Bagan Pemecahan Masalah Konsep Desain

commit to user

BAB III PROSES PERANCANGAN

A. Bagan Pemecahan Masalah

Pendekatan masalah Kebudayaan lokal Remaja Cerita rakyat Pakaian remaja Estetis Segmen Pasar Konsep desain Desain motif tekstil Fungsi : - Pelestarian cerita rakyat dan penyampaian pesan moral. - Pakaian remaja Proses Bahan Visualisasi Gambar 2 . Bagan pemecahan masalah 25 commit to user

B. Konsep Desain

Dalam perancangan sebuah karya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya konsep desain. Konsep desain harus benar-benar matang agar karya yang dihasilkan dapat maksimal dan tujuan dari perancangan dapat tercapai. Konsep yang diangkat adalah “pelestarian cerita rakyat” yang dikemas sesuai dengan gaya hidup remaja saat ini yang cenderung ingin mengeksplorasi gaya berpenampilan. Karena minimnya pengetahuan remaja akan kebudayaan lokal Indonesia seperti cerita rakyat maka salah satu caranya dengan mengenalkan beberapa cerita rakyat dan pesan moralnya pada generasi muda melalui media yang sering dipakai dengan cara mengolah tema cerita rakyat menjadi desain motif untuk pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan teknik yang tepat. Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah membuat desain motif untuk pakaian remaja dengan tema cerita rakyat Indonesia. Perancangan ini juga bertujuan agar remaja mengetahui bahwa di Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan lokal seperti cerita rakyat. Selain itu para remaja diharapkan ikut serta dalam pelestarian kebudayaan lokal ini melalui media pakaian. Untuk mewujudkan hasil visual yang diinginkan maka dilakukan pengumpulan data berupa beberapa macam cerita rakyat dan dilakukan pengolahan motif sesuai dengan karakter remaja pada saat ini. Teknik yang digunakan adalah teknik cetak saring sablon, yaitu teknik dengan acuan cetak yang terbuat dari kain monyl yang dilapisi obat afdruk, sehingga ketika dilakukan penyinaran, bagian-bagian yang tidak kena sinar secara langsung akan berlubang yang nantinya dilewati tinta cetak dan yang akan tercetak dalam proses pencetakan. Teknik ini dapat mencetak desain yang rumit, halus, dan rapat. Untuk mewujudkan pelestarian cerita commit to user rakyat ini ada beberapa kendala antara lain orang dengan kalangan atas enggan memakai pakaian dengan harga yang murah, sulitnya mengajak beberapa komunitas remaja untuk membantu melestarikan kebudayaan lokal cerita rakyat karena mereka menganggap bahwa cerita rakyat adalan cerita kuno dan sudah tidak jaman lagi. Untuk mewujudkan perancangan ini perlu adanya konsep desain yang mendasari, konsep desain tersebut meliputi meliputi beberapa aspek antara lain: a. Aspek Estetis dan Segmen Pasar Aspek estetis merupakan aspek yang paling penting dalam perancangan ini, karena berkaitan dengan keindahan dan remaja. Aspek tersebut lebih mengutamakan pada pengolahan motif yang disesuaikan dengan ide dasar dan pemakainya, bentuk tampilan visual yang dimunculkan dalam perancangan ini adalah ilustrasi adegan dari cerita rakyat pilihan. Cerita rakyat yang dipilih dalam perancangan ini adalah Malin Kundang, Timun Emas, Asal mula huruf carakan huruf Jawa, Dewi Nawang Wulan dan Jaka Tarub, Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang serta Rowo Pening. Sedangkan warna yang digunakan disesuaikan dengan karakter remaja saat ini. Warna yang sering digunakan oleh remaja saat ini antara lain sebagai berikut : 1. Merah muda, memiliki makna: menarik, pengorbanan, berani, kekuatan, cinta, dan kebahagiaan. 2. Kuning, memiliki makna: cerah, bijaksana, bahagia, hangat, kemuliaan cinta serta pengertian yang mendalam dalam hubungan antara manusia, keceriaan, dan kelincahan. 