PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2012 - 2013
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA
ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA
TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA
TAHUN 2012 - 2013
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
KARILLA ADENANTIKA
201010170311286
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pendapatan Asli daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap
belanja modal Provinsi di Indonesia periode 2012-2013”. Skripsi ini
merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai Derajad Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi Uniersitas Muhammadiyah Malang.
Terima
Mama(Hj.Rosa
kasih
Mala
kepada
Dewi)
Papa
(Dr.Ir.H.Syamsuddin
yang
selalu
M,
MS)
memberikan
dan
nasehat,
pembelajaran,semangat dan doa tiada henti. Serta buat adik-adik tersayang (Acan,
Fara, Wina) yang selalu membuat tersenyum. Thank’s for everything.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
inspirasi dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu ribuan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu jalannya penyusunan
skripsi. Secara khusus dan ikhlas ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
3. Eny Suprapti, Dra. MM, Ak.,dan Zainal Arifin, SE, M.Si.,selaku pembimbing
dalam penelitian ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beliau yang
sudah membimbing jalannya skripsi sampai akhir.
4. Bapak Adi Prasetyo., S.E., M.Si., selaku Dosen Wali kelas F angkatan 2010
terimakasih atas didikan dan ilmu yang sangat bermanfaat yang sudah di
berikan.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha
FEB-UMM terimakasih atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini.
6. Alvin Wijaya yang telah membantu tanpa pamrih, dan mendampingi serta
selalu memberikan motivasi tiada henti untuk terus berjuang sampai akhir dan
selalu mengingatkan untuk terus berdoa. Terimakasih untuk kata-kata
semangat yang tiap hari diberikan sangat memotivasi hingga berakhirnya
skripsi ini.
7. Sahabat seperjuangan Arini Marya Putri yang paling usil, bawel, heboh.Sindi
Wulandari wanita polos,Hanis Anggreani yang tiap hari kerjanya nge-galau,
Rahayu Sri Utari yang selalu menuntun ke jalan yang lurus (hahaha),
terimakasih buat kalian sahabat yang selalu ada disaat susah, sedih dan
bahagia, bangga punya sahabat seperti kalian. Serta anak-anak kelas Akun F
yang jahil dan usil tapi asik, terus kompak dan silaturahmi tetap terjaga. Amin
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar
tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 22 Maret 2014
Mahasiswa
Karilla Adenantika
201010170311286
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................
ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
vii
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu .......................................................
8
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................
10
1. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ..............................
10
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)................
11
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ...............................................
12
4. Dana Alokasi Umum (DAU) ...................................................
13
5. Belanja Modal .........................................................................
15
C. Kerangka Pemikiran.......................................................................
17
D. Hipotesis ........................................................................................
17
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...............................................................................
21
B. Objek Penelitian ............................................................................
22
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................
23
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ..............................................
23
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
25
F. Teknik Analisis Data......................................................................
26
G. Statistik Deskriptif .........................................................................
26
H. Uji Statistik ....................................................................................
27
I. Uji Hipotesis .................................................................................
30
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Distribusi PAD, DAU dan belanja modal Provinsi di Indonesia ...
32
B. Pengujian Regresi Linier Berganda ...............................................
55
C. Uji Hipotesis ..................................................................................
56
Pengujian Hipotesis :
1. Hasil Uji F ................................................................................
56
2. Hasil Uji T................................................................................
58
3. Koefisien Determinasi..............................................................
61
D. Analisis dan Pembahasan ...............................................................
62
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................
66
B. Saran ..............................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
69
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Empat Provinsi Tertinggi di Indonesia .........................
5
Tabel 3.1 Nama Provinsi di Indonesia ..........................................
22
Tabel 4.1Data Pendapatan Asli Daerah .........................................
34
Tabel 4.2Distribusi Pendapatan Asli Daerah .................................
37
Tabel 4.3 Data Dana Alokasi Umum ............................................
42
Tabel 4.4Distribusi Dana Alokasi Umum ......................................
45
Tabel 4.5Data Belanja Modal .......................................................
49
Tabel 4.6 Distribusi Belanja Modal ..............................................
52
Tabel 4.7 Hasil ujiregresi linear berganda .....................................
55
Tabel 4.8 Hasiluji statistik f ...........................................................
56
Tabel 4.9 Hasil uji statistik t ..........................................................
