ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA DI SD MUHAMMADIYAH 1 KESAMBEN BLITAR
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA DI SD MUHAMMADIYAH 1
KESAMBEN BLITAR
SKRIPSI
OLEH:
LILIES SETYORINI WULANDARI NIM: 201010430311428
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2015
(2)
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA DI SD MUHAMMADIYAH 1
KESAMBEN BLITAR SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
LILIES SETYORINI WULANDARI NIM: 201010430311428
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2015
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA DI SD MUHAMMADIYAH 1
KESAMBEN BLITAR
OLEH:
LILIES SETYORINI WULANDARI NIM: 201010430311428
Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan Di depan dewan penguji dan disetujui
Di malang, 6 Mei 2015
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA DI SD MUHAMMADIYAH 1
KESAMBEN BLITAR
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 6 Mei 2015
Dekan FKIP,
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd 1.
2. Erna Yayuk, M.Pd 2.
3. Dr. Trisakti Handayani, M.M 3.
(5)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lilies Setyorini Wulandari Tempat tanggal lahir : Trenggalek, 1 April 1992
NIM : 201010430311428
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Bidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 6 Mei 2015
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Bidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
4. Dr. Trisakti Handayani M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan ,motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
5. Dr. Rr. Eko SusetyoriniM.Si, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan dan bimbingan dalam membimbing penulis.
6. Hanif Asyhar SHI, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar yang berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa, motivasi dan dukungannya.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat pahala terbaik dan berlipat ganda dari Allah SWT karena sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk melakukan semua itu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menjadi referensi untuk perbaikan pendidikan khususnya pada jenjang Sekolah Dasar. Amin.
Malang, 6 Mei 2015
(7)
DAFTAR ISI
Halaman Judul……. ... ii
Lembar Persetujuan ... iii
Lembar Pengesahan ... iv
Surat Pernyataan Keaslian ... v
Motto……… ... vi
Halaman Persembahan ... ..vii
Abstrak ………….. ... ix
Kata Pengantar……. ... xi
Daftar Isi…………. ... ..xii
Daftar Tabel……… ... .xiv
Daftar Gambar……. ... ..xv
Daftar Lampiran….. ... .xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Penerapan MBS ... 9
1. Penerapan MBS ... 9
2. Faktor Penerapan MBS ... 11
3. Solusi Penerapan MBS Bidang Sarana dan Prasarana ... 13
B. Manajemen Berbasis Sekolah ... 14
1. Pengertian dan Ciri-ciri MBS ... 14
2. Tujuan MBS ... 19
3. Manfaat MBS ... 23
4. Prinsip-prinsip MBS ... 26
C. Sarana dan Prasarana ... 30
1. Pengertian Sarana dan Prasarana ... 30
2. Macam-macam Sarana dan Prasarana ... 32
3. Penunjang Sarana dan Prasarana ... 35
D. Penelitian yang Relevan ... 42
E. KerangkaPikir ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 46
B. Kehadiran Peneliti ... 47
C. Lokasi Penelitian ... 48
D. Sumber Data... 48
E. Teknik Pengumpulan Data ... 49
F. Instrumen Penelitian ... 52
(8)
H. Pengecekan Keabsahan Data ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Gambaran Sekolah .... ... 60
1. Gedung dan Tanah ... 60
2. Kondisi Sekolah ... 62
3. Kesiswaan dan Pengembangan Sekolah ... 63
4. Visi dan Misi Sekolah ... 70
5. Prestasi yang Pernah Diraih Sekolah ... 70
B. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dibidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 72
1. Fasilitas-fasilitas di SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 75
C. Faktor Pendukung dan Penghambat yang di Hadapi Sekolah dalam Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah Dibidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 82
1. Faktor Pendukung ... 83
2. Faktor Penghambat ... 84
D. Solusi untuk Menghadapi Hambatan yang Dihadapi Sekolah dalam Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah Dibidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Saran-saran ... 89
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-ciri Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ... 19
Tabel 3.1 Matriks Penelitian ... 57
Tabel 4.1 Keadaan Siswa SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 64
Tabel 4.2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas ... 66
Tabel 4.3 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Guru ... 69
(10)
TABEL GAMBAR
Gambar 4.1 Ruang kelas I sampai ruang kelas IV ... 75
Gambar 4.2 Lapangan Sekolah ... ... 76
Gambar 4.3 Suasana didalam Ruang Kelas ... ... 76
Gambar 4.4 Ruang Guru ... ... 77
Gambar 4.5 Kantin Sekolah dan Koperasi Sekolah ... 78
Gambar 4.6 Masjid Al-Muttaqlin ... ... 79
Gambar 4.7 Parkir Kendaraan ... ... 79
Gambar 4.8 Toilet Guru dan Toilet Siswa ... ... 80
Gambar 4.9 Mobil Sekolah ... ... 81
(11)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Wawancara Analisis Sarana dan Prasarana Lampiran 2 Lembar Observasi Analisis Sarana dan Prasarana Lampiran 3 Struktur Organisasi SD Muhammadiyah 1 Kesamben Lampiran 4 Wawancara dengan Kepala Sekolah
Lampiran 5 Denah Sekolah
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2012. ManajemenPeningkatanMutuSekolahDasar: Dari
SentralisasiMenujuDesentralisasi. Jakarta: BumiAksara.
