PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN

  Jurnal EduBio Tropika, Volume 1, Nomor 2, Edisi Khusus, Desember 2013, hlm. 61-120 Rahmi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Almuslim, Bireuen, Aceh Korespondensi: rahmi_go@yahoo.co.id

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN

  ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan penugasan konsep, kemampuan ber- pikir kreatif, dan kemampuan mengkonstruksi peta konsep siswa SMA Negeri 1 Peusangan Kabu- paten Bireuen. Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan "Random Pre-test, Post-test Control Group"

. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, lembar angket, dan peta konsep standar.

  Analisis data menggunakan uji-t dan regresi. Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Penguasaan konsep siswa melalui penerapan model Problem-Based Learning berbeda nyata dibandingkan de- ngan penerapan model konvensional; 2) Kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan mo- del Problem-Based Learning berbeda nyata dibandingkan dengan penerapan model konvensional;

3) Kemampuan siswa mengkonstruksi peta konsep melalui penerapan model Pro-blem-Based Lear-

  ning berbeda nyata dibandingkan dengan penerapan model konvensional; 4) Kemampuan pengua- saan konsep berpengaruh sangat nyata terhadap kemampuan mengkonstruksi peta konsep melalui penerapan model Problem-Based Learning dibandingkan dengan penerapan model konvensional; dan 5) Kemampuan berpikir kreatif berpengaruh nyata terhadap kemampuan mengkonstruksi peta konsep melalui penerapan model Problem Based Learning dibandingkan dengan penerapan model konvensional.

  Kata Kunci: model PBL, penguasaan konsep, dan berpikir kreatif

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO IMPROVE CONTROL CONCEPTS AND CREATIVE THINKING ABILITY TO STUDENTS PLANT MATERIAL WORLD

  ABSTRACT: This study is aimed to find out the improvement of concept mastery, the improve- ment of thinking creative, and the students' ability in constructing concept maps. Furthermore, this study is also aimed to find out the influence of concept mastery, the ability of thinking creative, and the ability to construct concept maps which was conducted in SMAN 1, Peusangan, Bireuen Regen- cy. The method which was used in this study was Experimental Method by using "Random Pre-test, Post-test Control Group Design". The technique of data collection used in this study were in test form and the ability to construct students' concept maps by using instruments like objective tasks questions in the form of multiple choices and standard concept maps. Meanwhile the techni-que of data analysis used in this study is t-test and Regression test. The results achieved in this study are such the followings: 1) The students' concept mastery through the Implementation of Problem Ba- sed Learning Model was significantly higher than the conventional ones; 2) The students' ability in thinking creative through the implementation of problem-based learning model was significantly higher than the conventional ones; 3) The students' ability in constructing concept maps was signifi- cantly higher than the conventional ones; 4) The students' concept mastery had significant influence toward the ability in constructing concept maps through the implementation of problem based learn- ing model compared to the conventional ones; and 5) The students' ability in thinking creative had moderate influence toward the ability in constructing concept maps through the implementation of problem based learning model compared to the conventional ones.

  Keywords: teaching and lerning process, concept mastery, creative thinking, the ability to construct concept maps

  PENDAHULUAN

  Biologi memiliki peranan yang penting un- yang diakibatkan oleh dampak perkembangan bio- tuk menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu sis- logi. Hal ini berarti untuk mempelajari biologi di- wa yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan perlukan kemampuan atau kreativitas siswa agar berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat dapat mempelajari biologi dengan mudah, dengan

  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  73 cara mencari tahu dan berbuat. Proses pembelaja- ran biologi selama ini kreativitas siswa cenderung sangat pasif yaitu siswa tidak berusaha untuk ber- pikir, dengan demikian guru harus mampu me- ngembangkan kemampuan berpikir siswa. Menu- rut Mistiana dan Zubaidah (2005) upaya perbaikan kemampuan berpikir memegang peranan besar dalam peningkatan kualitas individu. Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered) yang umumnya guru siap mentrasnfer ilmunya langsung kepada siswa, dengan kata lain guru yang aktif sedangkan siswa pasif dalam belajar.

  Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri I Peusangan Kabupaten Bireuen, ditemukan perma- salahan pada materi dunia tumbuhan yaitu siswa kurang mampu memahami tentang materi tersebut, yakni ditandai bahwa mereka menghafal konsep tanpa memahami maknanya dan kurang mampu menjelaskan ide-ide atau gagasan yang dimiliki- nya. Fenomena ini memperlihatkan masih terdapat siswa yang memiliki nilai rata-rata 5,7 dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 6,5 yang menjadikan pembelajaran belum mampu ter- capai ketuntasan maksimum. Dengan demikian ha- rus dicari solusi yang tepat untuk memberdayakan peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep. Salah satu upaya untuk memperbaiki proses pem- belajaran yaitu memilih strategi yang sesuai deng- an materi yang diajarkan.

  Salah satu strategi pembelajaran untuk me- ningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah. Model pembelajaran ini sangat baik diterapkan karena dapat meningkatkan kreati- vitas siswa dan semangat kerja kelompok dalam menyelesaikan masalah. Penelitian yang telah dila- kukan oleh Afcariono (2008) diperoleh bahwa pe- nerapan pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran biologi dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa secara signifikan. Namun penelitian tentang pembelajaran berbasis masalah pada kon- sep dunia tumbuhan belum ada laporan. Oleh kare- na itu peneliti mengangkat permasalahan tersebut untuk diteliti terhadap peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diukur dengan memberi tes. Kemudian aspek lain yang dapat mengukur tentang bagaimana pe- ngaruh penguasaan konsep siswa dengan menggu- nakan peta konsep. Novak dan Gowin (1985) me- nyatakan bahwa peta konsep merupakan alat atau cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa. Menurut Ausubel (dalam Anwar, 2006) menjelaskan agar pemahaman materi pelajaran dapat lebih mudah dipelajari hendaknya setiap orang belajar secara bermakna yaitu dengan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui se- belumnya. Novak (1980) mengemukakan belajar bermakna sebagaimana dikemukakan Ausubel di atas dapat dilakukan dengan pertolongan peta kon- sep atau pemetaan konsep. Peta konsep adalah sua- tu alat yang dapat membantu para siswa melihat dan memahami keterkaitan antar konsep yang te- lah dikuasainya. Pemetaan konsep sangat efektif untuk membantu siswa belajar bermakna, yaitu memahami hubungan logika antara konsep yang satu dengan konsep yang lain (Mardiningsih, 2001).

  Sejauh ini sistem evaluasi belajar siswa de- ngan menggunakan peta konsep jarang dilakukan oleh guru. Umumnya guru menggunakan alat eva- luasi siswa seperti ujian, kuis, ulangan untuk me- ngukur penguasaan konsep belajar siswa. Oleh ka- rena itu peneliti tertarik untuk melakukan peneli- tian ini yang bertujuan: 1) Untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa; 2) Meningkatkan ke- mampuan berpikir kreatif; 3) Mengetahui kemam- puan siswa menyusun peta konsep; 4) Untuk me- ngetahui pengaruh penguasaan konsep terhadap kemampuan menyusun peta konsep; dan 5) Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif terhadap kemampuan menyusun peta konsep.

  METODE

  Metode penelitian ini adalah metode eksperi- men (experimental research) dengan desain pene- litian Pretest-posttest Control Group Design, (Frankel dan Wallen, 2007). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling (acak) untuk menentukan kelompok eksperimen dan kon- trol. Teknik pengumpulan data yang digunakan ad- alah dengan menggunakan tes penguasaan kon- sep, tes kemampuan berpikir kreatif dan kemam- puan menyusun peta konsep siswa, dengan instru- men berupa soal tes objektif bentuk pilihan ganda, dan peta konsep standar. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t-test dan uji regresi.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan Awal Siswa (Pretes)

  Hasil analisis kemampuan awal siswa me- nunjukkan bahwa kemampuan penguasaan kon- sep dan kemampuan berpikir kreatif tidak ada per- bedaan yang signifikan antara kelompok eksperi- men dan kelompok kontrol dari hasil skor pretes Tabel 1.

