Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tuntutan dunia pendidikan terhadap pemanfaatan media, metode dan materi pendidikan yang interaktif dan komprehensif di era teknologi informasi terus berkembang secara dinamis. Para praktisi pendidikan telah berusaha untuk meneliti dan menciptakan metode-metode belajar yang baru yang dikombinasikan dengan pemanfaatan media interaktif yang bertujuan agar mahasiswa dapat lebih mudah dan sederhana menerima secara logis materi pelajaran yang sudah ditetapkan. Pendidikan IPA, khususnya fisika adalah salah satu bagian dari pendidikan yang secara keseluruhan diharapkan memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini diharapkan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang IPA merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi. Sementara itu, banyak kasus yang menunjukkan bahwa mata pelajaran IPA khususnya fisika merupakan materi yang kurang menarik dan sulit untuk dipahami Bayrak, 2008. Agar pelajaran fisika menjadi mudah, menarik dan menyenangkan maka diperlukan variasi metode, pendekatan dan media pembelajaran dalam mengajarkan fisika. Salah satu media yang dapat dikembangkan adalah media pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh teknologi komputer. Keunggulan utama komputer adalah untuk simulasi, penanganan data dan pengolahan data. Melalui pemrograman, komputer mampu memvisualisasikan materi- 2 materi yang sulit untuk disajikan, terutama mengenai fenomena fisis yang bersifat abstrak yang mengakibatkan banyak siswamahasiswa mengalami miskonsepsi, seperti pada konsep gerak parabola, penjalaran gelombang, gerak lurus beraturan, gerak melingkar beraturan, arus listrik, medan magnet, medan listrik, peristiwa elektrolisis dan lain sebagainya. Disamping itu pemanfaatan teknologi ini sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet untuk e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Menurut Hannifin dan Peck Uno, 2007, potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran antara lain: a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dan materi pelajaran. b. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik. c. Mampu menampilkan unsur audio visual untuk meningkatkan minat belajar multi media. d. Dapat memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dengan segera. e. Mampu menciptakan proses belajar secara berkesinambungan Berbagai keunggulan dari komputer di atas dapat dimanfaatkan guru atau dosen untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak. Proses tersebut dapat didukung oleh pembelajaran yang berbasis hypermedia. Istilah hypermedia dalam ilmu komputer, merupakan suatu sistem pengintegrasian grafik, bunyi, video dan animasi kedalam satu dokumen atau file yang dihubungkan oleh suatu sistem yang disebut hyperlink yang menghubungkannya ke file-file yang terkait Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002. Hypermedia menawarkan sejumlah 3 alternatif gagasanide, informasi atau materi pelajaran yang sesuai dengan minat atau tingkat berfikir dari seorang userpengguna. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hypermedia dapat diterapkan dalam pembelajaran. Setiawan 2006 menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan hypermedia pada materi kinematika dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Rangkaian Listrik Arus Searah merupakan materi fisika yang dianggap abstrak dan memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam memahaminya bahkan banyak yang salah konsep. Penelitian Finkelstein dkk 2005, menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan Fisika di Universitas California mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kelistrikan dan kemagnetan. Hal ini nampak dari kebingungan mahasiswa pada pembuatan rangkaian serta memahami penjalaran elektron dalam rangkaian. Dalam penelitian Sarintan dan Jusman 2007 ditemukan bahwa banyak mahasiswa STMIK mengalami miskonsepsi pada sifat-sifat rangkaian seri. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, mahasiswa berpendapat bahwa kuat arus dan besarnya tegangan pada lampu tergantung pada jauh dekatnya lampu hambatan terhadap kutub positif batere. Hal ini dipertegas melalui wawancara dan terungkap bahwa lampu yang dekat dengan kutub positif batere pertama kali mendapat arus sehingga arusnya lebih besar, sementara lampu yang jauh dari kutub positif arusnya lebih kecil karena hanya mendapat arus sisa. Masalah seperti ini terjadi kemungkinan karena adanya keterbatasan fasilitas lab pada perguruan tinggi sehingga mahasiswa tidak memiliki kesempatan untuk melakukan eksperimen. Berdasarkan latar belakang di atas maka dipandang perlu dilakukan suatu studi, guna memperoleh sebuah pembelajaran yang tepat. Studi difokuskan pada penggunaan hypermedia dalam pembelajaran materi rangkaian listrik arus searah untuk 4 meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa STMIK Bina Mulia Palu.

1.2 Rumusan Masalah