MENINGKATKAN KESIAPAN MEMBACA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH MELALUI BERMAIN AKTIF

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan dalam akademik khususnya membaca sangat diperlukan untuk
perkembangan pengetahuan anak. Dalam era yang serba modern seperti saat ini,
banyak anak usia prasekolah sudah dituntut untuk bisa membaca sebelum memasuki
sekolah dasar. Karena kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai
berbagai bidang studi. Jika anak pada usia permulaan tidak segera memiliki
kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam
mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu,
Lerner (dalam Abdurrahman, 2003) menyatakan anak harus belajar membaca agar ia
dapat membaca untuk belajar.
Meskipun membaca merupakan suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan,
tetapi ternyata tidak mudah untuk menjelaskan hakikat membaca. Broto (dalam
Abdurrahman, 2003) mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan
bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan
memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian membaca pada hakikatnya
merupakan suatu bentuk komunikasi tulis.
Kemampuan membaca bukan hanya diperoleh dari ketekunan anak belajar,
melainkan stimulasi oleh para orangtua dan lingkungan juga cukup menentukan,
dalam hal ini peran orangtua diharapkan mengenalkan simbol-simbol bahasa tulisan

sejak dini sehingga anak terbiasa mengenal simbol tulisan. Sama halnya yang pernah
diungkapkan oleh Bond (dalam Abdurrahman, 2003) bahwa membaca merupakan
pengenalan simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan stimulus yang membantu
proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian
melalui pengalaman yang telah dimiliki.
Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya pandai di bidang akademiknya.
Dan langkah awalnya bisa diawali dengan mempersiapkan kemampuan anak dalam
membaca. Namun seringkali orangtua tidak mengetahui cara menstimulasi otak anak.
Dengan kata lain anak seringkali tidak dibekali dengan stimulus yang dapat
mengembangkan otaknya menjadi otak yang berbakat. Padahal otak anak pada usia
prasekolah didominasi oleh otak kanan yang banyak berfungsi untuk mempelajari
bahasa dengan mudah.
1

2

Dalam tahap perkembangan membaca yang dikemukakan oleh Haris seperti
dikutip oleh Mercer (dalam Abdurrahman, 2003) ada lima tahap perkembangan
membaca diantaranya kesiapan membaca, membaca permulaan, keterampilan
membaca cepat, membaca Luas, dan membaca yang sesungguhnya. Dalam tahapan

membaca anak usia prasekolah masuk dalam tahap kesiapan membaca karena dalam
tahap ini kesiapan membaca dimulai dari rentang waktu dari lahir hingga pelajaran
membaca diberikan. Hal ini didukung oleh kurikulum taman kanak-kanak tahun
ajaran 2011/2012 menyatakan hal yang senada, yakni dalam kurikulum taman kanakkanak tahun ajaran 2011/2012, anak usia prasekolah di taman kanak-kanak kelas A
& B akan mempelajari tentang pengenalan simbol-simbol huruf yang dikenal
contohnya menyebutkan huruf abjad, mengenal suatu huruf awal dari nama bendabenda yang ada disekitarnya seperti pintu yang diawali dengan huru P, selain itu
dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf/bunyi awal yang sama.
Ahli membaca Steve Stahl (dalam Hurlock, 2008) berargumen bahwa tiga
tujuan utama dari pengajaran membaca adalah harus dapat membantu murid untuk
(1) secara otomatis mengenali kata-kata, (2) memahami teks, serta (3) menjadi
termotivasi untuk membaca dan menghargai aktivitas membaca. tujuan-tujuan ini
saling berkaitan. Jika anak-anak tidak dapat mengenali kata-kata secara otomatis,
maka pemahaman mereka menjadi buruk. Jika mereka tidak dapat memahami teks,
mereka mungkin tidak akan termotivasi untuk membacanya.
Pengalaman membaca anak sejak dini sangat penting untuk mengembangkan
kemampuan membaca di kemudian hari. Menurut penelitian dari University of
Leicester (seperti yang disebut Olivia & Ariani, 2010) Usia saat seseorang belajar
kata-kata adalah kunci untuk memahami bagaimana seseorang mampu membaca di
kemudian hari. Menurut Dr. Tessa Webb dari School of Psychology di University of
Leicester, anak-anak membaca dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa.

