METODE PENELITIAN 38 HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 49 KESIMPULAN DAN SARAN 78

4.1.1.1 Permasalahan I 49 4.1.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah I Perencanaan Tindakan I 53 4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 54 4.1.1.4 Observasi I 56 4.1.1.5 Analisis Data I 57 4.1.1.5.1 Analisis Data Hasil Observasi 57 4.1.1.5.2 Analisis Data Tes Hasil Belajar 59 4.1.1.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 62 4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 64 4.1.2.1 Permasalahan II 64 4.1.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II Perencanaan Tindakan II 64 4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 66 4.1.2.4 Observasi II 67 4.1.2.5 Analisis Data II 68 4.1.2.5.1 Analisis Data Hasil Observasi 68 4.1.2.5.2 Analisis Data Tes Hasil Belajar 70 4.1.2.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 71 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

5.1 Kesimpulan 78 5.2 Saran 79 DAFTAR PUSTAKA 80 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.3 Tahapan-Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget 33 Tabel 3.5 Tabel Kriteria Rata-Rata Penilaian Observasi 47 Tabel 4.1 Data Kesulitan Siswa Pada Test Awal 50 Tabel 4.2 Data Kesulitan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 60 Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Setiap Siklus 73 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 : Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menurut 40 Tim Pelatih Proyek PGSM Gambar 4.1 : Diagram Tingkat Kreatifitas Siswa dari Data Pre-Test 49 Gambar 4.2 : Diagram Tingkat Kreatifitas Siswa Siklus I 59 Gambar 4.3 : Diagram Tingkat Kreatifitas Siswa Siklus II 70 Gambar 4.4 : Diagram Kreatifitas Siswa dari Test Awal Hingga Siklus II 73

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kualitas pendidikan Indonesia masih tertinggal. Hal ini yang menyebabkan banyaknya masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di Indonesia terutama pembelajaran matematika. Ki Supriyoko 2006, dalam http:www.freelist.orgpostppippiindia-Prestasi- Pelajar-Indonesia menyatakan bahwa : Dalam forum TIMSS Indonesia hanya berada di peringkat ke-35 dari 44 negara untuk bidang matematika. Pada kelompok ini kita berada jauh di bawah Malaysia ke-10 dan Jepang ke-5, apalagi dengan Singapura yang berada di puncak klasemen. Untuk bidang sains ternyata prestasi kita lebih rendah lagi, ternyata Indonesia berada diperingkat ke-37 dari 44 negara. Diakses 10 November 2012, pukul 11.00 WIB Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar. Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah memberikan dampak bagi kemajuan kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sehingga untuk dapat mengelola dan memanfaatkannya diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kreativitas yang dibentuk melalui proses pendidikan. Munandar 2009:12 mengungkapkan bahwa: Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga – tenaga kreatif yang mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sehubungan dengan ini pendidikan hendaknya tertuju kepada pengembangan kreativitas peserta didik agar kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan masyarakat dan negara. Suryobroto 2009:191 mengungkapkan bahwa : Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi, bahkan TK. Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan menggunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MIND MAPPING UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI PELUANG SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATU

0 6 28

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 BATU

0 4 1

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN

0 1 7

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository o

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SIDOREJO KIDUL 02 TAHUN AJARAN 20172018

0 0 15