ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA

  Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY,

  

REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION

DI BURSA EFEK INDONESIA Ruth Rosanna

  Alumni Manajemen USU

  Abtract: The Purpose of this research is to analyze the influence of these following

factors (basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax

ratio and return on investment) to the Growth of Equity in Property, Real estate &

Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange.

Population of this research are 37 Property, Real estate & Building Construction

Company as listing at Indonesian Stock Exchange. The sample was taken with

target population which found 34 companies as sample. The kind of data which was use is secondary data which published by Indonesian Stock Exchange and summary

from Jakarta Stock Exchange. To gather data, documentary technic pooled data

type was used. Then it analyzed using multiple regression analysis model, F test, t test, and determinan coefissien analysis to see the suitable rate of model analysis.

Based on the analyze, then it’s concluded : 1) there are significant simultaneous

effect of basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio, and return on investment to the Growth of Equity in Property, Real estate &

Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange.

  

2)Partially, there are significant positive effect of basic earning power, debt to

equity ratio, and interest & tax ratio to the Growth of Equity, meanwhile return on

investment gives significant negative effect , and plowback ratio gives unsignificant

negative effect to the Growth of Equity in Property, Real estate & Building

Construction as listing at Indonesian Stock Exchange.

  Keywords : Growth of Equity, Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Interest & Tax Ratio, and Return on Investment.

  PENDAHULUAN

  Modal sendiri dalam suatu perusahaan merupakan salah satu instrumen keuangan yang tidak kalah penting dengan instrumen keuangan lainnya, dimana modal dalam suatu perusahaan lah yang dipertaruhkan untuk segala resiko, baik resiko usaha maupun resiko kerugian lainnya (Harnanto, 2001:74). Tiap–tiap perusahaan harus memiliki sejumlah modal minimum untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

  Bagi investor, kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan penting, karena dengan melihat kelangsungan hidup perusahaan, investor dapat melihat prospek perusahaan tersebut di masa mendatang dalam menghasilkan laba. Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu diantaranya adalah dengan melihat pertumbuhan modal sendiri. Pengukuran pertumbuhan modal sendiri dilakukan dengan mempertimbangkan baik keputusan investasi (investment decision), dan keputusan pembiayaan (financing

  decisio n), serta dengan memperhatikan

  faktor eksternal yang berupa tingkat bunga pinjaman dan tingkat pajak.

  Sulistiadi (2000) yang meneliti di perusahaan industri manufaktur dan industri perbankan dan jasa keuangan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan tahun amatan 1995– 1996 menemukan bahwa basic

  earning power, debt to equity ratio, plowback ratio , tingkat bunga, dan tingkat

  pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan. Secara individual, hanya variabel basic earning power, debt to equity

  ratio , dan plowback ratio yang berpengaruh

  terhadap pertumbuhan modal sendiri, sedangkan tingkat bunga dan tingkat pajak di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?, 2) Apakah terdapat pengaruh secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to equity ratio,

  0.05 1.672

  pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  0.72

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa pada tahun 2006 modal sendiri perusahaan

  property, real estate & building construction

  di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan, yaitu sebesar 6.46% dan kembali naik 3.98% pada tahun 2007. Kenaikan modal sendiri perusahaan property, real

  estate & building construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2007 justru berbanding terbalik dengan faktor – faktor yang mempengaruhi modal sendiri, yaitu basic

  earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax ratio dan return on investment yang mengalami penurunan pada tahun yang sama.

  Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah terdapat pengaruh secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari,

  basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tax and interest rate, dan return on investment terhadap laju

  property, real estate & building construction

  plowback ratio ,tax and interest rate, dan return on investment terhadap laju

  pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  property, real estate & building construction

  di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007? Brigham (2003:184) menyebutkan metode pengukuran laju pertumbuhan

  (g=growth rate) dijelaskan dengan menggunakan model laba ditahan:

  g = b x r

  dimana: b = retention rate = (1 - dividend payout) = (1 - d) r = ROE sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan sebagai berikut :

  • 6.46

  g = (1-d) x ROE

  Model tersebut menyatakan bahwa laju pertumbuhan (g) merupakan fungsi

  • 0.50
  • 0.43

  Return On Equity . Hubungan Return On

  0.04

  3.98

  di Bursa Efek Indonesia tahun amatan 2006-2007. Perusahaan property, real estate & building

  Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

  tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan.