Akan tetapi saat anak tumbuh besar, mereka akan mengembangkan pola membaca
yang sama dengan orang dewasa. Ketika orang dewasa membaca kata-kata yang
pernah mereka pelajari ketika masih kecil, maka mereka akan mampu mengenalinya
secara lebih cepat dan lebih akurat dibanding orang dewasa yang baru mempelajari
kata di saat usia mereka lebih tua. Hal ini senada dengan tahap kesiapan membaca,
dimana kesiapan membaca menunjuk pada taraf perkembangan yang diperlukan
untuk belajar membaca secara efisien.

3

Kesiapan membaca sendiri adalah rentang waktu usia sejak dilahirkan hingga
pelajaran membaca diberikan. Pelajaran membaca biasa diberikan saat anak masuk
sekolah dasar. Kesiapan membaca dalam hal ini adalah pengenalan simbol baca
karena anak usia prasekolah termasuk rentang usia dalam kesiapan membaca dengan
target pembelajaran menggunakan acuan kurikulum taman kanak-kanak 2011/2012.
Kesiapan membaca sendiri memiliki peran cukup penting untuk kegiatan membaca
sebenarnya. Karena dengan membekali anak dengan pengenalan simbol baca, anak
akan lebih cepat untuk mengenali simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan
stimulus yang membantu proses membaca. Merujuk pada penelitian dari University
of Leicester seperti yang di uraikan di atas, Pengalaman membaca anak sejak dini

sangat penting untuk mengembangkan kemampuan membaca di kemudian hari. Usia
saat seseorang belajar kata-kata adalah kunci untuk memahami bagaimana seseorang
mampu membaca di kemudian hari. Sehingga mutlak kesiapan membaca dibutuhkan
anak untuk mempermudah belajar membaca.
Mengajar membaca sebenarnya mudah dan sederhana, namun sayangnya
orangtua sering mengabaikannya. Mereka lebih terkesan menuntut anak untuk bisa
membaca dengan baik tanpa memperhatikan proses pembelajarannya sehingga anak
akan merasa tertekan dan bisa saja akan menimbulkan mogok belajar karena sistem
pembelajaran yang tidak tepat. Sering kita jumpai para orangtua yang kurang
bijaksana dalam memandang aktivitas bermain pada anak. Seringkali orangtua
melarang anak untuk bermain karena mereka menganggap bahwa banyak bermain
mengakibatkan

anak

menjadi

bodoh.

Padahal


banyak

penelitian

yang

mengungkapkan manfaat bermain bagi anak-anak. Bahkan pentingnya bermain telah
dijelaskan oleh Sutton-Smith (seperti yang disebut Hurlock, 1978) sebagai berikut “
bermain bagi anak terdiri atas empat mode dasar yang membuat kita mengetahui
tentang dunia – meniru, eksplorasi, menguji dan membangun “.. Hal ini sejalan
dengan yang dikemukakan Sujiono & Sujiono (2010) bahwa anak membangun
pengetahuannya sendiri, anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa
dan anak-anak lainnya, anak belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingin
tahuannya memotivasinya untuk belajar sambil bermain, serta terdapat variasi
individual dalam perkembangan dan belajar.

