ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 1 KESAMBEN BLITAR
ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 1 KESAMBEN
BLITAR
SKRIPSI
OLEH:
NOVI WAHYUNINGTIAS NIM: 201010430311434
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FEBRUARI 2015
(2)
i
ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI
SD MUHAMMADIYAH 1 KESAMBEN BLITAR
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH
NOVI WAHYUNINGTIAS NIM 201010430311434
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FEBRUARI 2015
(3)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI
SD MUHAMMADIYAH 1 KESAMBEN BLITAR
Oleh
NOVI WAHYUNINGTIAS NIM: 201010430311434
Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui di Malang 2 Desember 2014
Menyetujui, Pembimbing I
Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd
Pembimbing II
(4)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 11 Febuari 2015
Dekan FKIP,
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes
Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Bustanol Arifin, M.Pd 1.
2. Dyah Worowirastri E., M.Pd 2.
3. Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd 3. 4. Drs. Marhan Taufik, M.Si 4.
(5)
iv
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Novi Wahyuningtias
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 29 September 1993
NIM : 201010430311434
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan
Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 11 Febuari 2015 Yang menyatakan,
(6)
v MOTTO
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dan di dalamnya ditempuh dengan keilmuan, maka allah akan memudahkan jalan tersebut mencapai surga”
(H.R Muslim)
“Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang” (William J. Siegel)
“Bekerjalah bagaikan tak butuh uang, Mencintalah bagaikan tak pernah disakiti,
Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton” (Mark Twain)
“Selama kau memiliki Tuhan, kau akan selalu lebih besar dari masalahmu, lebih baik dari masa lalumu, dan lebih kuat dari rasa sakitmu”
(7)
vi
PERSEMBAHAN
Rasa Syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis persembahkan tulisan ini untuk orang-orang yang senantiasa memberikan doa serta semangat dalam menyelesaikan tulisan ini.
1. Bapak Mohammad Sholeh Sundafa dan Ibu Sarmila yang aku sayangi. Terima kasih atas semua kasih sayang, perhatian, doa serta nasehat yang selama ini engkau berikan. Kalian adalah isi dari setiap doaku. Skripsi ini adalah sebuah kado kecil yang bisa aku persembahkan untuk kalian. Terima kasih telah memberikan pendidikan setinggi ini. Semoga Allah selalu melindungi kita sekeluarga.
2. Kakakku Risky Bayu Santosa Putra dan Adik-adik ku tercinta Naura Cibila Aurelia, Cherilia Aliciya Saki, Keven Damaiati Crentabell, Nuraini Milas Dini, Bima Alvinda Putra, terima kasih atas semua doa, dukungan, motivasi yang telah kalian berikan selama ini.
3. Sahabatku tersayang Pradita, Fina, Enggi, Rystika, Mas Anwar, Hendra, Irmansyah, yang selalu setia mendengarkan semua keluh kesahku selama ini.
4. Teman-teman PGSD angkatan 2010 terutama kelas D. Kalian adalah keluarga keduaku. Bersama kalian aku belajar banyak hal baru yang mungkin tidak akan aku jumpai di luar sana.
(8)
vii ABSTRAK
Wahyuningtias, Novi. 2015. Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Skripsi, Jurusan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd, (II) Drs. Marhan Taufik, M.Si
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Pendidikan Karakter
Di dalam pendidikan diperlukan penanaman karakter bagi anak, karena banyak pelanggran-pelanggaran yang sering terjadi dan dilakukan oleh anak, hal itu menunjukan bahwa pentingnya pendidikan karakter bagi anak, maka dari itu kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar, (2) kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan krakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar, (3) upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap kendala dalam mengembangkn pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang dalam penelitian yaitu kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Data diperoleh dari hasil wawancara, obeservasi serta didukung dengan dokumentasi berupa foto-foto yang mengambarkan pelaksanaan pendidikan karakter. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan sekolah yang dia pimpin, begitupun dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah, (2) kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter terdapat kendala dari guru, siswa serta dari wali murid (3) upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter disesuaikan dengan kendala yang dihadapi.