3. Hitam, memiliki makna: kuat dan berani. commit to user 4. Hijau, memiliki makna: persahabatan, kehangatan, baru, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan harapan. 5. Krem, memiliki makna hangat, bersahabat, dan kebersamaan. Selain menggunakan warna-warna tersebut juga menggunakan warna yang lain sebagai unsur pendukungnya seperti: hitam dan abu-abu. Sedangkan aspek pasar lebih mengutamakan kebutuhan remaja akan adanya pakaian, kemampuan daya beli remaja, jenis dan model yang sedang diminati oleh remaja saat ini. Hal-hal tersebut sangat penting dalam menentukan sebuah produk massal karena akan sangat berpengaruh dalam laku atau tidaknya suatu produk. Produk ini mempunyai segmen dari berbagai segi dan tingkat ekonomi. Untuk pangsa pasar, produk ini ditujukan untuk kalangan remaja dan tidak dibatasi pada komunitas tertentu. Tetapi dari segi pesan yang ingin disampaikan produk ini ditujukan untuk semua golongan masyarakat b. Aspek Fungsi Perancangan awal produk ini bertujuan untuk melestarikan cerita rakyat yang ada di Indonesia agar generasi muda tetap paham akan pesan-pesan yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Perancangan ini arahan fungsinya sebagai pakaian untuk remaja karena remaja saat ini cenderung lebih konsumtif dalam hal fashion. Selain itu remaja juga memiliki sifat cenderung lebih aktif dan dinamis sehingga mudah berkeringat, untuk itu dibutuhkan pakaian yang nyaman, ringan, dan menyerap keringat. Disamping itu juga untuk menunjukkan identitas remaja yang berbeda dengan yang lainnya. commit to user b. Aspek Bahan Agar tercapai bentuk visual yang diinginkan dan dapat mendukung aspek estetis, dibutuhkan bahan yang tepat dan sesuai dengan perancangan tekstil. Bahan utama yang digunakan adalah cotton combed dan cotton cardet, dengan pertimbangan cotton combed dan cotton cardet merupakan jenis kain katun yang baik, menyerap keringat, nyaman, dan praktis, mengingat banyaknya aktifitas remaja saat ini. Katun combed dan cardet terbuat dari benang kapas sisir yang biasa digunakan untuk benang kualitas halus dan penampilannya lebih lembut, rata, tidak kaku, dan lebih kuat. Jenis Kaos katun combed dan cardet yang sering digunakan untuk pakaian remaja adalah katun combed 20S dan 30S c. Aspek Proses Teknik yang digunakan dalam perancangan ini adalah teknik cetak saring sablon, yaitu teknik dengan acuan cetak yang terbuat dari kain monyl yang dilapisi obat afdruk, sehingga ketika dilakukan penyinaran, bagian-bagian yang tidak kena sinar secara langsung akan berlubang yang nantinya dilewati tinta cetak dan yang akan tercetak dalam proses pencetakan, teknik ini dapat mencetak desain yang rumit, halus, dan rapat. teknik ini dapat menjangkau detail – detail yang rumit. Teknik cetak saring yang nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari balik screen tetapi bila diperhatikan secara keseluruhan ternyata melibatkan berbagai unsur kegiatan satu sama lain berkaitan. Selain itu teknik cetak saring memunculkan kesan modern, teknik tersebut dipilih dengan pertimbangan untuk menghemat waktu dan biaya produksi. commit to user Hal pertama yang dilakukan adalah membuat sketsa di atas kertas, kemudian dilakukan proses scan. Proses selanjutnya sketsa diolah kembali di komputer mengolah warna dan memperbaiki bentuk sketsa dengan menggunakan program corel draw dan photoshop. Kemudian dilakukan proses pecah warna yaitu memisahkan antara warna satu dengan warna lainnya, setelah itu cetak film yang sudah final diatas kertas kalkir atau mika agar motifnya tampak lebih tajam dan proses selanjutnya adalah pengerjaan teknik tersebut.

C. Kriteria Desain