006
(%)
1.41
2.79
6.93
0.35

Tahun 2007
(%)
1.57
2.05
7.79
0.99

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 4. mendeskripsikan bahwa
rata-rata debt to equity ratio perusahaan

Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 sebesar 1.41% dengan standar
deviasi 2.79%. Debt to equity ratio tertinggi
sebesar 6.93% dan terendah 0.35%. Pada
tahun 2007 secara rata – rata debt to equity
ratio perusahaan Property, Real estate &
Building Construction
di Bursa Efek
Indonesia mengalami kenaikan menjadi
1.57% dengan standar deviasi 2.05%. debt to
equity ratio sendiri tertinggi sebesar 7.79%
dan terendah 0.99%.
4. Plowback Ratio (X3) Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, plowback ratio
perusahaan Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 5
di bawah ini.
Tabel 5 : Statisik Deskriptif plowback ratio
Perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2006 –
2007.
No.
1
2
3
4

Deskriptif
Rata-rata
Standar Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006
(%)
0.84
0.61
1.61
(2.00)

Tahun 2007
(%)
0.72
1.35
1.00
(6.92)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 5 mendeskripsikan bahwa ratarata plowback ratio perusahaan Property,
Real estate & Building Construction di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006
sebesar 0.84% dengan standar deviasi 0.61%.
Plowback ratio tertinggi sebesar 1.61% dan
terendah -2.00%. Pada tahun 2007 secara rata
– rata plowback ratio perusahaan Property,
Real estate & Building Construction di
Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan
menjadi 0.72% dengan standar deviasi
1.35%. Plowback ratio tertinggi sebesar
1.00% dan terendah -6.92%. Nilai negatif
pada
plowback
ratio
menunjukkan
ketidakmampuan laba tahun berjalan
menutupi
deviden.
Untuk
menutupi
ketidakmampuan laba operasi menutupi
deviden biasanya diambil dari laba ditahan
tahun berjalan.
102

Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

5. Interest and Tax Ratio (X4) Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, interest and tax
ratio perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006 – 2007
ditunjukkan pada Tabel 6. di bawah ini.
Tabel 6 : Statisik Deskriptif interest and
tax ratio Perusahaan Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 – 2007.
No.
1
2
3
4

Deskriptif
Rata-rata
Standar Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006
(%)
-0.08
2.07
6.04
(8.42)

Tahun 2007
(%)
-0.05
1.04
3.28
(1.93)

investment perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia mengalami penurunan menjadi
0.02% dengan standar deviasi 0.06%. Return
on investment tertinggi sebesar 0.26% dan
terendah -0.15%.
Tabel 7 : Statisik Deskriptif return on
investment Perusahaan Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 – 2007.
No.
1
2
3
4

Deskriptif
Rata-rata
Standar
Deviasi
Tertinggi
Terendah

Tahun 2006
(%)
0.13

Tahun 2007
(%)
0.02

0.26
0.90
(0.09)

0.06
0.26
(0.15)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 6. mendeskripsikan bahwa
rata-rata interest and tax ratio perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 sebesar -0.08% dengan standar
deviasi 2.07%. Interest and tax ratio tertinggi
sebesar 6.04% dan terendah -8.42%. Pada
tahun 2007 secara rata – rata interest and tax
ratio perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia mengalami kenaikan menjadi 0.05% dengan standar deviasi 1.04%.
Interest and tax ratio tertinggi sebesar 3.28%
dan terendah -1.93%. Nilai negatif pada
interest and tax ratio merupakan bunga dan
pajak yang dibebankan pada perusahaan
yang mengalami kerugian.
6. Return on Investment (X5) Perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara
deskriptif,
return
on
investment perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006 – 2007
ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7 mendeskripsikan bahwa
rata–rata return on investment perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2006 sebesar 0.13% dengan standar
deviasi 0.26%. Return on investment
tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.09%.
Pada tahun 2007 secara rata – rata return on
103

Nilai negatif pada return on
investment menunjukkan ketidakmampuan
perusahaan dalam mengambalikan investasi
yang ditanamkan. Nilai negatif ini
merupakan dampak dari ruginya perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
di atas,
dapat
disimpulkan bahwa
pertumbuhan modal sendiri perusahaan
Property,
Real
estate
&
Building
Construction
di Bursa Efek Indonesia
diduga dipengaruhi oleh kenaikan basic
earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, return on investment dan
penurunan interest and tax ratio.
PEMBAHASAN
Jenis penelitian yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah explanatory
research berdimensi hubungan kausal
(causal effect), yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan hubungan
kausal variabel bebas dengan variabel
terikatnya.
Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan bantuan software
SPSS diformulasikan model analisis yang
digunakan dalam penelitian ini :
Y = 0.148+ 50.329X1+ 1.982X2 - 1.295X3 +
5.475X4 – 87.489X5 + e
Model
analisis
di
atas
menginterpretasikan :
1. Parameter 0.148 menunjukkan bahwa

Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

2.