(9)
viii ABSTRACT
Wahyuningtias, Novi. 2015. Headmaster’s role in developing character education in SD Muhammadiyah 1 Elementary School of Kesamben Sub-District Blitar Distrcit. Undergraduate thesis, Elementary School Teacher Education Study Program, Faculty of Education and Teacher Training.University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd, (II) Drs. MarhanTaufik, M.Si
Keywords:Headmaster, Character Education
In education, there is a need of character building for children, since there are many violations happened and done by children, it is the evidence for character education importance for children, that’s why headmaster is demanded to build and develop good cooperation between school and society to create effective and efficient school. The research is aimed to: (1) Describing headmaster role in developing character education in SD Muhammadiyah 1 Elementary School of Kesamben Sub-District Blitar District, (2) Describing obstacles faced by headmaster in developing character education in SD Muhammadiyah 1 Elementary School of Kesamben Sub-District Blitar District, (3) Describing efforts done by headmaster to obstacles in developing character education in SD Muhammadiyah 1 Elementary School of KesambenSub-District Blitar District.
This research uses qualitative research and descriptive type. Data source in the research is Headmaster of SD Muhammadiyah 1 Elementary School of Kesamben Sub-District Blitar District. Data is collected from interview, observation, and supported by documentation in form of photos describing character education. Data is analyzed by using data reduction, data serve, and conclusion taking.
Research shows: (1) Headmaster has important role in creating progress in school he led, also in quality improvement and school quantity, (2) Obstacles faced by headmaster in developing character education there’s obstacle from teacher, students and guardians, (3) efforts done by headmaster in developing character education suits with obstacles faced.
(10)
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya skripsi dengan judul “Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar ” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selalu Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
3. Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi dan yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
4. Dr. Marhan Taufik, M.Si, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis. 5. Abi Hanif Asyhar, S.Hi selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah 1
Kesamben Blitar yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Ayahanda Mohammad Sholeh Sundafa, Ibunda Sarmila dan kakak adikku tercinta yang senantiasa mendoakan penulis dalam menuntut ilmu.
7. Mahasiswa angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
(11)
x
8. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga apa yang telah diberikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun orang lain yang membacanya saat ini ataupun di kemudian hari.
Malang, 11 Febuari 2015
(12)
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 6
F. Definisi Istilah ... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Pendidikan Sekolah Dasar ... 8
1. Pengertian Pendidikan ... 9
2. Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar ... 9
3. Peran dan Fungsi Sekolah Dasar ... 9
4. Peran Sekolah Dasar dalam Pembentukan Karakter Anak ... 11
B. Kepala Sekolah ... 12
1. Pengertian Kepala Sekolah ... 12
2. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah ... 13
3. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah……….. 18
4. Pentingnya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 19
C. Pendidikan Karakter ... 21
1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 21
2. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ... 22
3. Peran dan Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah…………... 23
4. Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah………. 24
5. Peran Kepala Sekolah Dalam Menjalankan Pendidikan Karakter di Sekolah ... 25
D. Kajian Penelitian yang Relevan ... 26
E. Kerangka Pikir ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 29
(13)
xii
C. Lokasi Penelitian ... 30
D. Sumber Data ... 30
E. Prosedur Penelitian ... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36
B. Peran Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar ... 39
C. Kendala yang di Hadapi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar ... 48
D. Upaya yang di Lakukan Kepala Sekolah Terhadap Kendala dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
(14)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tujuan Pendidikan Karakter... 23
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian SD Muhammadiyah 1 Kesamben ... 37
Gambar 4.2 Peneliti Melakukan Wawancara Terhadap Kepala Sekolah ... 38
Gambar 4.3 Peneliti Melakukan Wawancara Terhadap Guru ... 39
Gambar 4.4 Guru Melakukan Ceramah Di Luar Kelas ... 42
Gambar 4.5 Guru Melakukan Metode Cerita di Luar Kelas………. 43
Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Permainan di Luar Kelas ... 44
Gambar 4.6 Siswa Melakukan Kegiatan Penanaman Pohon ... 44
Gambar 4.7 Siswa Melakukan Sholat Berjamaah ... 45
Gambar 4.8 Siswa Melakukan Makan Bersama ... 45
(15)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 64
Lampiran 2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ... 67
Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru ... 73
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian ... 74
Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 75
(16)
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahmant. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Siharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi, Arifin Muhammad. 2012. Strategi & Kebijakan Pembelajaran
Pendidikan Karakter. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lickona, Thomas. 2013. Educating For Character Mendidik Untuk Membentuk Karakter Bagaimana Sekolah dapat Mengajarkan sikap Hormat dan
Tanggung Jawab. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya
Mutu. Malang: UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKAPI).
Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. 2012. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nucci, Larry P. Darcia Narvaez. 2014. Handbook Pendidikan Moral dan
Karakter. Bandung: Penertbit Nusa Media.
Rohiat. 2008. Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: PT. Refika Aditama.
Setyorini, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
(17)
66
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Groub.
Sutiyono. 2013. Peran Sekolah dan Keluarga dalam Membentuk Karakter Siswa (online).
(http://sekolahdasar.net/2013/07/peranan-sekolah-dan-keluarga-dalam-membentuk-karakter-siswa.html#ixzz3AkPQt14M). (Diaskes 15
Agustus 2014).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2004. Departemen Pendidikan Nasional.
Wahjosumidjo.2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjuan Teoritik dan
(18)
1 BAB 1 PENDHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu sumber utama yang menentukan sumber daya manusia dari setiap orang. Di Indonesia telah dilakukan beberapa cara untuk meningkatkan sumber daya manusia dari seluruh masyarakat yang ada di Indonesia, mulai dari pemberian pendidikan gratis, sekolah wajib 9 tahun, beasiswa bagi siswa berprestasi dan lain-lain. Menurut UU RI No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ( Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Telah kita ketahui bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan merupakan kepentingan nasional, sehingga hak setiap warga negara yang dijamin oleh pasal 31 UUD 1945 (Mulyasa, 2012:2). Pendidikan yang baik tidak terlepas dari bagaimana didikan yang diberikan guru di sekolah. Sekolah merupakan tempat dimana setiap anak memperoleh pengetahuan yang terdiri dari berbagai aspek. Baik aspek agama, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dan lain-lain. Kepala sekolah dan guru merupakan pelaku utama dalam melakukan tindakan mendidik anak untuk memperoleh pendidikan yang utama.
(19)
2
Namun di dalam sekolah harus memiliki manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan sekolah agar tujuan dan fungsi sekolah dapat berjalan. Pertumbuhan sistem pendidikan tanpa mengfungsikan pengelolaan atau manajemen pendidikan tidak mungkin dapat membina pertumbuhan sekolah. Prosedur pengelolaan harus diterapkan dengan sistematis (Rohiat, 2008:1). Sedangkan untuk sukses tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola setiap komponen sekolah.
Kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang di pikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien (Mulyasa, 2007:187).
Kepala sekolah merupakan suatu pemimpin yang berfungsi dalam menjalankan sistem organisasi yang ada di sekolah. Berjalan atau tidaknya organisasi yang ada disekolah tergantung bagaimana cara dari kepala sekolah mempimpin. Sebuah sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat organisasi yang tinggi. Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil, yaitu tercapainya tujuan sekolah, serta tujuan individu yang ada pada lingkungan sekolah, harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan hubungan kerja sama antar individu (Wahjosumidjo, 2010:3). Segala hal upaya dan tindakan yang dilakukan sekolah untuk memberikan pendidikan yang diperlukan bagi setiap siswa merupakan tindakan yang telah diperintahkan dan
(20)
3
disetujui oleh kepala sekolah, intinya segala kegiatan berapa pada naungan kepala sekolah.
Salah satu yang dapat menjadi contoh, yaitu tindakan yang dilakukan sekolah dalam memberikan pendidikan karakter terhadap siswanya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah yaitu cipta, rasa, dan karsa. Model pendidikan karakter tidak lagi sekedar mengenalkan difinisinya, namun lebih menekankan kepada sikap attitude dan tanggungjawab. Wilayah pendidikan karakter adalah wilayah efektif yang tidak cukup diukur dengan angket dan jawaban soal dalam kertas ujian. Wilayahnya melekat pada diri setiap individu (Barnawi & Arifin, 2012:28).
