Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat pada Remaja

Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat
pada Remaja

SKRIPSI

Oleh:

Tijarotin Jannah
NIM: 07.810.230

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2011
Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat
pada Remaja

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai
Salah Satu Syarat Memperoleh Sarjana Psikologi (S-1)


Oleh:

Tijarotin Jannah
NIM: 07.810.230

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat pada Remaja ,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes (Dosen Pembimbing I) dan Bapak Salis Yuniardi
(Dosen Pembimbing II) yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Iswinarti, M.Si dan Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Psi selaku dosen
wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkulihan
hingga selesainya skripsi ini.
4. Perpustakaan UIN Malang yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk
mengumpulkan teori.
5. Kepala SMPN 1 Sumbersuko-Lumajang yang telah memberikan ijin dan fasilitas
bagi penulis untuk melakukan penelitian.
6. Murid-murid SMPN 1 Sumbersuko-Lumajang yang telah bersedia menjadi
subjek penelitian.
7. Bapak Yudi Suharsono, M.Si, yang telah memberi motivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Pak Candra, Ibu Maya, Ibu Linda, Dokter Rita, dan Ibu Rina yang telah
membantu penulis dalam proses menyelesaikan skripsi


9. Ayah dan Ibu yang selalu memberi dukungan, do a dan kasih sayang sehingga
penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakanda (Khismawati, Yaslan Muqoddas, Tartila Laila, dan Susilo Ubudiya) atas
curahan kasih sayang yang begitu dalam mengajari penulis untuk tetap berjuang.
11. Linda Maya Sari yang telah membantu penulis dari segi moral maupun materi.
12. Keluarga besar Bu Tuni sebagai ibu yang telah membimbing dan menyayangi
penulis mulai awal kuliah hingga skripsi selesai.
13. Teman-teman

psikologi 2007 khususnya kelas F yang telah memberikan

dukungan dan motivasi.
14. Kak Vidya yang telah menyadarkan penulis untuk optimis dalam mengerjakan
skripsi.
15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 12 Agustus 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TABEL

v


DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vii

BAB I. PENDAHULUAN

1

A.
B.
C.
D.

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

1
7
7
7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

8

A. Perkembangan Kognisipada Remaja
1. PerkembanganKognitif
2. Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Tahap Operasi Formal
3. Ciri-ciri Aspek Kognitif
4. Faktor Perkembangan Kognitif
5. Aspek-aspek Pemikiran Remaja
B. Ingatan atau Memory
1. Pengertian Ingatan atau Memory
2. Area Penyimpanan

3. Proses Memori
4. Pemrosesan Informasi
5. Fungsi-fungsi Ingatan
6. Sifat-sifat Ingatan yang Baik
7. Gangguan-gangguan Ingatan
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan
9. Cara-cara Meningkatkan Kinerja Ingatan
C. Membaca Al-Quran
1. Pengertian Membaca Al-Quran
2. Dampak Membaca Al-Quran
3. Gravitasi ayat-ayat Al-Quran
4. Kekuatan Ayat-ayat Al-Quran
5. Rangsangan yang Ditimbulkan Al-Quran
D. Definisi Konseptual
E. Kerangka Pikir
F. Hipotesa
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

8
8

9
10
10
12
13
13
14
17
18
18
19
19
19
22
23
23
24
25
25
26

27
30
30
31

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Jenis dan Desain Penelitian
Variabel Penelitian
Populasi dan Sampel
Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Validitas dan Reabilitas
Prosedur Penelitian
G. Teknik Analisa Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
B. Analisis Data
C. Pembahasan

31
31
32
34
35
35
36
37
37
39
42

BAB V. PENUTUP

45


A. Kesimpulan
B. Saran

45
45

DAFTAR PUSTAKA

46

LAMPIRAN

48

Daftar Tabel
Tabel 1. Pretest sebelum pemberian perlakuan berlangsung

37

Tabel 2. Hasil postest pada daya ingat

41

Daftar Gambar
Gambar 1. Model memori Waugh dan Norman yang dimodifikasi

17

Gambar 2. Efek posisi serial

20

Gambar 3. Manfaat membaca Al-Quran

27

Gambar 4. Kerangka berpikir peneliti

30

Gambar 5. Pretest dan postest daya ingat pada kelompok perlakuan.