3.

4.

5.

6.

pertumbuhan modal sendiri perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2006-2007 sebesar 0.148,
tanpa adanya pengaruh basic earning
power, debt to equity ratio, plowback
ratio, interest & tax rate dan return on
investment.
Parameter 50.329 merupakan nilai
koefisien regresi basic earning power.
Artinya setiap pertambahan 1 basic
earning
power
berpengaruh
meningkatkan
pertumbuhan
modal
sendiri sebesar 50.329%.
Parameter 1.982 merupakan nilai
koefisien regresi debt to equity ratio.
Artinya setiap pertambahan 1 debt to
equity ratio berpengaruh meningkatkan
pertumbuhan modal sendiri sebesar
1.982%.
Parameter -1.295 merupakan nilai
koefisien regresi plowback ratio. Artinya
setiap pertambahan 1 plowback ratio
berpengaruh menurunkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 1.295%.
Parameter 5.475 merupakan nilai
koefisien regresi interest and tax ratio.
Artinya setiap pertambahan 1 tax ratio
berpengaruh meningkatkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 5.475%.
Parameter -87.489 merupakan nilai
koefisien regresi return on investment.
Artinya setiap pertambahan 1 return on
investment berpengaruh menurunkan
pertumbuhan modal sendiri sebesar
87.489%.

Hipotesis 1: Pengujian Secara Simultan
(Uji F)
Tingkat signifikansi pengaruh secara
simultan kelima faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia tahun
2006-2007, yang terdiri dari : basic earning
power, debt to equity ratio, plowback ratio,
interest & tax ratio dan return on investment
menunjukkan bahwa nilai FChange = 94.259
dan Sig FChange = 0.000. Nilai Ftabel df2/df1
(62/5) pada α5% = 2.36, sehingga :
FChange > Ftabel = 94.259> 3.14,
H0 ditolak dan H1 diterima.
Ini berarti bahwa secara simultan
basic earning power, debt to equity ratio,

plowback ratio, interest & tax ratio dan
return on investment berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia tahun
2006-2007.
Hipotesis 2 : Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Tingkat signifikansi pengaruh secara
parsial kelima faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia tahun
2006-2007, yang terdiri dari : basic earning
power, debt to equity ratio, plowback ratio,
interest & tax ratio dan return on investment
menunjukkan bahwa nilai thitung basic earning
power =8.013, nilai thitung debt to equity ratio
=2.568, nilai thitung plowback ratio =-0.967,
nilai thitung interset and tax ratio =5.432 dan
nilai thitung return on investment =-13.024,
sedangkan Nilai ttabel df=n-k (68-6) pada
α5% adalah 1.669, sehingga :
1. Nilai t hitung basic earning power >
ttabel = 8.013> 1.669, yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima.
2. Nilai t hitung debt to equity ratio > ttabel
= 2.568> 1.669, yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima.
3. Nilai t hitung plowback ratio > ttabel =
-0.967 < -1.669, yang berarti H0
diterima, dan H1 ditolak.
4. Nilai t hitung interest and tax ratio >
ttabel = 5.432> 1.669, yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima.
5. Nilai t hitung return on investment >
ttabel = -13.024> -1.669, yang berarti
H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan model analisis yang
telah diformulasikan di atas, yaitu :
Y = 0.148+ 50.329X1+ 1.982X2 - 1.295X3 +
5.475X4 – 87.489X5 + e
Maka dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
1. Basic earning power (X1) berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini
terlihat dari nilai koefisien regresi positif
(+) 50.329, yang berarti setiap
pertambahan 1 basic earning power
104

Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

2.

3.

4.

5.

6.

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 50.329%.
Debt to equity ratio (X2) berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini
terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar
positif (+) 1.982, yang berarti setiap
pertambahan 1 debt to equity ratio
berpengaruh meningkatkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 1.982%.
Plowback ratio (X3) berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini
terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar
negatif (-) 1.295, yang berarti setiap
pertambahan
1
plowback
ratio
berpengaruh menurunkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 1.295%.
Interest and tax ratio (X4) berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini
terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar
positif (+) 5.475 setiap pertambahan 1 tax
ratio
berpengaruh
meningkatkan
pertumbuhan modal sendiri sebesar
5.475%.
Return on investment (X5) berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini
terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar
negatif (-)87.489, yang berarti setiap
pertambahan 1 return on investment
berpengaruh menurunkan pertumbuhan
modal sendiri sebesar 87.489%.
Konstanta pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar
positif (+) 0.148, tanpa adanya pengaruh
dari basic earning power (X1), debt to
equity ratio (X2), plowback ratio (X3),
interest and tax ratio (X4) dan return on
investment (X5).