58
Tabel 4.10 Hasil ujikoefisien determinasi......................................
62
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Kerangka pemikiran ....................................................
17
Gambar 4.1 KurvaUji Statistik f ...................................................
57
Gambar 4.2Kurva Uji Statistik t (PAD) .........................................
60
Gambar 4.3 Kurva Uji Statistik t (DAU) .......................................
61
Gambar 4.4Presentase Pengaruh variabel .....................................
65
Daftar Pustaka
Darwanto dan Yulia Yustikasari. 2007. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Pengalokasian
Anggaran Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
Halim dan Abdullah. 2006. Studi atas Belanja Modal pada Anggaran Pemerintah
Daerah dalam Hubungannya dengan Belanja Pemeliharaan dan Sumber
Pendapatan, Jurnal Akuntansi Pemerintah, Volume 2 No. 2, November.
Kementrian
Dalam
Negeri.
2011.
Data
wilayah
Provinsi
2010.
24
Januari2012,http://www.depdagri.go.id/media/filemanager/2011/04/07/d/a/
data_wilayah_pum_2011.pdf
Kementrian Dalam Negeri. 2011. Basis data apbd. 22 februari 2012.
http://djkd.depdagri.go.id/
Yamin, Rachmach, &Kurniawan. 2012. Regresi dan korelasi dalam genggaman
anda. Aplikasi dengan software SPSS, EViews, MINITAB, dan
STATGRAPHICS.
Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik
Indonesia.2011.Anggaran
pendapatan
pemerintah
daerah.26Januari2012.http://www.djpk.depkeu.go.id/document.php/docum
ent/article/619/835
Direktorat Jendral Perimbangan keuangan. 2011. Deskripsi dan Analisis apbd
2011.Kementrian Keuangan. Jakarta.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS versi 10. Mengolah data statistik secara profesional.
Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Analisis Regresi. Dengan menggunakan aplikasi
komputer statistik SPSS.
Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di era informasi.
Wandira, Arbiegugus. 2012. “Pengaruh PAD, DAU, DAK dan DBH, Terhadap
Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Provinsi Se-Indonesia”.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang Indonesia.
Yovita, farahmarta. 2010. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU
terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pemerintah Provinsi SeIndonesia 2008-2010”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Akbar, Taufik. 2012. “Pengarauh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana
Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Modal pada pemerintah Kota
Bandung tahun anggaran 2005-2011”.Skripsi. Universitas Pasundan
Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen anggaran
daerah disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik untuk
Provinsi maupun Kabupaten dan Kota. Proses penyusunan anggaran pasca UU
22/1999 dan UU 32/2004 melibatkan dua pihak: eksekutif dan legislatif,
masing-masing melalui sebuah tim atau panitia anggaran. Adapun eksekutif
sebagai
pelaksana
operasionalisasi
daerah
berkewajiban
membuat
draft/rancangan APBD, yang hanya bisa diimplementasikan kalau sudah disahkan
oleh DPRD dalam proses ratifikasi anggaran (Darwanto dan Yustikasari, 2007).
Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan
adsmintrasi.Salah satu bentuk reformasi adalah perubahan bentuk pemerintahan
yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan diberlakukan
undang-undang No.22 tahun 1999, yang kemudian terakhir di ubah dengan UU
No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Tujuan ekonomi yang hendak di
capai melalui desentralisasi adalah mewujudkan kesejahteraan melalui penyediaan
pelayanan publik yang lebih merata dan memperpendek jarak antara penyedia
layanan publik dan masyarakat lokal.
Berdasarkan undang-undang No.32 Tahun 2004, otonomi daerah di artikan
sebagai hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
1
2
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Otonomi daerah berlaku efektif
mulai 1 januari 2001 mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum dan daya saing daerah.Pelaksanaan otonomi daerah yang
menitik beratkan pada daerah kabupaten dan kota di tandai dengan adanya
penyerahan sejumlah kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah
yang bersangkutan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemda memiliki kewenangan
untuk menentukan alokasi sumber daya yang di miliki untuk belanja-belanja
daerah dengan menganut asas kepatuhan, kebutuhan dan kemampuan daerah yang
tercantum dalam anggaran daerah.
Anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan
dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan rencana keuangan
tahunan Pemda yang di bahas dan disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD, dan
di tetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan
keuangan daerah yang merupakan pedoman bagi Pemda dalam memberikan
pelayanan kepada publik dalam masa satu tahun anggaran. APBD terdiri dari
pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Dalam era desentralisasi fiskal sekarang ini, diharapkan adanya
peningkatan pelayanan di berbagai sektor, terutama sektor publik, dengan adanya
peningkatan dalam layanan di sektor publik dapat meningkatkan daya tarik bagi
investor untuk menanamkan investasinya di daerah. Oleh karena itu pergeseran
komposisi belanja merupakan upaya logis yang dilakukan pemda dalam rangka
3
meningkatkan Investasi modal dalam bentuk asset tetap, yakni peralatan,
bangunan, infrastuktur dan harta tetap lainnya (Maharani, 2010). Dengan
meningkatnya pengeluaran modal di harapkan dapat meningkatkan pelayanan
publik karena hasil dari pengeluaran belanja modal adalah meningkatnya asset
tetap daerah yang merupakan prasyarat dalam memberikan pelayanan publik oleh
pemerintah daerah.Penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah ke Pemda
disertai dengan penyerahan dan pengalihan masalah pembiayaan. Sumber
pembiayaan yang penting bagi Pemda adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang komponennya adalah penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah.
Peningkatan PAD dalam jumlah yang besar dapat mendorong akuntabilitas
yang lebih, memperbaiki pembiayaan daerah, dan juga dapat memperkecil sumber
pembiayaan yang berasal dari transfer pemerintah pusat yang secara langsung
meningkatkan kemandirian daerah. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
mengharapkan pemerintah daerah memiliki kemandirian yang lebih besar dalam
keuangan daerah. Oleh karena itu peran PAD sangat menentukan kinerja
keuangan daerah (setyowati, 2012).Wandira (2012) dan Yovita (2010),
menemukan tidak adanya pengaruh PAD yang signifikan terhadap Belanja Modal.
Pemerintah Daerah nampaknya perlu memperhatikan alokasi belanja modal
yang
harus dikeluarkan dengan tetap mempertimbangkan dampak positifnya
terhadap PAD dan pendapatan daerah.Pemerintah
Daerah Sebaiknya lebih
mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya untuk menambah penerimaan
4
daerah sehingga tercipta kemandirian daerah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya sehingga pada akhirnya ketergantungan pada Pemerintah
Pusat bisa dikurangi.
Potensi keuangan daerah yang tidak sama menimbulkan adanya
kesenjangan keuangan yang dapat mengakibatkan kesenjangan pembangunan
antar
daerah.Untuk
mengurangi
kesenjangan
dan
untuk
mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah melalui penyediaan sumber-sumber pendanaan,
lahirlah Undang-Undang No.25 tahun 1999 yang terakhir di ubah dengan
Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan Pemerintah daerah. Dana Perimbangan menurut UndangUndang No.33 tahun 2004 dan peraturan pemerintah No.55 tahun 2005 terdiri dari
dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus. Dalam beberapa
tahun berjalan, proporsi Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap penerimaan daerah
masih yang tertinggi dibanding dengan penerimaan daerah yang lain, termasuk
PAD. Hal ini berarti bahwa daerah masih tergantung pada transfer yang diberikan
pemerintah pusat dalam pengelolaan keuangan.
Hasil penelitian Akbar (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel DAU terhadap Belanja Modal. Melihat adanya
fenomena yang berbeda dari DAU yang secara langsung berpengaruh terhadap
belanja modal, sebaiknya pemerintah daerah lebih memperhatikan proporsi DAU
yang dialokasikan ke anggaran belanja modal.
