Perumusan Masalah Analisis faktor faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pedagang handphone di kota solo (studi kasus pedagang handphone di kota solo)

awalnya dimulai dari sebuah bisnis kecil yang mengalami perkembangan sedikit demi sedikit hingga sekarang ini, bahkan bisnis besar tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peranan dari bisnis kecil. Dengan demikian bisnis kecil memiliki peranan yang sangat besar dalam seluruh kegiatan bisnis. Comitte for Economi Development yang dikutip oleh Buchari Alma 1997: 64 mengemukakan cirri-ciri sebuah bisnis kecil adalah sebagai berikut : 1. Manajemen dilakukan secara bebas, biasanya pemilik langsung menjadi manajer. 2. Modal berasal dari pemilik atau kelompoknya. 3. Daerah operasionalnya local dan pemiliknya bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi bisnis. 4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil sangat relative. Suatu bisnis dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis sejenis. Menurut Buchari Alma 1997:14 kegiatan bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah modal usaha yang digunakan untuk operasional kerja menjadi 3 kelompok usaha, yaitu : 1 Bisnis skala besar, yaitu kegiatan usaha yang menggunakan modal usaha lebih dari Rp.100 juta. 2 Bisnis skala menengah, yaitu kegiatan usaha yang menggunakan modal usaha berkisar antara Rp. 25 juta sampai dengan Rp. 100 juta. 3 Bisnis skala kecil, yaitu kegiatan usaha yang kegiatannya dilakukan dengan modal kurang dari Rp. 25 juta. Jadi bisnis kecil usaha kecil merupakan suatu kegiatan usaha yang memiliki modal kecil sedikit, kegiatan usaha dalam ruang lingkup kecil yang biasanya dimiliki oleh perorangan dan memperkerjakan beberapa orang karyawan yang cenderung berasal dari sanak kerabat sendiri. Ukuran atau pedoman yang digunakan untuk menentukan apakah suatu usaha kecil yang lain yang menunjukkan cirri dan karakteristik usaha kecil itu sendiri adalah dilihat dari 1 aspek besarnya tenaga kerja atau pegawai, 2 aspek jumlah penjualan, 3 jumlah modal yang digunakan untuk operasional usaha.

2. Sektor Informal

Sektor informal merupakan suatu kegiatan bisnis yang ukurannya lebih kecil dan berkembang seiring dengan tumbuhnya sector ekonomi formal. Sector formal sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang pekerjanya bergaji atau harian yang dalam pekerjaan yang permanent, seperti pekerjaan dalam perusahaan industri, kantor pemerintah, dan perusahaan besar lain, yang meliputi : 1 sejumlah pekerjaan yang saling berhubungan, yang merupakan bagian dari struktur pekerjaan yang terjalin dan amat terorganisir, 2 pekerjaan yang secara resmi terdaftar dalam statistik perekonomian, 3 syarat-syarat bekerja yang dilindungi oleh hukum. Sektor informal telah menjadi pusat perhatian para perencana pembangunan di Negara yang sedang berkembang. Sektor informal dipandang sebagai salah satu alternative penting dalam memecahkan masalah ketenagakerjaan dan kemiskinan. Dalam kurun waktu terakhir ini sector informal di daerah perkotaan di Indonesia meningkat cukup pesat. Bertambahnya sektor