39

Gambar 6. Pretest dan postest daya ingat pada kelompok kontrol.

40

Daftar Lampiran

Surat Keterangan Izin Penelitian

49

Surat Keterangan Usai Penelitian

50

Surat Peminjaman dan Pembelian Alat Tes

51

Infoment Concent

52

Modul Eksperimen

53

Data statistik

82

Daftar Pustaka

Al-Quran dan Terjemahannya. (2010). (Ed. Kedua) Bandung: PT Mizan Pustaka.
Al-Qaradhawi, Y. (2008). Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran. Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qaththan, M. (2009). Pengantar studi ilmu Al-Quran. Jakarta Timur: Pustaka AlKautsar.
Adz-Dzakiey, B. H. (2006). Prophetic intelligence; kecerdasan kenabian.
Yogyakarta: Pustaka Al-Furqon.
Aziz, A. M. (2008). Kedasyatan Al-Fatihah. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra
Azwar, S. (1986a). Reliabilitas dan validitas interpretasi dan komputasi.
Yogyakarta: Libert.
Azwar, S. (2007b). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baharuddin. (2007). Psikologi pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia
Fakultas Psikologi UMM. (2010). Pedoman penyusunan skripsi. Malang: UMM
Press.
Fakultas Psikologi UI. (1979). Manual tes cultural fair intelligence. Jakarta: Urusan
reproduksi dan distribusi alat-alat tes.
Fakultas Psikologi. UGM. (1984). Informasi Tes. (Ed pertama). Yogyakarta.
Latipun. (2004). Psikologi eksperimen. (Ed kedua) Malang: UMM Press.
Makhdlori, M. (2007). Keajaiban membaca Al-Quran. Jogjakarta: DIVA Press.
Nashori & Muchram. (2002). Mengembangkan kreativitas dalam perspektif
Psikologi Islam. Jakarta: Menara Kudus.
Papalia, E. D., Old, W.S., & Feldman, D.R. (2009). Human development. (Ed.
sepuluh). Jakarta: Salemba Humanika.
Rahmat, J. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja rosdakarya.
Santrock, W.J. (2002). Pekembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.
Suharnan. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sujanto, A. (2006). Psikologi umum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sensa, D.M. (2005a). Quranic quotient kecerdasan-kecerdasan bentukan Al-Quran.
Jakarta Selatan: PT Mizan Publika.

Sensa, D.M. (2005b). Komunikasi Qur aniah: tadabur untuk pensucian jiwa.
Bandung: PUSTAKA ISLAMIKA.
Solso, L.R , Maclin, O & Maclin, K. M. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.
Shaleh, R. A. 2008. Psikologi suatu pengantar dalam perspektif islam. Jakarta:
Prenada Media Group.
Syamsu, Y. (2010). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
Yusufi. (2009). Ada Tuhan dibalik jiwa yang tenang. Jogjakarta: Fima Rodheta
Winarsunu, T. (2007). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. (Ed.
revisi). Malang: UMM Press
Zuriah, N. (2006). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr
La version non enregistrée de Win2pdf est uniquement pour évaluation ou à usage non commercial.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan yang dialami oleh seseorang dengan perubahan proses
perkembangan, maka bentuk tanggung jawab akan mengalami peningkatan begitu
juga halnya dengan remaja. Hal ini dikarenakan remaja memasuki tingkat
perkembangan kognitif tertinggi operasional formal (tahapan akhir perkembangan
kognitif dari piaget yang ditandai dengan kemampuan untuk berpikir abstrak)
(Papalia E. D., Old, W.S., & Feldman, D.R, 2009). Tahap akademik juga mengalami
peningkatan dari Sekolah Dasar (SD) menuju ke-Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tingkatan akademik menuntut individu untuk bisa cepat mengikuti bentuk kegiatan
lembaga sekolah yang baru, sehingga jumlah mata pelajaran juga mengalami
peningkatan.
Meningkatnya jumlah mata pelajaran terkadang mereka kurang fokus dalam
proses belajar mengajar, sehingga kurang bisa menerima informasi dengan maksimal
apa yang telah disampaikan oleh seorang guru. Dengan jumlah mata pelajaran yang
cukup banyak bagi remaja yang duduk dibangku sekolah akan mengalami kesulitan
untuk mencerna dan menyimpan informasi yang diterima, sedangkan disisi lain
remaja juga dituntut untuk bisa menyerap dan menyimpan informasi yang
disampaikan ketika proses belajar mengajar berlangsung, dengan kemampuan
individu yang berbeda-beda maka tidak semua informasi yang diberikan seorang
guru akan diterima dengan baik, hal ini mengakibatkan individu mengalami
kebingungan.
Kebingungan yang terjadi pada individu

