Pengukuran Jantung Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) dengan Radiografi Toraks

PENGUKURAN JANTUNG KELINCI NEW ZEALAND WHITE
(Oryctolagus cuniculus) DENGAN RADIOGRAFI TORAKS

AWAN SUBANGKIT

DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengukuran Jantung
Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) dengan Radiografi Toraks
adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2013
Awan Subangkit
B04080067

ABSTRAK
AWAN SUBANGKIT. Pengukuran Jantung Kelinci New Zealand White
(Oryctolagus cuniculus) dengan Radiografi Toraks. Dibimbing oleh HARRY
SOEHARTONO dan RIKI SISWANDI.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ukuran jantung kelinci New
Zealand White (Oryctolagus cuniculus) melalui pemeriksaan radiografi yang
dianastesi dengan kombinasi ketamin dan xylazin yang berbeda. Kelinci dibagi
menjadi tiga kelompok. Kelompok A dianestesi menggunakan kombinasi dosis
ketamin 35mg/kg BB dan xylazin 5 mg/kg BB (n=5). Kelompok B dianestesi
menggunakan kombinasi dosis ketamin 40 mg/kg BB dan xylazin 5 mg/kg BB
(n=3) sementara kelompok C dianestesi dengan menggunakan kombinasi ketamin
45 mg/kg BB dan xylazin 5 mg/kg BB (n=3). Parameter yang diamati dari arah
pandang left laterolateral: 1) panjang apicobasilar jantung (AB), 2) lebar jantung
(CD), 3) jarak antara tepi cranial costae kelima dan tepi caudal costae ketujuh
tegak lurus dengan os vertebrae (R5-7), dan 4) kedalaman vertikal toraks (H).

Parameter yang diamati dari arah pandang dorsoventral: 1) panjang jantung (L), 2)
lebar jantung (W); dan 3) lebar toraks (T). Hasil pengamatan parameter jantung
yang diukur pada arah pandang left laterolateral dan dorsoventral menunjukkan hasil
tidak berbeda nyata (p>0.05) antar kelompok perlakuan. Nilai vertebrae heart size
(VHS) diperoleh dari penjumlahan long axis dan short axis pada arah pandang left
laterolateral. Nilai rata-rata keseluruhan long axis (A) adalah 4.35±0.26 v dan
short axis (B) adalah 3.59±0.30 v, maka nilai rata-rata keseluruhan VHS adalah
7.94±0.49 v. Pada arah pandang dorsoventral, nilai dari panjang jantung (L)
adalah 4.32±0.29 cm, nilai dari lebar jantung (W) adalah 3.33±0.26 cm, dan nilai
lebar toraks (T) adalah 5.85±0.30 cm. Dalam kondisi normal, lebar jantung (W)
harus lebih kecil 2/3 dari lebar toraks (T), dan didapat nilai yaitu 3.33 0.05). The vertebrae heart size (VHS) values obtained
from the sum of the length of the long and the short axes on left laterolateral view.
The long axes mean values (A) were 4.35±0.26 v and the short axes mean values
(B) were 3.59±0.30 v, therefore VHS mean values were 7.94±0.49 v. On the
dorsoventral view, the length of the heart mean values (L) were 4.32±0.29 cm, the
width of the heart mean values (W) were 3.33±0.26 cm, and the width of the
thorax mean values (T) were 5.85±0.30 cm. In normal conditions, the width of the
heart should be less than two-thirds the width of the thorax and values obtained of
3.33