  Waskito (2008) mencoba mengkonfirmasi ulang temuan Sulistiadi (2000) yang hanya meneliti perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun amatan yang berbeda, yaitu tahun 2005 – 2007. Dalam penelitiannya, Waskito (2008) menemukan secara simultan basic earning power, debt to

  equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh

  terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, sedangkan secara parsial hanya variabel

  plowback ratio yang berpengaruh terhadap

  pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007.

  Perbedaan kedua hasil penelitian di atas sangatlah fenomenal, dimana penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang sama pada tahun yang berbeda memberikan kesimpulan yang berbeda. Oleh karena itu menjadi daya tarik tersendiri dilakukannya replikasi penelitian dengan melakukan penelitian pada perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan property, real estate &

  building construction

  construction merupakan perusahaan yang

  0.84

  baru bangkit kembali setelah diterpa krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Fenomena yang berkembang sehubungan dengan modal sendiri perusahaan property, real estate & building

  construction di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

  Tabel 1. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Property, Real Estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia No Variabel Tahun 2006 2007 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  6. Laju pertumbuhan modal sendiri Basic earning power Debt to equity ratio Plowback ratio Interest and tax ratio Return on investment

  0.06

  35.59

0.02 Sumber : JSX (2005 – 2007)

  Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010 Equity dengan komponen finansial lainnya

  36.87

  ε : Error Term

  HASIL Analisis Deskriptif

  1. Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Secara deskriptif, pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real

  estate & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 2. di bawah ini.

  Tabel 2 : Statisik Deskriptif Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007 No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  1 Rata-rata (5.22)

  3.98

  2 Standar Deviasi

  15.58

  X 5 : Return on investment β ..

  3 Tertinggi

  11.50

  68.83

  4 Terendah (213.15) (0.37) Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  Tabel 2 mendeskripsikan bahwa rata- rata pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  property, real estate dan building construction di Bursa Efek Indonesia

  mengalami penurunan pada tahun 2006, yaitu sebesar 5.22% dengan standar deviasi 36.87%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 11.50% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan sebesar 213.15%. Pada tahun 2007 rata – rata pertumbuhan modal sendiri perusahaan perusahaan

  property, real estate dan building construction di Bursa Efek Indonesia

  mengalami kenaikan sebesar 3.98% dengan standar deviasi 15.58%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 68.83% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan hingga mencapai 0.37%. Penurunan modal sendiri ditandai dengan pertumbuhan modal sendiri yang negatif. Nilai negatif pada pertumbuhan modal sendiri dapat disebabkan oleh tingginya beban bunga hutang jangka panjang dan pajak atau ruginya suatu perusahaan.

  2. Basic Earning Power (X 1 ) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Secara deskriptif, basic earning

  β 8 : Konstanta

  X 4 : Interest and Tax Ratio

  dapat diuraikan sebagai berikut:

  ∫ = ) , , , / , (

  ( ) ) ) 1 (

  1 ( tax x E D

  Ep x i EP x d g −  

       

    − + − =

  dimana g = laju pertumbuhan :

  (1-d) = b = Plowback ratio EP = Basic Earning Power i = Interest Rate D/E = Debt to Equity Ratio

  Model matematis pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan

  equity (g) merupakan fungsi EP, D/E, b, i,

  dan t, sehingga dapat dituliskan:

  E t i b D EP g METODE Populasi dan Sampel

  X 3 : Plowback ratio

  Populasi dalam penelitian adalah perusahaan property, real estate & building

  construction yang tercatat dan

  diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak adalah 34 perusahaan industri.

  Jenis dan Metode Pengumpulan Data

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek Indonesia dan ringkasan yang terdapat di dalam Jakarta Stock Exchange (JSX). Untuk pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi dengan tipe pooled data. Dengan tipe pooled data, jumlah observasi dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah tahun penelitian dikalikan jumlah perusahaan sampel yaitu 35 x 2 = 70 n observasi.

  Model Analisis Data

  Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan sebagai berikut:

  Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ε

  dimana : Y : Pertumbuhan Modal Sendiri

  X 1 : Basic earning power

  X 2 : Debt to equity ratio

  power perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek

  • – rata basic earning power perusahaan

  0.84

  4 Terendah

  0.35

  Tabel 4. mendeskripsikan bahwa rata-rata debt to equity ratio perusahaan

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada

  tahun 2006 sebesar 1.41% dengan standar deviasi 2.79%. Debt to equity ratio tertinggi sebesar 6.93% dan terendah 0.35%. Pada tahun 2007 secara rata – rata debt to equity

  ratio perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia mengalami kenaikan menjadi 1.57% dengan standar deviasi 2.05%. debt to

  equity ratio sendiri tertinggi sebesar 7.79% dan terendah 0.99%.