Bafadal, Ibrahim. 2003. ManajemenPerlengkapanSekolah: TeoridanAplikasinya. Jakarta: BumiAksara.
Barnawi, M. Arifin. 2012. ManajemenSarana&PrasaranaSekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Emzir. 2010. MetodologiPenelitianKualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniadin, Didindan Imam Machali. 2012. ManajemenPendidikan:
Konsep&PrinsipPengelolaanPendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Minarti, Sri. 2012. ManajemenSekolah: MengelolaLembagaPendidikanSecaraMandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa. 2012. ManajemenBerbasisSekolah. Bandung: RemajaRosdakarya.
PERMENDIKNAS Nomor 24. 2007.
StandarSaranadanPrasaranauntukSekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
SekolahMenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
danSekolahMenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta:
DepertemenPendidikanNasional.
Rofiq, M. Nafiur. 2012. SolusiPeningkatanKualitasPendidikanMelaluiKonsep SCHOOL
BASED MANAGEMENT (MBS).JurnalFalasifa. Vol 3 No 1. Hal 46-49.
Sukmadinata, N.S. 2012. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya. Sugiyono. 2010. MetodePeneitianPendidikan (PendidikanKualitatif, Kualitatifdan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Zainuddin, Agus. 2012. HubunganAntaraPotensiPembelajaran Guru danFasilitasSaranaPrasaranaSekolahTerhadapPrestasiBelajarSiswa di MTs Sultan
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang masalah yang menjadi dasar
diadakannya suatu kegiatan. Oleh karena itu, latar belakang menguraikan
dengan jelas dan singkat pokok permasalahan.
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan
tujuan pendidikan dirumuskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 dan 3, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan tersebut dapat diperoleh melalui sekolah, karena disekolah peserta didik dibekali
pengetahuan yang tidak diperoleh diluar. Sekolah mempunyai manajemen
untuk mengatur pelaksanaan peningkatan mutu sekolah. Manajemen
Berbasis Sekolah dijamin oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat (1) “pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
(14)
2
Manajemen Berbasis Sekolah secara tegas dinyatakan dalam UU Nomor
20/2003 sebagai prinsip dalam pengelolaan pendidikan baik untuk
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan
tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Manajemen sangat penting untuk peningkatan mutu sekolah karena tidak
mungkin tanpa manajemen yang baik tujuan pendidikan dapat diwujudkan
secara optimal, efektif, dan efisien. Konsep tersebut berlaku disekolah
yang memerlukan manajemen yang efektif dan efisien. Kerangka inilah
tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen berbasis sekolah, yang
memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru dalam mengatur
pendidikan dan pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, mengawasi,
mempertanggungjawabkan, mengatur, serta memimpin sumber-sumber
daya insani serta barang-baranguntuk membantu pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah. Manajemen berbasis
sekolah juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu, perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan. Dalam
prakteknya keempat fungsi tersebut merupakan suatu proses yang
berkesinambungan (Mulyasa, 2012:20).
Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam
(15)
3
politik dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Hal tersebut
diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di
Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso,
maupun mikro (Mulyasa, 2012:11).
