Onset, Durasi, dan Gejala Klinis Anestesi pada Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) dengan Kombinasi Ketamin-Xylazin Intramuskular

ONSET, DURASI, DAN GEJALA KLINIS ANESTESI PADA KELINCI
NEW ZEALAND WHITE (Oryctolagus cuniculus) DENGAN
KOMBINASI KETAMIN-XYLAZIN INTRAMUSKULAR

TALITHA KHAIRUNISA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Onset, Durasi, dan Gejala
Klinis Anestesi pada Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) dengan
Kombinasi Ketamin-Xylazin Intramuskular adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Talitha Khairunisa
NIM B04090182

ABSTRAK
TALITHA KHAIRUNISA. Onset, Durasi, dan Gejala Klinis Anestesi pada
Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) dengan Kombinasi KetaminXylazin Intramuskular. Dibimbing oleh GUNANTI dan RIKI SISWANDI.
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan onset, durasi, dan gejala klinis
yang terjadi selama pembiusan kombinasi ketamin-xylazin pada kelinci New
Zealand White. Lima belas ekor kelinci New Zealand White (Oryctolagus
cuniculus) dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari lima
individu. Kelompok A dianestesi dengan kombinasi ketamin dosis 35 mg/kg BB
dan xylazin dosis 5 mg/kg BB secara intramuskular. Kelompok B dianestesi
dengan kombinasi ketamin dosis 40 mg/kg BB dan xylazin dosis 5 mg/kg BB
sementara kelompok C dianestesi dengan kombinasi ketamin dosis 45 mg/kg BB
dan xylazin 5 mg/kg BB dengan rute intramuskular. Hasil menunjukkan bahwa
onset anestesi yang ditandai dengan hilangnya respon nyeri berbeda namun tidak
signifikan antar kelompok (P < 0.05). Durasi anestesi dan durasi pemulihan
berbeda nyata seiring meningkatnya dosis ketamin (P