  4. Plowback Ratio (X 3 ) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Secara deskriptif, plowback ratio perusahaan Property, Real estate & Building

  Construction di Bursa Efek Indonesia pada

  tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini.

  Tabel 5 : Statisik Deskriptif plowback ratio Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007. No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  1 Rata-rata

  0.72

3. Debt to Equity Ratio (X

  7.79

  Real estate & Building Construction di

  Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan menjadi 0.72% dengan standar deviasi 1.35%. Plowback ratio tertinggi sebesar 1.00% dan terendah -6.92%. Nilai negatif pada plowback ratio menunjukkan ketidakmampuan laba tahun berjalan menutupi deviden. Untuk menutupi ketidakmampuan laba operasi menutupi deviden biasanya diambil dari laba ditahan tahun berjalan.

  Real estate & Building Construction di

  terendah -2.00%. Pada tahun 2007 secara rata

  Plowback ratio tertinggi sebesar 1.61% dan

  Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.84% dengan standar deviasi 0.61%.

  Tabel 5 mendeskripsikan bahwa rata- rata plowback ratio perusahaan Property,

  2 Standar Deviasi

  4 Terendah (2.00) (6.92) Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  1.00

  1.61

  3 Tertinggi

  1.35

  0.61

  • – rata plowback ratio perusahaan Property,

  3 Tertinggi

  6.93

  Tabel 3 mendeskripsikan bahwa rata- rata basic earning power perusahaan

  Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

  Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.

  Tabel 3 : Statisik Deskriptif Basic Earning Power Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007.

  No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  1 Rata-rata

  0.07

  0.10

  2 Standar Deviasi

  0.33

  0.23

  3 Tertinggi

  0.90

  0.90

  4 Terendah (0.90) (0.14) Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada

  2.05

  di bawah ini.

  2.79

  2 Standar Deviasi

  1.57

  1.41

  1 Rata-rata

  Tabel 4 : Statisik Deskriptif debt to equity ratio Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007. No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.

  tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0.07% dengan standar deviasi 0.33%. Basic

  Secara deskriptif, debt to equity ratio perusahaan Property, Real estate & Building

  2 ) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  mengalami kenaikan menjadi 0.10% dengan standar deviasi 0.23%. Basic earning power tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.14%.

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  terendah -0.90%. Pada tahun 2007 secara rata

  earning power tertinggi sebesar 0.90% dan

0.99 Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

5. Interest and Tax Ratio (X

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia.

  1 Rata-rata

  0.13

  0.02

  2 Standar Deviasi

  0.26

  0.06

  3 Tertinggi

  0.90

  0.26

  4 Terendah (0.09) (0.15) Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  Nilai negatif pada return on

  investment menunjukkan ketidakmampuan

  perusahaan dalam mengambalikan investasi yang ditanamkan. Nilai negatif ini merupakan dampak dari ruginya perusahaan

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  Tabel 7 : Statisik Deskriptif return on investment Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007.

  diduga dipengaruhi oleh kenaikan basic

  earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, return on investment dan

  penurunan interest and tax ratio.

  PEMBAHASAN

  Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory

  research

  berdimensi hubungan kausal

  (causal effect), yaitu suatu penelitian yang

  bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel terikatnya.

  Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini :

  Y = 0.148+ 50.329X 1 + 1.982X 2 - 1.295X 3 + 5.475X 4 – 87.489X 5 + e

  Model analisis di atas menginterpretasikan :

  1. Parameter 0.148 menunjukkan bahwa

  No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  on investment tertinggi sebesar 0.26% dan terendah -0.15%.

  4 ) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada

  Secara deskriptif, interest and tax

  ratio perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 6. di bawah ini.

  Tabel 6 : Statisik Deskriptif interest and tax ratio Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007.

  No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%)

  1 Rata-rata -0.08 -0.05

  2 Standar Deviasi

  2.07

  1.04

  3 Tertinggi

  6.04

  3.28

  4 Terendah (8.42) (1.93) Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

  Tabel 6. mendeskripsikan bahwa rata-rata interest and tax ratio perusahaan

  tahun 2006 sebesar -0.08% dengan standar deviasi 2.07%. Interest and tax ratio tertinggi sebesar 6.04% dan terendah -8.42%. Pada tahun 2007 secara rata – rata interest and tax

  & Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan menjadi 0.02% dengan standar deviasi 0.06%. Return

  ratio perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia mengalami kenaikan menjadi - 0.05% dengan standar deviasi 1.04%.