selain dikarenakan kegiatan

akedemik individu juga memiliki kegiatan-kegiatan eksternal (pramuka, ketrampilan,
kesenian, dan lain sebagainya) yang harus dilakukan oleh individu sebagai sarana
untuk mengaktualisasikan diri.
Aktualisasi diri bisa dilakukan dengan baik jika memiliki ingatan. Hal ini
dikarenakan tanpa ingatan kita tidak dapat merefleksikan diri kita sendiri, karena

1

2

pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan yang
hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan.
Ingatan atau memory merupakan sistem yang sangat terstruktur, yang
menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya, dikemukakan oleh Rakhmat, J,
(2007). Terjadinya ingatan pada individu melewati proses-proses tertentu yakni:
perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman yang biasa kita kenal
dengan encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit sarat
internal. Penyimpanan (storage), proses yang kedua adalah menentukan berapa lama
informasi itu berada pada kita dalam bentuk apa, dan ada dimana. Penyimpanan bisa
aktif maupun pasif. Kita dikatakan menyimpan secara aktif, apabila kita memberika
informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan
kita sendiri. Mussen dan Rosenzweig menjelaskan Pemanggilan (retrieval), biasanya
dalam keseharian kita sebut dengan istilah mengingat lagi, adalah menggunakan
informasi yang disimpan, hal ini dinyatakan oleh Rakhmat (2007).
Adapun bentuk yang diingat berupa angkah, huruf, peristiwa, tempat, dan
gambar dan direspon melalui mata dan telinga. Sedangkan fungsi ingatan ada tiga
bagian yakni 1) mencamkan (learning), meletakkan kesan-kesan sehingga kesankesan itu dapat disimpan dan sewaktu-waktu dapat direproduksi atau dapat
ditimbulkan kembali. Apa yang dicamkan dalam alam kejiwaan itu adalah hal-hal
yang pernah dialami. Upaya ini dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan sengaja dan
tidak sengaja. 2) menyimpan (retaining), Yang disimpan adalah berupa lukisanlukisan jiwa yang diperoleh dari dunia luar melalui inderanya, dan juga pengertianpengertian atau segala sesuatu yang bersandar pada kekuatan berpikir, dan 3)
memproduksi (recalling), Yaitu suatu aktivitas jiwa untuk menimbulkan kembali
kesan-kesan (traces) yang tersimpan dalam ingatan, uraian tersebut dikemukakan
oleh Rakhmat (2007).
Dalam kinerja ingatan banyak faktor yang mempengaruhi kinerja ingatan
sehingga fungsi ingatan kurang bekerja secara maksimal. Adapun hal-hal yang
mempengaruhi ingatan adalah efek posisi serial, keahlian, pemberian code khusus
dan emosi atau afek. Sebagai contoh bagaimana sebuah tekanan dapat mempengaruhi
memori seseorang yaitu, seorang pelajar yang berada di dalam tekanan tertentu,