4

Banyak metode yang bisa diterapkan untuk membantu meningkatkan

kesiapan membaca pada anak usia prasekolah. Salah satu diantaranya adalah dengan
menggunakan metode bermain. Pengertian bermain sendiri adalah suatu kegiatan
yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri sesuai
yang dinyatakan oleh Santrock (1995). Karena dengan bermain anak tidak merasa
tertekan dalam belajar. Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Hurlock (1978.)
yaitu bermain sebagai sumber belajar yang memberi kesempatan untuk mempelajari
berbagai hal- melalui buku, televisi, atau menjelajah lingkungan- yang tidak
diperoleh anak dari belajar di sekolah atau rumah. Dengan metode belajar sambil
bermain maka anak dapat melakukan beberapa aktivitas sekaligus yakni dengan
bermain anak telah memenuhi masa perkembangannya sambil belajar dari permainan
yang digunakan. Manfaat bermain tidaklah sedikit terutama bagi anak-anak. Baik
dari segi kognitif maupun dari segi perkembangan sosialnya.
Berdasarkan macam-macam permainan Hurlock (1978.) membagi permainan
menjadi beberapa bagian. Yaitu bermain aktif dan bermain pasif atau biasa disebut
juga hiburan. Bermain pasif yakni anak memperoleh kegembiraan dengan usaha
minimum dari kegiatan orang lain. Sebagai contoh, apabila anak menganggap
membaca itu sulit, mereka meminta seseorang untuk membaca baginya atau
menghibur diri dengan melihat gambar yang menyertai teks sesuai yang
dikemukakan oleh Hurlock (1978.). Selain itu bermain pasif bisa berupa menonton
televisi baik dilakukan sendiri maupun bersama teman sebaya. Tetapi kebanyakan

hiburan dilakukan sendiri. Dan kurangnya hubungan sosial tidak menghilangkan
kegembiraan yang diperoleh anak dari hiburan sebagaimana bermain aktif.
Sedangkan bermain aktif adalah bermain yang kegembiraannya timbul dari
apa yang dilakukan anak itu sendiri. Dari bermain aktif banyak waktu yang akan
digunakan dan banyak kegembiraan yang akan diperoleh dari setiap permainan.
Variasi itu sendiri bisa disebabkan berbagai faktor, yakni yang pertama adalah faktor
kesehatan, kedua, bernain aktif membutuhkan teman bermain, ketiga, tingkat
intelegensi anak mempengaruhi variasi permainan. Dan keempat, anak perempuan
sebagai suatu kelompok sering kurang terlibat dalam bermain aktif ketimbang anak
laki-laki, hal ini disebabkan oleh peran jenis kelamin. Kelima, kebanyakan bermain
aktif membutuhkan beberapa peralatan untuk merangsangnya. Seperti bermain
dengan menggunakan puzzle, balok, alat tulis dan masih banyak lagi. Selain itu,

5

lingkungan anak tumbuh mempengaruhi jenis dan jumlah bermain aktif yang
dilakukan.
Jenis permainan aktif seperti yang telah diuraikan di atas, akan merangsang
perkembangan anak baik dari segi motorik, sosial, serta kognitif. Melalui kegiatan
bermain tertentu dapat meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan bermain di

sekolah, hal ini sesuai yang telah dikemukakan oleh Patmonodewo (2003) dimana
anak akan belajar dengan kondisi yang menyenangkan. Sehingga anak tidak merasa
ditekan dan dituntut.
Melalui bermain aktif anak akan lebih mampu meningkatkan kesiapan
membacanya. Suasana bermain yang membuat anak merasa nyaman akan membantu
mempermudah anak untuk menyerap pengetahuan. Dengan bermain aktif, yang mana
permainan ini melibatkan secara langsung motorik dan kognitif anak yang akan
membuat anak lebih bisa memahami apa yang ia lakukan daripada anak hanya
mendengar dan melihat. Sehingga kesiapan membaca anak dapat mengalami
peningkatan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berfokus pada kesiapan membaca, dimana pengenalan huruf diberikan pada
saat anak berusia prasekolah yang ditujukan untuk mempermudah anak belajar
membaca di tahap selanjutya. Pembelajaran tersebut akan diberikan melalui bermain
aktif, yang mana bentuk bermain aktif sendiri memiliki banyak variasi, tetapi yang
tidak boleh terlewat adalah anak harus melakukan kegiatan bermain itu sendiri
karena ciri utama dari bermain aktif adalah anak memperoleh kesenangan dari apa
yang ia lakukan sendiri. Pembelajaran membaca akan disisipkan melalui permainan
anak-anak contohnya seperti dengan bermain puzzle, balok, berlari, serta temple
menempel. Maka judul penelitian ini adalah “Meningkatkan Kesiapan Membaca

Pada Anak Prasekolah melalui Bermain Aktif “,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah ada peningkatan kesiapan membaca pada anak usia prasekolah
melalui bermain aktif?”