Perlu diketahi bahwa masalah yang sering terjadi di masyarakat yaitu masih kurangnya pendidikan karakter bagi anak, karena banyak pelanggaran-pelanggaran yang sering terjadi dan dilakukan oleh anak, hal itu menunjukan bahwa pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Pendidikan karakter mecakup mengenai etika, moral, nilai, norma, akhlak dan budi pekerti. Salah satu contoh yang terjadi dimasyarakat yaitu banyak anak-anak melakukan tawuran pelajar, melakukan seks dibawah umur, melakukan pencurian dan lain-lain. Apabila hal ini terus dilanjutkan dan tidak segera dilakukan tindakan makan akan mengakibatkan atau menimbulkan hancurnya generasi muda. Apabila generasi muda tidak diberikan pendidikan karakter maka tidak dapat dipungkiri generasi muda seperti ini akan menciptakan para koruptor, para pemimpin yang tidak memiliki krakter yang baik dan berjiwa kepemimpinan.
(21)
4
Dengan melihat kondisi seperti itu para guru harus bekerja keras untuk memberikan pendidikan karakter terhadap anak, karena pendidikan ini dianggap penting dan pendidikan ini akan menjadikan moral dan mental anak menjadi lebih baik. Namun peran guru tersebut tidak akan berjalan dan terwujud tanpa adanya kepala sekolah yang cerdas dan berjiwa kepemimpinan sebagai posisi tertinggi di sekolah dan pemegang kendali dari segala kegiatan yang ada di sekolah. Kita tahu peran kepala sekolah itu sendiri yaitu :
1. Sebagai pelaksana 2. Sebagai perencana 3. Sebagai seorang ahli
4. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok 5. Mewakili kelompok
6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah
8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya 9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita
10.Bertindak sebagai ayah
Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas mengenai beberapa peran dari kepala sekolah maka peneliti mengkaji lebih dalam mengenai bagimana peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Selain itu juga peneliti mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk mengembangkan pendidikan karakter. Maka dari itu peneliti membuat penelitian ini dengan judul “Analisis
(22)
5
Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
2. Apa saja kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
3. Apa upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap kendala dalam mengembangkan pendidikan karekter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
C. Tujuan Penelitian
Berdsarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan
karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
2. Mendiskripsikan kendala yang dihadapi kepala sekolah dalm mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
3. Mendiskripsikan upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap kendala dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijelaskan sebagai berikut:
(23)
6
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan dalam melaksanakan pendidikan karakter. Selain itu penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa dalam kaitannya mengembangkan pendidikan karakter pada anak tidak hanya pengaruh dari guru namun peran kepala sekolah sebagai pemimpin manajemen sekolah sangat mempengaruhi.
2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang peranan kepala sekolah dalam mengembngkan pendidikan karakter dan cara kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter.
b) Bagi Kepala Sekolah
Sebagai masukan pengetahuan dan menambah wawasan dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah terutama dalam hal mengembangkan pendidikan karakter.
c) Bagi pembaca
Dapat memberikan pengetahuan bahwa kepala sekolah merupakan pemeran utama dalam menjalankan organisasi yang ada di sekolah dan memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam hal mengembangkan pendidikan karakter.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian dilakukan sebatas di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Penelitian dilakukan dengan meneliti tindakan kepala sekolah dalam
(24)
7
mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
F. Defini Istilah
1. Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan (Wahjosumidjo, 2010:84) 2. Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk keperibadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku (Gunawan, 2012:23)
(1)
Namun di dalam sekolah harus memiliki manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan sekolah agar tujuan dan fungsi sekolah dapat berjalan. Pertumbuhan sistem pendidikan tanpa mengfungsikan pengelolaan atau manajemen pendidikan tidak mungkin dapat membina pertumbuhan sekolah. Prosedur pengelolaan harus diterapkan dengan sistematis (Rohiat, 2008:1). Sedangkan untuk sukses tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola setiap komponen sekolah.
Kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang di pikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien (Mulyasa, 2007:187).
Kepala sekolah merupakan suatu pemimpin yang berfungsi dalam menjalankan sistem organisasi yang ada di sekolah. Berjalan atau tidaknya organisasi yang ada disekolah tergantung bagaimana cara dari kepala sekolah mempimpin. Sebuah sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat organisasi yang tinggi. Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil, yaitu tercapainya tujuan sekolah, serta tujuan individu yang ada pada lingkungan sekolah, harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan hubungan kerja sama antar individu (Wahjosumidjo, 2010:3). Segala hal upaya dan tindakan yang dilakukan sekolah untuk memberikan pendidikan yang diperlukan bagi setiap siswa merupakan tindakan yang telah diperintahkan dan
(2)
disetujui oleh kepala sekolah, intinya segala kegiatan berapa pada naungan kepala sekolah.