Dari data situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah pada
Tahun 2013, empatProvinsi dengan PAD terbesar di Indonesia adalah DKI
5
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan PAD masing-masing
sebesar 26.670,45 , 18.367,74 , 17.183,66 , 11.299,66 (dalam milyar rupiah)
dengan rata-rata PAD= 4.250,47. Empat Provinsi dengan DAU terbesar adalah
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, dengan DAU sebesar
32.141,20 , 29.135,88 , 28.596,89 , 18.663,43 (dalam milyar rupiah) dengan ratarata DAU= 9.402,43. Empat Provinsi dengan belanja modal terbesar di Indonesia
Kalimantan timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dengan belanja modal
sebesar 19.461,14 , 15.732,63 , 12.852,66 , 11.877,30 (dalam milyar rupiah)
dengan rata-rata belanja modal= 5.318,39. Jika dilihat dari data tersebut, memang
pulau Jawa masih memegang kontribusi tertinggi perekonomian Indonesia sampai
saat ini.BPS menyampaikan dalam datanya, Pulau Jawa memberikan kontribusi
57,7% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 6,5%.Kemudian
penyumbang tertinggi perekonomian Indonesia diikuti oleh pulau Sumatera
sebesar 23,6%, pulau Kalimantan 9,5%, dan pulau Sulawesi 4,6%, dan sisanya
4,6% di pulau-pulau lainnya.Pertumbuhan ekonomi di Indonesia di ditopang oleh
sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 10,1%. Lalu pengangkutan
dan komunikasi yang tumbuh 9,5%, serta sektor jasa-jasa yang tumbuh 7,8%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2011) menyatakan
bahwa PAD dan DAU berpengaruh terhadap belanja modal sedangkan hasil
penelitian Wandira (2012) dan Yovita (2010) menyatakan bahwa PAD tidak
berpengaruh terhadap belanja modal dan DAU berpengaruh terhadap belanja
modal. Maka berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada,penulis mengambil
Judul “PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI
6
UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA TINGKAT PROVINSI DI
INDONESIA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.
Bagaimana distribusi Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan
Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia?
2.
Apakah Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
terhadap Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui distribusi Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah
dan Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia.
2. Untuk menganalisis pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh terhadap Belanja Modal pada tingkat Provinsi di
Indonesia.
7
D.
1.
Manfaat Penelitian
Bagi Pemerintah
Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menganalisis belanja modal
dengan mempertimbangkan pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum.
2.
Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian
ini
dapat
memberikanpengetahuan
mengenai
pengaruh
pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap belanja modal di
lingkungan pemerintah Provinsi di Indonesia.
3.
Bagi pihak lain
Sebagai bahan referensi dan tambahan data tambahan bagi peneliti lainnya
yang tertarik pada kajian ini.
ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA
TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA
TAHUN 2012 - 2013
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
KARILLA ADENANTIKA
201010170311286
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pendapatan Asli daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap
belanja modal Provinsi di Indonesia periode 2012-2013”. Skripsi ini
merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai Derajad Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi Uniersitas Muhammadiyah Malang.
Terima
Mama(Hj.Rosa
kasih
Mala
kepada
Dewi)
Papa
(Dr.Ir.H.Syamsuddin
yang
selalu
M,
MS)
memberikan
dan
nasehat,
pembelajaran,semangat dan doa tiada henti. Serta buat adik-adik tersayang (Acan,
Fara, Wina) yang selalu membuat tersenyum. Thank’s for everything.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
inspirasi dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu ribuan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu jalannya penyusunan
skripsi. Secara khusus dan ikhlas ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
3. Eny Suprapti, Dra. MM, Ak.,dan Zainal Arifin, SE, M.Si.,selaku pembimbing
dalam penelitian ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beliau yang
sudah membimbing jalannya skripsi sampai akhir.
4. Bapak Adi Prasetyo., S.E., M.Si., selaku Dosen Wali kelas F angkatan 2010
terimakasih atas didikan dan ilmu yang sangat bermanfaat yang sudah di
berikan.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha
FEB-UMM terimakasih atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini.
6. Alvin Wijaya yang telah membantu tanpa pamrih, dan mendampingi serta
selalu memberikan motivasi tiada henti untuk terus berjuang sampai akhir dan
selalu mengingatkan untuk terus berdoa. Terimakasih untuk kata-kata
semangat yang tiap hari diberikan sangat memotivasi hingga berakhirnya
skripsi ini.
7. Sahabat seperjuangan Arini Marya Putri yang paling usil, bawel, heboh.Sindi
Wulandari wanita polos,Hanis Anggreani yang tiap hari kerjanya nge-galau,
Rahayu Sri Utari yang selalu menuntun ke jalan yang lurus (hahaha),
terimakasih buat kalian sahabat yang selalu ada disaat susah, sedih dan
bahagia, bangga punya sahabat seperti kalian. Serta anak-anak kelas Akun F
yang jahil dan usil tapi asik, terus kompak dan silaturahmi tetap terjaga. Amin
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar
tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 22 Maret 2014
Mahasiswa
Karilla Adenantika
201010170311286
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................
ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
vii
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu .......................................................
8
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................
10
1. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ..............................
10
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)................
11
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ...............................................
12
4. Dana Alokasi Umum (DAU) ...................................................
13
5. Belanja Modal .........................................................................
15
C. Kerangka Pemikiran.......................................................................
17
D. Hipotesis ........................................................................................
17
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...............................................................................
21
B. Objek Penelitian ............................................................................
22
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................
23
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ..............................................
23
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
25
F. Teknik Analisis Data......................................................................
26
G. Statistik Deskriptif .........................................................................
26
H. Uji Statistik ....................................................................................
27
I. Uji Hipotesis .................................................................................
30
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Distribusi PAD, DAU dan belanja modal Provinsi di Indonesia ...
32
B. Pengujian Regresi Linier Berganda ...............................................
55
C. Uji Hipotesis ..................................................................................
56
Pengujian Hipotesis :
1. Hasil Uji F ................................................................................
56
2. Hasil Uji T................................................................................
58
3. Koefisien Determinasi..............................................................
61
D. Analisis dan Pembahasan ...............................................................
62
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................
66
B. Saran ..............................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
69
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Empat Provinsi Tertinggi di Indonesia .........................
5
Tabel 3.1 Nama Provinsi di Indonesia ..........................................
22
Tabel 4.1Data Pendapatan Asli Daerah .........................................
34
Tabel 4.2Distribusi Pendapatan Asli Daerah .................................
37
Tabel 4.3 Data Dana Alokasi Umum ............................................
42
Tabel 4.4Distribusi Dana Alokasi Umum ......................................
45
Tabel 4.5Data Belanja Modal .......................................................
49
Tabel 4.6 Distribusi Belanja Modal ..............................................
52
Tabel 4.7 Hasil ujiregresi linear berganda .....................................
55
Tabel 4.8 Hasiluji statistik f ...........................................................
56
Tabel 4.9 Hasil uji statistik t ..........................................................
58
Tabel 4.10 Hasil ujikoefisien determinasi......................................
62
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Kerangka pemikiran ....................................................
17
Gambar 4.1 KurvaUji Statistik f ...................................................
57
Gambar 4.2Kurva Uji Statistik t (PAD) .........................................
60
Gambar 4.3 Kurva Uji Statistik t (DAU) .......................................
61
Gambar 4.4Presentase Pengaruh variabel .....................................
65
Daftar Pustaka
Darwanto dan Yulia Yustikasari. 2007. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Pengalokasian
Anggaran Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
Halim dan Abdullah. 2006. Studi atas Belanja Modal pada Anggaran Pemerintah
Daerah dalam Hubungannya dengan Belanja Pemeliharaan dan Sumber
Pendapatan, Jurnal Akuntansi Pemerintah, Volume 2 No. 2, November.
Kementrian
Dalam
Negeri.
2011.
Data
wilayah
Provinsi
2010.
24
Januari2012,http://www.depdagri.go.id/media/filemanager/2011/04/07/d/a/
data_wilayah_pum_2011.pdf
Kementrian Dalam Negeri. 2011. Basis data apbd. 22 februari 2012.
http://djkd.depdagri.go.id/
Yamin, Rachmach, &Kurniawan. 2012. Regresi dan korelasi dalam genggaman
anda. Aplikasi dengan software SPSS, EViews, MINITAB, dan
STATGRAPHICS.
Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik
Indonesia.2011.Anggaran
pendapatan
pemerintah
daerah.26Januari2012.http://www.djpk.depkeu.go.id/document.php/docum
ent/article/619/835
Direktorat Jendral Perimbangan keuangan. 2011. Deskripsi dan Analisis apbd
2011.Kementrian Keuangan. Jakarta.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS versi 10. Mengolah data statistik secara profesional.
Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Analisis Regresi. Dengan menggunakan aplikasi
komputer statistik SPSS.
Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di era informasi.
Wandira, Arbiegugus. 2012. “Pengaruh PAD, DAU, DAK dan DBH, Terhadap
Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Provinsi Se-Indonesia”.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang Indonesia.