  Rahm hmi

  74 Tabel 1. Uji Uji Beda Rata-Rata Pretes etes Penguasaan Konsep ep dan Kemampuan Berpik erpikir Kreatif Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelo dan Kelompok Kontrol

  Rata-rata Kelompok Normalitas Homogenitas s Signifikasi Pretes (Ekp - Ktr) Ekp Ktr Eksperimen Kont ontrol

  

Penguasaan an 13,87 13,70 Normal Norm ormal Homogen Tidak Signifikan

2 2 2 2 Konsep

  X hit < tabel hit < < tabel hit < tabel hit < tabel

  X X

  X X F F t t (1,062<5,991) (0,329<5 9<5,991) (1,24<1,85) (0,669 < 1,645)

Kemampua uan 6,07 5,80 Normal Norm ormal Homogen Tidak Signifikan

2 2 2 2 Berpikir

  X hit < tabel hit < < tabel hit < tabel hit < tabel

  X X

  X X F F t t

Kreatif (1,051<5,991) (0,424<5 4<5,991) (1,37<1,85) (1,089 < 1,645)

  Tabel 2. Uji Uji Beda Rata-Rata N-GAI GAIN Penguasaan Konsep nsep Siswa Kelompok Eks Eksperimen dan Ke- lom lompok Kontrol

  Rata-rata Kelompok Normalitas Homogenitas s Signifikasi N-GAIN (Ekp - Ktr) Ekp Ktr Eksperimen Kont ontrol

  Penguasaan an 73,80 48,00 Normal Norm ormal Homogen Signifikan 2 2 2 2 Konsep

  X hit < tabel hit < < tabel hit < tabel hit < tabel

  X X

  X X F F t t (1,881<5,991) (1,386<5 6<5,991) (1,77<1,85) (5,925 < 1,645)

  Hasil sil analisis tersebut mengin gindikasikan bah- akan te tetapi peningkatan rata-ra -rata N-Gain kelom- wa siswa a kelompok eksperimen d n dan kelompok pok eks eksperimen lebih tinggi dib dibandingkan dengan kontrol me memiliki kemampuan dan dan pengetahuan kelomp mpok kontrol, dengan selisi lisih rata-rata menca- awal pengu guasaan konsep dan kemam ampuan berpikir pai 25,8 5,8 (65,05%). Hasil tersebu but ditunjukkan pada kreatif yang ang sama.

  Gamba bar 1.

  Kemampu puan Akhir Siswa (Postes) tes) .8

  Pengu nguasaan konsep siswa

  3

  7

  80 Kemam mampuan siswa setelah pel pelaksanaan pem-

  70

  belajaran d diukur melalui pos tes. s. Untuk melihat r

  o k .0

  60 8 s

  ada tidakny nya peningkatan kemampu puan penguasaan

  4 ta a

  50

  3

  • r

  konsep dite itempuh dengan menghitun itung selisih skor

  .6 ta 1 a

  40

  3

  3 R

  postes deng engan pretes (gain). Untuk tuk keperluan uji

  .4

  3 7 .1 .1

  2

  30

  8

  8

  nsi peningkatan penguasaan .8 .7 signifikansi aan konsep antara

  1

  1

  3

  3

  3

  1

  1

  20 .7

  kelompok e k eksperimen dan kelomp mpok kontrol di-

  9

  10

  tempuh den dengan menguji rata-rata s a skor gain yang lisasi N-Gain diantara ked ternormalisa kedua kelompok

PRETES PRETES POSTES GAIN GAIN N-GAIN

  tersebut ber berdistribusi normal. Uji ho homogenitas dua varians terh erhadap skor N-Gain peng nguasaan konsep