  Interest and tax ratio tertinggi sebesar 3.28%

  dan terendah -1.93%. Nilai negatif pada

  interest and tax ratio merupakan bunga dan

  pajak yang dibebankan pada perusahaan yang mengalami kerugian.

  5 ) Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia

  Secara deskriptif, return on

  investment perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 7.

  Tabel 7 mendeskripsikan bahwa rata–rata return on investment perusahaan

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada

  tahun 2006 sebesar 0.13% dengan standar deviasi 0.26%. Return on investment tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.09%. Pada tahun 2007 secara rata – rata return on

  investment perusahaan Property, Real estate

6. Return on Investment (X

  F Change > F tabel = 94.259> 3.14, H ditolak dan H 1 diterima.

  power =8.013, nilai t hitung debt to equity ratio

  Ini berarti bahwa secara simultan

  basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment berpengaruh signifikan

  terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building

  Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

  Hipotesis 2 : Pengujian Secara Parsial (Uji t)

  Tingkat signifikansi pengaruh secara parsial kelima faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building

  Construction di Bursa Efek Indonesia tahun

  2006-2007, yang terdiri dari : basic earning

  power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment

  menunjukkan bahwa nilai t hitung basic earning

  =2.568, nilai t hitung plowback ratio =-0.967, nilai t hitung interset and tax ratio =5.432 dan nilai t hitung return on investment =-13.024, sedangkan Nilai t tabel df=n-k (68-6) pada α5% adalah 1.669, sehingga : 1.

  menunjukkan bahwa nilai F Change = 94.259 dan Sig F Change = 0.000. Nilai F tabel df2/df1 (62/5) pada α5% = 2.36, sehingga :

  Nilai t hitung basic earning power > t tabel = 8.013> 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 diterima.

  2. Nilai t hitung debt to equity ratio > t tabel = 2.568> 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 diterima.

  3. Nilai t hitung plowback ratio > t tabel

  =

  • 0.967 < -1.669, yang berarti H diterima, dan H 1 ditolak.

  4. Nilai t hitung interest and tax ratio > t tabel = 5.432> 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 diterima.

  5. Nilai t hitung return on investment > t tabel = -13.024> -1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan model analisis yang telah diformulasikan di atas, yaitu :

  Y = 0.148+ 50.329X 1 + 1.982X 2 - 1.295X 3 + 5.475X 4 – 87.489X 5 + e

  Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

  1. Basic earning power (X1) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate

  & Building Construction di Bursa Efek

  power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment

  Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

  equity ratio berpengaruh meningkatkan

  pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  Property, Real estate & Building Construction

  di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar 0.148, tanpa adanya pengaruh basic earning

  power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax rate dan return on investment .

  2. Parameter 50.329 merupakan nilai koefisien regresi basic earning power.

  Artinya setiap pertambahan 1 basic

  earning power berpengaruh

  meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 50.329%.

  3. Parameter 1.982 merupakan nilai koefisien regresi debt to equity ratio.

  Artinya setiap pertambahan 1 debt to

  pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.982%.

  2006-2007, yang terdiri dari : basic earning

  4. Parameter -1.295 merupakan nilai koefisien regresi plowback ratio. Artinya setiap pertambahan 1 plowback ratio berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.295%.

  5. Parameter 5.475 merupakan nilai koefisien regresi interest and tax ratio.

  Artinya setiap pertambahan 1 tax ratio berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 5.475%.

  6. Parameter -87.489 merupakan nilai koefisien regresi return on investment.

  Artinya setiap pertambahan 1 return on

  investment berpengaruh menurunkan

  pertumbuhan modal sendiri sebesar 87.489%.

  Hipotesis 1: Pengujian Secara Simultan (Uji F)

  Tingkat signifikansi pengaruh secara simultan kelima faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building

  Construction di Bursa Efek Indonesia tahun

  Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi positif (+) 50.329, yang berarti setiap pertambahan 1 basic earning power

  Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 3 Juli 2010

  terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning

  power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment berpengaruh signifikan

  terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  Building Construction

  di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

  2. Secara parsial efektivitas basic earning

  power, debt to equity ratio dan interest & tax ratio berpengaruh positif signifikan

  Building Construction di Bursa Efek

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia, dan

  Indonesia tahun 2006-2007, sedangkan

  return on investment berpengaruh negatif

  signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate

  & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia tahun 2006-2007 dan plowback

  ratio berpengaruh negatif tidak signifikan

  terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

  SARAN 1.

