Ketinggian Tempat Kajian Abiotik Habitat

25 Lokasi uning juga menjadi tempat perburuan yang ramai karena para pemburu mengetahui satwa akan mengunjungi uning secara reguler sehingga memasang perangkap di sekitar uning merupakan pilihan yang tepat. Beberapa perangkap ditemukan di sekitar uning selama penelitian ini. Perangkap dipasang di jalur-jalur menuju uning sehingga memperbesar kemungkinan keberhasilan mengenai tubuh satwa. Identifikasi uning berguna untuk membuat prioritas pengamanan bagi satwa liar. Selama penelitian di Kapi, ditemukan enam uning yang terkonsentrasi di bagian tengah lokasi penelitian Gambar 15. Beberapa uning mungkin tidak terdata dalam penelitian ini karena wilayah penelitian yang sangat luas.

e. Kubangan

Berkubang merupakan perilaku alami badak untuk menurunkan suhu tubuh, mencegah gigitan serangga yang banyak menempel di tubuhnya serta mencegah infeksi pada kulit. Mereka membuat kubangan dengan menggali tanah yang berlumpur dan berdiam diri beberapa jam dalam satu kubangan kemudian melakukan aktivitas lain sebelum kembali berkubang Riyanto et al 2013. Penelitian di Kapi berhasil mencatat empat kubangan, namun tidak satupun aktif digunakan. Usia temuan kubangan berkisar antara 1 – 3 bulan 1 kubangan, 3 – 6 bulan 1 kubangan dan lebih dari 1 tahun 2 kubangan. Kubangan yang ada juga digunakan oleh spesies lain seperti rusa, babi dan gajah. Gambar 15. Distribusi sumber mineral di Kapi 26 2. Kajian Biotik Habitat Kondisi biologi lingkungan mempengaruhi populasi Badak sumatera terutama sebagai penyedia pakan maupun tutupan hutan sebagai tempat berlindung. Badak sumatera merupakan satwa herbivora dengan spesifikasi sebagai browser, dimana mereka memakan ujung dari tumbuhan-tumbuhan muda. Penelitian sebelumnya di Leuser menyebutkan bahwa Badak sumatera mengkomsumsi setidaknya 150 spesies tumbuhan Strien 1985. Satwa ini membutuhkan sumber makanan yang banyak yang tidak saja bergantung kepada satu atau beberapa spesies pakan saja. Makanan memang menjadi faktor pembatas bagi makhluk hidup bila ditemukan dalam jumlah terbatas, terutama bagi spesies- spesies spesialis. Seekor Badak sumatera membutuhkan areal 5 – 6 hektar setiap harinya untuk memenuhi minimal 50 kg makanan, sedangkan produktivitas tumbuhan di hutan tropis hanya 1 gramharimeter 2 Strien 1985. Hasil penelitian terhadap tumbuhan di Kapi sebagaimana diterangkan berikut ini.

a. Analisa Vegetasi

Vegetasi Seluruh Kapi Analisa vegetasi seluruh jenis tanaman di Kapi berguna untuk mengetahui ketersediaan jenis pakan badak baik yang tersedia saat ini maupun yang akan datang. Walaupun badak tidak memakan seluruh jenis tanaman tetapi keberlanjutan jenis-jenis pakan dapat diprediksi dari jenis tumbuhan yang ada saat ini. Badak juga memanfaatkan naungan tutupan tumbuhan seperti sebagai tempat bersembunyi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa vegetasi terhadap 50 plot vegetasi di seluruh lokasi penelitian yang dipilih secara acak di dua tipe ekosistem yaitu hutan hujan tropis dataran tinggi 800 mdpl – 1500 mdpl dan hutan hujan tropik pegunungan tinggi lebih dari 1500 mdpl. Dari kedua tipe ekosistem ini, berhasil diidentifikasi sebanyak 242 spesies tumbuhan yang terdiri dari 145 spesies tingkat semai dan tumbuhan bawah, 105 spesies tingkat pancang, 102 spesies tingkat tiang dan 120 spesies tumbuhan tingkat pohon. Dari segi keanekaragaman, wilayah Kapi dinilai memiliki keragaman tinggi. Pada tingkat pertumbuhan semai dan tumbuhan bawah, jenis tumbuhan Berkeng memiliki kerapatan relatif tertinggi yaitu sebesar 5,80 Tabel 5. Pada tingkat pertumbuhan semai dan tumbuhan bawah yang terdiri 145 spesies memiliki nilai Indeks Keanekaragaman sebesar 4.44 yang menunjukan lokasi penelitian memiliki keanekaragaman tergolong tinggi, hal tersebut pula berbanding dengan kemerataan spesies yang tergolong merata dengan nilai sebesar 0.89 dan indeks kekayaan yang tergolong tinggi dengan nilai 23,69. Tabel 5. Kerapatan relatif tertinggi tingkatan semai dan tumbuhan bawah di Kapi Nama lokal Nama Ilmiah Kerapatan Relatif Berkeng Areca sp 5,80 Rotan Calamus sp 5,42 Jerik jambu Eugenia sp 4,06 Pakis gajah - 2,91 Jambu hutan Eugenia grandis 2,71