EKPERIMEN KONTROL KONTROL

  siswa kelom lompok eksperimen dan kel kelompok kontrol menunjukka kkan bahwa data kedua ke kelompok terse- Gamba bar 1. Perbandingan Pengu guasaan Konsep Sis- but bervaria riansi homogen. wa Kelompok Ekspe sperimen dan Kelom-

  Hasil sil Uji-t terhadap penguasa asaan konsep sis- pok Kontrol wa kelomp mpok eksperimen dan kelo elompok kontrol terdapat pe perbedaan yang signifikan kan rata-rata pe-

  Kemampuan berpikir kr K kreatif siswa

  nguasaan k konsep siswa antara kelo elompok eksperi- H Hasil uji signifikansi Tab abel 3.3 rata-rata N- men dan ke kelompok kontrol pada tara taraf kepercayaan Gain ke kemampuan berpikir kreat eatif pada materi du- 95% menun nunjukkan bahwa ”Ha diter iterima” Hasil uji nia tum umbuhan antara kelompok e k eksperimen dan ke- signifikansi nsi pada rata-rata N-Gai ain penguasaan lompok ok kontrol menunjukkan n bahwa kedua ke- konsep dun unia tumbuhan (Tabel 2). . lompok ok berdistribusi normal. H . Hasil uji homogeni-

  Data ta penguasaan konsep ant antara kelompok tas dua ua varian terhadap skor N-G N-Gain berpikir krea- eksperimen en dan kelompok kontro trol pada pokok tif siswa swa kelompok eksperimen d n dan kelompok kon- bahasan du dunia tumbuhan (Gambar ar 1) menunjuk- trol me menunjukkan bahwa data ata kedua kelompok kan adanya nya peningkatan dengan s selisih rata-rata bervaria ariansi homogen. Hasil Uji- ji-t terhadap kemam- skor pretes- es-postes N-Gain mencapai pai 73,80 (kelom- puan be berpikir kreatif siswa kelo elompok eksperimen pok eksper perimen) dan 48,00 (kelom lompok kontrol), dan kel kelompok kontrol menunju njukkan bahwa terda-

  • wa

  • rata kemampuan ber- elompok eksperimen pat diasumsikan bah- an berpikir kreatif ju- han (Gambar 2) rata- rimen mencapai 81,10

  2 .9 2 .7

  3

  X 2 hit <

  2

  2

  2 .3

  Signifikan t hit < t tabel (5,131<1,645)

  enitas Ktr) Signifikasi gen tabel 1,85)

  75 8,21%). Sedangkan selisih eksperimen dan kelompok

  5 .3

  8

  9 .0

  1

  6

  5 .2 EKPERIMEN

  5 ih k er n a gi n

  1

  2

  7

  2

  X 2 tabel (3,355<5,991) Homoge F hit < F tab (0,951<1,8

  1

  • r a ta sk o r
  • r a ta sk o r
  • rata N-Gain antara kelomp mpok kontrol 17,4 (±78,55 n tersebut dapat diperhatika bar 2. Perbandingan Kem Kreatif Siswa Kelo dan Kelompok Kont

  1

  8 .6

  Gambar 3. Perbandingan R an Menyusun Kelompok Eks pok Kontrol d Standar.

  50 100 150 200 250 300 350

  PROPOSISI HIRARKI

  ) -

  a- ta e-

  e-

  2

  4 .0

  a- ol h n a-

  3

  2 .8

  1

  3

  1

  1

  7 .0

  7 .0

  3 .0

  2

  7

  an Rata-Rata Kemampu- n Peta Konsep Siswa ksperimen dan Kelom- l dengan Peta Konsep

  1

  • ep
  • r a ta s k o r

  8. Dengan demikian maka an regresi linear sederha- Tabel 6). en dan Kelompok Kon-

  7 R a ta

  ngan diperoleh nilai a=

  1 ) an menyusun peta Kon- mpok eksperimen

   penguasaan konsep (X

  2,88%). Bila dilihat per (proposisi, hirarki, dan leh siswa, tanpak bahwa eksperimen lebih tinggi kontrol. Ada pun rincian p secara keseluruhan anta- n dan kelompok kontrol onsep yang disusun oleh rlu pengujian persyaratan lanjut. Pengujian persya- uji normalitas, homoge- i. Hasil perhitungan terha- mampuan menyusun peta eksperimen dan siswa ke- erhatikan pada Tabel 5.