3

seperti pemberian waktu yang terbatas dalam ujian terhadap siswa sekolah, bisa
menyulitkan dalam recalling informasi (pelajaran) yang sudah diterima. Padahal
seperti yang kita ketahui daya ingat yang baik akan sangat membantu kita dalam
kehidupan sehari-hari, baik itu dalam dunia pendidikan, perkerjaan maupun hal
lainnya. Tetapi, ingatan kita sering sekali tidak bekerja secara efektif, sehingga kita
sering sekali mengalami lupa dalam mengingat hal detil dalam kehidupan kita,
dikemukakan oleh Rakhmat (2007).
Tekanan dan kondisi seseorang mempengaruhi proses kinerja ingatan, WAIS
(Weschler Adult Intelligence Scale) menjelaskan bahwa individu yang mengalami
kecemasan dan keraguan yang obsesif secara signifikan akan memperoleh skor yang
rendah dalam memori, disamping itu seseorang yang sangat kompetitif tetapi mudah
cemas dalam situasi kompetitif bisa memperoleh skor yang rendah. Hal tersebut
menerangkan bahwa kondisi seseorang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
proses mengingat, dikarenakan kinerja ingatan tidak bisa berdiri sendiri melainkan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan kemampuan individu untuk
mengingat mengalami perbedaan dikarenakan latar belakang yang berbeda.
Hal ini dibedakan menjadi dua bagian yakni kemampuan mengingat dengan
jangka pendek (STM) dan kemampuan mengingat dengan jangka panjang (LTM).
Individu yang kemampuan STM lebih sering digunakan maka hanya bisa mengingat
dalam jangka waktu detik dan menit, sedangkan individu yang kemampuan LTM
lebih sering digunakan maka memiliki rentan waktu yang cukup lama dengan
hitungan minggu, bulan, dan tahun. Untuk bisa memfungsikan LTM maka
kemampuan STM-nya perlu difungsikan secara maksimal, hal ini dikarenakan
kemampuan STM merupakan langkah pertama untuk bisa memasuki LTM.
Kemampuan STM yang sering digunakan dibanding kemampuan LTM maka
kemampuan mengingat untuk jangka panjang bisa dikatakan rendah. Adapun cara
untuk mewujudkan LTM maka informasi yang telah didapat perlu diulangi beberapa
kali sehingga informasi yang didapatkan masuk ke-dalam area LTM. Dengan
terjadinya proses STM menuju LTM maka informasi yang telah didapatkan bisa
bertahan lama sehingga memudahkan seseorang untuk bertindak.
Hal ini dikarenakan bahwa pentingnya peran ingatan pada individu untuk
bertindak, oleh karena itu perlu adanya cara untuk menjaga fungsi ingatan, sehingga

