Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

Sulistyo Wahyono, 2015 PERBAND INGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA IND IVIDU D AN BER EGU D I SMA PASUND AN 2 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Sedangkan metode komparatif yang dijelaskan oleh Sugiyono 2009, hlm. 36 adalah: Penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian yang bersifat deskriptif yaitu menganalisa dari kelompok tertentu dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok lain yang lebih besar dan hanya menarik kesimpulan dari sampel yang diteliti saja. Dengan merujuk pendapat diatas maka penelitian deskriptif komparatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meneliti perbandingan satu variabel perilaku sosial dengan dua sampel yang berbeda yaitu kelompok siswa yang mengikuti ektrakurikuler cabang olahraga beregu dan siswa yang mengikuti ektrakurikuler cabang olahraga individu. Dalam penelitian ini masalah yang diangkat adalah perbandingan perilaku sosial antara siswa yang mengikuti ektrakurikuler olahraga beregu dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga individu di SMA Pasundan 2 Bandung.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu perilaku sosial siswa dan dua sampel yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler olahraga bergu dan siswa yang mengikuti ektrakurikuler olahraga individu. Sebagai mana dapat kita lihat dalam desain penelitian dibawah ini. Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: Y X X Sulistyo Wahyono, 2015 PERBAND INGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA IND IVIDU D AN BER EGU D I SMA PASUND AN 2 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X : Siswa yang mengikuti ektrakurikuler olahraga beregu X : Siswa yang mengikuti ektrakurikuler olahraga individu Y : perilaku sosial Menurut Arikunto 2010, hlm. 159 variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel Bebas Independen X Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanatau timbulnya variabel terikat dependen terikat. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu ekstrakurikuler olahraga beregu X dan olahraga individu X . 2. Variabel Terikat Dependen Y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikat Y adalah perilaku sosial.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis. Biasanya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian. Tentang populasi, Ibrahim dan Sudjana dalam Bagus 2013, hlm. 56 menyatakan sebagai berikut: Populasi, maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain. Dengan kata lain populsi adalah kumpulan dari sejumlah elemen. Selain itu, Sugiyono 2009, hlm. 117 menjelaskan, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan Sulistyo Wahyono, 2015 PERBAND INGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA IND IVIDU D AN BER EGU D I SMA PASUND AN 2 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek peneliti yang diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pasundan 2 Bandung. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang kita teliti, dalam penentuan sampel dimaksudkan untuk membatasi obyek penelitian. Dalam pengambilan sampel harus representasi dari populasi sehingga penentuannya harus menggunakan cara dan pertimbangan tertentu, agar benar-benar mampu mewakili populasi. Untuk mengambil sampel pada sebuah penelitian diperlukan teknik atau disebut teknik sampling. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, menurut Sugiyono 2009, hlm. 218 mengemukakan Purposive Sampling adalah “teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Tujuan atau pertimbangan pengambilan subjeksampel penelitian tersebut misalnya karena sampel dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan sehingga dapat memudahkan peneliti dalam mencari data yang sebenarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mempertimbangkan pengambilan sampel ditentukan sebagai berikut: 1. Siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler minimal 1 tahun karena pembentukan sikap seseorang dapat terbentuk dari aktivitas yang sama dan berulang-ulang dalam waktu yang lama Yusuf 2004, dalam Danny 2014 hal 24 2. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak berpindah- pindah ektrakurikuler yang tetap. 3. Pengukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin Riduwan, 2007 hlm. 249 adalah sebagai berikut: Sulistyo Wahyono, 2015 PERBAND INGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA IND IVIDU D AN BER EGU D I SMA PASUND AN 2 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana : n = Jumlah Sampel N = Populasi d = nilai presisi yang ditetapkan Perhitungan 60,30 Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang berasal dari 2 kelompok sampel yaitu olahraga individu 30 orang silat, taekwondo, karate dan beregu 30 orang futsal, basket, voli

D. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN PERSONALITY TRAITS ANTARA ATLET CABANG OLAHRAGA INDIVIDU DAN BEREGU.

0 3 16

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA PADA SISWA SMA NEGERI SE-KOTA SUKABUMI.

0 3 37

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA, EKSTRAKURIKULER BUKAN OLAHRAGA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU AGRESI SISWA.

0 2 47

PERBEDAAN DISIPLIN DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA : Studi Deskriptif Pada Siswa SMA Negeri 9 Bandung.

1 5 46

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA INDIVIDU BEREGU DAN EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 5 CIREBON.

0 2 32

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA.

0 1 42

Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Unit Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Beregu dan Individual Di SMA Negeri Sekota Cimahi.

0 2 5

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PMR PADA SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON BARAT.

0 1 40

PERBEDAAN SIKAP SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMP N 1 TEMPEL KABUPATEN SLEMAN.

1 2 101

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BEREGU DI SMA N 1 KARANGANYAR KEBUMEN.

0 0 96