  7

  SKOR STANDAR ran Berbasis Masalah

  CONTOH SKOR TOTAL

  Dari hasil perhitung 45,562, dan nilai b=0,338. D dapat diperoleh persamaan na,Y= 45,562+0,338X (Ta eatif Kelompok Eksperimen

  as Homogeni (Ekp - Kt Kontrol Normal

  60

  6 .0

  81,10 63,70 PRETES POSTES GAIN

  a-rata AIN Kelompok Ekp Ktr pikir atif

  Bila dibandingkan denga sep standar yaitu 319,00 ma total kelompok eksperimen konsep standar adalah 96 ih skor rata-rata kelompo el 3. Uji Beda Rata-Rata N trol

  Peningkatan penguasaan pada kemampuan siswa dal konsep yang dimilikinya d sep. Hasil analisis dari tiga ia tumbuhan pada sub pok ta, Pteridophyta dan Sperma oleh siswa, menunjukkan b eksperimen mampu men an skor rata-rata total m kan kelas kontrol 165,2 pad

  Kemampuan menyusun

  Peningkatan kemampuan ada materi dunia tumbuha N-Gain kelompok eksperim kelompok kontrol adalah 6

  perbedaan signifikan rata-ra r kreatif siswa antara kelo kelompok kontrol ini dapa Ha diterima” (Tabel 3).

  90 PRETES R a ta

  80

  70

  50

  1

  40

  30

  20

  10

  Rata-ra N-GAI Berpik Kreati

  Tabel 3

  B konsep rata tot peta ko selisih

  P min pa sep-kon konsep dunia t phyta, sun ole pok ek dengan dangka

  K

  P ga pad rata N- dan kel rata-rat kelomp katan te Gamba

  pat per pikir k dan ke wa ”Ha

  7

  4 .2 8 .1

  Pengaruh antara pe dengan kemampuan sep (Y) siswa kelomp

  3

  Dari ketiga peta kon siswa pada Tabel 4, perlu sebelum dianalisis lebih lan ratan analisis dilakukan uj nitas, dan uji signifikansi. H dap semua data dari kema konsep siswa kelompok eks lompok kontrol dapat diperh

  standar adalah 153,8 (±48,2 rata-rata total kelompok eks kontrol adalah 57,1 (±62,8 komponen peta konsep ( contoh) yang disusun oleh skor rata-rata kelompok e dibandingkan kelompok ko skor rata-rata peta konsep s ra kelompok eksperimen disajikan pada Tabel 4.

  enerapan Model Pembelajaran

  R a ta

  50 100 150 200 250 300 350

  Ga

  3 .7 KONTROL

  6

  7

  1 .1 6 .4

  8

  8 .1

  3

  X 2 (3,3 GAIN N-GAIN

  X 2 tabel (5,876<5,991)

  X 2 hit <

  Normalitas Eksperimen Normal

  96,7 (±69,69%) dan pok kontrol dengan sta rata kon kom con sko dib sko ra dis sisw seb rata nita dap kon lom 45, dap na, a N-GAIN Berpikir Kreatif

  n konsep juga tercer- dalam menyusun kon- a dalam bentuk peta tiga ta konsep materi okok bahasan (Bryo- matophyta yang disu- n bahwa siswa kelom- enyusun peta konsep mencapai 222,3, se- pada Gambar 3. ngan skor total peta maka selisih skor rata- en dengan skor total

  un peta konsep siswa

  63,70 dengan selisih mpok eksperimen dan ,55%). Hasil pening- ikan pada Gambar 2. emampuan Berpikir elompok Eksperimen ontrol