6

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bermain aktif dapat
meningkatkan kesiapan membaca pada anak usia prasekolah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan gambaran tentang adanya
peningkatan kesiapan membaca melalui bermain sebagai media pembelajaran
pada anak usia prasekolah. Sehingga dapat memberikan manfaat terhadap
psikologi perkembangan khususnya perkembangan anak.
2. Sebagai salah satu metode pengajaran alternatif guna meningkatkan kesiapan
membaca sebagai pendukung utama untuk mempelajari ilmu pengetahuan

baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa meredam anggapan atau opini
negatif terutama bagi orangtua tentang bermain bagi anak-anak. Sehingga
orangtua bisa memahami bahwa dengan bermain anak bisa mempelajari
banyak hal tak terkecuali belajar mengenal huruf yang nantinya bisa
mendukung kemampuan anak dalam membaca.
4. Memanfaatkan media bermain untuk belajar sehingga anak tidak merasa
tertekan dan proses belajar menjadi menyenangkan bagi anak.

MENINGKATKAN KESIAPAN MEMBACA PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH MELALUI BERMAIN AKTIF

SKRIPSI

Disusun oleh:
Dewi Kuswati
06810259

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

MENINGKATKAN KESIAPAN MEMBACA PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH MELALUI BERMAIN AKTIF

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Dewi Kuswati
06810259

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi

: Meningkatkan Kesiapan Membaca Pada Anak Usia
Prasekolah Melalui Bermain Aktif

Nama Peneliti

: Dewi Kuswati

No. Induk Mahasiswa : 06810259
Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 08 – 21 Januari 2012

Malang, 26 Mei 2012
Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si

Ari Firmanto, S.Psi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Ini Telah Diuji Oleh Dewan Penguji
Pada tanggal 7 Mei 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Dra. Cahyaning suryaningrum, M.Si

Anggota Penguji : 1. Yudi Suharsono, S. Psi, M. Si

2. Adhyatman Prabowo, S. Psi, M. Psi

(

)

(

)

(

)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Dewi Kuswati

Tempat, tanggal lahir

: Mojokerto, 29 Nopember 1987

Nomor Induk Mahasiswa

: 06810259

Fakultas / Jurusan

: Psikologi

Perguruan tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
Meningkatkan Kesiapan Membaca Pada Anak Usia Prasekolah
Melalui Bermain Aktif
1. Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbernya.
2. Hasil tulis karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
Hak Bebas Royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Malang, 26 Mei 2012
Mengetahui,
Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Dewi Kuswati

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Meningkatkan Kesiapan Membaca pada Anak Usia Prasekolah melalui Bermain
Aktif”. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bimbingan,
bantuan, dukungan dan dorongan semangat yang bermanfaat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ari
Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan banyak
waktu untuk memberikan bimbingan serta masukan-masukan yang sangat
bermanfaat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Teristimewa kepada kedua orangtuaku Ibu Satu’ah dan Bapak Drawi, serta
adikku Mukhamad Zul Vani yang telah banyak memberi bantuan, do’a, dan
nasehat-nasehat yang bermanfaat hingga penulis berhasil menjadi sarjana
psikologi.
3. Untuk MG dan keluarga terimakasih atas kerjasamanya untuk membantu
kelancaran dalam penelitian ini.
4. Semua teman-teman angkatan 2006 terutama pada “Dragon lapin” Eva, Resti,
dan Resta. Tak lupa pula Erma, Dorrya, Yanti Umi, Ucik, dan Tya
terimakasih atas dorongan dan semangat dari kalian sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Untuk sahabatku Okkie Panda terimakasih atas tenaga serta dukungannya.
6. Semua dosen, karyawan, dan teman-teman partime TU Psikologi, khususnya
Bu Hudan, Bu Linda, Pak Zaini, Pak Suroto, Pak Waluyo, Mbak Rima, dan
A’yun terimaksih telah memberi dorongan, dukungan dan nasihat-nasihat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakak, sahabat, dan adik-adik di KSR–PMI UMM yang membantu dan
memberi semangat dalam penyelsaian skripsi ini khususnya Diklat–XX
semoga kebersamaan kita bisa terus kita jaga bersama.
8. Teman-teman di Kos An-Najah, bersama teman-teman penulis bisa belajar
memahami orang lain.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
membantu

dalam

penyusunan

skripsi

ini

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikannya.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan berkah yang berlipat ganda atas
segala bantuan yang telah di berikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT, maka dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pada pembaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 26 Mei 2012
Penulis