4

kinerja ingatan bisa maksimal, Untuk bisa memaksimalkan kinerja ingatan yakni
dengan cara menjaga dan meningkatkan kinerja ingatan sehingga ingatan bisa
bekerja dengan maksimal dan memberikan hasil yang maksimal juga. Adapun caracara untuk meningkatkan ingatan atau memori adalah makan-makanan bergizi
dengan menjaga pola makan, mengkonsumsi suplemen, dan istirahat secukupnya.
Menurut Nelson (2005) menjelaskan bahwa salah satu untuk mengefektifkan ingatan
dengan cara mempraktikan pengulangan berkala, dikarenakan pengulangan berkala
lebih tahan lama daripada pembelajaran yang terkonsentrasi pada suatu periode
singkat (percobaan yang dipadatkan).
Selain hal tersebut maka ada hal lain yang bisa meningkatkan, menurut
Suharnan (2005) yakni melatih kinerja ingatan yakni dengan cara mewarnai, majeri
visual, organisasi, simbol, mediasi, dan pendekatan multi model. Pendekatan multi
model menekankan bahwa untuk meningkatkan daya ingat, seseorang harus
memperhatikan kondisi mental dan fisiknya, sikap terhadap ingatan, konteks sosial,
menggunakan manipulasi mental-pengulangan, perhatian terfokus pada rincian
isyarat, menggunakan kode semantik, dan melibatkan aspek-aspek emosional
terhadap bahan yang ingin diingat, dikemukakan oleh Suharnan (2005).
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi seseorang akan mempengaruhi pada
proses mengingat yang mengakibatkan kondisi emosi kurang stabil, WAIS
(Weschler Adult Intelligence Scale) menjelaskan bahwa skor yang rendah dalam
memori menunjukkan kurangnya kemampuan konsentrasi yang mungkin dihasilkan
oleh kecemasan atau proses-proses berpikir yang tidak tepat. Oleh karena itu perlu
adanya cara untuk menyehatkan kondisi mentalnya sehingga kondisi emosi juga
mengalami kestabilan. Dengan kondisi mental dan emosi yang stabil maka proses
mengingat akan bekerja sesuai dengan fungsinya dan meningkatkan daya ingat.
Berbagai macam cara untuk mewujudkan mental yang sehat yakni dengan
cara: berpikir positif, berolah raga outbond, mengkonsumsi vitamin dan suplemen,
memperbaiki pola hidup dan pola makan dan lain sebagainya. Hal tersebut
merupakan alternative pengobatan ketika kondisi mental kurang sehat, Selain cara
tersebut maka ada alternative lain yang bisa dijadikan obat yaitu Al-Quran.
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman (QS: Al-Isro : 82) .

5

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa Al-Quran bisa djadikan obat untuk
semua penyakit bagi orang yang meyakininya. Sehingga Al-Quran bisa dijadikan
salah satu solusi untuk menstabilkan kondisi mental. Hal ini dikarenakan Al-Quran
merupakan sumber kebaikan dan ilmu. Selain itu Al-Quran juga banyak mengandung
berkah, sehingga bisa mendatangkan hal-hal positif terjadi. Dari uraian tersebut
menunjukkan peran fungsi Al-Quran bagi orang-orang yang meyakininya
memberikan dampak yang positif. Banyak cara untuk memanfaatkan fungsi AlQuran salah satunya adalah membacanya. Dengan membacanya maka banyak hal
yang didapatkan didalamya yakni (mewujudkan ketenangan jiwa, memperoleh
keberkahan, memfungsikan akal dan lain sebagainya).
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenteram,(QS: 7:
8)
Ayat diatas menerangkan bahwa hanya mengingat Allah lah hati menjadi
tenteram sehingga keluar dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang,
dengan keluarnya dari kegelapan maka sifat Rahim akan tercurahkan untuk orangorang yang mengingat-Nya, dengan tercurahnya sifat Rahim maka akan bisa
mewujudkan karya-karya besar sehingga memberi manfaat bagi semua pihak dan
khususnya pelaku orang yang mengingat-Nya. Berbagai macam cara untuk
mengingat Allah salah satunya adalah membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran
adalah memahami, menelaah, dan mengkaji makna dan pesan-pesannya melalui ilmu
tafsir (Adz-zkiey, A. M., 2006).
Berdasarkan keterangan diatas maka keyakinan masyarakat bahwa seseorang
yang hafal Al-Quran memiliki daya ingat yang cukup baik, hal ini berdasarkan A lim
Ulama yang yang memiliki daya ingat yang cukup baik dikarenakan beliu telah
menghafal ayat-ayat Al-Quran secara keseluruhan. Maka tidak diragukan lagi jika
membaca Al-Quran menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan daya ingat,
hal ini dikarenakan Al-Quran bisa memberikan banyak rangsangan yakni agar
menjadi penuntut ilmu, agar menggunakan akal, untuk ditafakuri, dan meraih
kedudukan hamba Allah Swt. yang disucikan, Sehingga kinerja ingatan atau memory
bisa maksimal. Dengan rangsangan yang diberikan Al-Quran bagi pembacanya maka
individu bisa melakukan hal-hal positif dengan maksimal sehingga memberikan
dampak positif yang maksimal.