  7 EKPERIMEN KONTROL Pen

  2 .2

  1

  5 .8

  = a a-

  76 Rahmi Uji signifikansi pada taraf 0,05 dengan demi- kian diperoleh nilai koefisien regresi signifikan atau “Ha diterima” karena F

  Tidak Signifikan t hit < t tabel (7,257<1,645) Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) 86,03 59,47 Normal

  X 2 tabel (1,547<5,991) Homogen F hit < F tabel (1,09<1,85)

  Tidak Signifikan t hit < t tabel (3,190<1,645) Pteridophyta (Paku)

  70,03 48,57 Normal

  X 2 hit <

  X 2 tabel (0,775<5,991) Normal

  X 2 hit <

  X 2 tabel (3,628<5,991) Homogen F hit < F tabel (1,26<1,85)

  X 2 hit <

  X 2 tabel (1,538<5,991) Normal

  X 2 tabel (2,909<5,991) Normal

  X 2 hit <

  X 2 tabel (2,905<5,991) Homogen F hit < F tabel (1,02<1,85)

  Tidak Signifikan t hit < t tabel (8,597<1,645)

  Tabel 6. Koefisien Regresi Penguasaan Konsep dan Peta Konsep Kelompok Eksperimen

  Kls Variabel Independen N-Gain Persamaan Regresi Uji-F dan Kemampuan Uji-t dan Kemampuan Eksp Penguasaan konsep terhadap peta konsep Y = 45,562+0,388 f hit > f tabel (18,798>3,340)

  Persamaan Regresi Signifikan t hit > t tabel (4,336 >1,701) Persamaan Kolerasi Signifikan

  X 2 hit <

  X 2 hit <

  hit

  Tabel 4. Skor Rata-Rata Kemampuan Menyusun Peta Konsep Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

  (18,789) > F

  tabel

  (3,340) Sehingga dapat dinyatakan bahwa pengua- saan konsep memiliki hubungan yang signifikan terhadap kemampuan menyusun peta konsep. Be- rikut adalah grafik persamaan regresi pada Gam- bar 4.

  Persamaan regresi Y= 45,562+0,338X

  1

  pada Gambar 4. dapat diartikan bahwa skor penguasaan konsep beratambah 1 unit, maka skor rata-rata ke- mampuan menyusun peta konsep bertambah 0,338 atau setiap skor penguasaan konsep bertambah 10 maka skor rata-rata kemampuan menyu-sun peta

  Gambar 4. Grafik Persamaan Regresi Penguasaan Konsep dan Peta Konsep Kelompok

  Konsep Komponen Peta konsep Kelompok Selisih (Ekp-Ktr)

  66,23 57,13 Normal

  Selisih (%) Eksperimen Kontrol Bryophyta (Lumut) Proposisi 55,77 49,40 6,37 ±89 Hirarki 6,90 5,57 1,33 ±81

  Contoh 3,57 2,17 1,40 ±61 Jumlah rata-rata 66,23 57,13 9,10 ±86 Pteridophyta (Paku) Proposisi 56,43 37,63 18,80 ±67

  Hirarki 7,03 5,97 1,07 ±85 Contoh 6,57 4,97 1,60 ±76 Jumlah rata-rata

  70,03 48,57 21,47 ±69 Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Proposisi 70,73 48,23 22,50 ±68 Hirarki 6,77 5,53 1,23 ±82 Contoh 8,53 5,70 2,83 ±67

  Jumlah rata-rata 86,03 59,47 26,57 ±69 Skor Total 222,3 165,2 57,13 ±74

  Keterangan: Peta Konsep Siswa Tabel 5. Uji Beda Rata-Rata Skor Kemampuan Menyusun Peta Konsep Siswa Kelompok Eksperi- men dan Kelompok Kontrol

  Rata-rata Skor Peta Konsep

Kelompok Normalitas Homogenitas

(Ekp - Ktr)

  Signifikasi Ekp Ktr Eksperimen Kontrol Bryophyta (Lumut)

  Keterangan: Variabel Prediktor = Penguasaan Konsep

  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  y2

  Sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif memiliki hubu-ngan secara signifikan terhadap kemampuan menyusun peta konsep. Berikut adalah grafik dari persamaan regresi tersebut pada Gam-bar 5.

