KANDUNGAN PESAN DAKWAH DALAM FILM AYATAYAT CINTA (Analisis Isi Film Ayat Ayat Cinta (AAC) Karya Hanung Bramantyo)
KANDUNGAN PESAN DAKWAH DALAM FILM AYATAYAT CINTA
(Analisis Isi Film AyatAyat Cinta (AAC) Karya Hanung Bramantyo)
Oleh: Dwi Achmad Affandi’s ( 03220289 )
Communication Science
Dibuat: 20090205 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pesan dakwah, Film
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi komunikasi,
penyampaian pesan dakwah tidak hanya dilakukan oleh para mubaligh dimasjid, tetapi bias
dilkukan dengan banyak cara dan banyak tempat, banyak media yang bias digunakan pada
zaman sekarang sebagai media dakwah salah satunya adalah film. Media film mempunyai peran
yang cukup signifikan dalam penyampaian dakwah pasalnya, penyampaian pesan dakwah tidak
akan mampu mencapai sasaran apabila tidak membaur dan mengakomodasi dengan perilaku,
kebudayaan, dan keadaan masyarakat. Apa yang selalu manusia kerjakan dan sukai, disanalah
kita bias menjadikannya media untuk berdakwah. Secara psikologis, film dapat menyuguhkan
pesan yang hidup dan dapat mengurangi keraguan apa yang disuguhkan, lebih mudah diingat dan
mengurangi kelupaan.
Hadirnya film AyatAyat Cinta (AAC) menawarkan hal baru bagi dunia perfilman Indonesia,
film yang bergenre religious roman atau percintaan ini merupakan sebuah kangkah yang tepat
dalam penyampaian pesan dakwah dengan merambah dunia seni khususnya perfilman mengingat
masih sedikit film yang bertemakan dakwah. Meskipun film AyatAyat Cinta (AAC) ini
merupakan sebuah film yang bertemakan nilai agama dan kemanusiaan, namun film ini mampu
menyedot animo masyarakat dengan format penyajian yang sarat kreatifitas dan inovasi dalam
segi teknis.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui besarnya kandungan pesan dakwah dalam
film AyatAyat Cinta (AAC).
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, unit analisis dalam
penelitian ini adalah scene yang mengandung pesan dakwah dalam film AyatAyat Cinta (AAC)
dimasukkan kedalam kategori yang sudah ditentukan dengan menggunakan distribusi tabulasi
frekuensi.
Dari hasil analisis data mengenai tema pesan dakwah dalam film AyatAyat Cinta (AAC), maka
dapat dipaparkan kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
ditemukan total kemunculan frekuensi sebanyak 122 kali. Kategori Keimanan/ Ketuhanan
memiliki frekuensi kemunculan sebesar 27 kali (22,13%), Kategori Moral/ Akhlak memiliki
frekuensi kemunculan sebesar 42 kali (34,42%), dan Sosial Kemasyarakatan memiliki frekuensi
kemunculan sebesar 37 kali (30,32%), Kategori Syari’ah memiliki frekuensi kemunculan sebesar
16 kali (13,11%).
Berdasarkan hasil penelitian dari kategori pesan dakwah yang telah ditentukan dalam film Ayat
Ayat Cinta (AAC) yaitu Keimanan/ Ketuhanan, Moral/ Akhlak, Sosial Kemasyarakatan, dan
Syari’ah menunjukkan bahwa film AyatAyat Cinta (AAC) lebih dominan menyampaikan pesan
dakwahyang berkaitan dengan Moral / Akhlak.
ABSTRACT
Along with technology development, especially in communication information, religious
proselytizing message was not only done by ‘mubaligh’ in mosques, but it could be done by
many ways and many places. Among various media used in this era, there was movie. Movie has
significant role in religious proselytizing, since the religious proselytizing would not reach the
target if not assimilate and accommodate behavior, culture and social condition. What people
love and do would be ideal media for religious proselytizing. In psychology, ovie could serve
alive message and decreasing doubt about what presented, easier to remember and decreasing
negligence.
“AyatAyat Cinta” movie offered new thing in Indonesian movie world, the religious roman
movie was a right step in sending religious proselytizing message from artworld, especially
movie, in accordance with the lack of movie with religious proselytizing theme, but this movie
able to absorb people’s interest with creative presentation format and innovation in technical.
The movie aimed to find out the content of religious proselytizing message in AyatAyat Cinta
movie.
The research used descriptive type with quantitative approach, analytical unit in this research
was scene containing religious proselytizing message, which in “AyatAyat Cinta” movie put in
the stated categorization using tabulationfrequence.
Data analysis from the “AyatAyat Cinta” could be concluded that the total frequency were 122
times. Faith had 27 times frequency. (22,13%), Mores has frequency 42 times (34,42%), and
social people has 37 times (30,32%), Syariah Category was shown up 16 times (13,11%).
