HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Persegi Panjang 21 Gambar 2.2 Persegi 21 Gambar 2.3 Belah Ketupat 22 Gambar 2.4 Layang-layang 22 Gambar 2.5 Jajar Genjang 23 Gambar 2.6 Trapesium 23 Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan alurnya menurut Arikunto,dkk 36 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah I 47 Grafik 4.2 Jumlah Siswa Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan Masalah I 47 Grafik 4.3 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat TKPM I 48 Grafik 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah LAS siklus I 51 Grafik 4.5 Jumlah Siswa Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan Masalah LAS siklus I 52 Grafik 4.6 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pemecahan Masalah LAS siklus I 52 Grafik 4.7 Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 54 Grafik 4.8 Rata-rata nilai aktivitas siswasiklus I 55 Grafik 4.9 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah II 64 Grafik 4.10 Jumlah Siswa Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan Masalah II 65 Grafik 4.11 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat TKPM II 65 Grafik 4.12 Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah LAS siklus II 69 Grafik 4.13 Jumlah Siswa Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan Masalah LAS siklus II 69 Grafik 4.14 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pemecahan Masalah LAS siklus II 70 Grafik 4.15 Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 72 Grafik 4.16 Rata-rata nilai aktivitas siswasiklus II 73 Grafik 4.17 Tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa siklus I dan II 79 Grafik 4.18 Tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa pada LAS siklus I dan II 80 Grafik 4.19 Tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran pada siklus I dan II 80 Grafik 4.20 Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan II 81 Grafik 4.21 Peningkatan jumlah siswa tuntas belajar pada siklus I dan II 81 Grafik 4.22 Peningkatan jumlah siswa tuntas belajar pada LAS siklus I dan II 82 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. RPP SIKLUS I 93 Lampiran 2. RPP SIKLUS II 103 Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa I 116 Lampiran 4. Alternatif Jawaban LAS - I 119 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa II 122 Lampiran 6. Alternatif Jawaban LAS - II 125 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 127 Lampiran 8. Alternatif Jawaban LAS – III 130 Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa IV 132 Lampiran 10. Alternatif Jawaban LAS – IV 135 Lampiran 11. Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal 137 Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Awal 138 Lampiran 13. Tes Kemampuan Awal Siswa 139 Lampiran 14. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Awal 140 Lampiran 15. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 142 Lampiran 16. Pedoman Penskoran TKPM - I 143 Lampiran 17. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 144 Lampiran 18. Alternatif Jawaban TKPM - I 147 Lampiran 19. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 151 Lampiran 20. Pedoman Penskoran TKPM - II 152 Lampiran 21. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 153 Lampiran 22. Alternatif Jawaban TKPM - II 156 Lampiran 23. Daftar Nilai Siswa 160 Lampiran 24. Lembar Validator dan Observer 174 Lampiran 25. Lembar Validitas Tes 176 Lampiran 26. Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran dan Lembar Observasi Kegiatan Siswa 185 Lampiran 27 Dolumentasi Penelitian 217 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha secara sadar untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan kompleks, manusia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan logika manusia dan dengan atau pun tanpa kita sadari matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikemukakan oleh Cockroft dalam Abdurrahman, 2003:253 bahwa: “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.” Adam dan Hamm dalam Wijaya,2012:5 menyebutkan bahwa: “Empat macam pandangan tentang posisi dan peran matematika yaitu: 1 Matematika sebagai suatu cara untuk berfikir; 2 Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan; 3 Matematika sebagai suatu alat dan 4 Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi”. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika menempati posisi penting dalam sistem pendidikan dan juga di berbagai sektor kehidupan, karena matematika merupakan alat bantu untuk mengatasi berbagai macam pernasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Baik itu permasalahan yang masih memiliki hubungan erat dalam kaitannya dengan ilmu eksak ataupun permasalahan-permasalahan yang bersifat sosial. Ada beberapa elemen penting dalam pembelajaran matematika. Ketiga elemen ini terangkum dalam kurikulum bidang studi matematika sebagaimana yang dikemukakan oleh Lerner dalam Abdurrahman, 2003:253 bahwa “kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup 3 elemen, 1 konsep, 2 keterampilan, dan 3 pemecahan masalah.” Konsep menunjukkan pada pemahaman dasar siswa. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikiasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika mereka dapat menganalisis suatu nama dengan kelompok benda tertentu. Dengan pemahaman siswa terhadap konsep dan dengan keterampilan yang mereka miliki, siswa akan mampu menyelesaikan suatu masalah yang diberikan kepada mereka. Dua dari ketiga elemen tersebut dijadikan sebagai tujuan belajar matematika yang terangkum di dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 20 tahun 2006 tentang standar isi, disebutkan bahwa: “Pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 memahami konsep matematika serta menjelaskan keterkaitan antar konsep; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat; 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain dan 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.” Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep dan mampu memecahkan masalah. Dengan pembelajaran matematika diharapkan siswa mampu menghubungkan antara apa yang diketahui dalam soal dan apa yang ditanyakan serta mampu menganalisis keterkaitan antara keduanya sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah dalam matematika.