Yovita, farahmarta. 2010. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU
terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pemerintah Provinsi SeIndonesia 2008-2010”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Akbar, Taufik. 2012. “Pengarauh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana
Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Modal pada pemerintah Kota
Bandung tahun anggaran 2005-2011”.Skripsi. Universitas Pasundan
Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen anggaran
daerah disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik untuk
Provinsi maupun Kabupaten dan Kota. Proses penyusunan anggaran pasca UU
22/1999 dan UU 32/2004 melibatkan dua pihak: eksekutif dan legislatif,
masing-masing melalui sebuah tim atau panitia anggaran. Adapun eksekutif
sebagai
pelaksana
operasionalisasi
daerah
berkewajiban
membuat
draft/rancangan APBD, yang hanya bisa diimplementasikan kalau sudah disahkan
oleh DPRD dalam proses ratifikasi anggaran (Darwanto dan Yustikasari, 2007).
Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan
adsmintrasi.Salah satu bentuk reformasi adalah perubahan bentuk pemerintahan
yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan diberlakukan
undang-undang No.22 tahun 1999, yang kemudian terakhir di ubah dengan UU
No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Tujuan ekonomi yang hendak di
capai melalui desentralisasi adalah mewujudkan kesejahteraan melalui penyediaan
pelayanan publik yang lebih merata dan memperpendek jarak antara penyedia
layanan publik dan masyarakat lokal.
Berdasarkan undang-undang No.32 Tahun 2004, otonomi daerah di artikan
sebagai hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
1
2
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Otonomi daerah berlaku efektif
mulai 1 januari 2001 mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum dan daya saing daerah.Pelaksanaan otonomi daerah yang
menitik beratkan pada daerah kabupaten dan kota di tandai dengan adanya
penyerahan sejumlah kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah
yang bersangkutan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemda memiliki kewenangan
untuk menentukan alokasi sumber daya yang di miliki untuk belanja-belanja
daerah dengan menganut asas kepatuhan, kebutuhan dan kemampuan daerah yang
tercantum dalam anggaran daerah.
Anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan
dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan rencana keuangan
tahunan Pemda yang di bahas dan disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD, dan
di tetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan
keuangan daerah yang merupakan pedoman bagi Pemda dalam memberikan
pelayanan kepada publik dalam masa satu tahun anggaran. APBD terdiri dari
pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Dalam era desentralisasi fiskal sekarang ini, diharapkan adanya
peningkatan pelayanan di berbagai sektor, terutama sektor publik, dengan adanya
peningkatan dalam layanan di sektor publik dapat meningkatkan daya tarik bagi
investor untuk menanamkan investasinya di daerah. Oleh karena itu pergeseran
komposisi belanja merupakan upaya logis yang dilakukan pemda dalam rangka
3
meningkatkan Investasi modal dalam bentuk asset tetap, yakni peralatan,
bangunan, infrastuktur dan harta tetap lainnya (Maharani, 2010). Dengan
meningkatnya pengeluaran modal di harapkan dapat meningkatkan pelayanan
publik karena hasil dari pengeluaran belanja modal adalah meningkatnya asset
tetap daerah yang merupakan prasyarat dalam memberikan pelayanan publik oleh
pemerintah daerah.Penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah ke Pemda
disertai dengan penyerahan dan pengalihan masalah pembiayaan. Sumber
pembiayaan yang penting bagi Pemda adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang komponennya adalah penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah.
Peningkatan PAD dalam jumlah yang besar dapat mendorong akuntabilitas
yang lebih, memperbaiki pembiayaan daerah, dan juga dapat memperkecil sumber
pembiayaan yang berasal dari transfer pemerintah pusat yang secara langsung
meningkatkan kemandirian daerah. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
mengharapkan pemerintah daerah memiliki kemandirian yang lebih besar dalam
keuangan daerah. Oleh karena itu peran PAD sangat menentukan kinerja
keuangan daerah (setyowati, 2012).Wandira (2012) dan Yovita (2010),
menemukan tidak adanya pengaruh PAD yang signifikan terhadap Belanja Modal.