According to the research from religious proselytizing categories decided in “AyatAyat Cinta”
movie. They were faith, moral, social, and syari’ah which showed that “AyatAyat Cinta” movie
has been dominant in stating their religious proselytizing message related with more / akhlak.
(Analisis Isi Film AyatAyat Cinta (AAC) Karya Hanung Bramantyo)
Oleh: Dwi Achmad Affandi’s ( 03220289 )
Communication Science
Dibuat: 20090205 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pesan dakwah, Film
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi komunikasi,
penyampaian pesan dakwah tidak hanya dilakukan oleh para mubaligh dimasjid, tetapi bias
dilkukan dengan banyak cara dan banyak tempat, banyak media yang bias digunakan pada
zaman sekarang sebagai media dakwah salah satunya adalah film. Media film mempunyai peran
yang cukup signifikan dalam penyampaian dakwah pasalnya, penyampaian pesan dakwah tidak
akan mampu mencapai sasaran apabila tidak membaur dan mengakomodasi dengan perilaku,
kebudayaan, dan keadaan masyarakat. Apa yang selalu manusia kerjakan dan sukai, disanalah
kita bias menjadikannya media untuk berdakwah. Secara psikologis, film dapat menyuguhkan
pesan yang hidup dan dapat mengurangi keraguan apa yang disuguhkan, lebih mudah diingat dan
mengurangi kelupaan.
Hadirnya film AyatAyat Cinta (AAC) menawarkan hal baru bagi dunia perfilman Indonesia,
film yang bergenre religious roman atau percintaan ini merupakan sebuah kangkah yang tepat
dalam penyampaian pesan dakwah dengan merambah dunia seni khususnya perfilman mengingat
masih sedikit film yang bertemakan dakwah. Meskipun film AyatAyat Cinta (AAC) ini
merupakan sebuah film yang bertemakan nilai agama dan kemanusiaan, namun film ini mampu
menyedot animo masyarakat dengan format penyajian yang sarat kreatifitas dan inovasi dalam
segi teknis.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui besarnya kandungan pesan dakwah dalam
film AyatAyat Cinta (AAC).
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, unit analisis dalam
penelitian ini adalah scene yang mengandung pesan dakwah dalam film AyatAyat Cinta (AAC)
dimasukkan kedalam kategori yang sudah ditentukan dengan menggunakan distribusi tabulasi
frekuensi.
Dari hasil analisis data mengenai tema pesan dakwah dalam film AyatAyat Cinta (AAC), maka
dapat dipaparkan kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
ditemukan total kemunculan frekuensi sebanyak 122 kali. Kategori Keimanan/ Ketuhanan
memiliki frekuensi kemunculan sebesar 27 kali (22,13%), Kategori Moral/ Akhlak memiliki
frekuensi kemunculan sebesar 42 kali (34,42%), dan Sosial Kemasyarakatan memiliki frekuensi
kemunculan sebesar 37 kali (30,32%), Kategori Syari’ah memiliki frekuensi kemunculan sebesar
16 kali (13,11%).
Berdasarkan hasil penelitian dari kategori pesan dakwah yang telah ditentukan dalam film Ayat
Ayat Cinta (AAC) yaitu Keimanan/ Ketuhanan, Moral/ Akhlak, Sosial Kemasyarakatan, dan
Syari’ah menunjukkan bahwa film AyatAyat Cinta (AAC) lebih dominan menyampaikan pesan
dakwahyang berkaitan dengan Moral / Akhlak.
ABSTRACT
Along with technology development, especially in communication information, religious
proselytizing message was not only done by ‘mubaligh’ in mosques, but it could be done by
many ways and many places. Among various media used in this era, there was movie. Movie has
significant role in religious proselytizing, since the religious proselytizing would not reach the
target if not assimilate and accommodate behavior, culture and social condition. What people
love and do would be ideal media for religious proselytizing. In psychology, ovie could serve
alive message and decreasing doubt about what presented, easier to remember and decreasing
negligence.
“AyatAyat Cinta” movie offered new thing in Indonesian movie world, the religious roman
movie was a right step in sending religious proselytizing message from artworld, especially
movie, in accordance with the lack of movie with religious proselytizing theme, but this movie
able to absorb people’s interest with creative presentation format and innovation in technical.
The movie aimed to find out the content of religious proselytizing message in AyatAyat Cinta
movie.
The research used descriptive type with quantitative approach, analytical unit in this research
was scene containing religious proselytizing message, which in “AyatAyat Cinta” movie put in
the stated categorization using tabulationfrequence.
Data analysis from the “AyatAyat Cinta” could be concluded that the total frequency were 122
times. Faith had 27 times frequency. (22,13%), Mores has frequency 42 times (34,42%), and
social people has 37 times (30,32%), Syariah Category was shown up 16 times (13,11%).
According to the research from religious proselytizing categories decided in “AyatAyat Cinta”
movie. They were faith, moral, social, and syari’ah which showed that “AyatAyat Cinta” movie
has been dominant in stating their religious proselytizing message related with more / akhlak.