Manajemen berbasis sekolah merupakan faktor yang sangat
penting untuk meningkatkan mutu sekolah dan memudahkan dalam proses
belajar mengajar peserta didik. Ada 8 bidangdalam MBS yaitu bidang
Kepegawaian, Sarana dan prasarana, Kurikulum, Kesiswaan, Keuangan,
Penilaian, Hubungan Masyarakat, danWaktu.Faktor penting untuk
menjalankan MBS di sekolah salah satunya adalah bidang Sarana dan
Prasarana.Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana
pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk
proses pendidikan (Minarti, 2012:252).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(PERMENDIKNAS) Nomor 24 Tahun 2007, Tentang :
Standart Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana seperti, Ruang
(16)
4
Guru, Tempat Beribadah, Ruang UKS, Toilet, Gudang, Ruang Sirkulasi,
dan Tempat Bermain/Berolahraga. Salah satu faktor yang penting dalam
manajemen berbasis sekolah adalah sarana dan prasarana. Didalam proses
pendidikan dan pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa
adanya fasilitas yang mendukung, salah satunya yaitu sarana dan prasarana
sekolah. Kenyataan di lapangan, ditemukan fakta yang berbeda dari yang
diharapkan,saat dilakukan observasi awal pada SD Muhammadiyah 1
Kesamben Kabupaten Blitar, diketahui bahwa disekolah tersebut masih
belum mempunyai sarana dan prasarana yang mendukung disebabkan
sekolah tersebut tergolong sekolah baru. Dikatakan sekolah tersebut masih
tergolong sekolah baru karena dibuka dan diresmikan pada tahun 2010.
Ruang kelas yang dimiliki sekolah tersebut masih terbatas dan siswanya
hanya terdiri dari kelas 1 hingga kelas 4 pada tahun ini. Fasilitas yang
dimiliki sekolah juga masih terbatas untuk pelaksanaan proses
pembelajaran. Belum mempunyai perpustakaan, lapangan dan halaman
sekolah masih berupa tanah, ruang kelas kurang, dan tidak adanya ruang
aula sekolah. Usaha yang dilakukan untuk melengkapi fasilitas/sarana dan
prasarana pada sekolah terus dilakukan, dan karena usaha itu sekarang
sekolah tersebut sudah mempunyai fasilitas/sarana dan prasarana yang
cukup lengkap dari sebelumnya. Adanya perpustakaan, penambahan ruang
kelas, hingga 2 unit mobil antar jemput sudah tersedia bagi siswa.
Berdasarkan dari permasalahan yang ada pada sekolah, maka
(17)
5
Berbasis Sekolah (MBS) dalam Bidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dibidang
sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
2. Apakah faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi sekolah
dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dibidang
sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
3. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi
sekolah dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS)
dibidang sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben
Blitar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dibidang
sarana dan prasarana.
2. Menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi
sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
(18)
6
3. Menjelaskan solusi dari hambatan yang dihadapi dalam penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi :
1. Teoretis
Secara teoretis diharapkan dapat menambah pengetahuan
karya ilmiah pada bidang Sarana dan Prasarana terutama pada
tingkat sekolah dasar. Dapat menjadi bahan referensi pada mata
kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), juga sebagai bahan
referensi bagi para peneliti-peneliti yang akan melaksanakan
penelitian serupa di masa yang akan datang. Selain itu, penelitian
ini juga dapat dijadikan syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Skripsi dan menyelesaikan program studi S1 PGSD di Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Praktis
Secara praktis dapat memberikan beberapa manfaat yang
diberikan kepada beberapa pihak, antara lain:
a. Bagi Peneliti
1) Mengetahui secara nyata kondisi sarana dan prasarana
sekolah sekaligus dapat menambah pengetahuan yang
(19)
7
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan dan motivasi dalam melaksanakan kebijakan
pengembangan sarana dan prasarana dalam kaitannya
dengan penerapan MBS di sekolah.
b. Bagi Sekolah
1) Sebagai sumber penunjang dalam proses pembelajaran di
SD Muhammadiyah 1 Kesamben Kabupaten Blitar.
2) Dapat menjadi gambaran dan masukan guna
mempersiapkan dan berbenah diri dalam rangka
optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah khususnya
pengembangan sarana dan prasarana.
c. Bagi Dinas/Instansi Terkait
1) Dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana.
E. Definisi Istilah
Menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi sebagai berikut :
1. Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu program
pemerintah berkaitan dengan adanya asas desentralisasi maka
muncullah otonomi pendidikan. Dimana sekolah diberikan
(20)
8
meninggalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat (Minarti, 2012:52).
2. Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas,
meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju
sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses
belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen
(1)
politik dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Hal tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro (Mulyasa, 2012:11).
Manajemen berbasis sekolah merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan mutu sekolah dan memudahkan dalam proses belajar mengajar peserta didik. Ada 8 bidangdalam MBS yaitu bidang Kepegawaian, Sarana dan prasarana, Kurikulum, Kesiswaan, Keuangan, Penilaian, Hubungan Masyarakat, danWaktu.Faktor penting untuk menjalankan MBS di sekolah salah satunya adalah bidang Sarana dan Prasarana.Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan (Minarti, 2012:252).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (PERMENDIKNAS) Nomor 24 Tahun 2007, Tentang :
Standart Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana seperti, Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, Laboratorium IPA, Ruang Pimpinan, Ruang
(2)
Guru, Tempat Beribadah, Ruang UKS, Toilet, Gudang, Ruang Sirkulasi, dan Tempat Bermain/Berolahraga. Salah satu faktor yang penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah sarana dan prasarana. Didalam proses pendidikan dan pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya fasilitas yang mendukung, salah satunya yaitu sarana dan prasarana sekolah. Kenyataan di lapangan, ditemukan fakta yang berbeda dari yang diharapkan,saat dilakukan observasi awal pada SD Muhammadiyah 1 Kesamben Kabupaten Blitar, diketahui bahwa disekolah tersebut masih belum mempunyai sarana dan prasarana yang mendukung disebabkan sekolah tersebut tergolong sekolah baru. Dikatakan sekolah tersebut masih tergolong sekolah baru karena dibuka dan diresmikan pada tahun 2010. Ruang kelas yang dimiliki sekolah tersebut masih terbatas dan siswanya hanya terdiri dari kelas 1 hingga kelas 4 pada tahun ini. Fasilitas yang dimiliki sekolah juga masih terbatas untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Belum mempunyai perpustakaan, lapangan dan halaman sekolah masih berupa tanah, ruang kelas kurang, dan tidak adanya ruang aula sekolah. Usaha yang dilakukan untuk melengkapi fasilitas/sarana dan prasarana pada sekolah terus dilakukan, dan karena usaha itu sekarang sekolah tersebut sudah mempunyai fasilitas/sarana dan prasarana yang cukup lengkap dari sebelumnya. Adanya perpustakaan, penambahan ruang kelas, hingga 2 unit mobil antar jemput sudah tersedia bagi siswa.
(3)
Berbasis Sekolah (MBS) dalam Bidang Sarana dan Prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar? 2. Apakah faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi sekolah
dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar? 3. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi
sekolah dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dibidang sarana dan prasarana.
2. Menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana.
(4)
3. Menjelaskan solusi dari hambatan yang dihadapi dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dibidang sarana dan prasarana.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Teoretis
Secara teoretis diharapkan dapat menambah pengetahuan karya ilmiah pada bidang Sarana dan Prasarana terutama pada tingkat sekolah dasar. Dapat menjadi bahan referensi pada mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), juga sebagai bahan referensi bagi para peneliti-peneliti yang akan melaksanakan penelitian serupa di masa yang akan datang. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Skripsi dan menyelesaikan program studi S1 PGSD di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Praktis
Secara praktis dapat memberikan beberapa manfaat yang diberikan kepada beberapa pihak, antara lain:
a. Bagi Peneliti
1) Mengetahui secara nyata kondisi sarana dan prasarana sekolah sekaligus dapat menambah pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dikemudian hari.
(5)
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan motivasi dalam melaksanakan kebijakan pengembangan sarana dan prasarana dalam kaitannya dengan penerapan MBS di sekolah.
b. Bagi Sekolah
1) Sebagai sumber penunjang dalam proses pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Kabupaten Blitar. 2) Dapat menjadi gambaran dan masukan guna
mempersiapkan dan berbenah diri dalam rangka optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah khususnya pengembangan sarana dan prasarana.
c. Bagi Dinas/Instansi Terkait
1) Dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana.
E. Definisi Istilah
Menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi sebagai berikut :
1. Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu program pemerintah berkaitan dengan adanya asas desentralisasi maka muncullah otonomi pendidikan. Dimana sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri tanpa
(6)
meninggalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan oleh pemerintah pusat (Minarti, 2012:52).
2. Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan (Mulyasa, 2012:49).