  Persamaan regresi Y=41,617+0,401X

  2

  terse- but dapat menjelaskan ramalan bahwa peningkatan satu unit kemampuan berpikir kreatif akan diikuti

  Gambar 5. Grafik Persamaan Regresi Berpikir Kreatif dengan Peta Konsep Kelompok Eksperimen. dengan peningkatan satu unit kemampuan menyu- sun peta konsep sebesar 0,402 unit pada konstanta 41,617. Dari persamaan regresi di atas dapat diarti- kan bahwa bila skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif beratambah 1, maka skor rata-rata kemam- puan menyusun peta konsep bertambah 0,402 atau setiap skor kemampuan berpikir kreatif bertambah 10 maka skor rata-rata kemampuan menyusun peta konsep akan bertambah 4,02.

  Tingkat keeratan hubungan antara kemam- puan berpikir kreatif (X

  2

  ) dengan kemampuan me- nyusun peta konsep (Y) ditunjukkan oleh koefisi- en kolerasi (r

  ). Nilai koefisisen kolerasi yang di- dapatkan adalah sebesar 0,541. yang berarti ting- kat hubungan (kolerasinya) sedang. Dengan demi- kian, terdapat hubungan positif yang sedang antara kemampuan berpikir kreatif (X

  (11,569) > F

  2

  ) dan kemampuan menyusun peta konsep (Y). untuk mendapatkan presentase sumbangan yang diberikan oleh varia- bel X (penguasaan konsep) terhadap variabel Y (kemampuan menyusun peta konsep) di hitung ko- efisien determinasi (R

  2

  ) dari kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan menyusun peta konsep adalah sebesar 0,292 sehingga kontribusi variabel X

  1

  terhadap Y sebesar 29,2%. Artinya bahwa 29,2% variasi skor kemampuan menyusun peta konsep ditentukan oleh kemampuan berpikir kreatif siswa. Sisanya adalah 70,8% disebabkan oleh faktor lain. Tabel 7. Koefisien Regresi Berpikir Kreatif dengan Peta Konsep Kelompok Eksperimen

  Klp Variabel Independen N-Gain Persamaan Regresi

  Uji-F dan Kemampuan Uji-t dan Kemampuan Eksp Berpikir kreatif terhadap peta konsep Y=41,617+0,402X 2 f hit < f tabel (11,569 > 3,340)

  Koefisien Regresi Signifikan t hit < t tabel (3,401>1,701) Koefisien Kolerasi Signifikan

  tab (3,340).

  hit

  77 Tingkat keeratan hubungan antara penguasa- an konsep (X

  1

  1

  ) dengan peta konsep (Y) ditunjuk- kan oleh koefisien kolerasi (r

  y1

  ). Nilai koefisisen kolerasi yang didapatkan adalah sebesar 0,634. yang berarti tingkat hubungan (kolerasinya) kuat. Dengan demikian, terdapat hubungan positif yang kuat antara penguasaan konsep (X

  1

  ) dan kemam- puan menyusun peta konsep (Y). Untuk mengeta- hui sumbangan atau kontribusi dari variabel peng- uasaan konsep siswa terhadap kemampuan menyu- sun peta konsep, dihitung koefisien determinasi (R

  2

  ) yaitu penguasaan konsep siswa terhadap kemampuan menyusun peta konsep adalah sebesar 0,402 sehingga kontribusi variabel X

  terhadap Y sebesar 40,2%. Artinya bahwa 40,2% variasi skor kemampuan menyusun peta konsep ditentukan oleh penguasaan konsep siswa. Sisanya adalah 59,8% disebabkan oleh faktor lain.