Pemerintah Daerah nampaknya perlu memperhatikan alokasi belanja modal
yang
harus dikeluarkan dengan tetap mempertimbangkan dampak positifnya
terhadap PAD dan pendapatan daerah.Pemerintah
Daerah Sebaiknya lebih
mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya untuk menambah penerimaan
4
daerah sehingga tercipta kemandirian daerah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya sehingga pada akhirnya ketergantungan pada Pemerintah
Pusat bisa dikurangi.
Potensi keuangan daerah yang tidak sama menimbulkan adanya
kesenjangan keuangan yang dapat mengakibatkan kesenjangan pembangunan
antar
daerah.Untuk
mengurangi
kesenjangan
dan
untuk
mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah melalui penyediaan sumber-sumber pendanaan,
lahirlah Undang-Undang No.25 tahun 1999 yang terakhir di ubah dengan
Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan Pemerintah daerah. Dana Perimbangan menurut UndangUndang No.33 tahun 2004 dan peraturan pemerintah No.55 tahun 2005 terdiri dari
dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus. Dalam beberapa
tahun berjalan, proporsi Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap penerimaan daerah
masih yang tertinggi dibanding dengan penerimaan daerah yang lain, termasuk
PAD. Hal ini berarti bahwa daerah masih tergantung pada transfer yang diberikan
pemerintah pusat dalam pengelolaan keuangan.
Hasil penelitian Akbar (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel DAU terhadap Belanja Modal. Melihat adanya
fenomena yang berbeda dari DAU yang secara langsung berpengaruh terhadap
belanja modal, sebaiknya pemerintah daerah lebih memperhatikan proporsi DAU
yang dialokasikan ke anggaran belanja modal.
Dari data situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah pada
Tahun 2013, empatProvinsi dengan PAD terbesar di Indonesia adalah DKI
5
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan PAD masing-masing
sebesar 26.670,45 , 18.367,74 , 17.183,66 , 11.299,66 (dalam milyar rupiah)
dengan rata-rata PAD= 4.250,47. Empat Provinsi dengan DAU terbesar adalah
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, dengan DAU sebesar
32.141,20 , 29.135,88 , 28.596,89 , 18.663,43 (dalam milyar rupiah) dengan ratarata DAU= 9.402,43. Empat Provinsi dengan belanja modal terbesar di Indonesia
Kalimantan timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dengan belanja modal
sebesar 19.461,14 , 15.732,63 , 12.852,66 , 11.877,30 (dalam milyar rupiah)
dengan rata-rata belanja modal= 5.318,39. Jika dilihat dari data tersebut, memang
pulau Jawa masih memegang kontribusi tertinggi perekonomian Indonesia sampai
saat ini.BPS menyampaikan dalam datanya, Pulau Jawa memberikan kontribusi
57,7% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 6,5%.Kemudian
penyumbang tertinggi perekonomian Indonesia diikuti oleh pulau Sumatera
sebesar 23,6%, pulau Kalimantan 9,5%, dan pulau Sulawesi 4,6%, dan sisanya
4,6% di pulau-pulau lainnya.Pertumbuhan ekonomi di Indonesia di ditopang oleh
sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 10,1%. Lalu pengangkutan
dan komunikasi yang tumbuh 9,5%, serta sektor jasa-jasa yang tumbuh 7,8%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2011) menyatakan
bahwa PAD dan DAU berpengaruh terhadap belanja modal sedangkan hasil
penelitian Wandira (2012) dan Yovita (2010) menyatakan bahwa PAD tidak
berpengaruh terhadap belanja modal dan DAU berpengaruh terhadap belanja
modal. Maka berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada,penulis mengambil
Judul “PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI
6
UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA TINGKAT PROVINSI DI
INDONESIA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.
Bagaimana distribusi Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan
Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia?
2.
Apakah Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
terhadap Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui distribusi Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah
dan Belanja Modal pada tingkat Provinsi di Indonesia.
2. Untuk menganalisis pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh terhadap Belanja Modal pada tingkat Provinsi di
Indonesia.
7
D.
1.
Manfaat Penelitian
Bagi Pemerintah
Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menganalisis belanja modal
dengan mempertimbangkan pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum.
2.
Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian
ini
dapat
memberikanpengetahuan
mengenai
pengaruh
pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap belanja modal di
lingkungan pemerintah Provinsi di Indonesia.
3.
Bagi pihak lain
Sebagai bahan referensi dan tambahan data tambahan bagi peneliti lainnya
yang tertarik pada kajian ini.