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif ditunjukkan bahwa modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  sisanya sebesar 22.60% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi penelitian ini, seperti ROA, ROE, dan lain sebagainya.

  sebesar 87.40% di dalam mengestimasi pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 50.329%.

  pertumbuhan modal sendiri sebesar 5.475%.

  2. Debt to equity ratio (X2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate

  & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar positif (+) 1.982, yang berarti setiap pertambahan 1 debt to equity ratio berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.982%.

  3. Plowback ratio (X3) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar negatif (-) 1.295, yang berarti setiap pertambahan 1 plowback ratio berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.295%.

  4. Interest and tax ratio (X4) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate

  & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar positif (+) 5.475 setiap pertambahan 1 tax

  ratio berpengaruh meningkatkan

  5. Return on investment (X5) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate

  basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax ratio dan return on investment memiliki kekuatan

  & Building Construction di Bursa Efek

  Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar negatif (-)87.489, yang berarti setiap pertambahan 1 return on investment berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 87.489%.

  6. Konstanta pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate &

  Building Construction

  di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar positif (+) 0.148, tanpa adanya pengaruh dari basic earning power (X1), debt to

  equity ratio (X2), plowback ratio (X3), interest and tax ratio (X4) dan return on investment (X5).

  Koefisien Determinan

  Kekuatan model estimasi di dalam mengestimasi laba bersih perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia ditunjukkan melalui analisis koefisien determinan menunjukkan bahwa nilai

  Adjusted R Square dalam penelitian ini

  adalah sebesar 0.874 yang berarti variasi

  Building Construction di Bursa Efek

  Ruth Rosanna : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal

  Analysis . 2nd edition. Singapore: Prentice-Hall International, Inc.

  Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

  Van Horne, James C., 2003. Financial Management and Policy. 7th edition.

  The Jakarta Stock Exchange Watch, 2008- 2009, Sixth Edition, Pustaka Bisnis Indonesia, Jakarta.

  Surwanti, Arni. 1993. “Pengaruh Return on Assets, Debt Equity Ratio, dan Plowback Ratio Terhadap Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun Amatan 1995 – 1996”. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

  Sulistiadi, Heru. 2000. “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Modal Sendiri Perusahaan Industri Manufaktur dan Industri Perbankan dan Jasa Keuangan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun Amatan 1995– 1996”. Tesis, PPs-UGM, Yogyakarta.

  Rasyid, Yuniar Yanuar. 1998. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Universitas Andalas, Padang.

  Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

  3rd edition. Massachusetts: Allyn and Bacon. Rahmanto. 1994. “Analisis Faktor – Faktor

  Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hanke, John E., 1999. Business Forecasting.

  Multivariate Dengan Program SPSS ,

  Ghozali, Imam, 2003. Aplikasi Analisis

  Foster, George., 2001. Financial Statement

  Indonesia pada tahun 2006 mengalami penurunan, sedangkan pertumbuhan modal sendiri pada tahun 2007 tidak lebih besar dari penurunan yang terjadi pada tahun 2006. Untuk itu agency, manajer investasi maupun calon investor lebih memperhatikan lagi laju pertumbuhan modal sendiri suatu perusahaan yang akan diinvestasi.

  2005. Business Research Methods. 5th edition. Chicago: Richard D. Irwin.

  The Dryden Press. Cooper, Donald R. and C. William Emory.,

  . 5th edition.New York: McGraw Hill, Inc. Brigham, Eugene F., 2003. Intermediate Financial Management . 5th edition.

  Finance

  Brealey, Richard A., & Stewart Myers., 1999. Principles of Corporate

  dan sisanya sebesar 22.60% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi penelitian ini. Untuk itu disarankan kepada peneliti lainnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan mengembangkan variabel penelitian dan memperluas objek dan tahun amatan.

  Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia,

  memiliki kekuatan sebesar 87.40% didalam mengestimasi pertumbuhan modal sendiri perusahaan

  plowback ratio, interest and tax ratio dan return on investment

  modal sendiri mempunyai peranan penting dalam menjaga stabilitas financial dan going concern perusahaan tersebut.

  earning power, plowback ratio dan return on investment nya. Karena pertumbuhan

  2. Dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendirinya maka hendaknya suatu perusahaan lebih mengoptimalkan basic