6

Menurut Dokter Ahmad Al-Qadhy bersama beberapa dokter lainnya yang
Muslim pernah melakukan eksperimen di sebuah rumah sakit khusus dan termasuk
rumah sakit terbesar di bilangan Florida Amerika Serikat, dengan cara membaca AlQuran kepada beberapa pasien disana, yang didukung dengan beberapa peralatan
canggih untuk mendeteksi pengaruh bacaan itu terhadap diri mereka. Pasien-pasien
itu ada yang Muslim, kafir, orang Arab dan non-Arab. Yang mengagumkan, bacaan
itu mempunyai pengaruh yang positif terhadap mereka semua, dengan tingkat
pengaruh yang berbeda-beda tentunya. Orang Arab yang Muslim berbeda dengan
orang Arab yang bukan Muslim. Orang Muslim yang bukan Arab berbeda dengan
orang non-Muslim, Tapi semuanya mempunyai tingkat pengaruh. Hal ini
menunjukkan bahwa kalam ini mempunyai rahasia yang khusus, yang tidak terdapat
dalam perkataan manusia mana pun, baik itu berupa essay, prosa maupun sajak (AlQaradhawi, Y., 2008, hal. 166).
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa bacaan Al-Quran memberi dampak
positif pada semua pihak, maka dari uraian tersebut mengasumsikan untuk
menspecifikkan pengaruh bacaan Al-Quran pada daya ingat. Dengan meningkatnya
daya ingat maka tugas-tugas yang diemban bisa dilakukan dengan maksimal,
sehingga hasilnyapun juga maksimal.
Dari Anas ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, Pembaca Al-Quran itu
tidak akan pikun, .
Hadist tersebut maka diasumsikan membaca al-Quran sebagai salah satu
alternative untuk meningkatkan daya ingat. Hal ini dikarenakan Membaca Al-Quran
tidak diragukan lagi dapat memberikan ketenangan bagi pembaca dan pendengarnya
sehingga dengan terjadinya kondisi yang tenang maka individu bisa lebih banyak dan
mudah untuk menyerap informasi. Dalam sebuah hadits disebutkan secara jelas
dengan menggunakan kata sakinah seperti berikut ini. Dari Abi Hurairah Ra:
bersabda Rasulullah Saw: Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di dalam satu rumah
di antara rumah-rumah Allah untuk membaca kitab Allah dan mempelajarinya di
antara mereka kecuali turun kepada mereka sakinah dan mereka akan diliputi oleh
rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat serta dicatat oleh Allah di antara orangorang yang berada pada sisi-Nya (HR. Muslim).
Oleh karena itu Al-Quran dijadikan instrument sebagai bentuk stimulus
untuk mewudkan ketenangan. Selain itu Al-Quran juga mengandung berkah, dengan
berkah yang terkandung didalamnya maka Al-Quran mendatangkan banyak hal

7

positif (Optimis, semangat, kreatif, mudah meyerap informasi, berprestasi, mudah
membantu orang lain dan lain sebagainya) Hal ini disampaikan dalam firman Allah:
Dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah
yang telah Kami turunkan (QS: Al Anbiyaa': 50)

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu
bagaimana pengaruh membaca Al-Quran dalam meningkatkan daya ingat pada
remaja.

C.

Tujuan Penelitian
Peneliti menetapkan tujuan dalam penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui

pengaruh membaca Al-Quran dalam meningkatkan daya ingat pada remaja.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat secara teoritis yakni: diharapkan hasil penelitian dapat menjadi
alternatif upaya untuk membantu proses peningkatan daya ingat pada siswa.
2. Manfaat secara praktis yaitu membaca Al-Qur an sebagai salah satu solusi untuk
meningkatkan daya ingat dengan cara individu maupun kelompok.

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr
La version non enregistrée de Win2pdf est uniquement pour évaluation ou à usage non commercial.