Koefisien Determinan
Kekuatan model estimasi di dalam
mengestimasi laba bersih perusahaan barang
105

konsumsi di Bursa Efek Indonesia
ditunjukkan melalui analisis koefisien
determinan menunjukkan bahwa nilai
Adjusted R Square dalam penelitian ini
adalah sebesar 0.874 yang berarti variasi
basic earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, interest and tax ratio dan
return on investment memiliki kekuatan
sebesar 87.40% di dalam mengestimasi
pertumbuhan modal sendiri perusahaan
Property,
Real
estate
& Building
Construction di Bursa Efek Indonesia, dan
sisanya sebesar 22.60% lagi dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dianalisis dalam
model estimasi penelitian ini, seperti ROA,
ROE, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Secara simultan faktor-faktor yang
mempengaruhi
petumbuhan
modal
sendiri, yang terdiri dari, basic earning
power, debt to equity ratio, plowback
ratio, interest & tax ratio dan return on
investment
berpengaruh
signifikan
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia tahun 2006-2007.
2. Secara parsial efektivitas basic earning
power, debt to equity ratio dan interest &
tax ratio berpengaruh positif signifikan
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia tahun 2006-2007, sedangkan
return on investment berpengaruh negatif
signifikan terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Real estate
& Building Construction di Bursa Efek
Indonesia tahun 2006-2007 dan plowback
ratio berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek
Indonesia tahun 2006-2007.
SARAN
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
ditunjukkan bahwa modal sendiri
perusahaan Property, Real estate &
Building Construction di Bursa Efek

Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

Indonesia pada tahun 2006 mengalami
penurunan,
sedangkan pertumbuhan
modal sendiri pada tahun 2007 tidak lebih
besar dari penurunan yang terjadi pada
tahun 2006. Untuk itu agency, manajer
investasi maupun calon investor lebih
memperhatikan lagi laju pertumbuhan
modal sendiri suatu perusahaan yang akan
diinvestasi.
2. Dalam meningkatkan pertumbuhan modal
sendirinya maka hendaknya suatu
perusahaan lebih mengoptimalkan basic
earning power, plowback ratio dan return
on investmentnya. Karena pertumbuhan
modal sendiri mempunyai peranan
penting dalam menjaga stabilitas financial
dan going concern perusahaan tersebut.
3. Basic earning power, debt to equity ratio,
plowback ratio, interest and tax ratio dan
return on investment memiliki kekuatan
sebesar 87.40% didalam mengestimasi
pertumbuhan modal sendiri perusahaan
Property, Real estate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia,
dan sisanya sebesar 22.60% lagi
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dianalisis dalam model estimasi penelitian
ini. Untuk itu disarankan kepada peneliti
lainnya untuk melanjutkan penelitian ini
dengan
mengembangkan
variabel
penelitian dan memperluas objek dan
tahun amatan.
DAFTAR RUJUKAN
Brealey, Richard A., & Stewart Myers.,
1999. Principles of Corporate
Finance. 5th edition.New York:
McGraw Hill, Inc.
Brigham, Eugene F., 2003. Intermediate
Financial Management. 5th edition.
The Dryden Press.
Cooper, Donald R. and C. William Emory.,
2005. Business Research Methods. 5th
edition. Chicago: Richard D. Irwin.

Foster, George., 2001. Financial Statement
Analysis. 2nd edition. Singapore:
Prentice-Hall International, Inc.
Ghozali, Imam, 2003. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS,
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Hanke, John E., 1999. Business Forecasting.
3rd edition. Massachusetts: Allyn and
Bacon.
Rahmanto. 1994. “Analisis Faktor – Faktor
Yang
Mempengaruhi
Laju
Pertumbuhan
Modal
Sendiri
Perbankan Yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta”, Tesis. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Rasyid, Yuniar Yanuar. 1998. “Analisis
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Laju Pertumbuhan Modal Sendiri
Perusahaan Manufaktur dan Non
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta”. Tesis. Universitas
Andalas, Padang.
Sulistiadi, Heru. 2000. “Analisis Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Modal
Sendiri
Perusahaan
Industri
Manufaktur dan Industri Perbankan
dan Jasa Keuangan yang Tercatat di
Bursa Efek Jakarta Tahun Amatan
1995– 1996”. Tesis, PPs-UGM,
Yogyakarta.
Surwanti, Arni. 1993. “Pengaruh Return on
Assets, Debt Equity Ratio, dan
Plowback Ratio Terhadap Laju
Pertumbuhan Modal Sendiri Produk
Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta tahun Amatan 1995 –
1996”. Tesis. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
The Jakarta Stock Exchange Watch, 20082009, Sixth Edition, Pustaka Bisnis
Indonesia, Jakarta.
Van Horne, James C., 2003. Financial
Management and Policy. 7th edition.
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jersey.

106

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Property, Real Estate &amp; Building Construction Di Bursa Efek Indonesia.

2 49 66

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

1 6 78

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007.

0 0 102

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 26

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8