Salah satu yang dapat menjadi contoh, yaitu tindakan yang dilakukan sekolah dalam memberikan pendidikan karakter terhadap siswanya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah yaitu cipta, rasa, dan karsa. Model pendidikan karakter tidak lagi sekedar mengenalkan difinisinya, namun lebih menekankan kepada sikap attitude dan tanggungjawab. Wilayah pendidikan karakter adalah wilayah efektif yang tidak cukup diukur dengan angket dan jawaban soal dalam kertas ujian. Wilayahnya melekat pada diri setiap individu (Barnawi & Arifin, 2012:28).
Perlu diketahi bahwa masalah yang sering terjadi di masyarakat yaitu masih kurangnya pendidikan karakter bagi anak, karena banyak pelanggaran-pelanggaran yang sering terjadi dan dilakukan oleh anak, hal itu menunjukan bahwa pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Pendidikan karakter mecakup mengenai etika, moral, nilai, norma, akhlak dan budi pekerti. Salah satu contoh yang terjadi dimasyarakat yaitu banyak anak-anak melakukan tawuran pelajar, melakukan seks dibawah umur, melakukan pencurian dan lain-lain. Apabila hal ini terus dilanjutkan dan tidak segera dilakukan tindakan makan akan mengakibatkan atau menimbulkan hancurnya generasi muda. Apabila generasi muda tidak diberikan pendidikan karakter maka tidak dapat dipungkiri generasi muda seperti ini akan menciptakan para koruptor, para pemimpin yang tidak memiliki krakter yang baik dan berjiwa kepemimpinan.
(3)
Dengan melihat kondisi seperti itu para guru harus bekerja keras untuk memberikan pendidikan karakter terhadap anak, karena pendidikan ini dianggap penting dan pendidikan ini akan menjadikan moral dan mental anak menjadi lebih baik. Namun peran guru tersebut tidak akan berjalan dan terwujud tanpa adanya kepala sekolah yang cerdas dan berjiwa kepemimpinan sebagai posisi tertinggi di sekolah dan pemegang kendali dari segala kegiatan yang ada di sekolah. Kita tahu peran kepala sekolah itu sendiri yaitu :
1. Sebagai pelaksana 2. Sebagai perencana 3. Sebagai seorang ahli
4. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok 5. Mewakili kelompok
6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah
8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya 9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita
10.Bertindak sebagai ayah
Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas mengenai beberapa peran dari kepala sekolah maka peneliti mengkaji lebih dalam mengenai bagimana peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Selain itu juga peneliti mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk mengembangkan pendidikan karakter. Maka dari itu peneliti membuat penelitian ini dengan judul “Analisis
(4)
Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
2. Apa saja kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
3. Apa upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap kendala dalam mengembangkan pendidikan karekter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar?
C. Tujuan Penelitian
Berdsarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan
karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
2. Mendiskripsikan kendala yang dihadapi kepala sekolah dalm mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
3. Mendiskripsikan upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap kendala dalam mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijelaskan sebagai berikut:
(5)
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan dalam melaksanakan pendidikan karakter. Selain itu penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa dalam kaitannya mengembangkan pendidikan karakter pada anak tidak hanya pengaruh dari guru namun peran kepala sekolah sebagai pemimpin manajemen sekolah sangat mempengaruhi.
2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang peranan kepala sekolah dalam mengembngkan pendidikan karakter dan cara kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter.
b) Bagi Kepala Sekolah
Sebagai masukan pengetahuan dan menambah wawasan dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah terutama dalam hal mengembangkan pendidikan karakter.
c) Bagi pembaca
Dapat memberikan pengetahuan bahwa kepala sekolah merupakan pemeran utama dalam menjalankan organisasi yang ada di sekolah dan memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam hal mengembangkan pendidikan karakter.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian dilakukan sebatas di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar. Penelitian dilakukan dengan meneliti tindakan kepala sekolah dalam
(6)
mengembangkan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 1 Kesamben Blitar.
F. Defini Istilah
1. Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan (Wahjosumidjo, 2010:84) 2. Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk keperibadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku (Gunawan, 2012:23)