Analisis Permasalahan Strategi Langkah dan Pemecahan

commit to user

BAB II METODE PERANCANGAN

A. Analisis Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam perancangan karya Tugas Akhir ini adalah berkaitan dengan perancangan motif pada pakaian remaja. Perancangan motif diambil dari ide dasar ”Cerita Rakyat”. Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan lokal yang memuat berbagai cerita bermuatan moral positif. Cerita rakyat pada umumnya mengandung ajaran – ajaran terpuji yang patut diwariskan, selain itu cerita rakyat juga mengandung informasi berharga sehubungan dengan asal usul tempat atau terjadinya benda yang dikeramatkan oleh sebagian masyarakat seperti halnya benda pusaka. Kebudayaan lokal seperti cerita rakyat kini sudah mulai dilupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bersama sebagai bangsa yang menghargai budayanya, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Permasalahan yang dialami dalam perancangan ini meliputi memilih dan memahami makna dari cerita rakyat, pemahaman adegan yang menjadi ciri khas dari masing-masing cerita rakyat, memvisualkan hasil pemahaman dengan bahan dan teknik yang tepat serta disesuaikan dengan karakter remaja saat ini. Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat khususnya pada generasai muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat ini. Untuk memvisualisasikan gagasan tersebut dibutuhkan teknik pengerjaan dan bahan yang dapat menjangkau bentuk visual sesuai dengan karakter dari remaja. 14 commit to user

B. Strategi Langkah dan Pemecahan

Berdasarkan analisis permasalahan diatas maka diperlukan strategi sebelum melakukan perancangan motif untuk pakaian remaja. Berdasarkan ide ”Cerita Rakyat” adalah bagaimana mengolah tema cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang divisualisasikan dalam bentuk perancangan motif pada pakaian remaja agar dapat menjaga kelestarian dan keberadaan kebudayaan bangsa. Desain motif diambil dari penggambaran cerita yang mewakili isi dari keseluruhan masing-masing cerita, kemudian dikembangkan menjadi desain yang diminati oleh remaja saat ini. Pengolahan motif tersebut juga harus disesuaikan dengan teknik yang digunakan. Sebelum melakukan perancangan ini diperlukan beberapa langkah untuk mendukung pembuatan motif tekstil, antara lain wawancara langsung dengan remaja, studi pustaka, survey bahan yang akan di produksi dan observasi teknik ke beberapa tempat. Bagan strategi pemecahan masalah Pemahaman adegan yang menjadi ciri khas dari cerita rakyat Pakaian remaja Cerita rakyat Pemahaman cerita rakyat untuk pakaian remaja Perancangan Gambar 1. Bagan strategi pemecahan masalah commit to user Pada umumnya pemaknaan itu berupa simbol-simbol yang menggambarkan ikon dari sebuah makna. Dalam perancangan Tugas Akhir ini pemaknaan cerita rakyat tidak dipilih karena sebagian besar dari remaja saat ini kurang berminat dengan motif yang berbentuk simbol-simbol. Mereka lebih tertarik dengan motif ilustrasi seperti tren yang sedang ada saat ini. Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat khususnya pada generasi muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat ini. Hal itu dilakukan dengan cara mengolah tema cerita rakyat menjadi desain motif untuk pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan teknik yang tepat. Tampilan visual berdasarkan ide tersebut akan diwujudkan dengan perancangan yang memperhatikan unsur-unsur desain tekstil dan komposisi yang tepat. Dalam perancangan ini juga memperhatikan beberapa aspek yang mendukung untuk mewujudkan visual karya tekstil sebagai applied art. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah aspek cerita dan estetis, aspek fungsi, aspek bahan, dan aspek proses. Aspek cerita dan estetis sangat diutamakan karena dalam perancangan ide yang ditampilkan dalam karya desain harus menarik, terutama dalam mengolah unsur-unsur desain tersebut menjadi satu kesatuan unity. Pada aspek ini berkaitan dengan pembuatan motif dan warna, bentuk motif yang dibuat disesuaikan dengan ide dasarnya yaitu perpaduan antara nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat sebagai motif utama dan bentuk-bentuk unsur lainnya sebagai elemen pendukungnya. Motif utama dijadikan sebagai pusat perhatian center of interest, motif dapat diambil dari bagian cerita yang menggambarkan atau mewakili isi keseluruhan dari cerita tersebut. Nilai–nilai yang terkandung dalam cerita rakyat merupakan pendidikan moral commit to user bagi penikmat cerita tersebut. Dari gambaran cerita rakyat tersebut maka dapat diungkapkan ke dalam bentuk dan warna. Pengungkapan tersebut berupa motif yang diolah dengan mempertimbangkan unsur-unsur desain tekstil, komposisi, irama, dan keseimbangan. Sedangkan warna yang digunakan adalah warna hangat, dingin dan terang karena disesuaikan dengan karakter masing-masing cerita rakyat, selain itu disesuaikan juga dengan karakter remaja saat ini. Motif dalam perancangan ini dibuat dalam bentuk ilustrasi karena bertujuan menyampaikan pesan dari masing-masing cerita rakyat dalam motif. Motif tersebut diaplikasikan ke bahan kaos katun, bahan ini digunakan karena sesuai dengan tuntutan pakaian remaja yang bersifat nyaman, ringan, dan tidak panas¹. Untuk pemilihan teknik serta efek dari cetak saring maka dilakukan observasi ke beberapa tempat mengenai produk tersebut. Dari hasil observasi tersebut diperoleh beberapa macam teknik serta efek dari cetak saring², antara lain: 1. Sablon Rubber Cara ini termasuk yang paling banyak diaplikasikan dalam dunia sablon. Karena sifatnya yang menempel dipermukaan kain sehingga mampu menutupi serat atau rajutan kain. Jenis rubber sendiri ada banyak. Tergantung kualitas dan efek sablon yang diharapkan. Pada cara ini jika kualitas cat dan pengerjaannya baik akan tahan hingga bertahun-tahun. 1 Sholeh Syaifuddin. Supervisor Matahari Dept Store Solo GrandMall , Wawancara tanggal 04 Mei 2010. 2 Buyasa. Pemilik home industri sablon. Wawancara tanggal 12 Juni 2010. commit to user 2. Sablon Pigment Cara ini biasa digunakan untunk kaos yang berwarna putih atau muda. Cat ini menyerap ke dalam serat kain kaon. Kaos yang menggunakan cat jenis ini tidak bertambah kaku. Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain. 3. Sablon Plastisol Berbeda dengan cat rubber yang berbahan dasar air. Sablon Plastisol ini menggunakan minyak sebagai bahan dasarnya. Kelebihan cat ini adalah kemampuannya menembus dot atau titik yang yang sangat kecil. Sehingga cocok untuk mencetak desain raster. Dari keterangan tersebut maka dapat ditentukan jenis teknik serta efek yang cocok untuk digunakan adalah sablon pigmen karena sesuai dengan bahan yang dipilih untuk pakaian remaja.

C. Pengumpulan Data