Dewi Kuswati

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................

iii

SURAT PERNYATAN .......................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .........................................................................................

v

INTISARI ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ……………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................

ix

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

B. Rumusan Masalah ........................................................................

5

C. Tujuan Penelitian..........................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA
A. Anak Usia Prasekolah ...................................................................

7

B. Membaca......................................................................................

8

C. Bermain........................................................................................

13

D. Meningkatkan Kesiapan Membaca pada Anak Usia Prasekolah .... 17
E. Kerangka pikiran ......................................................................... 18
F.

Hipotesis ..................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian.................................................................... 19
B. Variabel Penelitian ....................................................................... 20
C. Devinisi Operasional .................................................................... 20

D. Subyek Penelitian ......................................................................... 20
E. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
F.

21

Metode Analisa Data .................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek.......................................................................... 24
B. Deskripsi Data .............................................................................. 24
C. Pelaksanaan Perlakuan ................................................................. 25
D. Hasil dan Analisis Data ................................................................

33

E. Pembahasan.................................................................................. 35
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 38
B. Saran ............................................................................................

38

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

40

LAMPIRAN........................................................................................................ 41

DAFTAR GRAFIK

Nomor Grafik

Halaman

Grafik 1 : Grafik Kesiapan membaca ...........................................................

34

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 2.1 : Tabel Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kelas A .........................

12

Tabel 3.1 : Tabel Jadwal Penelitian ..............................................................

22

Tabel 3.2 : Tabel Proses Perlakuan ...............................................................

23

Tabel 4.1 : Tabel Hasil Tes Kesiapan Membaca ............................................

33

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Halaman

Lampiran 1: Guide interview dan Guide Observasi ........................................

41

Lampiran 2: Hasil Wawancara ......................................................................

43

Lampiran 3: Modul Bermain Aktif ...............................................................

45

Lampiran 4: Tes Kesiapan Membaca .............................................................

49

Lampiran 5: Kunci Jawaban Tes Kesiapan Membaca ...................................

52

Lampiran 6: Hasil Tes Kesiapan Membaca ...................................................

54

Lampiran 7: Informed Consent ......................................................................

59

Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian ............................................................

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : PT.
Rineka cipta.
Ariani, L., & Olivia, F. (2010). Belajar membaca yang menyenangkan untuk anak
usia dini. Jakarta : PT. Elex Media komputindo.
Hartati, T. ( 2012 ). Pemerolehan dan perkembangan bahasa anak ( BBM 2 ).
Diakses 15 Juni 2012 dari
http://www.artikelkebidanan.com/PEMEROLEHAN-DANPERKEMBANGAN-BAHASA-ANAK-Tatat-Hartati,-M.Ed.,-Ph.D..html.
Hurlock, E, B. ( 1978 ). Perkembangan anak jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Latipun. (2008). Psikologi eksperimen. Malang : UMM Press.
Mutiah, D. (2010). Psikologi bermain anak usia dini. Jakarta : Prenada Media Group
Nazir, M, (2003). Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan anak prasekolah. Jakarta : PT. Rineka cipta.
PEMKOT Batu. (2011). Kurikulum taman kanak-kanak kecamatan bumiaji kota batu
tahun pelajaran 2011/2012. Kota Batu : Dinas Pendidikan.
Poerwanti, E. (1998). Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang : UMM Press
Santrock, J, W. (2002). Life-Span development. Jakarta : Erlangga.
Santrock, J, W. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba humanika.
Sujiono, Y, N., & Sujiono, B. (2010). Bermain kreatif berbasis kecerdasan jamak.
Jakarta : PT. Indeks.
Zulkifli, (1999). Psikologi perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.