  Uji signifikansi pada taraf 0,05 dipero-leh bahwa koefisien regresi signifikan atau “Ha diterima” karena F

  Setelah diuji keberartiannya dengan menggu- nakan uji t pada taraf signifikan α=0,05 dan db=28 diperoleh t

  hit

  (4,336) >t

  tal

  (1,701) yang berarti persa- maan korelasi signifikan atau “Ha diterima”. De- ngan demikian dapat diasumsikan bahwa “Terda- pat pengaruh yang kuat antara penguasaan konsep terhadap kemampuan menyusun peta konsep siswa kelompok eksperimen”.

  Pengaruh antara Kemampuan Berpikir Kreatif (X

  2 ) dengan Kemampuan Menyu- sun Peta Konsep (Y) Siswa Kelompok Eksperimen

  Dari hasil perhitungan pada lampiran 30 tab- el 7. diperoleh nilai a= 41,617 dan nilai b= 0,402. Dengan demikian maka dapat diperoleh persamaan regresi linear sederha-na, Y=41,617+0,402X

  2 .

  Keterangan: Variabel Prediktor = Berpikir Kreatif

  78 Rahmi Setelah diuji keberartiannya dengan menggu- nakan uji t pada taraf signifikan α=0,05 dan db=28 diperoleh t

  hit

  (3,401) > t

  tabl

  (1,701), yang berarti per- samaan korelasi signifikan atau “Ha diterima.” De- ngan demikian bahwa “Terdapat pengaruh yang sedang antara kemampuan berpikir kreatif terha- dap kemampuan menyusun peta konsep siswa ke- lompok eksperimen.”

  SIMPULAN

  Peningkatan penguasaan konsep siswa, ke- mampuan berpikir kreatif, dan kemampuan me- nyusun peta konsep melalui penerapan model pem- belajaran berbasis masalah lebih tinggi disbanding- kan dengan pembelajaran konvensional. Penguasa- an konsep siswa dan kemampuan berpikir kreatif berpengaruh terhadap kemampuan menyusun peta konsep melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan pembelaja- ran konvensional. Untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam mengerjakan tugas secara kelompok, hendaknya guru lebih banyak membimbing siswa untuk lebih bersifat kompromis, dan memperba- nyak tugas bernuansa kebersamaan.

DAFTAR RUJUKAN

  Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar, dan Respon pada Konsep Ekosistem. Jurnal Pendidikan . Vol. 16 (2), p.76-103.

  Afcariono, M. M., 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Ke- mampuan Berpikir Siswa pada mata Pelaja- ran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif. Vol. 3(2), p.65-68. Anwar., 2006. Penggunaan Peta Konsep Melalui

  Singapore: McGraw-Hill International Edi- tions. Mardianingsih, L., 2001. Pembelajaran dengan

  Menggunakan Teknik Peta Konsep Suatu Upaya meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika. Pelangi Pendidikan, vol. 4 (1). Ja- karta: Dirjen Dikdasmen.

  Mistiana dan Zubaidah., 2005. Pengaruh Penera- pan Peta Konsep Melalui Pembelajaran Ko- operatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan berpikir, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa VIII SMP Darul Ul- um I Jombang, Seminar Nasional Lesson

  Study 4 . Malang: Universitas Negeri Ma- lang.

  Novak, J. D., 1980. Meaningful Recetion Learn-

  ing as a Basis For Rational Thingking. Sci- ence Education Information Report . MSA:

  Clearninghouse for Science Mathematic, and Environmental Education. The Ohio- state University. Novak, J,D & Gowin. (1985). Learning How To Learn. London: Cambridge University Press.

  Frankel, J.R. & Wallen N.E. 2007. How To De- sagn and Evaluate Research in Education.